You are on page 1of 35

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA PUCANG GADING SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Erma Sofia 2. Rudiansyah 3. Rohdiana Dwi I 4. Siti Wijiati 5. Titik Supriyanti 6. Eliyani 7. Siti Imraatun

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2007

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA PUCANG GADING SEMARANG 1) Pengkajian 2. Identitas a. b. c. d. e. f. g. h. Nama : Mbah K Jenis kelamin : Perempuan Agama Usia : Islam : 75 tahun : menikah (suami meninggal) :-

Status perkawinan Pendidikan terakhir Pekerjaan Alamat

: Pedagang sembako : Candon, Kaliwungu Kendal

3. Alasan Masuk ke Panti Klien menyatakan sebelumnya tinggal sendiri di rumah, klien sering sakit-sakitan, atas inisiatif keponakannya klien di kirim ke RSTW Pucang Gading Semarang dengan tujuan supaya di Panti tersebut ada yang merawat, hal ini mengingat kondisi klien yang semakin rapuh, hidup mandiri tanpa perhatian dan kasih sayang. 4. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan yang lalu Klien mengatakan kurang lebih 2 tahun yang lalu rasa sakit-sakitanlah sudah sering diderita oleh klien, sakit yang dialami klien diantaranya : badan pegal-pegal, lemah, lesu, pusing. Namun sakit yang dideritanya klien anggap sebagai sakit biasa, sakitnya orang tua. Tentang keadaan yang terjadi padanya klien hanya berserah diri kepada Allah dengan taat beribadah.

b.

Riwayat kesehatan sekarang

Saat dikaji klien mengatakan kaki terasa kesemutan, kedua kaki bengkak dan kaku, kepala klien terasa pusing, pada tengkuk klien merasakan pegalpegal / nyeri. c. Riwayat kesehatan keluarga Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan yang diderita oleh keluarganya. 5. Kebiasaan sehari-hari a. Biologis Pola makan klien teratur, klien makan 3x sehari dengan kriteria hasil habis 1 porsi makan. Makan dibagikan oleh pengurus panti pukul 08.00 pagi, 13.00 siang, 17.00 sore. Klien mengatakan tidak mengetahui kebutuhan untuk dirinya yang klien tahu habis 1 porsi makan. Menu yang dikonsumsi : nasi, sayur, lauk (menu tergantung dari panti). 2. Pola minum Klien mengatakan minum dalam sehari kurang lebih habis 3 cangkir ukuran sedang (1 cangkir sekitar 350 cc). 3. Pola tidur Klien mengatakan tidur 6 jam dalam sehari yaitu dari jam 21.00 03.00 WIB. Klien mengatakan tidak terbiasa tidur siang dan ia sudah terbiasa dengan pola tidur seperti itu. 4. Pola eliminasi Klien mengatakan memiliki kesulitan dalam buang air besar, klien BAB 3 kali sehari. Dalam hal berkemih klien mengakan BAK 10 x/hari. 5. Pola aktivitas dan istirahat Klien mengatakan sehari-harinya melakukan aktivitas secara mandiri seperti : mandi, mencuci, membersihkan lingkungan sekitar tempat 1. Pola makan

tidurnya serta beribadah. Klien juga rajin mengikuti kegiatankegiatannya panti seperti : senam pagi, acara bimbingan dan penyuluhan yang diadakan oleh pihak panti maupun dari mahasiswa praktikum. Klien selalu sholat berjamaah 5 waktu di Masjid. Namun bila kondisinya kurang enak / sakit, klien menghabiskan waktunya dengan istirahat di tempat tidur. 6. Rekresi Klien mengatakan tidak pernah nonton TV, klien pernah diajak mengunjungi Masjid Agung Demak oleh pihak panti. Hal yang menghiburnya adalah : pergi ke masjid panti, duduk-duduk di teras ruangan, ngobrol sama teman sekitar. b. Psikologis Keadaan emosi Klien mengatakan jika sedang marah, ia hanya diam saja atau kadangkadang jika suasana hatinya sedang tidak enak klien lebih mudah tersinggung dan jika ditanya oleh teman-temannya Jawabannya kurang enak / kasar dengan disertai suara dengan nada tinggi. c. Hubungan sosial Hubungan klien dengan anggota kelompok terbina dengan baik, hal ini terlibat dari teman-teman seruangan yang dekat dengannya. Klien termasuk golongan tipe orang tua pendiam. 2. Hubungan dengan keluarga Klien pernah menikah tetapi dari pernikahannya tidak dikarunia anak. Suami klien meninggal kurang lebih 10 tahun yang lalu. Sejak saat itu klien hidup sendiri kemudian dirawat oleh keponakannya, tetapi semenjak klien di panti keponakannya jarang menjenguknya.

