You are on page 1of 18

Anak-anak dengan kondisi yang bugar cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi tantangan fisik

dan emosi. Biasakan anak untuk melakukan olahraga ketahanan diri, seperti berlari, melompat, bersepeda, dan berenang . Sejak terkena demam tinggi cukup lama, Arvi sering dilarang orangtuanya bermain di luar rumah. Padahal sebelumnya, anak berumur 5 tahun ini terbilang aktif. Sering bermain sepeda, petak umpet, bulu tangkis atau sekedar bekejar-kejaran. Bahkan ketika anak lain sudah diminta pulang orangtuanya, karena matahari mulai bersinar terik, Arvi malah baru mulai menaikkan layangannya. Menjelang sore, saat teman-temannya masih tidur siang, dia sudah mulai lagi bermain layang-layang. Lantaran itulah, orangtuanya mengatakan, Arvi terkena mengalami demam tinggi. Dan untuk meredam keinginannya bermain-main di bawah terik sinar matahari, orangtuanya membelikan Playstation. Sejak itu Arvi jarang bermain-main di luar rumah. Bahkan ketika teman-temannya mengajak bermain, ia lebih suka balapan sendiri di depan layar televisi. Sudah enam bulan kebiasaannya itu berlangsung, dan bila sekali-kali bermain dengan temantemannya Arvi sering limbung, bentuk tubuhnya pun semakin membulat. Olahraga tidak hanya penting untuk orang dewasa, anak-anak pun perlu aktivitas fisik agar pertumbuhannya optimal. Anak yang berolahraga secara teratur dipercaya akan lebih sehat, gembira, juga dipercaya diri sehingga lebih mudah berteman, dan menyesuaikan diri. Melakukan olahraga sejak dini, menurut Dr. Tanya Tatiana M. Rotikan, SpKO, tidak hanya menjadikan anak tumbuh sehat dan kuat, tapi juga bisa mencegah obesitas pada anak. Secara alamiah, anak-anak memang kerap aktif bergerak. Bahkan ketika dilahirkan pun, dia sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya secara otomatis, ujarnya. Oleh sebab itu, dokter spesialis olahraga dari KONI ini menyarankan para orangtua untuk melatih anak-anaknya berolahraga sejak dini. Menurutnya, kebiasaan berolahraga akan membantu si anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Namun tak semua orang tua bisa dengan sukarela membebaskan anaknya melakukan kegiatan olahraga di luar rumah. Faktor keamanan sering menjadi alasan orangtua untuk melarang anak pergi keluar rumah. Sementara di dalam rumah tak ada ruang terbuka untuk anak berolahraga. Padahal, Tanya justru menganjurkan supaya anak-anak berolahraga di luar ruang. Apalagi ketika pagi atau sore hari. Saat pagi hari, matahari pagi sangat baik untuk pertumbuhan tulang si anak, karena matahari pagi membantu pembentukan vitamin D. jelas Tanya. Tingkatkan fleksibilitas dan kebugaran Dengan berolahraga secara rutin, anak-anak akan memiliki kondisi tubuh yang bugar dan akan membantu untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Anak-anak dengan kondisi yang bugar juga cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi rintangan fisik dan emosi. Selain itu, tubuh bugar memperluas peluang anak untuk melalukan berbagai kegiatan fisik maupun non-fisik. Dengan melakukan olahraga rutin, menurut Tanya, kekuatan fisik juga akan meningkat. Namun Tanya menegaskan bahwa jenis-jenis olahraga yang ditunjukkan untuk anak-anak sebaiknya tidak diarahkan untuk kekuatan motorik dan fisik. Sangat dianjurkan agar anak tidak melakukan program olahraga yang secara khusus ditunjukkan untuk menghasilkan otototot tubuh yang kuat, seperti push-up, pull-up, angkat beban, dan sebagainya. Dengan hanya

memanjat atau melompat, anak juga akan mendapatkan manfaat yang kurang lebih sama dengan olahraga tersebut, kata Tanya. Tanya menyarankan agar olahraga yang dilakukan anak adalah olahraga yang dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, dan membuat otot-otot sendi mudah bergerak secara penuh. Dari sekian banyak jenis olahraga, Tanya menganjurkan agar anak-anak dibiasakan untuk melakukan olahraga ketahanan diri, seperti berlari, melompat, bersepeda, hingga berenang. Jenis olahraga semacam itu merupakan olahraga wajib yang harus dikuasai oleh anak, Tanya menegaskan. Menurutnya, jenis-jenis olahrga tersebut memiliki manfaat yang berbeda-beda. Namun intinya, merupakan langkah awal pembentukan fondasi untuk mendapatkan kebugaran fisik dan ketahanan otot-otot anak. Sehingga nantinya pertumbuhan fisik anak dan pun akan lebih baik, jelasnya singkat. Olahraga yang disukai Mary L. Gavin, dokter spesialis anak di rumah sakit anak di Alfred l. Dupont, Amerika Serikat, menegaskan bahwa salah satu tugas perkembangan seorang anak adalah dengan bergerak aktif. Kegiatan tersebut akan menyenangkan, terutama jika anak memilih sendiri jenis olahraga yang disukainya. Tidak semua anak menyukai jenis olahraga yang umum, seperti sepakbola. Mungkin saja ada anak yang lebih tertarik pada olahraga beladiri. Orang tua sebaiknya membantu anak untuk melakukan olahraga yang disukainya secara teratur, kata Galvin. Jadi orang tua hendaknya mencari cara agar anak-anaknya dapat selalu bergerak secara aktif, tambahnya. Tanya menekankan bahwa jenis olahraga dapat disesuaikan dengan kondisi keadaan si anak. Umumnya semua jenis olahraga memiliki manfaat tersendiri bagi anak-anak. Seperti ketika berlari misalnya, anak akan dilatih untuk melemaskan sendi-sendi otot yang digunakan untuk berlari. Terutama otot pada bagian kaki. Dengan melakukan pergerakan seperti berjalan, melompat, dan berlari, anak akan berlatih menopang badannya, dan ini akan sangat baik untuk melatih keseimbangannya. Secara otomatis otot-ototnya pun akan ikut terbentuk, dan tulang juga akan bertambah padat. Selain itu, berlari juga akan berguna untuk paru dan jantungnya, ujar Tanya. Sedangkan berenang, memiliki manfaat lain yang juga bermanfaat untuk pertumbuhan anakanak. Umumnya pada olahraga berenang yang dilatih ialah persendian di bagian punggung, dada, dan lengan atas, jelasnya. Berenang merupakan salah satu olahraga yang paling sering dipilih orang tua dengan harapan dapat memacu tinggi badan anak. Harapan tersebut memang ada benarnya. Berenang akan melatih semua otot-otot tubuh, sehingga dapat membantu untuk bertambah tinggi. Olahraga ini dapat memicu hormon-hormon pertumbuhan untuk bekerja lebih baik agar si kecil terus bertambah tinggi dan berkembang ungkap Tanya. Namun, dikatakannya berenang hanyalah salah satu dari sekian banyak aktivitas yang dapat dilakukan si kecil dengan manfaat yang sama. Artinya, olahraga apapun, umumnya akan membuat pertumbuhan anak berlangsung optimal. Menurut Tanya, melakukan olahraga apapun jenisnya, hanyalah salah satu faktor pendukung dalam menempuh kondisi fisik yang sehat. Olahraga, tanpa dibarengi dengan asupan gizi yang baik, tidak akan banyak berpengaruh bagi seseorang. Terlebih lagi untuk anak-anak

