You are on page 1of 10

Laporan Kasus

Tinea Cruris et Corporis

Oleh: Richard Togi Lumbantobing, S.Ked.

Pembimbing: dr. Fitriani, Sp.KK

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT MOH. HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012
HALAMAN PENGESAHAN Laporan Kasus

Tinea Cruris et Corporis

Oleh:

Oleh: Richard Togi Lumbantobing, S. Ked. Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat guna mengikuti kepaniteraan klinik senior di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Dr.Mohammad Hoesin Palembang periode 12 Maret 2012 16 April 2012

Palembang, Maret 2012 Pembimbing

dr. Fitriani, Sp.KK

STATUS PASIEN I. IDENTIFIKASI Nama Usia Jenis Kelamin Status Agama Pekerjaan Suku Bangsa Alamat : : 13 tahun : Laki-laki : Belum menikah : Islam : Pelajar : Palembang : Indonesia :

No rekam medik : Kunjungan pertama ke Poliklinik IKKK RSMH, tanggal Maret 2012 II. ANAMNESIS (Autoanamnesis, Maret 2012 pukul 10.50 WIB) Keluhan Utama: Bercak merah pada lipat paha sebelah kanan dan kiri serta di bawah pusar yang makin melebar sejak 1 pekan yang lalu. Keluhan Tambahan: Gatal Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke Poliklinik IKKK RSMH dengan keluhan bercak merah pada lipat paha sebelah kanan dan kiri serta di bawah pusar yang makin melebar sejak satu pekan yang lalu, disertai gatal. Kisaran 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh timbul bercak kemerahan di lipat paha sebelah kanan sebesar uang 100 rupiah. Pasien kemudian menggaruknya hingga kulit disekitarnya seperti bersisik dan timbul rasa pedih.

Pasien menyangkal bahwa bercak tersebut terasa basah. Pasien tidak mengonsumsi obat apapun. Kisaran 1 bulan yang lalu, pasien mengeluh bercak merah yang awalnya timbul di lipat paha sebelah kanan melebar ke paha sebelah kiri, serta bagian bawah pusar, dan rasa gatal semakin hebat. Pasien kemudian menggaruknya hingga kulit disekitarnya seperti bersisik dan timbul rasa pedih. Pasien tidak mengonsumsi obat apapun. Pasien merasa bercak merah tersebut semakin melebar setiap hari dan semakin gatal, sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke poliklinik IKKK RSMH Palembang. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat pernah menderita penyakit kulit yang sama, berupa bercak merah disangkal Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : Kakak penderita menderita sakit kulit dengan gejala yang sama, berupa bercak merah Riwayat Higiene : Pasien tinggal di lingkungan sekitarnya memiliki sanitasi cukup baik Pasien mandi dua kali sehari dengan air PAM dan memakai sabun. Pasien mengganti pakaian setiap dua kali sehari Pasien menggunakan pakaian secara berganti-gantian dengan kakaknya, terutama pakaian dalam. Pasien mengganti seprai setiap 2 minggu sekali.

Riwayat sosial ekonomi: Pasien adalah anak seorang tukang ojek dan ibunya seorang ibu rumah tangga, status ekonomi rendah. III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Suhu Tinggi Badan Berat Badan IMT Status gizi : Tampak sakit ringan : Kompos mentis : 130/70 mmHg : 88 x/menit : 36,6 C : 160 cm : 50 kg : 19,53 kg/m2 : Normoweight

Pernapasan: 22 x/menit

Keadaan Spesifik Kepala Mata Hidung : konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebra tidak edema. : bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulangtulang dalam perabaan baik. Selaput lendir dalam batas normal. Telinga : tophi tidak ada, nyeri tekan processus mastoideus tidak ada, selaput pendengaran tidak ada kelainan, pendengaran baik. Mulut : tonsil tidak ada pembesaran, lidah tidak pucat, tidak ada atrofi papil, gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis, tidak ada rhagaden. Tenggorokan Leher Thoraks Jantung : faring tidak hiperemis : tekanan vena jugularis (5-2) cmH2O. : bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada tidak ada. : HR=88x/menit, murmur tidak ada, gallop tidak ada.

Paru-paru Abdomen

: vesikuler (+) normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada. : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tak teraba, bising usus dalam batas normal. Kulit : lihat di status dermatologikus.

Ekstremitas atas

: eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan +5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada, refleks fisiologis normal, turgor normal.