1. Hubungan dengan anggota kelompok

d.

Spiritual / kultur Klien sangat rajin ke masjid untuk sholat 5 waktu atau mengikuti pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh pihak panti. Klien mengatakan sudah tua harus banyak berbuat amal ibadah untuk bekalnya nanti.

1. Pelaksanaan ibadah

2. Keyakinan terhadap kesehatan Klien menganggap bahwa sehat adalah sangat berharga. Dengan sehat maka lien bisa melakukan kegiatan sehari-harinya dengan baik. Jika klien merasa sakit, klien langsung datang ke pihak klinik panti untuk minta obat mengenai penyakit yang dideritanya. 6. Pemeriksaan Fisik a. b. Tingkat kesadaran : composmentis TTV: TD : 180/100 mmHg N : 72 x/mnt RR : 23 x/mnt c. Pengukuran BB : 60 kg TB : 154 cm d. Pemeriksaan dan kebersihan perorangan Klien terlihat rapi dan bersih, gigi bersih, kuku kaki dan tangan pendek dan bersih, tempat tidur klien rapi dan bersih. Klien mandi teratur 2 x/hari, setiap pakaian kotor klien tempatkan pada ember dan dicuci barengan waktu mandi, klien tidak suka menumpuk pakaian kotor dengan alasan nanti malah kecapekan jika cuciannya banyak. Setiap sehabis makan klien langsung mencuci peralatan makan. 2. Hasil dari pemeriksaan yang didapat 1. Periksa pandang

e.

Pemeriksaan Fisk a. b. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Rambut

1. Kepala pengelihatan cukup jelas, katarak tidak ditemukan, alis simetris. Rambut memutih / beruban, rambut bersih, tidak ada kuku / ketombe, Rambut sedikit rontok, kulit kepala lembab. c. baik. d. Hidung Simetris, bersih, tidak ada rinorea, tidak terdapat pernafasan cuping hidung. e. Mulut Gigi depan tidak utuh (gigi ada tapi pendek), beberapa gigi garaham atas dan bawah ompong, bibir agak kering kurang dapat mengunyah makan yang keras. 2. Dada a. Paru Simetris, tidak ada nyeri tekan, bunyi nafas normal vesikuler, tidak ada bunyi wheezing. Pola nafas teratur tidak bermasalah, klien mengatakan tidak ada keluhan pada pernafasannya, iramanya teratur. b. Sistem vaskularisasi / jantung Irama teratur, tekanan darah tinggi 180/100 mmHg, tidak ada pembesaran vena jugularis, S1-S2 tidak ada kelainan S3-S4 tidak terdengar. Telinga Kedua telinga simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran

3. Abdomen Bersih, tidak terdapat nyeri tekan, bising usus normal, elastisitas kulit kurang. 4. Genetalia Kulit area paha hingga pelvis bersih, tidak terhadap tanda-tanda kemurahan, tidak ada kelainan bentuk, periksa dalam tidak dilakukan. 5. Ekstremitas Atas : turgor baik, kulit bersih, tidak terdapat tanda-tanda sianosis, tidak ada edema, tidak ada keluhan nyeri, tidak ada masalah pergerakan Bawah : kulit bersih, turgor kulit jelek, terdapat edema / bengkak pada kaki, kaki kaku sehingga susah dalam melakukan pergerakan

2) Analisa Data Rabu, 10 Januari 2007

Data Maladaptif

DS:

Klien

mbah

K Gangguan sirkulasi

Perubahan perfusi jaringan serebral

mengatakan pusing, kuku leher, nyeri pada tengkuk, skala nyeri 5. DO: TD: 180/100 mmHg, N : K kakinya 23 x/mnt, RR : 72 x/mnt DS: Klien mbah mengatakan pusing,

kesemutan, bengkak, kaku keras, klienjuga mengatakan kalau kakinya susah untuk dibuat berjalan dalam melakukan aktivitasnya. DO: Kaki tampak bengkak dan di kasih bedak param oleh klien, saat dipalpasi kaki kaku keras.