yang memang masih membutuhkan asupan gizi yang mendukung aktivitas yang dilakukannya sehari hari termasuk olahraga. Jika anak menerima asupan gizi yang baik dengan dibarengi dengan berolahraga yang teratur, itu sangat akan membantu perkembangan fisiknya. Tapi jika asupan gizinya kurang, meskipun ia berolahraga secara teratur, itu sangat akan tidak terlihat hasil dari olahraga itu,jelasnya. Olahraga dan Koordinasi Alzena Masykouri, Mpsi, dari Cikal Sehat menambahkan, bahwa olahraga yang bersifat survival sport dapat membuat kemampuan motorik kasar anak meningkat, sehingga membuatnya lebih gesit dan sigap. Gerakannnya menjadi lebih terkoordinasi dan itu membuatnya tampil penuh percaya diri. Dengan modal itu, ia akan mampu bersikap luwes dalam pergaulan.Koordinasi gerakan yang baik akan membantunya menampilkan sikap perencanaan yang baik. Sehingga, ia makin terampil dalam menyelesaikan persoalan seharihari yang ia hadapi,jelasnya. Namun dalam mendampingi anak-anak yang sedang berolahraga, dianjurkan agar orang tua memperhatikan faktor kemungkinan terjadinya dehidrasi pada anak. Tingkat dehidrasi pada anak, menurut Tanya, lebih besar ketimbang orang dewasa. Umumnya orang dewasa mengenali tanda-tanda terjadinya dehidrasi melalui munculnya rasa haus, namun bagi anakanak, dehidrasi mungkin saja terjadi sebelum rasa haus itu datang. Yang tak kalah penting menurut Alzena, dalam melakukan olahraga, apapun itu jenisnya, anak-anak perlu diberi pengertian bahwa tujuan utama olahraga bukanlah menang atau kalah. Yang lebih penting adalah bertambah tidaknya tingkat keterampilan. Dengan makin banyak berlatih, anak akan makin terampil melakukan kegiatan olahraganya.Makanya, orang tua dan anak harus merasa nyaman dalam melakukan aktifitas olahraga sehingga anak dapat merasakan manfaatnya dalam melakukan kegiatan olahraga,jelasnya. Orang tua juga perlu menyadari pentingnya melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Pemanasan berguna untuk mempersiapkan otot-otot yang akan digunakan untuk berolahraga, sedangkan pendinginan berfungsi untuk meregangkan otot-otot setelah melakukan olahraga. Dengan melakukan pemanasan dan pendinginan, diharapkan akan terhindar dari cedera otot selama melakukan atau sesudah melakukan olahraga,jelas Tanya. Alzena menambahkan, faktor moody juga harus diperhatikan oleh para orang tua. Pada anak-anak, moody memang kerap terjadi, apalagi ketika Ia merasa bosan dengan kegiatan olahraganya. Untuk itu Alzena menyarankan agar orang tua selalu berusaha agar dapat membuat anaknya merasa butuh untuk berolahraga dengan aktivitas yang disukainya. Misalnya, ketika bersepeda bersama ayah, anak merasa senang karena ayah meluangkan waktu dan mendapat pengalaman yang seru karena menjelajah daerah pemukiman yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Jika anak sedang merasa kesal, bisa jadi olahraga merupakan cara untuk melampiaskan kekesalannya dan kembali merasa nyaman,ungkapnya. Alzena pun yakin, olahraga sebenarnya dapat membuat kepercayaan diri anak menjadi lebih baik. Dengan memiliki salah satu keterampilan, seperti olahraga, anak akan memiliki modal untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Jika ia dapat menguasai satu atau lebih dari beberapa jenis olahraga, Ia akan semakain pede dalam bergaul,katanya

Dalam melakukan olahraga, anak-anak perlu diberi pengertian bahwa tujuan utama berolahraga bukanlah menang atau kalah. Yang lebih penting adalah bertambahnya tingkat keterampilan.

Manfaat olahraga bagi anak-anak : Memaksimalkan kemampuan motorik dasar. Menginjak usia 4-5 tahun, anak-anak sudah mengusai kecakapan motorik dasar, seperti berjalan, berlari, dan melompat, meski belum sempurna. Sehubungan dengan itu, balita butuh berolahraga demi memaksimalkan keterampilan motorik dasar tersebut. Tumbuh kembang yang sehat. Olahraga memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan berolahraga secara teratur, kebugaran jantung dan paru-paru anak akan terjaga, postur dan keseimbangan tubuh menjadi bagus, dan otot maupun tulangnya menjadi kuat. Mencegah obesitas. Bukan hanya makanan yang sarat gula dan lemak, faktor lain seperti panjangnya jam sekolah, kurangnya fasilitas penunjang seperti taman bermainn di area perumahan, asik menonton tv, bermain dengan komputer dan Playstation, bisa memicu kegemukan aktivitas fisik yang rendah. Olahraga rutin bisa mencegah anak mengalami obesitas.

