You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Dewasa ini Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan maka dituntut adanya sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti tersedianya tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang utama, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan industri. Penyediaan tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diperlukan sebuah sistem distribusi yang mampu menyalurkan listrik dari sumber pembangkit menuju ke sasaran dengan mudah, cepat dan efisien. Salah satu instrument yang selama ini digunakan dalam sistem distribusi tersebut adalah transformator. Transformator merupakan bagian yang sangat terpenting dari suatu system pendistribusian tenaga listrik. Hal ini memanfaatkan prinsip kerja dari transformator yang mampu mengubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah atau sebaliknya. Dengan prinsip tersebut, tegangan yang sangat besar yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit listrik dapat didistribusikan oleh transformator setelah melalui proses menurunkan tegangan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, baik industri maupun perumahan. Dalam kehidupan nyata, transformator dapat ditemui hampir diberbagai tempat. Namun, jarang sekali masyarakat mengetahui apa itu transformator dan apa fungsinya. Oleh sebab itu, penulis berupaya mengangkat topik yang membahas secara detail tentang komponen-komponen dalam transformator hingga prinsip kerja dasar dalam sebuah transformator.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun beberapa tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk diajukan sebagai tugas konduktor dalam mata kuliah praktikum pengukuran listrik di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. 2. Menambah pengetahuan lebih detail tentang komponen penyusun transformator, cara kerja transformator hingga contoh penggunaan transformator. 3. Member pengetahuan kepada masyarakat pada umumnya tentang transformator yang sangat prnting dalam kehidupan sehari-hari.

1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar yang penulis paparkan maka didapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian dasar dari Transformator? 2. Apa saja komponen-komponen yang ada dalam transformator? 3. Bagaimana prinsip kerja transformator? 4. Bagaimanakah pengklasifikasian transformator? 5. Bagaimanakah cara untuk menghitung efisiensi sebuah transformator?

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Teori Dasar Transformator

Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik. Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan. abc Gambar 1. a. Bagian-bagian Transformator b. contoh bentuk transformator c. simbol transformator

BAB III PEMBAHASAN

5.1. Komponen Dalam Transformator

Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang terbagi atas bagian utama, bagian peralatan bantu dan bagian peralatan proteksi. Berikut merupakan bagian-bagian tersebut beserta fungsinya masing-masing : A. Bagian Utama a) inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current. b) kumparan trafo Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. c) kumparan tertier Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier. d) minyak trafo Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. e) bushing Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.

f) tangki dan konservator Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator. B. Bagian Peralatan Bantu a) pendingin Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo. b) tap changer Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantung jenisnya. c) alat pernapasan Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis. d) Indikator Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indikator pada trafo sebagai berikut: indikator suhu minyak indikator permukaan minyak indikator sistem pendingin indikator kedudukan tap dan sebagainya. C. Bagian Peralatan Proteksi a) rele bucholz Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas. Gas yang timbul diakibatkan oleh:

a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa b. Hubung singkat antar phasa c. Hubung singkat antar phasa ke tanah d. Busur api listrik antar laminasi e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik. b) pengaman tekanan lebih Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi trafo. c) rele tekanan lebih Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T. d) rele diferensial Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan. e) rele arus lebih Befungsi mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang diperkenankan lewat dari trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. f) rele tangki tanah Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo. g) rele hubung tanah Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah. h) rele termis Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur. 5.2. Klasifikasi Transformator

Transformator mempunyai banyak sekali macam-macamnya, baik berdasarkan fungsi pemakaiannya, perbandingan jumlah lilitan maupun berdasarkan penyusun intinya. Klasifikasi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : A. Berdasarkan perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder a) Transformator step up transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np). b) Transformator step down transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns). B. Berdasarkan pemakaianya a) Transformator elektronik transformator ini basa digunakan pada peralatan-peralatan elektronik yang membutuhkan daya DC yang relatif sangat kecil. Sehingga untuk mensuplai daya tersebut diperlukan adanya transformator yang mengubah tegangan tinggi dari jala-jala PLN menjadi tegangan rendah yang dibutuhkan oleh alat tersebut. b) Transformator tenaga (distribusi) transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. c) Transformator pengukuran transformator juga dapat digunakan sebagat alat bantu pengukuran. Dalam hal ini, transformator pengukuran dibagi kembali menjadi dua jenis, yaitu Transformator pengukuran tegangan transformator tegangan digunakan untuk mengukur tegangan. Dengan mengetahui N1 dan N2, membaca tegangan V2, serta menganggap transformator ideal maka tegangan V1 adalah :

