You are on page 1of 2

Gangguan pada Otot a. Atrofi Yaitu keadaan di mana otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuannya untuk berkontraksi.

Atrofi dapat terjadi karena penyakit poliomielitis dan keadaan tertentu misalnya sakit, sehingga seseorang harus istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Poliomielitis adalah penyakit karena virus yang merusakkan saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah. b. Hipertrofi Yaitu keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih secara berlebih. c. Kejang otot Yaitu gangguan otot yang terjadi karena melakukan aktivitas terus menerus yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi alias kejang, karena telah kehabisan energi atau sering dikenal dengan kram. d. Kaku leher atau stiff Yaitu keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan. e. Tetanus Yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh baksil tetanus. f. Miastema gravis Yaitu keadaan di mana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan menyebabkan kelumpuhan.Sistem Gerak Manusia 63 Tu g a s Rangkuman g. Distrofi otot Yaitu penyakit otot kronis sejak anak-anak. h. Hernia abdominalis Yaitu sobeknya otot dinding perut yang lemah, yang mengakibatkan usus melorot ke bawah masuk ke rongga perut.

Kerjakan tugas berikut yang akan menumbuhkan wawasan produktivitas, merangsang keingintahuan, dan mengembangkan kecakapan vokasional!

Gangguan atau Kelainan pada Otot Pernahkah pada saat Anda bangun tidur merasa leher Anda terasa sakit untuk digerakkan? Mengapa bisa terjadi? Kesalahan posisi kepala pada saat tidur dapat mengakibatkan otot leher mengalami tekanan yang salah pula. Keadaan ini mengakibatkan otot akan tegang sepanjang malam. Kondisi ini membuat leher menjadi kaku dan sakit jika digerakkan. Kelainan otot tersebut di atas dikenal dengan kaku leher (stiff). Apa sajakah kelainan atau gangguan pada otot? Kelainan otot dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut. a. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh. b. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada otot anak-anak. c. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan. d. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut. e. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang. f. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.

You might also like