Twitter Facebook 227 498 Komentar Prev Next

Manfaat Bermain Olahraga


Olahraga berfungsi sebagai latihan fisik yang sangat baik. Mereka yang berolahraga memiliki body image yang lebih positif daripada mereka yang tidak. Bermain olahraga sering melibatkan aktivitas fisik seperti berlari, melompat dan peregangan dan apalagi pengeluaran energi yang konstruktif. Bermain olahraga sejak usia dini memperkuat tulang dan otot dan tubuh nada seseorang. Jadi olahraga memberikan tubuh dengan latihan yang lengkap. Bermain olahraga meningkatkan keterampilan Math pada anak-anak. Ini mengembangkan kualitas kepemimpinan dan menumbuhkan semangat tim di dalamnya. Olahraga melibatkan kompetisi, mereka melibatkan menang dan kalah. Ini memperlihatkan pemain untuk kedua aspek kehidupan, keberhasilan dan kegagalan. Olahraga membangun semangat kompetitif pada anak-anak dan mengajarkan mereka untuk menjadi partisipatif terlepas dari apakah partisipasi menyimpulkan dalam kemenangan atau kekalahan. Bermain olahraga mengajarkan seseorang untuk menerima baik keberhasilan dan kegagalan dengan semangat positif. Manfaat paling penting dari olahraga bermain adalah semangat olahragawan. Bermain hasil olahraga dalam pengembangan yang bersifat sportif, yang sangat membantu sepanjang hidup seseorang. Bermain olahraga sangat bermanfaat untuk pengembangan keterampilan sosial dalam diri seseorang. Olahraga mengajarkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang-orang, bertindak sebagai tim. Mereka mendorong pemikiran kolektif dan mengembangkan perencanaan keterampilan pada anak-anak. Olahraga membangun kepercayaan pada anak-

anak dan memberi mereka rasa keberhasilan. Olahraga dengan demikian memainkan peran penting dalam seseorang kesejahteraan sosial. Bermain olahraga mengharuskan anak-anak untuk merencanakan merenung. Mereka perlu perangkat cara terbaik untuk mencetak gol, strategi terbaik untuk memenangkan dan merencanakan dengan hati-hati menuju kemenangan. Statistik menunjukkan bahwa anakanak terlibat dalam kegiatan olahraga tarif baik di bidang akademik dan sekolah mereka dan kegiatan kuliah. Sebuah pengeluaran energi yang konstruktif olahraga membawa keluar sangat membantu dalam menjaga seseorang bahagia. Latihan menghasilkan molekul kebahagiaan dalam tubuh seseorang, sehingga memberikan kontribusi untuk / nya kesejahteraan mental. Olahraga menghasilkan energi positif. Bermain olahraga berfungsi sebagai latihan yang sangat baik, yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Ini mengurangi tingkat gula darah dan mengurangi resiko kolesterol darah. Bermain olahraga menurunkan kemungkinan hipertensi dan gangguan stres beberapa lainnya yang terkait. Penelitian telah mengungkapkan bahwa orang yang bermain olahraga secara teratur dapat mengatasi stres dan ketegangan dalam hidup secara lebih baik. Depresi, kecemasan dan gangguan psikologis lain kurang mungkin pada orang yang memanjakan diri dalam kegiatan olahraga. Olahraga teratur membantu meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Bermain olahraga bertindak sebagai perpaduan yang indah rekreasi dan aktivitas fisik. Ini adalah kombinasi dari kedua kenikmatan dan olahraga. Umur Infant Toddler Preschooler Minimum Daily Activity Komentar Tidak ada persyaratan 1,5 jam 2 jam Kegiatan fisik dapat mendorong perkembangan motoriknya

30 menit kegiatan fisik yang direncanakan DAN 60 menit kegiatan terstruktur (bermain bebas)

60 menit kegiatan fisik terencana DAN 60 menit kegiatan yang tid (bermain bebas) Dipisah menjadi setiap 15 menit atau lebih

Usia sekolah 1 jam atau lebih

Membesarkan anak yang Sehat Memadukan kegiatan fisik secara teratur dengan diet yang sehat adalah kunci untuk pola hidup yang sehat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa digunakan dalam membesarkan anak yang sehat :

Membantu anak untuk berpartisipasi dalam berbagai macam kegiatan yang sesuai dengan umurnya. Membuat skedul untuk kegiatan fisik dengan teratur. Menyatukan kegiatan menjadi kegiatan yang rutin, seperti menggunakan tangga dibandingkan dengan lift. Terapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dijadikan acuan buat keluarga. Terapkan dengan cara yang menyenangkan, sehingga anak akan terus mencoba lagi.(DO)

Direview oleh : Mary L. Gavin, MD Tanggal review : April 2008 Sumber : http://kidshealth.org/parent/nutrition_fit/fitness/exercise.html Keuntungan olahraga Setiap orang mendapatkan keuntungan ketika melakukan olahraga secara teratur. Anak-anak yang aktif akan :

Mempunyai otot dan tulang yang kuat Mempunyai bentuk badan yang ramping karena olahraga akan membantu mengendalikan lemak Mengurangi resiko overweight Mengurangi resiko mengidap penyakit diabetes tipe 2 Menurunkan kemungkinan adanya tekanan darah rendah atau tingkat kolesterol tinggi Mempunyai pandangan hidup yang lebih baik Tambahan keuntungan olahraga teratur bagi kesehatan bagi anak-anak, yaitu kualitas tidur yang lebih baik sehingga mereka mampu mengatasi petualangan fisik dan emosi yang lebih baik juga dalam kegiatan sehari-hari, seperti berlari mengejar bis sekolah, mengikat tali sepatu, atau belajar untuk menghadapi ujian.

Elemen dalam Fitness : Ada tiga elemen penting dalam latihan yaitu mencakup : 1. Daya tahan (Endurance) 2. Kekuatan (Strength) 3. Fleksibilitas (Flexibility) Orang tua harus mendorong anak-anak untuk melakukan berbagai aktivitas sehingga tiga elemen itu tercapai secara keseluruhan. Daya tahan (endurance) dibangun ketika anak-anak terikat pada kegiatan aerobik. Selama berlatih aerobik, jantung berdetak cepat dan bernapas dengan berat. Ketika aerobik dilakukan secara teratur dan kontinyu, maka akan memperkuat jantung dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengalirkan oksigen ke setiap selnya. Aerobik dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan baik bagi dewasa dan anak-anak. Contoh dari kegiatan aerobik meliputi :

Basket Bersepeda Ice skating In-line skating Sepakbola Berenang Tenis Walking Jogging

