Professional Documents
Culture Documents
I. Nyeri
Nyeri lokal nyeri yang dirasakan di sekitar organ itu sendiri Referred pain nyeri yang dirasakan jauh dari tempat organ yang sakit
III Hematuri
Didapatkan sel darah merah di dalam urine. secara visual, hematuri dibedakan menjadi : 1. hematuri makroskopik 2. hematuri mikroskopik Penyebab hematuri : 1. dalam sistem urogenital 2. luar sistem urogenital
III Hematuri
Karakteristik hematuri dapat dipakai sebagai pedoman untuk memperkirakan lokasi penyakit primernya
IV Piuria
Terdapat sel lekosit dalam jumlah tertentu di dalam urine Secara visual piuria dibedakan : 1. piuria mikroskopis 2. piuria makroskopis
V Inkontinensia Urine
Merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menahan urin yang keluar dari buli-buli, baik disadari maupun tidak disadari. Jenis inkontinensia urine : 1. inkontinensia urine paradoksa 2. inkontinensia urine stres 3. inkontinensia urine urge 4. inkontinensia urine continuous atau true
VI Enuresis
Keluarnya urin yang terjadi pada saat tidur jika keadaan ini dijumpai sejak lahir dan belum pernah tidak ngompol disebut enuresis primer
VII Pneumaturia
Pneumaturia adalah berkemih tercampur dengan udara terjadi karena terdapat fistula antara buli-buli dengan usus
VIII Hematospermia
Hematospermia atau hemospermia adalah didapatkannya darah di dalam cairan ejakulat atau cairan semen jenis hematospermia : 1. hematospermia primer 2. hematospermia sekunder
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Generalis Pemeriksaan Ginjal Pemeriksaan Buli-buli Pemeriksaan Genitalia Eksterna Pemeriksaan Skrotum dan Isinya Pemeriksaan Colok Dubur
Pemeriksaan Ginjal
Inspeksi
Adakah pembesaran daerah pinggang atau abdomen sebelah atas?
Palpasi
Palpasi bimanual. Adakah pembesaran?
Perkusi
Perkusi pada sudut kostovertebra , adakah nyeri ketok?
Pemeriksaan Buli-buli
Inspeksi
Adakah benjolan atau massa? Adakah jaringan parut bekas irisan/operasi di suprasimfisis?
Palpasi
Menentukan batas atas buli-buli
Perkusi
Menentukan batas atas buli-buli
Palpasi
Nyeri pada perabaan
Pemeriksaan transiluminasi
Untuk membedakan antara massa padat dan massa kistus yang terdapat pada isi skrotum
Colok dubur
Pada pemeriksaan colok dubur dinilai: Tonus sfingter ani dan refleks bulbo-kavernosa Mencari kemungkinan adanya massa di dalam lumen rektum Menilai keadaan prostat
Pemeriksaan Neurologi
Untuk mencari kemungkinan adanya kelainan neurologik yang mengakibatkan kelainan pada sistem urogenitalia.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urinalisis
Makroskopis (warna, bau, berat jenis) Kimiawi (pH, protein,gula) Mikroskopis (sel-sel, cast, bentukan lain)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah
Darah rutin Faal ginjal Elektrolit Faal hepar, pembekuan dan profil lipid Pemeriksaan penanda tumor
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Analisis semen Analisis batu Kultur urin Sitologi urin histopatologi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto polos abdomen Intravenous Pyelography (IVP) Sistografi Uretrografi Pyelografi retrograd Pyelografi antegrad USG CT scan
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
MRI Sintigrafi Angiografi, indikasi:
Dugaan stenosis arteria renalis (hipertensi renovaskular) Malformasi vaskuler Embolisasi tumor Trauma ginjal