DS:

Klien mengatakan pusing, P: nyeri meningkat

kaku leher, nyeri pada tengkuk apabila melakukan aktivitas dan berkurang bila istirahat. Q: R: tengkuk S: T: DO: serta skala nyeri 5 nyeri berlangsung nyeri menetap nyeri di area

saat banyak aktivitas. TD: 180/100 mmHg memijat area leher dan Klien tampak memijat keningnya tengkuk.

3) Diagnosa Keperawatan 7. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan sirkulasi DS: Klien mbah K mengatakan pusing, kuku leher, nyeri pada tengkuk, skala nyeri 5. DO: TD: 180/100 mmHg, N : 23 x/mnt, RR : 72 x/mnt 8. Nyeri kepala berhubungan dengan tekanan pembuluh darah otak DS: Klien mengatakan pusing, kaku leher, nyeri pada tengkuk P: Q: R: S: T: nyeri meningkat apabila melakukan aktivitas dan berkurang bila nyeri menetap nyeri di area tengkuk skala nyeri 5 nyeri berlangsung saat banyak aktivitas. istirahat.

DO: TD: 180/100 mmHg Klien tampak memijat keningnya serta memijat area leher dan tengkuk. 9. Risiko injury (pingsan) berhubungan dengan penurunan suplay O2 ke otak DS: Klien mbah K mengatakan pusing, kakinya kesemutan, bengkak, kaku keras, klien juga mengatakan kalau kakinya susah untuk dibuat berjalan dalam melakukan aktivitasnya. DO: Kaki tampak bengkak dan di kasih bedak param oleh klien, saat dipalpasi kaki kaku keras.

1) Rencana Keperawatan

Tidak terjadi gangguan perfusi jaringan serebral.

SH dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari diharapkan : - TTV dalam batas normal - Skala nyeri berkurang

- Monitor TTV dan pengisian kapilaryrevile - Auskultasi bunyi nafas - Lakukan tindakan yang nyaman seperti: pijatan punggung dan leher, meninggikan kepala tempat tidur - Anjurkan teknik relaksasi, aktivitas Pengalihan

SH dilakukan tindakan keperawatan 3 hari diharapkan : - Nyeri kepala, leher dan tengkuk berkurang hilang - Skala nyeri < 3 - Expresi wajah rileks

- Pertahankan tirah baring selama fase akut - Kolaborasi pemberian diit lunak - Meminimalkan aktivitas yang dapat meningkatkan sakit kepala - Memonitor TTV - Kolaborasi pemberian analgetik - Anjurkan teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri - Kaji ulang skala nyeri

SH dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan : - Tidak terjadi injury - Klien dalam keadaan aman

- Orientasi individu terhadap sekeliling - Awasi individu secara ketat - Gunakan lampu malam - Anjurkan individu untuk meminta bantuan selama serangan - Mintalah teman sekamar, jika mampu untuk mengingatkan petugas tentang adanya masalah - Ciptakan suasana lingkungan yang tenang, nyaman dan tidak berbahaya ex: lantai tidak licin - Pertahankan tempat tidur pada ketinggian paling rendah.

2) Implementasi

D x. K ep er a w at a n

TUK

M 10 Jan e m bi na hu bu ng an sa li ng pe rc ay a: m en gu ca pk an sa la m, m e m pe rk en al ka n di ri, m

DS: klien DO: klien

menjawab kooperatif

salam, dalam

menyetujui kontrak. menerima saran perawat.

