You are on page 1of 31

Dr. Rodrigo Limmon, Sp.

THT-KL, MARS

ANATOMI TELINGA

TELINGA LUAR dan kulit Terdiri dari tulang rawan


Terdapat konkha, tragus,

antitragus, helix, antihelix dan lobulus Fungsi utama aurikel adalah untuk menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam MAE

TELINGA LUAR
Meatus Akustikus Eksternus Panjang + 2, 5 cm, berbentuk huruf S 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat kelenjar minyak dan kel. Serumen 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang ( temporal ) dan sedikit kelenjar serumen. Rambut halus dan serumen berfungsi untuk mencegah serangga kecil masuk. MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran tympani

TELINGA TENGAH
MEMBRAN TIMPANI Terdiri dari jaringan fibrosa elastis Bentuk bundar dan cekung dari luar Terdapat bagian yang disebut pars flaksida, pars tensa dan umbo. Reflek cahaya ke arah kiri jam tujuh dan jam lima ke kanan Dibagi 4 kwadran ; atas depan, atas belakang, bawah depan dan bawah belakang Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya pada tulang pendengaran

TELINGA TENGAH
TULANG PENDENGARAN (OSIKULA) Terdiri dari Maleus, Incus dan Stapes Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia. Berfungsi menurunkan amplitudo getaran yang diterima dari membran tympani dan meneruskannya ke jendela oval

TELINGA TENGAH
TUBA EUSTHACIUS Bermula dari ruang tympani ke arah bawah sampai nasofaring Struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa nasofaring Tuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan tekanan secara mendadak. Tuba ini terbuka saat menelan dan bersin Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah dan telinga luar

TELINGA DALAM
KOKLEA Skala vestibuli yang berhubungan dengan vestibular berisi perilymph. Skala tympani yang berakhir pada jendela bulat, berisi perilymph Skala media / duktus koklearis yang berisi endolymph Dasar skala vestibuli disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai organ pendengaran

TELINGA DALAM
KANALIS SEMISIRKULARIS Terdiri dari 3 duktus semiserkular, masingmasing berujung pada ampula. Pada ampula terdapat sel rambut, krista dan kupula Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal rotasi

MEKANISME PENDENGARAN
Suara ---- Aurikel ----- Canalis akustikus ----- membran timpani ----- osikula ---- voramen ovale -------perilimfe -----voramen rotundum ke luar --rangsangan fisik oleh rambut getar pada membran basalis ------ aliran listrik ---- N. VIII ---- Lobus Temporalis untuk dianalisis

ANATOMI HIDUNG
HIDUNG LUAR : Hidung luar berbentuk piramid dengan bagian bagiannya dari atas ke bawah : 1. Pangkal hidung (bridge) 2. Dorsum nasi 3. Puncak hidung 4. Ala nasi 5. Kolumela 6. Lubang hidung (nares anterior)

HIDUNG LUAR
- Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang

rawan yang dilapisi kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yaitu M. Nasalis pars transversa dan M. Nasalis pars allaris - Batas atas nasi eksternus melekat pada os frontal sebagai radiks (akar) - antara radiks sampai apeks (puncak) disebut dorsum nasi

HIDUNG LUAR
Lubang yang terdapat pada bagian inferior disebut nares, yang dibatasi oleh : - Superior : os frontal, os nasal, os maksila - Inferior : kartilago septi nasi, kartilago nasi lateralis, kartilago alaris mayor dan kartilago alaris minor

PERDARAHAN
A. Nasalis anterior (cabang A. Etmoidalis yang

merupakan cabang dari A. Oftalmika, cabang dari a. Karotis interna). A. Nasalis posterior (cabang A.Sfenopalatinum, cabang dari A. Maksilaris interna, cabang dari A. Karotis interna) A. Angularis (cabang dari A. Fasialis)

PERSARAFAN
1. Cabang dari N. Oftalmikus (N. Supratroklearis, N.

Infratroklearis) 2. Cabang dari N. Maksilaris (ramus eksternus N. Etmoidalis anterior)

CAVUM NASI
- Dengan adanya septum nasi maka kavum nasi dibagi

menjadi dua ruangan yang membentang dari nares sampai koana (apertura posterior). - Batas batas kavum nasi : Posterior : berhubungan dengan nasofaring Atap : os nasal, os frontal, lamina kribriformis etmoidale, korpus sfenoidale dan sebagian os vomer

BATAS-BATAS CAV. NASI


Lantai : merupakan bagian yang lunak, kedudukannya

hampir horisontal, bentuknya konkaf dan bagian dasar ini lebih lebar daripada bagian atap. Bagian ini dipisahnkan dengan kavum oris oleh palatum durum. Medial : septum nasi yang membagi kavum nasi menjadi dua ruangan (dekstra dan sinistra) Lateral : dibentuk oleh bagian dari os medial, os maksila, os lakrima, os etmoid, konka nasalis inferior, palatum dan os sfenoid.

