You are on page 1of 8

Diare

By mbudiono20

PENGERTIAN Diare adalah perubahan konsistensi dan frekuensi berak. Perubahan konsistensi berupa berak lembek cair sampai cair disertai atau tanpa lendir dan darah. Frekuensi 3-5 kali atau lebih. Bila diare timbul mendadak dan berlangsung kurang dari 14 hari disebut diare akut. ETIOLOGI Ada 4 faktor penyebab diare adalah: 1. Faktor infeksi: Dapat berupa infeksi enteral karena kuman antara lain E.coli, shigela, salmonela dan vibrio. Karena virus seperti Rotavirus dan karena parasit seperti Amuba, Giardia lamblia dll. Dan infeksi parenteral seperti morbili, tonsilitis, bronkopneumonia dll. 2. Faktor makanan. Makanan yang berubah susunannya secara mendadak dan Makanan yang beracun. 3. Faktor konstitusi. Intoleransi laktosa baik yang kongenital maupun yang didapat dan Malabsorbsi lemak. 4. Faktor psikik. Misalnya broken family atau stres emosional yang lain. PATOFISIOLOGI 1. Adanya infeksi adhesi kuman ke mukosa usus kuman mengeluarkan enterotoksin zat ini menyebabkan hipersekresi cairan ke dalam usus terjadilah diare sekresi. - Infeksi (invasi kuman ke mukosa usus) atau intoksikasi atau alergi menyebabkan peradangan mukosa usus malabsorbsi atropi mukosa makanan intra luminal tak terserap

peningkatan tekanan osmotik intra luminal penarikan cairan tubuh ke dalam lumen usus isi rongga usus berlebihan diare osmotik / invasif. - Hiperperistaltik absorbsi berkurang tekanan intra usus meningkat diare - Hipoperistaltik bakteri dalam usus tumbuh berlebihan diare 2. Adanya diare menyebabkan kehilangan cairan, elektrolit dan basa.

-dehidrasi menyebabkan syok -defisit elektrolit gangguan keseimbangan elektrolit iso, hiper,/ hipotonik -defisit basa asidosis kompl ikasi: Kembung, gagal ginjal, ensefalopati dll Adanya diare gangguan gizi. malabsorbsi / anoreksia / protein lossing / kehilangan nutrien lain timbul

MANIFESTASI KLINIS Diare dapat digolongkan berdasarkan: 1. Arti sempit : - Disentri, - Kolera dan - Diare akut. 2. Derajat dehidrasi: - Diare dengan tanpa dehidrasi, - Diare dengan dehidrasi ringan sedang dan - Diare dengan dehidrasi berat. 3. Jenis dehidrasi: - Diare isotonik, - Diare hipertonik dan - Diare hipotonik.

4. Patogenesis: - Diare osmotik, - Diare sekresi dan - Diare invasif. 5. Permasalahan klinis: - Diare akut tanpa masalah dan - Diare bermasalah. Dasar diagnosis: - Buang air besar lebih cair atau encer dari biasanya. - Apabila disertai darah disebut disentri atau diare akut invasif. - Dapat atau tidak disertai muntah, nyeri perut dan panas. - Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda dan gejala dehidrasi. Atau ditemukan tanda dan gejala dehidrasi ringan / sedang / berat dengan atau tanpa syok. - Ditemukan tanda dan gejala gangguan keseimbangan elektrolit seperti kejang, kembung dll - Ditemukan tanda dan gejala gangguan keseimbangan asam basa seperti napas kusmoul. - Pemeriksaan laborat: Feses rutin, pH, klinites, biakan dan darah: elektrolit Na K. CARA MENILAI PENDERITA DEHIDRASI Data dan Tindakan Diare dengan rencana pengobatan golongan: A (Tanpa B (Dehid ringan C (Dehidrasi dehidrasi) sdng) berat) 1. Tanyakan ttg: < 4 x, 4 10 x, > 10 x, - Diare - Muntah - Rasa haus - Urin cair sekali Sedikit Normal Normal cair sekali Beberapa kali Normal Sedikit gelap Tak ada urin dlm cair sekali Sangat sering Tidak dapat minum Bukan diare / penyakit lain >14 hari, ada darah

