ATURAN ISO

Dosen : Teuku Arriessa Sukhairi, S.T

GARIS

 Standar ISO 128:1982 memberikan 10 tipe garis

yang didefinisikan dari A sampai K (Tanpa ada I) Tipe tipe garisnya adalah tebal, tipis, Lurus, bergelombang, zigzag, bersambungan, putus putus, putus putus titik, putus putus dua titik Garis yang tebal dua kali ketebalannya dibandingkan dengan garis yang lebih tipis.

Figure 2.1 Engineering drawing line types A to K (ISO 128:1982)

No

Garis Tebal (mm)

Garis Tipis (mm)

Jarak Garis Minimal (mm)

1. 2. 3. 4.* 5. 6.

1.4 1,0 0.7 0.5 0.30 0.35 1.80 0.25

0.70 1.00 0.50 0.70 0.35 0.50 0.25 0.35 0.18 0.25 0.10 0.15

4.2 3.0 2.1 1.5 0.9 0.5

Note : * Ukuran Garis Yang Sering Digunakan

ISO type 'A' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Tebal Bersambung (lurus maupun lengkung) Penggunaan A1.Garis nyata benda, A2.Garis tepi

Figure 2.2 ISO 128 engineering drawing line type 21'

ISO type B' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Tipis Bersambung (lurus maupun lengkung) Penggunaan B1. garis perpotongan khayal B2. Garis Ukur B3. Garis Proyeksi/Bantu B4. Garis Penunjuk B5. Garis Arsir,, B6. Garis Nyata dari penampang yang diputar ditempat B7. Garis sumbu Pendek,

Figure 2.3 ISO 128 engineering drawing line t~#e 'B'

ISO type C' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Tipis Bergelombang, Bersambung Penggunaan C1. Garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis

Figure 2.4 ISO 128 engineering drawing line type 'C'

ISO type D' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Tipis Zig Zag Bersambung Penggunaan D1. sama dengan C1

Figure 2.5 ISO 128 engineering drawing line type 'D'

ISO type E' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Putus Tebal Penggunaan Garis benda yang menunjukkan Perlakuan khusus yang diijinkan dipermukaan. Sebagai contoh: Perlakuan Panas

Figure 2.6 ISO 128 engineering drawing line type 'E'

ISO type F' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Putus Tipis Penggunaan F1.Garis nyata Terhalang, F2.Garis tepi Terhalang

Figure 2.7 ISO 128 engineering drawing line type 'F'

ISO type G' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Putus Titik Tipis Penggunaan G1. Garis sumbu, G2. Garis simetris, G3. Garis lintasan untuk benda bergerak.

Figure 2.7 ISO 128 engineering drawing line type 'G'

ISO type H' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Putus Titik Ujungnya Dipertebal Penggunaan H1. Garis (bidang Potong)

Figure 2.8 ISO 128 engineering drawing line type H'

ISO type J' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Putus Titik Tebal Penggunaan Garis Yang Menjadi Indikasi Dari Area Yang Dibatasi. Sebagai Contoh: menghitung area, atau perlakuan panas

Figure 2.9 ISO 128 engineering drawing line type J'

ISO type K' lines

Jenis Garis Nama Garis Garis Putus Titik Ganda Tipis Penggunaan K1.Menunjukkan bagian yang berdampingan, K2.Batas kedudukan benda bergerak, K3.Garis sistem profil, K4.Garis semula sebelum benda dibentuk, K5.Bagian benda yang berada didepan bidang potong

Figure 2.10 ISO 128 engineering drawing line type J'

Tipe Tipe Dari Garis

Center Lines Dimension Lines Leaders Break Lines Phantom Lines

Sectioning Lines
Extension Lines Hidden Lines Outlines or Visible Lines Datum Lines Cutting-Plane/Viewing-Plane Lines

Gambar 2.11: Line Types and Conventions

Figure 2.12 Line Conventions

Center Lines (Tipe Garis G1)

Center lines haruslah terdiri dari tanda panjang

dan pendek secara bergantian dan diberikan spasi, dengan tanda yang panjang pada masing masing ujungnya. Centerlines harus memotong tanpa kekosongan Proporsi dari centerlines:
Garis yang panjang 15mm 20mm Garis yang pendek 2mm Spasi diantaranya 1mm

Figure 2.12 Alternate Position

Dimension Lines (Tipe Garis B2)

Dimension lines akan diakhiri oleh kepala anak

panah pada masing masing ujungnya. Garis tersebut tidak boleh putus kecuali jika dibituhkan space untuk dimensi.

