You are on page 1of 4

BAB XIV INTERPRETASI KPK TANAH SECARA KUALITATIF

A. Tujuan Praktikum interpretasi kpk tanah secara kualitatif mempunyai beberapa tujuan, yaitu : 1. Membuktikan muatan negatif zarah-zarah tanah dengan dua macam zat warna (gentilan violet dan eosin red). 2. Membuktikan pengaruh luas permukaan zarah tanah terhadap KPK tanah.

B. Tinjauan Pustaka Kemampuan pertukaran kation merupakan kapasitas taah menjerap dan mempertukarkan ion. Ion dapat berupa kation dan besarannya disebut kemampuan tukar kation (KTK) atau berupa anion dan besarannya disbut kemampuan tukar anion (KTA). KTK dan KTA masing-masing diukur menurut jumlah maksimum kation dan anion yang dapat dijerap tanah, dinyatakan dalam cmol (+).kg-1 dan cmol (-).kg-1. Daya jerap tanah berada pada koloid tanah atau disebut juga kompleks jerapan, yang terdiri atas mineral lempung, bahan humik dan oksida serta hidroksida Fe dan Al. Muatan bersih kompleks jerapan diimbangi oleh muatan ion berlawanan yang terjerap, sehingga sistem terpertahankan pada keadaan elektrometral. KPK berperan dalam penyediaan unsur hara tanaman. Kation yang terjerap dipaksa memasuki larutan tanah, kemudian akan digunakan tanaman atau jasad mikro. Suatu tanah yang mempunyai KPK tinggi, memerlukan kationkation tertentu dalam jumlah yang banyak, agar mudah dimanfaatkan oleh tanaman. Bila diberikan sedikit akan sulit tersedia, karena akan terjerap oleh tanah. Sebaliknya yang mempunyai KPK rendah, bila memberikan kation tertentu harus hati-hati karena mudah tercuci bila diberikan dengan tekanan berlebihan.

63

66

C. Prinsip Kerja Metode Bahan dan Alat : Daya jerap muatan positif dan negatif : 1. Contoh tanah 0,5 mm dan 2,0 mm Tanah Regosol, Grumusol dan Latosol. 2. Tabung reaksi 8 buah. 3. Corong 8 cm. 4. Kertas saring. Cara Kerja :

Mengambil tabung reaksi, diisi dengan tanah 0,5 mm dan 2 mm dan menambahkan larutan gentian violet setinggi 5 cm dari alas tabung.

Mengkocok selama 2 menit, kemudian saring dengan kertas saring, ditampung dalam tabung reaksi lainnya. Perhatikan warna filtratnya dan bandingkan dengan kontrol (larutan gentian violet tanpa tanah).

Mengulangi langkah di atas dengan larutan eosin red (perhatikan perubahan warna pada larutan gentian violet dan eosin red).

Membandingkan intensitas warna filtrat antar jenis tanah.

65

D. Perhitungan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bahan (Warna) Larutan standar Gentian Violet Fitrat tanah 0,5 mm + GV Fitrat tanah 2 mm + GV Larutan standar Eosin Red Fitrat tanah 0,5 mm + ER Fitrat tanah 2 mm + ER Warna Ungu Lebih Jernih Jernih Orange Lebih Muda Muda Intensitas Tinggi Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah Muatan +++ -----++ +

E. Pembahasan Hasil pengamatan dan praktikum KPK tanah, diperoleh hasil : 1. Larutan standar gentian violet berwarna ungu, intensitas tinggi dan muatannya positif. 2. Fitrat tanah 0,5 mm + GV berwarna lebih jernih, intensitas rendah dan muatannya negatif. 3. Fitrat tanah 2 mm + GV berwarna jernih, intensitas rendah dan muatannya negatif. 4. Larutan standar eosin berwarna orange, intensitas tinggi dan muatannya negatif. 5. Fitrat tanah 0,5 mm + ER berwarna lebih muda, intensitas sedang dan muatannya positif. 6. Fitrat tanah 2 mm + ER berwarna muda, intensitas rendah dan muatannya positif. Dari hasil yang didapat, zarah tanah yang bermuatan negatif terdapat di fitrat tanah 0,5 mm + gentian violet, fitrat 2 mm + gentian violet dan larutan eosin red. Kemudian untuk luas permukaan sangat berpengaruh terhadap intensitas dan muatan yang akan dihasilkan, tetapi luas permukaan juga dipengaruji oleh larutan standar yang digunakan. Pada larutan gentian violet

66

permukaan tanah yang berukuran 0,5 mm dan 2 mm mempunyai kesamaan dalam memiliki intensitas dan muatannya. Sedangkan pada laruran eosin red, tanah yang berukuran lebih kecil, yaitu 0,5 mm memiliki intensitas yang sedang, berbeda dengan tanah yang berukuran 2 mm memiliki intensitas rendah. Kesamaan dari keduanya memiliki muatan yang sama, yaitu positif.

F. Kesimpulan Hasil pengamatan dan praktikum KPK tanah, diperoleh hasil : 1. Larutan standar gentian violet berwarna ungu, intensitas tinggi dan muatannya positif. 2. Fitrat tanah 0,5 mm + GV berwarna lebih jernih, intensitas rendah dan muatannya negatif. 3. Fitrat tanah 2 mm + GV berwarna jernih, intensitas rendah dan muatannya negatif. 4. Larutan standar eosin berwarna orange, intensitas tinggi dan muatannya negatif. 5. Fitrat tanah 0,5 mm + ER berwarna lebih muda, intensitas sedang dan muatannya positif. 6. Fitrat tanah 2 mm + ER berwarna muda, intensitas rendah dan muatannya positif. Zarah tanah yang bermuatan negatif terdapat di fitrat tanah 0,5 mm + gentian violet, fitrat 2 mm + gentian violet dan larutan eosin red. Luas permukaan dipengaruhi oleh larutan standar yang digunakan, karena ini akan mengakibatkan intensitas dan muatan yang tekandung oleh tanah rendzina.

G. Daftar Pustaka Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta : Kanisius.

You might also like