You are on page 1of 25

KIMIA LINGKUNGAN ALKALINITAS

By Sari Rahayu Puspaningrum 09-231-188 KIMIA IV D

Alkalinitas
adalah pengukuran kapasitas air untuk

menetralkan asam-asam lemah,meskipun asam lemah dan basa lemah juga dapat sebagai penyebabnya. Alkalinitas merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat.

Alkalinitas optimal pada nilai 90-150 ppm.Alkalinitas

rendah diatasi dengan pengapuran dosis 5 ppm.


jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi pH

air sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat Ph air tinggi, serta disesuaikan dengan keperluan dan fungsinya

Secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai

besaran yang menunjukkan kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air.
Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan

ion hydrogen sehingga menurunkan kemasaman dan menaikkan pH.

Sumber
Penyusun alkalinitas adalah anion bikarbonat

(HCO3),karbonat (CO3), dan hidroksida (OH-). Garam dari asam lemah lain seperti : Borat (H2BO3), silikat (HSiO3-), fofat (HPO4- dan H2PO4), sulfide (HS-),dan ammonia (NH3) juga memberikan konstribusi terhadap alkalinitas dalam jumlah sedikit. Meskipun banyak komponen penyebab alkalinitas perairan,penyebab utamanya dari alkalinitas tersebut adalah: hidroksida,karbonat,bikarbonat

Keberadaan di perairan
Diperairan alam, kemampuan menetralisir asam

kuat dicirikan dengan adanya bikarbonat, karbonat, dan hidroksida, sama seperti silikat, borat, ammonia, fosfat, dan basa organik. Limbah dengan nilai alkalinitas rendah memiliki kemampuan rendah untuk memperta hankan pH sehingga mempengaruhi kemampuan proses dekomposisi.

Alkalinitas berperan dalam menentukan kemampuan

air untuk mendukung pertumbuhan alga dan kehidupan air lainnya, hal ini dikarenakan :
Pengaruh system buffer dari alkalinitas; 2. alkalinitas berfungsi sebagai reservoir untuk karbon organic. Sehingga alkalinitas diukur sebagai factor kesuburan air
1.

Kadar alkalinitas dengan tingkat kesadahan air

haruslah seimbang. Jika kadar alkalinitas terlalu tinggi dibandingkan dengan kadar Ca2+ dan Mg2+ (kesadahan) maka air menjdi agresif dan menyebabkan karat pada pipa. Sebaliknya, bila kadar alkalinitasnya rendah dapat menyebabkan kerak CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa. ada air buangan, khususnya dari industri, kadar alkalinitas yang tinggi menunjukkan adanya senyawa garam dari asam lemah seperti asam asetat, propionate, amoniak, dan sulfit.

alkalinitas sangat bergantung pada pH air. Pengawasan keabsahan data dapat dilakukan ketentuan, yaitu: alkalinitas sebagai HCO3 hanya ada dalam air pada pH 4,5 8,3; 2. alkalinitas sebagai CO32-, hanya ada dalam air pada pH >8,3; 3. alkalinitas sebagai hidroksida hanya ada dalam air pada pH lebih besar dari 10,5
1.

Alkalinitas diperlukan untuk mencegah terjadinya

fluktuasi pH yang besar, selain itu juga merupakan sumber CO2 untuk proses fotosintesis fitoplankton.
Nilai alkalinitas akan menurun jika aktifitas

fotosintesis naik, sedangkan ketersediaan CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis tidak memadai.
Pada budidaya perairan alkalinitas dinyatakan dalam

mg CaCO3/liter air (ppm). Kisaran optimum alkalinitas bagi pertumbuhan udang adalah 75-200 mg CaCO3/liter.

Alkalinitas secara umum menunjukkan

konsentrasi basa atau bahan yang mampu


menetralisir kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pembufffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air.

Hubungannya dengan DO,BOD,COD


Hubungannya denagan COD

Kadar alkalinitas cenderung lebihtinggi dari pada tingkat kesadahannya,dan mencirikan kesadahan karbonat. Berdasarkan pada tingkat kesadahan tersebut menunjukan kondisi air lebih sadah,kadar COD yang menunjukan keberadaan bahan organiknya cenderung tinggi yang diduga karena saat musim hujan yang mana air membawa lebih banyak hanyutan detritus dari daratan sekitarnya.

