Professional Documents
Culture Documents
Latar belakang
Besaran Vektor dapat disajikan dengan menggunakan suatu bilangan real, kemudian diikuti dengan sistem suatu yang sesuai. Secara geometri, besaran vektor dapat disajikan dengan ruas garis berarah. Panjang ruas garis menyatakan panjang atau besar vaktor, sedangkan arah anak panah menunjukan arah vaktor. Di dalam vektor terdapat berbagai bagian yang diantaranya aljabar vektor, vektor di dalam bidang dua dimensi, vektor dalam bidang tiga dimensi, perkalian skalar 2 vektor, pembagian ruas garis dalam perbandingan bagian, tiga titik segaris (kolinier), tiga garis sebidang (koplanar), dan lainlain. Di dalam makalah ini lebih ditekankan mengenai pembagian ruas garis dalam perbandingan bagian, tiga titik segaris (kolinier), dan tiga garis sebidang (koplanar).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pembagian ruas garis dalam perbandingan bagian dii dalam vector ? 2. Bagaimanakah tiga titik segaris (kolinier) itu ? 3. Bagaimanakah tiga garis sebidang (coplanar) itu ?
AC : CB = m : -n
a c O
Vektor posisi titik A dan B berturut-turut adalah a dan b. Titik C pada ruas garis AB dengan perbandingan m : n atau AC : CB = m : n. Jika vektor posisi titik C adalah c, maka vektor c ditentukan dengan cara : c = a +
c=a+
c=a+
(b a)
c=
c=
contoh : Vektor posisi titik A dan titik B berturut-turut adalah a dan b. Pada ruas garis AB, tandailah titik C sehingga AC : CB = 1 : 3, tentukan vektor posisi titik C,?
Jawab :
1b 3a 1 b 3a 1 3 4
2. Perbandingan ruas garis dalam bentuk koordinat Dari Perbandingan ruas garis dalam bentuk vektor didapatkan rumus untuk vektor posisi C adalah c = , maka dapat juga ditentukan
Jika A(x1, y1) dan B(x2, y2) di, R2 maka c = Koordinat titik C adalah C{
Jika A(x1, y1, z1) dan B(x2, y2, z2) di, R maka c = Koordinat titik C adalah C{
Contoh : 1. Tentukanlah koordinat titik P yang terletak pada garis AB jika: A(2, 0, 1), B(10, 4, 5), dan AP : PB = 3 : 1 Jawab : P{ P{
} }
Jadi titik p(8, 3, 4) 2. Tentukanlah koordinat titik P pada garis hubung A(2, 3, 4) dan B(6, 7, 8) di dalam dan di luar dengan perbandingan 1 : 3. Jawab : Untuk titik P membagi AB di dalam dengan perbandingan 1 : 3, berlaku AP : PB 1 : 3. Koordinat titik P dapat kalian tentukan dengan cara berikut. P( P( ) )
Untuk titik P membagi AB di luar dengan perbandingan 1 : 3, berlaku AP : PB = 1 : -3. Koordinat titik P dapat kalian tentukan sebagai berikut :
P( P( ) )
Jadi titik P (
B. Tiga titik segaris (kolinier) Definisi Titik-titik segaris (kolinear) adalah titik-titik yang terletak pada satu garis (titik-titik yang tidak terletak pada satu garis disebut titik-titik tak segaris (nonkolinear)). Sebuah titik dan sebuah garis dapat terjadi sebuah titik tersebut terletak pada sebuah garis tersebut atau sebuah titik tersebut tidak terletak pada sebuah garis tersebut. Jika sebuah titik terletak pada suatu garis, maka dapat juga dikatakan garis tersebut melalui sebuah titik. Jika sebuah titik tidak terletak pada suatu garis, maka dapat dikatakan sebuah titik di luar sebuah garis.
Pada gambar di atas: titik K, titik L, titik P, dan titik R merupakan titik-titik yang tidak terletak pada suatu garis. Keempat titik tersebut tidak terletak pada garis g maupun garis h, atau dapat dikatakan keempat titik tersebut di luar garis g maupun garis h. Namun titik M, titik O, dan titik Q, ketiganya terletak pada garis g. Sedangkan titik S, titik O, dan titik N, ketiganya terletak pada garis h. Tampak juga titik O terletak pada garis g maupun garis h.