Berlari

Meningkatkan Kekuatan (Strength) tidak selalu berarti mengangkat beban. Meskipun beberapa anak mendapatkan keuntungan dari mengangkat beban, tapi kegiatan ini mesti dilakukan dalam pengawasan orang dewasa yang berpengalaman. Tetapi kebanyakan anakanak tidak membutuhkan program latihan berat untuk menjadi kuat. Push up, pull up, dan latihan lain membantu menguatkan otot. Anak-anak juga menggabungkan kegiatan kekuatan dengan bermain ketika mereka memanjat, berdiri dengan dua tangan, dan gulat. Berlatih peregangan membantu meningkatkan fleksibilitas, membuat otot lentur dan bergerak dengan mudah. Anak-anak berkesempatan untuk melakukan peregangan setiap hari ketika mereka mencoba menggapai mainan , berlatih split, atau jungkir balik. Masalah Menetap Persentase anak-anak yang overweight berlipat ganda selama lebih dari 30 tahun. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi epidemi ini, anak-anak melakukan kegiatan duduk terus menerus dibandingkan yang seharusnya. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), secara rata-rata anak-anak melakukan kegiatan menonton televisi selama 3 jam sehari. Dan menurut Kaiser Family Foundation ratarata anak-anak menghabiskan 5,5 jam pada semua jenis media. Anak-anak yang lebih kecil seharusnya tidak non aktif dalam jangka waktu yang lama diatas 1 jam kecuali dalam keadaan tidur. Sedangkan untuk anak-anak usia sekolah seharusnya tidak non aktif dalam jangka waktu yang lebih lama dari 2 jam. Salah satu jalan terbaik untuk anak-anak agar lebih aktif adalah membatasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang memerlukan duduk terus menerus, khususnya menonton televisi atau bermain video game. Rekomendasi AAP menyatakan bahwa anak-anak dibawah umur 2 tahun semestinya tidak menonton televisi sama sekali dan adanya waktu penayangan dari program televisi berkualitas untuk anak-anak tidak lebih dari 1-2 jam setiap harinya untuk anak-anak diatas 2 tahun. Seberapa perlu olahraga? Orangtua harus memastikan bahwa anak-anak mereka perlu olahraga yang cukup. Yang jadi pertanyaan, seberapa cukupkah olahraga untuk anak-anak? Berdasarkan tatalaksana dietary dari U.S Department of Agriculture (USDA) dan Department of Health and Human Services (HHS), semua anak-anak yang berumur 2 tahun atau lebih harus mendapatkan paling sedikit 60 menit olahraga yang intensitasnya sedang hinga bersemangat, sebaiknya dilakukan setiap hari. Sebagai tambahan untuk menyediakan diet yang seimbang dan sehat, tatalaksana dietary juga menyarankan anak-anak untuk mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan whole grains. Dibawah ini adalah kegiatan-kegiatan yang direkomendasikan untuk anak-anak, berdasarkan National Association for Sport and Physical Education (NASPE) : Meningkatkan kualitas hidup siswa masa kini, dan mempersiapkan mutu sumber daya manusia, dan atlet elite masa depan

Oleh : H.Y.S.Santosa Giriwijoyo, Drs Physiol., Drs Med., Dokter, Prof. (Emeritus) Ilmu Faal dan Ilmu Faal Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia 2008 Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga Di (Usia) Sekolah Dasar Oleh : H.Y.S.Santosa Giriwijoyo, Drs Physiol., Drs Med., Dokter, Prof.(Emeritus) Ilmu Faal dan Ilmu Faal Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia 2008 Anak (usia SD): - kenyataan masa kini dan - harapan masa depan, perlu dibina pertumbuhan dan perkembangannya untuk masa kini maupun untuk masa depan.. Lembaga Pendidikan : Lembaga formal pembinaan anak masa kini dan masa depan: * Siswa sehat dan unggul masa kini * SDM bermutu masa depan * Atlet elite masa depan. Diperlukan waktu 8-12 tahun untuk dapat menjadi Atlet elite bagi anak yang terus dan terus berolahraga dengan tekun > jangan pernah kecewakan anak dalam olahraga. Masa pertumbuhan dan perkembangan anak: * masa pembentukan Pengetahuan dan Kecerdasan (Domain Kognitif) * masa internalisasi nilai-nilai moral, sosial dan kultural (Domain Afektif) * masa pembelajaran gerak ketrampilan dasar (keolahragaaan) dan pembentukan pola perilaku (Domain Psikomotorik). Sehat dan Kesehatan. - Sehat: Modal dasar bagi segala aktivitas jasmani, rohani maupun sosial. - Acuan Sehat: Rumusan Organisasi Kesehatan Dunia (Sehat Paripurna): Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. - Harus dipelihara, bahkan ditingkatkan - Memelihara dan meningkatkan kesehatan: cara terpenting, termurah dan fisiologis adalah Olahraga (kesehatan). - Seluruh Siswa/ anak usia SD perlu Olahraga:

- sebagai konsumsi yaitu mendapatkan manfaat langsung dari melakukan kegiatan Olahraga, - sebagai media bagi Pendidikan. Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga (Penjas-Or). - Bagian dr kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. - Pendidikan Jasmani: pendidikan dengan media kegiatan Jasmani - Hanya Penjas-Or yang dapat menyentuh secara massif ketiga aspek sehatnya WHO ? Sangat penting bagi pembinaan anak. - (Pembelajaran) Olahraga = pelatihan Jasmani - Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) intra kurikuler = Pendidikan dan Pelatihan Jasmani menuju sejahtera paripurna (Jasmani, Rohani dan Sosial) = peningkatan mutu sumber daya manusia (Siswa) masa kini dan masa depan. Sayang Penjas-Or masih sering dilecehkan; menjelang ujian, Penjas-Or dihapus! Alasan: agar para siswa tidak terganggu dalam belajarnya(!). Gerak Olahraga. * Olahraga = gerak raga yang teratur dan terencana dengan intensitas yang sesuai untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan, kesehatan, rekreasi, prestasi) * Gerak = ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak. Apa guna hidup bila tak mampu bergerak. * Memelihara gerak = mempertahankan hidup, * Meningkatkan kemampuan gerak = meningkatkan kualitas hidup. * Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. * Olahraga = kebutuhan hidup: o merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial o merangsang kecerdasan intelektual o menyehatkan dan mencegah penyakit non-infeksi * Hanya orang yang mau bergerak-berolahraga yang akan mendapatkan manfaat dari Olahraga. Konsep Dasar (Pembelajaran) Olahraga intra kuri-kuler di Sekolah Dasar. * Massaal, mudah, murah, menggembirakan, manfaat dan aman ! * Padat gerak, menekankan pengembangan dan pengayaan kemampuan menguasai koordinasi berbagai macam gerak (dasar) * Singkat dan adekuat (durasi 10-30 menit tanpa henti, intensitas 65-80% DNM), * Semua siswa hrs berpartisipasi aktif, tidak ada siswa yang hanya menjadi penonton * Menyehatkan masa kini dan mempersiapkan SDM bermutu bagi masa depan * Membekali kemampuan koordinasi gerak utk menjadi Atlet elite masa depan * Untuk usia SD tidak perlu ada pemisahan jenis kelamin (Watson,1992), * Olahraga Kesehatan: intensitas (takaran) sedang, bukan olahraga berat ! Bagan konsep (Pembelajaran) Olahraga di (usia) Sekolah Dasar: Kotak Memori Kemampuan koordinasi: ???? Or kemampuan dasar: > Pembelajaran: > Pelatihan: * KETRAMPILAN GERAK : * KESEHATAN : Akurasi gerak/ keindahan gerak: Anaerobik dan aerobik: * Gerak berirama: Tari, Senam aerobik, dsb ? Sehat dinamis