Ekstremitas bawah

: eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan +5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada, varises tidak ada, refleks fisiologis normal, turgor normal. Kulit : lihat di status dermatologikus.

Kelenjar Getah Bening

: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada axilla dan inguinal dan tidak ada nyeri pada penekanan.

Status Dermatologikus Regio inguinalis dextra et sinistra: Plak eritema sebagian hitam, multipel, polisiklik, ukuran 10 x 10 x 0,1 cm - 14 x 12 x 0,1 cm, tepi aktif berupa papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama sedang, warna putih. Regio suprapubik : Plak eritema , multipel, polisiklik , ukuran 9 x 7 x 0,1 cm, dengan tepi aktif berupa papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama sedang, warna putih.

Gambar 1. Regio inguinalis dextra Plak eritema sebagian hitam, multipel, polisiklik, ukuran 10 x 10 x 0,1 - 14 x 12 x 0,1 cm, tepi aktif berupa papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama sedang, warna putih.

Gambar 2. Regio inguinalis sinistra Plak eritema sebagian hitam, multipel, polisiklik, ukuran 10 x 10 x 0,1 - 14 x 12 x 0,1 cm, tepi aktif berupa papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama sedang, warna putih.

Gambar 3. Regio suprapubik Plak eritema , mulitpel, polisiklik , ukuran 9 x 7 x 0,1 cm, dengan tepi aktif berupa papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama sedang, warna putih.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan mikroskopik preparat kerokan kulit dengan KOH 10% didapatkan hifa panjang bercabang (+), meatball (+), spora (+) Hifa panjang bercabang

Meatball Spora

V. RESUME Laki-laki, pelajar, 13 tahun, alamat Pakjo, datang pertama kali ke Poli IKKK RSMH dengan keluhan utama plak eritema disertai pruritus pada regio inguinalis dextra et sinistra dan suprapubik sejak kisaran 1 pekan yang lalu. Kisaran 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh timbul plak eritema ukuran numular pada regio inguinalis dextra disertai pruritus terutama saat berkeringat. Kisaran 1 bulan, pasien mengeluh plak eritema melebar ke regio inguinalis sinistra dan pruritus semakin hebat. Kisaran 1 pekan yang lalu, plak eritema disertai pruritus melebar ke regio suprapubik. Dalam kisaran 2 bulan hingga sekarang pasien tidak mengonsumsi obat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalikus dalam batas normal. Pada status dermatologikus pada regio inguinalis dextra et sinistra: plak eritema sebagian hitam, multipel, polisiklik, ukuran 10 x 10 x 0,1 cm - 14 x 12 x 0,1 cm, multipel , tepi aktif berupa papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama sedang , warna putih dan regio suprapubik :

plak eritema, mulitpel, polisiklik , ukuran 9 x 7 x 0,1 cm, dengan tepi aktif berupa papul eritema, diskret sebagian konfluen, ditutupi skuama sedang, warna putih Pemeriksaan mikroskopik preparat dengan KOH 10% didapatkan hifa panjang bercabang (+), meatball (+), dan spora (+) VII. DIAGNOSIS BANDING Tinea cruris et corporis Candidosis cutis Eritrasma VIII. DIAGNOSIS KERJA Tinea cruris et corporis IX. PEMERIKSAAN ANJURAN Pemeriksaan kultur jamur IX. PENATALAKSANAAN Umum: 1. Memberikan informasi kepada pasien bahwa penyebab penyakitnya adalah jamur yang dapat menular, pengobatannya memerlukan waktu yang cukup alama, sekitar 2-4 minggu, serta menasehati pasien untuk tidak menggaruk bercak karena akan menyebabkan bercak semakin luas. 2. Menyarankan kepada pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter. 3. Menyarankan kepada pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar, terutama pakaian dalam yang menyerap keringat. 4. Menyarankan kepada pasien untuk tidak menggunakan handuk dan pakaian dalam secara bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain. Khusus: Sistemik:

Ketokonazol tablet 200 mg/hari/per oral selama 10-14 hari Cetirizin tablet 1x10 mg/hari/per oral bila gatal. Topikal: Salep Mikonazol 2% (dioleskan 2 kali sehari pagi dan sore pada lesi). X. PROGNOSIS Quo ad vitam : bonam Quo ad functionam : bonam Quo ad sanationam : bonam

10

You might also like