2. Periksa: - Keadaan umum - Air mata - Mata - Mulut / lidah - Napas 3. Raba: - Kulit (dicubit ) - Denyut nadi

Sehat, aktif Ada

Tampak sakit, mengan tuk, lesu Tidak ada

6jam Sangat mengantuk, Gizi buruk tidak sadar, lemah Tidak ada Kering dan cekung Sangat kering Cepat dan dalam Kembali sangat lambat Cpt, lemah, tak teraba

Normal Cekung Basah Kering Normal Agak cepat Kembali cepat Normal Normal Kembali lambat Agak cepat Cekung

Sangat cekung. - Ubun ubun 4. Ukur suhu tubuh Demam > 38 C 5. Timbang BB Kehilangan < 25 Kehilangan > 100 Kehilangan > 100 bila gr unt tiap Kg BB gr unt tiap Kg BB gr unt tiap Kg BB memungkinkan 6. Tetapkan:

Penderita tidak ada tanda tanda dehidrasi

Bila penderita mempunyai 2 / lebih tanda diatas berarti DEHIDRASI SEDANG

Bila penderita mempunyai 2 / lebih tanda diatas berarti DEHIDRASI BERAT

1. Ada darah dlm tinja dan diare > 14 hari 2. Diare > 14 hari de-

7. Pengobatan

ngan / tanpa darah Gunakan rencana Gunakan rencana Gunakan rencana ad 1. Antibiotik pengobatan A pengobatan B pengobatan C unt disentri shigela Kontrol 1-2 hari. Gizi buruk rujuk RS ad2. Makanan terus dibrikan dan

rujuk RS PENATALAKSANAAN A. DIARE TANPA DEHIDRASI Rencana pengobatan dilakukan di rumah. 1. Untuk mencegah dehidrasi maka berikan anak lebih banyak cairan daripada biasa. Cairan dapat berupa oralit, larutan gula garam, air teh, air putih, ASI atau PASI. Berikan pula makanan cair berupa bubur, air tajin atau sup. 2. Berikan anak makan. Usahakan makanan yang baru disiapkan. Berikan setiap 3-4 jam (6 X sehari) atau lebih sering. Bujuk anak untuk makan sebanyak mungkin. Setelah diare berhenti, beri tambahan makan 1 x sehari sampai anak mencapai BB normal kembali. 3. Bawa anak ke petugas kesehatan bila: - Buang air besar beberapa kali - Sangat haus - Mata menjadi cekung - Demam - Tidak mau makan atau minum seperti biasa - Kelihatannya tidak bertambah baik 4. Ibu diajari membuat oralit, bila: - Penderita tidak dapat kembali kontrol sedangkan diarenya bertambah berat. - Semua penderita diare yang datang berobat di pusat kesehatan. Setiap kali berak diberikan larutan oralit 1/4 1/2 gelas besar bagi anak < 2 tahun Setiap kali berak diberikan larutan oralit 1/2 1 gelas besar bagi anak > 2 tahun

5. Sementara diberi oralit, anak juga diberikan ASI atau makanan dari susu yang diencerkan dan harus diberi makan. B. DIARE DEHIDRASI RINGAN SEDANG 1. Jumlah oralit yang harus diberikan pada 3 jam pertama Umur 2 6 bulan 7 11 bulan 12 24 bulan 2 6 tahun > 7 tahun Berat badan 3 6 Kg 7 10 Kg 10 13 Kg 13 20 Kg 20 40 Kg Jumlah (cc) oralit 200 400 400 600 600 800 800 1000 1000 1200