* Gerak komplex: Senam irama, p.silat, karate, dsb > Kebugaran Jasmani * Pembekalan mjd Atl elit masa depan. (Pengayaan kemampuan koordinasi gerak) * Intensitas sesuai utk tujuan Or-Kes Kesehatan. * Pembelajaran ketrampilan gerak dasar (kemampuan koordinasi) akan masuk ke dalam kotak memori oleh karena itu pembelajaran ketrampilan gerak dasar harus bersifat pengalaman dan pengayaan, yang akan tersimpan menjadi kekayaan gerak (dalam kotak memori) untuk keperluan pembelajaran ketrampilan gerak kecabangan olahraga di masa depan, atau untuk dipergunakan lagi dimasa yg akan datang. * Pelatihan (untuk meningkatkan) kemampuan dasar tidak masuk ke kotak memori, artinya tidak dapat disimpan dan harus senantiasa dipelihara agar sesuai dengan kebutuhan masa kini. Artinya sehat dinamis / kebugaran jasmani harus senantiasa dipelihara agar sesuai dengan kebutuhan masa kini. * Pembelajaran dapat dilakukan dengan intensitas yang adekuat (denyut nadi mencapai 6085% DNM), sehingga sekaligus menjadi Pelatihan untuk memelihara / meningkatkan derajat sehat dinamis/ kebugaran jasmani. * Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri Hukumnya = makan : Siapa yang makan, dia yang kenyang ! Siapa yang mengolah-raganya, dia yang sehat ! Tidak diolah berarti siap dibungkus ! Klub Olahraga Kesehatan (Or-Kes) = Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan. * Lembaga Pendidikan Umum (Sekolah) Dasar harus berfungsi sbg Lembaga Pelayanan Kesehatan lapangan, dalam rangka program pokok Meningkatkan kualitas hidup anak (siswa) masa kini, maupun mutu sumber daya manusia masa depan dan atlet elite masa depan. * Takaran Or-Kes ibarat makan: o berhenti makan menjelang kenyang o tidak makan dapat menjadi sakit o kelebihan makan mengundang penyakit. * Jadi berolahragalah secukupnya (adekuat), jangan tidak berolahraga karena kalau tidak berolahraga mudah menjadi sakit, sebaliknya kalau berolahraga berlebihan dapat menyebabkan sakit ! Makna dan Misi Pendidikan Jasmani dan (Pembela-jaran) Olahraga di Lembaga Pendidikan. * Lembaga Pendidikan = Lembaga formal pembinaan mutu sumber daya manusia terpenting. Membina anak (siswa) menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. * Acuan tertinggi mutu SDM ??SEHAT WHO: SDM yang Sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. Sehat WHO = konsep sehat sempurna ? sehat yang menjadi cita-cita, tujuan atau acuan pembinaan mutu SDM. Pendidikan Jasmani = kegiatan jasmani untuk media pendidikan. Pendidikan adalah proses mengembangkan: * Domain kognitif = Pengetahuan / keilmuan * Domain afektif : o Sikap rohaniah meliputi: aspek mental, intelektual dan spiritual, o Sikap sosial yang sesuai dengan pengetahuan baru yang telah diperolehnya, yang sesuai dengan norma sosial kehidupan masyarakat, yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani. Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui pendekatan ke aspek sejahtera Jasmani, sejahtera Rohani dan sejahtera Sosial melalui kegiatan jasmani, untuk menghasilkan manusia-manusia yang santun, bukan bobotoh (supporters) yg merusak.

* Domain psikomotor = perilaku sehari-hari yang sesuai dengan pengetahuan baru yang telah diperolehnya melalui Penjas-Or. Olahraga (Intra Kurikuler) ? kegiatan jasmani untuk Pembelajaran dan Pelatihan jasmani = kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar. Merupakan pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani (sehat dinamis) = sehat dikala bergerak utk dpt memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari anak dalam tugasnya sebagai siswa; yaitu memiliki tingkat Kebugaran Jasmani yang adekuat (memadai) dan untuk mempersiapkan anak menjadi Atlet masa depan. Olahraga intra kurikuler adalah Olahraga massaal, BUKAN olahraga kecabangan . Olahraga massaal: olahraga yang (dapat) dilakukan sejumlah besar orang secara bersamaan / beramai-ramai = olahraga masyarakat, hakekatnya adalah olahraga kesehatan: karena tujuan utamanya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat sehat (dinamis), di samping dapat pula untuk tujuan rekreasi dan sosialisasi. Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga oleh karena tidak ada tuntutan ketrampilan olahraga tertentu sehingga semua orang merasa akan bisa dan setara. Dengan demikian maka olahraga kesehatan (Or-Kes) atau olahraga masyarakat (Or-Masy) merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera rohani dan terutama ke aspek sejahtera sosial (sehat sosial = kebugaran sosial). Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga intra Kurikuler: * Membina mutu sumber daya manusia (anak) seutuhnya untuk masa kini maupun untuk masa depan, untuk mendapatkan manusia yang sehat / bugar seutuhnya atau sejahtera seutuhnya yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial sesuai rumusan sehat WHO. * Anak yang berolahraga dan terus berolahraga dalam cabang Olahraga pilihannya (extra kurikuler), adalah atlet elite masa depan. Oleh karena itu para Pembina Olahraga Anak dan khususnya para Guru Penjas-Or di Sekolah, tidak boleh membuat anak menjadi frustrasi dalam berolahraga! Domain Afektif dan Domain Psikomotor dari Pendidikan Jasmani tidak dibahas dlam naskah ini. Olahraga Kesehatan : - Intensitasnya sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, jadi bukan olahraga berat - Titik berat Olahraga (Kesehatan) intra kurikuler adalah: Pengembangan dan pengayaan kemampuan koordinasi gerak dengan intensitas yang dapat merangsang dan / atau memelihara derajat Kesehatan, untuk kebutuhan anak pada masa kini dan mempersiapkan anak menjadi Atlet elite masa depan. - Meningkatkan derajat kesehatan dinamis sehat dengan kemampuan gerak yang dapat memenuhi kebutuhan gerak sehari-hari dalam tugasnya sebagai siswa. - Bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), mudah, murah, menggembirakan, massaal, fisiologis (manfaat & aman). - Massaal : - Ajang silaturahim ? Sejahtera Rohani dan Sosial - Ajang pencerahan stress ? Sejahtera Rohani Ajang komunikasi sosial ? Sejahtera Sosial Ketiga hal diatas merupakan pendukung untuk menuju Sehatnya WHO ? Sejahtera Paripurna. - Sehat dinamis dan kemampuan koordinasi gerak (mampu memperagakan berbagai gerak secara lincah dan akurat merupakan landasan bagi pelatihan ketrampilan kecabangan