Pentanahan rangkaian sekunder diperlukan untuk mencegah adanya beda potensial yang besar antara kumparan primer dan sekunder (antara titik a dan b) saat isolasi kumparan primer rusak. Transformator pengukuran arus Transformator arus digunakan untuk mengukur arus beban suatu rangkaian. Dengan menggunakan transformator arus maka arus beban yang besar dapat diukur hanya dengan menggunakan alat ukur (ammeter) yang tidak terlalu besar. Dengan mengetahui perbandingan transformasi N1/N2 dan pembacaan ammeter (I2) maka arus beban I1 dapat dihitung. Bila transformator dianggap ideal maka arus beban : I1 = N2/N1 x I2 )Untuk menjaga agar fluks ( tetap tidak berubah maka perlu diperhatikan agar rangkaian sekunder selalu tertutup. Dalam keadaan rangkaian sekunder terbuka, ggm N2I2 akan sama dengan nol (karena I2 = 0) sedangkan ggm N1I1 tetap ada sehingga ) akan terganggu.fluks normal ( C. Berdasarkan penyusun intinya a) Transformator inti besi trafo inti besi banyak dipakai sebagai alat interface, step up, step down rangkaian matching impedansi, matching voltage dalam rangkaian elektronik frekuensi rendah. Gambar 5. Transformator inti besi b) Transformator inti ferit Trafo inti ferit banyak dipakai sebagai alat interface, Rangkaian matching Impedansi dalam rangkaian elektronik frekuensi menengah Gambar 6. Transformator inti ferit c) Transformator inti udara Trafo inti udara banyak dipakai sebagai alat interface rangkaian matching impedansi dalam rangkaian elektronik frekuensi tinggi. Gambar 7. Transformator inti udara 5.3. Prinsip Kerja Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Gambar 2. Skema Transformator Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya. Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak listrik ) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl) . Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL , I2 mengalir pada kumparan sekunder, di mana dengan 2 = faktor kerja beban. Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2 I2 yang cenderung menentang fluks () bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan IM. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, maka pada kumparan primer harus dialiri arus I2, yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I2 hingga keseluruhan arus yang mengalir pada primer menjadi I1 = I0 + I2 Bila rugi besi diabaikan (IC diabaikan) maka I0 = IM Dimana Ic = arus tanpa beban dan IM = magnetisasi I1 = IM + I2 Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus pemagnetan IM saja, berlaku hubungan: N1 IM = N1 I1 N2 I2 N1 IM = N1 (IM + I2) N2 I2 N1 I2 = N2 I2 Karena nilai IM dianggap kecil maka I2 = I1 Jadi,N1 I1 = N2 I2 atau Gambar 3. Prinsip kerja transformator satu fasa Transformator gambar-3 memiliki konstruksi sebuah inti dari tumpukan pelat tipis bahan ferro magnetis yang satu sisi dipasang belitan primer N1, dan satu sisi lainnya dipasangkan belitan sekunder N2. Belitan primer N1 dihubungkan ke sumber listrik AC dengan tegangan primer U1 dan arus primer I1. Pada inti trafo timbul garis gaya magnet yang diinduksikan ke belitan sekunder N2. Pada belitan sekunder N2 timbul tegangan sekunder U2 dan arus sekunder I2. Pada trafo ideal berlaku daya primer sama dengan daya sekunder. Energi listrik sekunder disalurkan ke beban listrik.

Besarnya tegangan induksi berlaku persamaan sbb : Uo = 4,44 B. Afe. f. N Uo Tegangan induksi f Frekuensi B Fluk magnet N Jumlah belitan Afe Luas inti 5.4. Transformator Ideal Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi lain di dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama dengan daya listrik pada kumparan primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada transformator ideal adalah 100 persen. untuk transformator ideal berlaku persamaan sebagai berikut : 5.5. Efisiensi Transformator Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari 100 %.hal ini karena sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi. Efisiensi transformator dapat dihitung dengan: Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka prosentase, pada faktor kerja cos=0,2 efisiensi trafo mencapai sekitar 65%. Pada beban dengan faktor kerja cos=1,0, efisiensi trafo bisa mencapai 90%, gambar 4. Gambar 4. Grafik Efisiensi Transformator

BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, kemudian dibahas secara mendetail pada bab pembahasan, maka dapat disimpulkan poin-poin sebagai berikut yang mengacu pada pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah diatas. Berikut kesimpulan makalah ini : 1. Transformator adalah suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksielektromagnet. 2. Sebuah transformator idealnya terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian utama, bagian peralatan bantu dan bagian peralatan proteksi, yang antara lain : A. Bagian Utama inti besi kumparan trafo kumparan tertier minyak trafo bushing tangki dan konservator B. Bagian Peralatan Bantu pendingin tap changer alat pernapasan Indikator C. Bagian Peralatan Proteksi rele bucholz pengaman tekanan lebih rele tekanan lebih rele diferensial rele arus lebih rele tangki tanah rele hubung tanah rele termis 3. Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan

dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. 4. Klasifikasi transformator dapat dijabarkan sebagai berikut : A. Berdasarkan perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder Transformator step up Transformator step down B. Berdasarkan pemakaianya Transformator elektronik Transformator tenaga (distribusi) Transformator pengukuran C. Berdasarkan penyusun intinya Transformator inti besi Transformator inti ferit Transformator inti udara 5. Efisiensi transformator dapat dihitung dengan:

DAFTAR PUSTAKA

Tim e-dukasi.net,Transformator, http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id= 286&fname=materi1.html, 25 Maret 2009 Tim e-dukasi.net,Transformator, http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id= 286&fname=materi2.html, 25 Maret 2009 Tim e-dukasi.net,Transformator, http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id= 286&fname=materi3.html, 25 Maret 2009 Siswoyo,Teknik Listrik Industri untuk SMK jilid 1,Buku Sekolah Elektronik,Jakarta 2008 Muslim,Supari, Teknik Pembangkit Tenaga Listrik untuk SMK jilid 1,Buku Sekolah Elektronik,Jakarta,2008

You might also like