Reaksi dengan zat lain


Pertahanan pH air terhadap perubahan dilakukan

melalui alkalinitas dengan proses sbb:


CO2 + H2O H2OCO3 H + HCO3 CO3 + 2H CO3 (karbonat) dalam mekanisme diatas melambangkan alkalinitas air. Sedangkan H(+) merupakan sumber kemasaman

Mekanisme diatas merupakan reaksi bolak-

balik, artinya reaksi bisa berjalan ke arah kanan (menghasilkan H+) atau ke arah kiri (menghasilkan CO2).

apabila seseorang mencoba menurunkan pH

dengan memberikan "asam-asaman" artinya

menambahkan H+ saja maka (seperti ditunjukan


mekanisme diatas). H+ tersebut akan segera diikat oleh CO3 dan reaksi bergerak kekiri menghasilkan CO2, (CO2 ini akhirnya bisa lolos ke udara).
Pada saat asam baru ditambahkan, pH akan terukur

rendah, tapi setelah beberapa waktu kemudian, ketika reaksi mulai bergerak ke kiri,pH akan kembali

bergerak ke angka semula.

Alkalinitas dan kesadahan merupakan dua

komponen penting penentu kualitas air yang seringkali membuat kita agak sulit untuk membedakan keduanya.
Biasanya, kesulitan itu disebabkan oleh satuan yang

digunakan, yakni ppm CaCO3 (sama dengan mg/L).


Total alkalinitas menunjukkan kuantitas basa di

dalam air apakah itu bikarbonat, karbonat, fosfat, hidroksida, dll.

Kesadahan dan alkalinitas dapat digambarkan

seperti persamaan di bawah ini:

CaMg (Co3)3+ {Ca Mg} Kesadahan 2Co3


(alkalinitas)

Alkalinitas diukur dengan jumlah asam (ion

hydrogen) air yang dapat terabsorp (buffer) sebelum mencapai pH yang ditunjukkan.
Total alkalinitas dinyatakan sebagai mg/l atau ppm

calsium carbonat (mg/l atau ppm CaCO3). Kisaran total alkalinitas yang diinginkan untuk budidaya ikan antara 75 - 200 mg/l CaCO3.

Alkalinitas karbonat-bikarbonat (dan hardness) di air

permukaan dan air bor dihasilkan terutama dari interaksi CO2, air dan batu kapur. Air hujan secara alami bersifat asam karena terekspos terhadap CO2 atmosfer. Setelah air hujan jatuh ke tanah, tiap tetes air hujan menjadi jenuh dengan CO2; dan pH menjadi lebih rendah.

Setelah air tanah- atau air hujan mengalir dan

menapis tanah dan bentukan bebatuan bawah tanah yang mengandung batu kapur calcitik (CaCO3) atau batu kapur dolomite [CaMg(CO3)],

aciditas yang dihasilkan oleh CO2 akan melarutkan

limestone dan membentuk garam-garaman bikarbonat calsium dan magnesium: CaCO3 + H2O + CO2 Ca + HCO3 atau

CaMg(Co3)2 + H2O + 2CO2 Ca + Mg + 4HCO3

Keberadaan Alkalinity akan mendorong

pembentukan silicate ions yg mempunyai nilai kelarutan lebih tinggi disbanding silicic acid, sehingga kelarutan meningkat. Model reaksi berikut akan sedikit menjelaskan:
2SiO2 + 2H2O H4SiO4 (silicic acid)

SiO2 di air akan mengalami depolimerisasi membentuk silicic acid


(H4SiO4).H4SiO4 + OH H3SiO4 (silicate ions) + H2O

Makin tinggi OH- (alkalinity), kesetimbangan reaksi makin ke kanan

Dampak Alkalinitas terhadap manusia


Alkalinitas media berpengaruh terhadap proses

osmoregulasi. Alkalinitas media berkaitan dengan tekanan osmotik media dan selanjutnya tekanan osmotik media akan berpengaruh terhadap tekanan osmotik tubuh.Alkalinitas berpengaruh

cukup kecil terhadap kesehatan


manusia,pengaruh utama adalah terhadap rasa.

Solusi
Minum lebih banyak air. Anda dapat dengan

mudah mengubah pH di sistem anda dengan minum 2-3ltrs of air per hari. Air membantu ginjal untuk flush racun dan membantu mencapai alkalinitas.
Kunyah makanan Anda lebih baik. Ludah adalah

zat yang sangat alkali jadi cobalah mengunyah makanan Anda bukan gila bergegas untuk mendapatkan semuanya dalam sebelum "Friends" dimulai.

Tambahkan lebih banyak latihan rutin Anda. Yoga

IS yang fantastis, dampak rendah terapi setiap


orang dapat manfaat dari. Peregangan dan pernapasan yang memungkinkan tubuh untuk membersihkan lebih baik ditambah membunuh 2 burung dengan satu batu

Terima Kasih

You might also like