2. Sementara diberikankan oralit, bagi bayi yang masih menyusu Asi maka terus diberikan. Bila kelopak mata bengkak, oralit dihentikan sementara dan diganti cairan lain. Bila muntah, tunggu 10 menit dan kemudian oralit diberikan sedikit demi sedikit. 3. Ajari ibu mengukur banyaknya larutan yang harus diberikan dan ajari cara memberikannya dengan sendok makan perlahan tiap 1-2 menit. Periksa berulang kali apakaah ada penyakit lain. 4. Setelah 3 jam, periksa anak kembali dengan menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana pengobatan yang cocok. 5. Bila ibu harus pergi sebelum selesai rencana pengobatan ini: - Bawakan oralit yang cukup untuk 2 hari dan ajari cara menyiapkannya - Pesankan supaya memberi anak sebanyak mungkin oralit dan cairan lain. - Pesankan supaya kembali ke petugas kesehatan bila: - Buang air besar beberapa kali - Sangat haus - Mata menjadi cekung - Demam

- Tidak mau makan atau minum seperti biasa - Kelihatannya tidak bertambah baik C. DIARE DEHIDRASI BERAT 1. Segera dipasang infus dan diberikan cairan Ringer laktat sebanyak 70 ml /KgBB untuk 3 jam. Secara simultan diberikan ASI dan Oralit sebanyak 30 ml/KgBB dalam 3 jam. Cairan ini dapat ditambah bila tidak tercapai rehidrasi dan dikurangi bila hidrasi tercapai lebih cepat dari yang diharapkan atau timbul pembengkaan di sekitar mata yang menunjukkan adanya overhidrasi. 2. Apabila penderita datang dalam keadaan syok, nadi tidak teraba, guyur dulu hingga nadi teraba, baru kemudian berikan tetesan seperti diatas. 3. Bila setelah 3 jam masih dehidrasi maka diberikan Ringer laktat sebanyak 40 ml /KgBB untuk 3 jam berikutnya. Secara simultan diberikan pula oralit per oral atau dengan nasogastric tube (NGT). 4. Selesai prigram ini diberikan cairan Ringer laktat dengan tetesan maintenance. D. DIETETIK - Bayi yang mendapat ASI, teruskan sesering mungkin. - Makanan padat disesuaikan dengan usia. Berikan pula satu porsi ekstra selama seminggu tanpa sayuran berserat. - Susu formula diteruskan tanpa diencerkan kecuali apabila ada tanda dan gejala intoleransi karbohidrat maka diganti dengan susu rendah atau bebas laktosa. Apabila diduga alergi susu sapi maka diberikan susu formula kedelai. E. MEDIKAMENTOSA Indikasi pemberian terapi medikamentosa apabila ditemukan tanda dan gejala: - Disentri - Kolera : Kotrimoksasol 50 mg/KgBB/hari, dibagi 2 dosis selama 5 hari. : Tetrasiklin 50 mg/KgBB/hari, dibagi 4 dosis selama 2 hr unt anak >7 th.

- Amubiasis akut : Metronidazol 30 mg/KgBB/hari, dibagi 3 dosis selama 5-10 hari - Giardiasis akut : Metronidazol 15 mg/KgBB/hari, dibagi 3 dosis selama 5 hari.

Obat obat lain seperti vitamin, parasetamol dan lytic coktail dapat diberikan. Sedangkan papaverin, loperamid, kaopectat tidak bermanfaat dan bahkan membahayakan. KOMPLIKASI - Meteorismus - Gagal ginjal mendadak - HUS (Hemolitic Uremic Syndrom) - Syok yang irreversible - Ensefalopati - Diare persisten - Intoleransi makanan PROGNOSIS Kematian kasus diare di rumah sakit adalah sbb: - Kolera < 1% - Diare akut tanpa masalah < 3% - Diare dengan masalah 10 30 % - Kemungkinan menjadi diare persisten 3 %. Hipoglikemia Hipokalsemia Hipokalemi Hipernatremia Asidosis Kejang Gangguan gizi

You might also like