Figure 2.13 Example of general dimensioning

 Dua buah garis proyeksi yang mana diperpanjang

dari bagian part dan menunjukkan bagian awal dan akhir dari actual dimensions. Nilai yang ditampilkan adalah panjang atau sudut. Dua terminator untuk mengindikasikan bagian awal dan akhir dari dimension line.

Leaders (B4)
Leaders digunakan untuk mengindikasikan suatu

part atau porsi terhadap suatu angka, note, atau referensi dan harus menjadi suatu garis yang tidak putus putus dibatasi dengan suatu kepala anak panah, dot, atau garis bergelombang

Leader dibatasi dengan kepala anak panah

Leader dibatasi dengan dot

Break Lines

Figure 2.14 Break lines

Phantom Lines
Phantom lines haruslah mengindikasikan

pergantian posisi dari part part dari item yang digambarkan, mengulangi detail, shall be composed of alternating one long and two short dashes, evenly spaced, with a long dash at each end

Figure 2.15 repeated detail

Sectioning Lines
Sectioning lines shall be used to indicate the

exposed surfaces of an object in a sectional view. They are generally thin full lines, but may vary with the kind of material shown in section.

Extension Lines
Extension lines or projection lines are used to

indicate the extension of a surface or to point to a location outside the part outline. They start with a short, visible gap from the outline of the part and are usually perpendicular to their associated dimension lines.

Hidden Lines
Hidden lines shall consist of short dashes, evenly

spaced. These lines are used to show the hidden features of a part. They shall always begin with a dash in contact with the line from which they begin, except when such a dash would form a continuation of a full line. Dashes shall touch at corners, and arcs shall begin with dashes on the tangent points

Outlines or Visible Lines (Tipe garis A)

The outline or visible line shall be used for all

lines on the drawing representing visible lines on the object

 Penggabungan dari garis ini sangatlah penting.

Tidak boleh ada gap tempat dimana garis tersebut bertemu Tidak boleh saling mendahului Ketika menggabungkan garis lurus dengan sumbu, garis haruslah menyambung satu sama lainnya.

Cutting-Plane/Viewing-Plane Lines
The cutting-plane lines shall be used to indicate a

plane or planes in which a section is taken. The viewing-plane lines shall be used to indicate the plane or planes from which a surface or surfaces are viewed.

Figure 2.16 Simple View

Figure 2.16 Complex View

Arrowhead
PART 2

There are four types of arrowhead allowed in ISO

The narrow/open (15)

The wide/open (90)

The narrow/closed (15) And the narrow/solid (15)

Figure 2.17 The various types of dimension line terminators

 An alternative to an arrowhead is the oblique

stroke. When several dimensions are to be projected from the same position, the 'origin' indication is used, consisting of a small circle

Lettering and Numerals

PART 3

The decimal marker

Readers in the UK and USA should be aware that

a full stop or point is no longer recommended as the decimal marker. The ISO recommended decimal marker is now the comma. Thus, taking pi as an example, it should now be written as 3,142 and not 3.142. Thus, one million should be represented as 1 000 000 and not 1,000,000.

Lettering and Numerals

The three essential requirements of lettering on

survey drawings are:

Legibility Uniformity Suitability for microfilming, scanning and other

reproduction methods.
To achieve these requirements, there are some

basic rules to be observed,

Figure 2.17 Lettering rules

Sifat
Tinggi huruf besar Tinggi huruf kecil h c

Perban dingan
h 0.7 h 2. 5 0. 5 3. 5 1. 5 0. 2 5

Ukuran
3. 5 2. 5
0. 7 5 2. 1 0. 3 5

5 3. 5
1 7 3

7 5

1 0 7
2 1 4 6

14 20 10 14

Jarak antara huruf a Jarak min antar baris b Jarak min antar kata e Tebal huruf d

0.2 h 1.4 h 0.6 h

1. 4 10 4. 2 0. 7

2. 4 8 28 20 1. 8. 2 4 1. 4 2

0.1 h

0. 5