Pada gambar tersebut, dapat dikatakan: titik M, titik O, dan titik Q merupakan tiga buah titik yang kolinear, karena ketiganya terletak pada satu garis; yaitu garis g. Demikian juga titik S, titik O, dan titik N,merupakan tiga buah titik yang kolinear, karena ketiganya terletak pada satu garis; yaitu garis h. Berdasarkan kondisi tersebut berarti titik M dan titik N merupakan dua buah titik yang tidak kolinear (non-kolinear), karena masing-masing terletak pada garis yang berbeda. Begitu pula pasangan titik M dan titik S, titik N dan titik Q, titik S dan titik Q, merupakan pasangan-pasangan titik yang tidak kolinear (non-kolinear).
Pada gambar diatas, titik R, titik S, dan titik T merupakan tiga buah titik yang non-kolinear, dan ketiganya terletak pada satu bidang, yaitu bidang . Dengan demikian, titik R, titik S, dan titik T dikatakan
sebagai tiga buah titik yang koplanar. Sedangkan titik V tidak terletak pada bidang-. Oleh karena itu titik R, titik S, titik T, dan titik V, merupakan empat buah titik yang non-koplanar. 8
Pada Gambar di atas: garis k, garis h, dan garis m, ketiganya dikatakan coplanar, karena ketiganya terletak pada satu bidang, yaitu pada bidang . Garis h dan garis k saling sejajar dan keduanya terletak pada satu bidang. Garis k dan garis m berpotongan di titik Q dan keduanya terletak pada satu bidang. Begitu juga garis h dan garis m berpotongan di titik P dan keduanya terletak pada satu bidang. Garis n tidak terletak pada bidang , sehingga dapat dikatakan garis n di luar
titik R. Hal tersebut dikatakan garis g juga tidak terletak pada bidang . Garis g tidak terletak pada bidang , tetapi garis m terletak pada bidang . Oleh karena itu dikatakan garis g dan garis m bersilangan. Garis g tidak terletak pada bidang , tetapi garis k terletak pada bidang . Oleh karena itu dikatakan garis g dan garis k bersilangan. Garis g tidak terletak pada bidang , tetapi garis h terletak pada bidang . Oleh karena itu dikatakan garis g dan garis h bersilangan. Demikian pula untuk garis n dan garis m, garis n dan garis h, garis n dan garis k, masing-masing merupakan pasangan garis yang bersilangan, karena masing-masing tidak terletak pada bidang yang sama.
10
A. KESIMPULAN Dari isi makalah yg telah dibuat dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Misalkan titik C terletak pada ruas garis AB, sehingga titik C membagi ruas garis AB dengan perbandingan m : n, maka AC : CB = m : n atau AC : AB = m : (m + n), Dalam perbandingan AC : CB = m : n terdapat dua kasus yaitu : c. Tititk C membagi AB di dalam AC : CB = m : n d. Titik C membagi AB di luar AC : CB = m : -n 2. Vektor posisi titik A dan B berturut-turut adalah a dan b. Titik C pada ruas garis AB dengan perbandingan m : n atau AC : CB = m : n. Jika vektor posisi titik C adalah c, maka vektor c ditentukan dengan rumus c=
3. Jika A(x1, y1) dan B(x2, y2) di, R2 maka c = Koordinat titik C adalah C{
4. Jika A(x1, y1, z1) dan B(x2, y2, z2) di, R maka c = Koordinat titik C adalah C{
11
5. Titik-titik segaris (kolinear) adalah titik-titik yang terletak pada satu garis (titik-titik yang tidak terletak pada satu garis disebut titik-titik tak segaris (non-kolinear)). 6. Titik-titik dikatakan koplanar (coplanar) atau sebidang jika dan hanya jika ada suatu bidang yang memuat semua titik tersebut. 7. Suatu garis dikatakan coplanar, jika garis itu terletak pada satu bidang.
12