You are on page 1of 4

MICROWAVE

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari alam sekitarnya, salah satunya adalah keberadaan gelombang. Sebagai contoh, cahaya matahari dan bunyi. Cahaya matahari merupakan kumpulan gelombang transversal dengan bermacam-macam frekuensi dan amplitudo. Begitu pula dengan bunyi. Bunyi yang kita dengar merupakan gelombang longitudinal yang terdiri dari berbagai rapatan dan renggangan.Semakin majunya pola pikir manusia mendorong terciptanya aplikasi yang memanfaatkan gelombang. Penerapan gelombang sebagai aplikasi ini dapat ditemukan di sekeliling kita. Salah satunya adalah oven microwave. Saat ini, oven microwave banyak digunakan sebagai alat memasak. Cara kerjanya adalah dengan memanaskan makanan hingga suhu tertentu. Namun, bagaimana mungkin gelombang dapat memasak makanan? Prinsip-prinsip fisika apa yang digunakan pada oven microwave sebagai aplikasi penerapan gelombang? Hal inilah yang menjadi dasar ketertarikan kami memilih oven microwave sebagai materi kelompok pada kuliah Fisika.

Studi Penggunaan Permanen Magnet Servo Motor Tegangan 460 V DC, 1850 Rpm Pada Mesin Potong Karton
Dengan kemajuan teknologi yang ada, motor listrik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan produksi. Motor DC Servo adalah merupakan salah satu motor yang banyak digunakan dalam industri karena mempunyai keunggulan yaitu mudah diatur putarannya. Dalam makalah ini akan dibahas Motor DC Servo jenis permanen magnet yang diaplikasikan dalam mesin potong karton. Pengaturan kecepatan menggunakan pengontrol kecepatan melalui perubahan frekuensi. Dari hasil pengujian di lapangan didapatkan nilai tegangan konstan, dan nilai arus, daya, dan torsi meningkat seiring meningkatnya kecepatan. Didapatkan peningkatan torsi 0,56 Nm pada putaran 102 Rpm dan naik menjadi 1,43 Nm pada putaran 255 Rpm.

Pengaruh Medan Elektromagnetik pada Kesehatan Manusia


Kebutuhan akan energi listrik yang terus berkembang menghendaki suatu kontinuitas pencatuan dan disamping itu juga memerlukan kualitas dari bentuk sistem tegangannya (yang lebih dikenal dengan istilah Electric Power System Quality). Adanya beban-beban suatu rasa maupun peralatan-peralatan yang banyak menggunakan komponen elektronika di jaringan elektrik menyebabkan terjadinya polusi pada sistem tegangan. Yang mana hal ini sangat mengganggu dan bahkan dapat merusak bagi peralatan yang membutuhkan sistem atau bentuk dari tegangan yang mendekati sinusoidal. Disamping itu pengaruh lain dari energi listrik terhadap kehidupan manusia terjadi karena energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit dan disalurkan melalui transmisi tegangan tinggi dan sistem distribusi akan menimbulkan medan elektromaknetik. Semakin tinggi tegangan yang dibutuhkan sebuah peralatan maka medan listrik yang dihasilkan dari peralatan tersebut semakin besar, begitu juga peralatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik tersebut akan menimbulkan medan maknetik dan induksi maknetik terhadap mahluk hidup sedikit banyak akan mempengaruhi tingkat kesehatan. Secara tidak langsung, induksi tersebut akan menyebabkan tersimpannya sejumlah elektron dalam tubuh mahluk hidup dan merupakan sesuatu yang tidak normal. Kelebihan elektron tersebut akan mempengaruhi kerja susunan syaraf yang membuat komunikasi antar gel terganggu, dimana kelebihan elektron tersebut yang tersimpan dalam tubuh karena tubuh tesebut tidak dapat mengalirkan kelebihan elektron ke bumi disebabkan terisolasi (kasut kaki, karpet dll) terhadap bumi.

PENGEMBANGAN PROBE SENSOR KELEMBABAN SERAT OPTIK DENGAN CLADDING GELATIN

Telah dikembangkan probe sensor kelembaban menggunakan serat optik dengan cladding gelatin. Pada probe sensor kelembaban ini, cladding asli serat optik diganti dengan lapisan gelatin sebagai cladding sensitif kelembaban. Untuk menguji respon sensor serat optik yang dibuat, dilakukan pengukuran intensitas cahaya yang ditransmisikan pada probe serat optik untuk setiap variasi perlakuan kelembaban berbeda. Respon probe sensor serat optik ini diukur dari kelembaban 42% hingga 99% RH, hasilnya memperlihatkan kurva transmisi optik berbavariasi terhadap nilai kelembaban relatif (RH). Transmisi optik di dalam probe serat optik meningkat terhadap kenaikan nilai RH pada suatu rentang panjang gelombang spesifik, yaitu pada spektrum pita hijau hingga merah (500 nm - 700 nm), dengan variasi signifikan pada rentang 600 nm sampai 650 nm atau dalam pita spektrum kuning hingga merah. Panjang gelombang dimana intensitas maksimum transmisi optik terjadi pada panjang gelombang 610 nm. Dengan demikian, probe sensor kelembaban serat optik ini dapat merespon kelembaban dari 42 %R hingga 99%H dengan respon terbaik pada rentang kelembaban 60%RH hingga 72%R yang memiliki linieritas dan sensitifitas yang cukup baik.

You might also like