M en ci pt ak an li ng ku ng an ya ng ny a m an ex : m en ya pu da n m en ge pe l

DS: klien mengatakan lebih tenang jika berjalan di lantai yang bersih dan tidak lincin DO: lantai bersih, tempat tidur rapi.

M en gk aji kl ie n da n m e m on to r T T V

DS: Klien mengatakan kaki terasa bengkak dan kaku, nyeri pada tengkuk dan letter DO: Klien tampak memijat-mijat kakinya dan area tengkuknya TD: 150/100 mmHg N: 72 x/mnt, RR: 23 x/mnt

M e m ija t pu ng gu ng (t en gk uk ) da n le he r kl ie n

DS: setelah

mengatakan

setelah

punggung (tengkuk) dan leher klien dipihat nyeri menjadi berkurang. DO: Klien leher. tampak menirukan memijat area punggung dan

M en ga nj ur ka n kl ie n un tu k ist ir ah at

DS: klien

mengatakan

akan

mencobanya DO: klien istirahat di tempat tidur.

M en ga nj ur ka n kl ie n de ng an ti du r m en gg un ak an 2 ba nt al de ng an tu ju an su pa ya po si

DS: klien

mengatakan

akan

mencobanya DO: klien tidur dengan satu bantal tapi di ganjal dengan selimutnya menggunakan

supaya menjadi lebih tinggi.

D x. K ep er a w at a n

TUK

DS: DO: klien bercerita tentang keluarganya

10 Jan 2007

el ak uk an ak ti vi ta s pe ng eli ha ta n de ng an ca ra m en ga ja k ce rit a kl ie n te nt an g ke

DS: Klien mengatakan pusingnya berkurang bila dipakai tiduran. DO: Klien tiduran di tempat tidur

11 Jan 2007

en ga nj ur ka n be d re st se la m a pu si ng

M en ga nj ur ka n ke pa da kl ie n un tu k m e m pe rt ah an ka n te m pa t ti du rn ya pa da ke ti

DS: Klien

mengatakan

akan

mecobanya. DO: Klien tidur dengan bantal di ganjal selimut.

M en ga nj ur ka n kl ie n un tu k m iri ng ke ka na n da n ki ri

DS: Klien

mengatakan

akan

melakukannya DO: Klien tiduran dengan miring ke kanan dan ke kiri.

M e m ap ah kl ie n m en uj u ka m ar m an di

DS: DO: Klien mau dituntun

M en ga nj ur ka n kl ie n un tu k m en gg un ak an la m pu m al a m sa at ti du r.

DS: Klien DO: -

mengakan

akan

melakukannya

M en ga nj ur ka n kl ie n un tu k m e m in ta ba nt ua n ke pa da te m an .

DS: Klien

mengatakan

akan

mencobanya DO: Klien kooperatif

M en ga ja rk an te kn ik re la ks as i da n na fa s da la m.

DS: Klien DO: Klien

mengatakan menarik nafas

akan dan

mencobanya mengeluarkannya pelan-pelan.

3) Evaluasi

S: O: A: P: S:

Evaluasi Klien mbah K mengatakan sudah tidak pusing, kaku pada TD: 150/100 mmHg, N : 72 x/mnt, RR : 23 x/mnt Masalah taratasi sebagian. Pertahankan dan lanjutkan intervensi. Klien mbah K mengatakan sudah tidak pusing, kaku pada P : Q : R : S : T : nyeri meningkat apabila melakukan aktivitas dan nyeri menetap nyeri di area tengkuk skala nyeri 3 nyeri berlangsung saat banyak aktivitas.

leher berkurang nyeri.

leher, nyeri pada tengkuk. berkurang bila istirahat.

O: A: P: S:

TD: 150/100 mmHg Masalah taratasi sebagian. Pertahankan dan lanjutkan intervensi Klien mbah K mengatakan sudah tidak pusing, kakinya

sudah tidak kesemutan, bengkak dan kaku pada kaki masih sedikit, kaki bisa dibuat untuk berjalan. O: A: P: Kaki sudah tidak tampak bengkak / bengkak berkurang. Masalah taratasi sebagian. Pertahankan dan lanjutkan intervensi.

You might also like