Olahraga Prestasi. - Dalam pelaksanaan Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) ollahraga intra kurikuler seluruh siswa harus terlibat aktif, tidak boleh ada siswa yang hanya menjadi Penonton, demi mendapatkan manfaat dari proses Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga yang sedang dilaksanakan. Kondisi Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga di Sekolah Dasar saat ini. - Waktu = 3 x 45 menit/minggu - Sarana prasarana sangat terbatas - Kurikulum Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga pada saat ini lebih berorientasi kepada Olahraga Kecabangan : 1. Cenderung individual dan cenderung mengacu pencapaian prestasi 2. Olahraga prestasi mahal dalam hal : o Sarana prasarana o Waktu, perlu masa pelatihan yang panjang o Tenaga dan biaya. - Olahraga kecabangan/ prestasi hendaknya menjadi pilihan dan diselenggarakan sebagai kegiatan extra kurikuler. Demi kenyataan Masa Kini dan Harapan bagi Masa Depan: 1. Reposisi : pikir ulang apa perlunya Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga di (usia) SD secara intra kurikuler? Penjas-Or perlu dikembalikan pada posisi dasar fungsinya yaitu : - Penggunaan Olahraga/Kegiatan Jasmani sebagai media Pendidikan - Penggunaan Olahraga sebagai alat pelatihan untuk memelihara dan meningkatkan derajat sehat dinamis menuju kondisi Sejahtera paripurna siswa masa kini dan pembekalan anak untuk menjadi Atlet elite dan SDM bermutu bagi masa depan. 2. Reorientasi : pikir ulang arah pembinaan Penjas-Or bagi Siswa SD? Penjas-Or sebagai program kurikuler perlu ditinjau kembali: - Relevansinya dengan kebutuhan siswa / santri - Manfaat yang diharapkan - Kondisi nyata persekolahan : i. Jatah waktu / jam pelajaran per minggu ii. Sarana prasarana yang tersedia. 3. Reaktualisasi : pikir ulang apakah Penjas-Or di SD sudah sesuai kebutuhan nyata? Penjas-Or di Sekolah dan Pondok Pesantren perlu menekankan kembali (reaktualisasi) kepada konsep dasar Olahraga untuk tujuan Pendidikan dan Kesehatan untuk masa kini dan Pendidikan dan Pengayaan kemampuan koordinasi gerak untuk pembekalan menjadi Atlit elite dan SDM bermutu di masa depan. Jatah waktu pertemuan 3 x 45 menit/minggu, dapat disajikan untuk 3 x pertemuan/minggu @ 45 menit. 4. Revitalisasi : pikir ulang bagaimana cara melaksanakan dan menggalakkan pelaksanaan Penjas-Or di SD untuk mencapai tujuan masa kini dan masa depan? Penjas-Or di Sekolah dan Pondok Pesantren harus bersifat massaal dan disajikan dengan iklim yang menggembirakan siswa, sehingga semua siswa merasa butuh berolahraga dan selalu ingin berpartisipasi secara aktif, karena Penjas-Or sebagai bagian dari paket kurikuler tidak membolehkan adanya siswa yang hanya menjadi Penonton, kecuali yang sakit. 5. Kualitas Petugas Keberhasilan misi di tingkat lapangan sangat ditentukan oleh kualitas Petugas (dalam hal ini guru Penjas-Or) serta pemahamannya mengenai makna pembelajaran Penjas-Or di Sekolah Dasar. Ketulusan dan kesungguhan dalam pengabdiannya, serta kreativitas dan inovasinya

dalam pembelajaran Penjas-Or pada anak (usia) SD akan sangat menentukan keberhasilan misi yang diembannya. 6. Kebutuhan Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga di (usia) Sekolah Dasar dan di Pondok Pesantren harus dirasakan sebagai kebutuhan dan kenikmatan oleh siswa/santri, sehingga mereka akan merasa dirugikan manakala mata pelajaran Penjas-Or ditiadakan. 7. Olahraga prestasi Olahraga kecabangan yang bersifat prestatif perlu pula dikembangkan namun sebagai materi ekstra kurikuler, sebagai pilihan untuk menyalurkan bakat dan minat siswa/santri terhadap sesuatu cabang Olahraga. Apapun Garis Besar Program Pengajaran(GBPP)nya, pelaksanaannya di lapangan selalu dapat disesuaikan dengan semua hasil pikir-ulang tersebut diatas. Memang diperlukan creativitas dan innovasi pada pelaksanaannya di lapangan! Kesimpulan Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga di Sekolah Dasar (intra kurikuler) harus berlandaskan pada olahraga massaal/ olahraga kesehatan dengan titik berat pada pelatihan jasmani untuk meningkatkan derajat sehat dinamis dan kemampuan koordinasi motorik yang lebih baik, agar para siswa selama masa belajar memiliki kesehatan, Kebugaran Jasmani dan kualitas hidup yang memenuhi kebutuhan masa kini dan dapat diharapkan menjadi atlet elite dan sumber daya manusia yang bermutu di masa depan. Saran 1. Pembinaan anak usia Sekolah Dasar melalui Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga untuk masa kini harus dicermati sebagai awal dari pembinaan secara berkelanjutan untuk mempersiapkan anak menjadi Sumber Daya Manusia bermutu dan Atlet elite bagi masa depan. 2. Pembelajaran Olahraga pada anak usia Sekolah Dasar hendaknya bertitik berat pada pengayaan perbendaharaan (Memori) kemampuan koordinasi sebanyak mungkin ragam gerak dasar, dengan intensitas gerak yang adekuat, agar juga dapat diperoleh derajat sehat dinamis/ Kebugaran Jasmani yang mampu mendukung segala tuntutan tugasnya sebagai siswa. 3. Anak yang berolahraga dan terus berolahraga secara teratur adalah Atlet elite untuk masa depan! Jangan pernah kecewakan anak yang berolahraga!!! Kepustakaan 1 Cooper, K.H. (1994) : Antioxidant Revolution, Thomas Nelson Publishers, NashvilleAtlanta-London-Vancouver. 2 Giriwijoyo,Y.S.S. (1992) : Ilmu Faal Olahraga, Buku perkuliahan Mahasiswa FPOK-IKIP Bandung. 3 Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan H.Muchtamadji M.Ali (1997) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Sekolah, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, IKIP Bandung. 4. Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2000) : Olahraga Kesehatan, Bahan perkuliahan Mahasiswa FPOKUPI. 5. Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2001) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga, kontribusinya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik, Mahad Al-Zaytun, Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat. 6. Watson,A.S. (1992): Children in Sports, dalam Textbook of Science and Medicine in Sport Edited by J.Bloomfield, P.A.Fricker and K.D.Fitch; Blackwell Scientific Publications.

7. Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan Komariyah,L (2007): Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, 2007. 8. Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2008) : Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Sekolah Dasar, Makalah disajikan pada Penataran Guru Pen-Jas, diselenggarakan oleh PERWOSI Jawa Barat, Maret 2008 di gedung Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia Bagi orang dewasa, kebutuhan akan cairan tubuh dapat dengan mudah terpenuhi. Saat haus, orang dewasa dapat dengan mudah mengambil air putih dan mengkonsumsinya. Namun bagaimana dengan anak-anak? Apakah mereka membutuhkan air sebanyak orang dewasa? Lalu bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan cairannya? Pada usia anak-anak, pemenuhan kebutuhan cairan cenderung tergantung pada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. Padahal hal ini adalah salah satu hal paling krusial bagi masa pertumbuhan mereka. Anak-anak membutuhkan banyak cairan bagi tubuhnya seiring dengan berat badan dan masa pertumbuhannya. Bagi anak usia 4-8 tahun kebutuhan cairannya adalah 1,6 Liter (6-7 gelas) sehari. Anak usia 9 tahun ke atas kebutuhan cairannya sama seperti dewasa yaitu 2 Liter (8 gelas) sehari. Namun, saat ini yang menjadi masalah adalah terkadang sulit untuk mengetahui dan mengatur seberapa banyak air yang dikonsumsi anak-anak, terutama jika mereka pergi ke sekolah tiap hari. Apalagi menurut sebuah riset banyak anak-anak yang tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup selama di sekolah. Lalu apa saja yang harus dilakukan untuk membiasakan anak minum secara teratur? Berikut beberapa tips mudah yang dapat Anda lakukan!

Tawarkan air putih pada anak-anak secara teratur meskipun anak belum merasa haus. Karena saat merasa haus, sebenarnya tubuh kita sudah mengalami kekurangan cairan. Beritahu mereka bahwa tubuh mereka butuh air untuk beraktivitas Biasakan anak minum cukup saat sarapan sebelum pergi ke sekolah. Sarankan pada gurunya di sekolah untuk menganjurkan para murid mereka untuk minum saat jam istirahat. Saat anak anda mengatakan bahwa ia haus, tanggapi secepatnya. Untuk menumbuhkan kebiasaan minum yang sehat, sebaiknya tawarkan ia air putih dan bukan minuman dengan pemanis. Untuk anak-anak yang sudah besar, selalu sediakan sebotol air putih untuk mereka bawa ke sekolah. Awasi banyaknya minuman berkadar gula tinggi yang Anak anda minum. Jika Anak anda ingin minum minuman yang berasa, coba tambahkan potongan jeruk atau perasa yang alami. Anjurkan anak-anak usia sekolah untuk minum air sebelum, saat dan sesudah berolahraga Pastikan Anak anda minum air saat melakukan aktivitas ekstrakurikuler seperti olahraga dan bermain Beri contoh yang baik! Bersikaplah tegas dan tumbuhkan kebiasaan minum yang sehat pada diri anda sendiri. Dengan begitu, Anda akan menumbuhkan kebiasaan yang baik sejak dini pada anak Anda dengan menurunkan pada mereka hal-hal baik yang biasa Anda lakukan.

Dengan menerapkan berbagai cara di atas, kebutuhan cairan anak dapat terpenuhi dan mereka pun akan terbiasa membawa kebiasaan sehatnya hingga dewasa. Jadi, yuk ajarkan anak Anda minum air putih teratur sedini mungkin! TIM program promosi kesehatan beberapa puskesmas di Kota Kendari, sejak minggu pertama bulan Maret 2010, telah melakukan penyuluhan kesehatan di sekolah dasar (SD) yang ada pada wilayah kerja masing-masing puskesmas. Hal ini dilakukan sebagai kegiatan rutin dengan sasaran siswa SD, sekaligus koordinasi pembinaan program upaya kesehatan sekolah (UKS) dengan guru Pembina UKS tingkat SD. Pesan kesehatan yang disampaikan terutama menyangkut pola hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya yang bisa diterapkan oleh murid-murid SD sesuai tingkat perkembangannya. Secara singkat ada 5 (lima) pesan mendasar yang perlu diupayakan dalam pembinaan hidup sehat bagi siswa SD, seperti sering ditayangkan di media massa elektronika. 1. Mencuci Tangan dan Menggosok Gigi Dengan Bersih

Memberitahu cara mencuci tangan, sebelum dan setelah melakukan kegiatan Menyampaikan teknik menggosok gigi yang baik dan benar, sebanyak dua kali sehari.

2. Mengkonsumsi Makanan Yang Bergizi


Menganjurkan agar berhati-hati mengkonsumsi jajanan, makanan dan minuman Menghimbau siswa untuk mengkomsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah


Membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia Mengadakan upaya kebersihan di ruangan kelas dan sekitar halaman sekolah

4. Melakukan Olahraga Secara Teratur

Melalui pembinaan oleh guru UKS, para siswa melaksanakan senam kesegaran jasmani (SKJ)

5. Mengatur Waktu Istirahat Dengan Baik

Membiasakan diri untuk istirahat dan tidur malam secara teratur.

Topik pesan utama cara hidup sehat khususnya di lingkungan sekolah dapat dikembangkan menjadi rincian informasi lainnya yang lebih detail, menyesuaikan indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dengan penyampaian informasi yang sederhana dan menggiatkan upaya kesehatan sekolah (UKS), para siswa diajak turut serta secara aktif melaksanakan PHBS dimulai dari lingkungan sekolah kemudian berlanjut di lingkungan tempat tinggal bersama keluarganya. Saat orang dewasa mendengar tentang olahraga, mereka membayangkan tentang olahraga di pusat kebugaran dengan treadmill atau angkat beban. Padahal bagi anak-anak, olahraga berarti bermain dan aktif secara fisik. Anak-anak berolahraga saat mengikuti kelas olahraga di sekolah, bermain sepakbola, atau kelas tari. Mereka juga berolahraga saat istirahat kelas, bersepeda atau bermain kejar-kejaran.