PERDARAHAN
Arteri yang paling penting pada perdarahan kavum nasi adalah A.sfenopalatina yang merupakan cabang dari A.maksilaris dan A. Etmoidale anterior yang merupakan cabang dari A. Oftalmika. Vena tampak sebagai pleksus yang terletak submukosa yang berjalan bersama sama arteri.

PERSARAFAN
1. Anterior kavum nasi dipersarafi oleh serabut saraf

dari N. Trigeminus yaitu N. Etmoidalis anterior 2. Posterior kavum nasi dipersarafi oleh serabut saraf dari ganglion pterigopalatinum masuk melalui foramen sfenopalatina kemudian menjadi N. Palatina mayor menjadi N. Sfenopalatinus.

FISIOLOGI HIDUNG
1. Sebagai jalan nafas 2. Pengatur kondisi udara (air conditioning) 3. Sebagai penyaring dan pelindung 4. Indra penghirup 5. Resonansi suara 6. Proses bicara 7. Refleks nasal 8. Sinus paranasal ( s. maksilaris, sssssssss

ANATOMI & FISIOLOGI LARING-FARING


Faring kantong fibromuskuler

bentuk seperti corong daerah persilangan bagian atas saluran napas & saluran cerna Laring & esofagus terdiri dari : Nasofaring ( Epifaring ) Orofaring ( Mesofaring ) Laringofaring ( Hipofaring )

Nasofaring / epifaring

Orongfaring / mesofaring

Laringofaring / hipofaring

NASOFARING
Saluran napas tak dapat bergerak Mukosa epitel kolumnar berlapis & bercilia

Batas batasnya : Cranial : os sphenoidalis & sebagian processus basilaris os occipitalis Anterior : Koana & palatum molle Posterior : V. cervicalis I & II Caudal : Kontraksi otot-otot palatum molle m. levator & m. tensor veli palatini m. konstriktor faringeus superior

STRUKTUR ANATOMIS NASOFARING


Adenoid = tonsila faringea
Torus tubarius = levator wulst Ostium tuba

Fossa Rossenmuller = Recessus faringeus


Tonsila tubaria Bursa faringea Foramen lacerum & jugulare Kantong rathke

OROFARING
Mukosa epitel pipih berlapis
Terletak di belakang rongga mulut

Batas batasnya : Cranial : Palatum molle Caudal : Epiglottis Ventral / anterior : Isthmus faucium & pangkal lidah Dorsal : V. cervicalis III & IV

STRUKTUR ANATOMIS OROFARING


Granula
Lateral faringeal band Arkus anterior & posterior

Fossa tonsilaris
Tonsila palatina Tonsila lingualis

KRITERIA UKURAN TONSIL


T0 T0
T2 T2

: Tidak ada tonsil


: Sudah melewati arkus posterior

T1 T1 : Belum melewati arkus posterior

T3 T3
T4 T4

: Sampai linea mediana


: Sudah melewati linea mediana

LARINGOFARING
Terletak di posterior laring Terbuka lebar di sebelah kranial menyempit ke caudal Pada pemeriksaan laringoskopi : struktur pertama

valekula Di bawah valekula epiglottis (omega) berfungsi melindungi glottis menelan sinus piriformis esofagus Batas batasnya : Kranial : Epiglottis Inferior : Introitus esofagei Anterior : Aditus laringis Dorsal : V. servikalis V & VI

FISIOLOGI FARING
Respirasi, pada waktu menelan, resonansi suara,

drainase sekret, fungsi pertahanan tubuh & artikulasi Waldeyers ring : Adenoid ( 5 12 tahun ) Tonsila tubaria Tonsila palatina Tonsila lingualis Lateral band Granula & jar. limfatik pada Fossa Rosenmuller

GEJALA KELAINAN FARING


1.
2. 3.

4.
5.

Odinofagi ( skt dlm menelan) Disfagi (sulit menelan) Gatal, iritasi refleks batuk Rasa ada sesuatu Regurgitasi

You might also like