Beberapa Keuntungan Berolahraga Setiap orang dapat merasakan manfaat dari olahraga yang teratur. Seorang anak yang aktif akan: - Memiliki otot dan tulang yang lebih kuat - Memiliki tubuh yang lebih ramping karena olahraga dapat mengendalikan lemak tubuh - Menurunkan risiko mengalami kelebihan BB (overweight) - Menurunkan risiko timbulnya diabetes - Memiliki tekanan darah dan kolesterol yang lebih rendah - Memiliki kehidupan yang lebih baik Sebagai tambahan dari manfaat olahraga rutin, anak-anak yang memiliki kondisi tubuh yang fit akan mempunyai kualitas tidur yang lebih baik dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi tantangan fisik dan emosi yang harus mereka hadapi seperti berlari mengejar bis, membungkukkan badan untuk mengikat tali sepatu, atau belajar untuk menghadapi ujian. Tiga Elemen Kebugaran Jika anda pernah melihat anak-anak di tempat bermain, anda pasti pernah melihat tiga unsur kebugaran yang berlangsung, yakni Daya tahan, seperti berlari-lari. Kekuatan, seperti melintasi balok-balok atau bergelayutan dan Fleksibilitas, seperti membungkuk untuk mengikat tali sepatu. Para orangtua harus mendorong anak-anak mereka untuk melakukan berbagai macam aktivitas sehingga ketiga unsur kebugaran di atas tercakup di dalamnya. Daya tahan akan terbangun saat seseorang secara rutin melakukan aktivitas aerobik (aerobik artinya menggunakan udara). Selama melakukan aktivitas aerobik, detak jantung menjadi lebih cepat dan orang itu akan bernafas lebih kencang. Jika hal ini dilakukan secara rutin, kegiatan aerobik akan memperkuat jantung dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam mendistribusi oksigen keseluruh sel. Olahraga aerobik dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak dan orang dewasa. Beberapa contoh kegiatan aerobik antara lain adalah basket, bersepeda, ice-skate, bola, berenang, tenis, jalan kaki, lari. Meningkatkan kekuatan (strength) tidak berarti harus mengangkat beban. Walaupun ada manfaatnya, anak-anak yang ingin mengangkat beban harus diawasi oleh orang dewasa yang berpengalaman. dari mengangkat beban. Namun demikian, sebagian besar anak-anak tidak membutuhkan program latihan mengangkat beban secara khusus untuk memiliki tubuh yang kuat. Push-up, stomach crunches, pull-ups. Anak-anak juga dapat mendapatkan kegiatankegiatan olahraga pada saat memanjat, berdiri dengan tangan (posisi seperti akrobat), atau bergulat. Olahraga peregangan membantu meningkatkan fleksibilitas, membuat otot-otot dan sendi mudah bergerak secara penuh. Anak-anak berkesempatan meregangkan ototnya saat mereka mencoba meraih mainan yang tidak terjangkau tangan, berlatih split (meregangkan kedua kaki hingga 180 derajat), atau jungkir balik di sofa. Seberapa Banyak Latihan yang Mencukupi? Presentasi anak-anak yang overweight telah menjadi dua kali lipat dalam 30 tahun belakangan. Walaupun banyak faktor mempengaruhi epidemi ini, anak-anak menjadi

semakin tidak aktif. Dengan kata lain, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk saja. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak kecil rata-rata menghabiskan 3 jam perhari untuk menonton televisi. Sedangkan menurut The Kaiser Family Foundation, rata-rata anak yang lebih besar menghabiskan 5,5 jam perhari untuk mengasup berbagai media. Jadi, berapa banyakkah cukup itu? Menurut the 2005 Dietary Guidelines dari The Department of Health and Human Services (HHS), setiap anak usia 2 tahun atau lebih harus melakukan kegiatan fisik tingkat menengahsulit selama 60 menit setiap harinya. Sebagai tambahan, sarankan agar anak anda mengkonsumsi lebih banyak makanan sehat seperti buah, sayuran dan gandum. Penting juga untuk diingat bahwa anak-anak yang masih kecil jangan sampai tidak aktif bergerak untuk jangka waktu yang berlebihan, yaitu tidak lebih dari 1 jam kecuali saat tidur. Pada anak-anak usia sekolah jangan sampai tidak aktif lebih dari 2 jam. Salah satu cara terbaik untuk mendorong agar anak lebih aktif adalah membatasi jumlah waktu yang terpakai untuk kegiatan yang tidak aktif (sedentary activities), terutama menonton TV atau bermain video games. AAP merekomendasikan anak-anak di bawah 2 tahun tidak menonton TV sedikitpun. Sedangkan untuk anak usia 2 tahun atau lebih boleh memiliki waktu menonton program berkualitas tidak lebih lebih dari 2 jam setiap harinya. Membesarkan Anak Sehat Kombinasi antara kegiatan fisik rutin dengan makanan yang bergizi adalah kunci dari gaya hidup yang sehat. Dengan memahami pentingnya fisik yang aktif, berarti anda menanamkan rasa kegembiraan dan kebiasaan yang sehat yang akan dibawa sepanjang hidup. Berikut beberapa tips untuk membesarkan anak sehat: - Berikan motivasi agar anak anda mengikuti berbagai aktivitas yang sesuai dengan usianya. - Jadwalkan kegiatan fisik secara teratur. Gabungkan kegiatan sehari-hari dengan olahraga, seperti naik dengan menggunakan tangga (tidak dengan lift maupun eskalator). - Paksa diri anda sendiri untuk memiliki gaya hidup yang lebih sehat, sehingga anda dapat dijadikan contoh positif bagi keluarga anda. - Jalani dengan gembira, sehingga anak anda dapat menjalaninya dengan lebih gembira.

Sumber Kids and Exercise. http://www.kidshealth.org Tags: artikel Prev: Agar Si Kecil Enjoy di TK Manfaat Olahraga bagi anak-anak adalah:
1. Memaksimalkan keterampilan motorik dasar.

Menginjak usia 4-5 tahun, anak-anak sudah menguasai kecakapan motorik dasar, seperti berjalan,berlari dan melompak, meski belum sempurna. Sehubungan dengan itu, balita butuh berolahraga demi memaksimalkan keterampilan motorik dasar tersebut. 2. Tumbuh kembang yang sehat Olah raga memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan berolahraga secara teratur,kebugaran jantung dan paru-paru anak akan terjaga,posture dan keseimbangan tubuh menjadi bagus dan otot maupun tulang menjadi kuat. 3. Mencegah obesitas Bukan hanya makanan yang sarat gula dan lemak, faktor lain seperti panjangnya jam sekolah, kurangnya fasilitas penunjang seperti taman bermain di area perumahan , asyik menonton TV, bermain dengan komputer dan Playstation, bisa memicu kegemukan karena aktivitas fisik yang rendah. Olahraga rutin bisa mencegah anak mengalami obesitas.

Diambil dari IspireKids

You might also like