You are on page 1of 5

Shalawat Badar (Agar terhindar dari bencana) Shalatullah salamullah, ala Thaha Rasulillah Shalatullah salamullah, ala Yasin

Habibillah Semoga shalawat dan salam selalu kepada Thaaha, Rasulullah Semoga shalawat dan salam selalu kepada Yasin, Rasulullah (Thaha dan Yaasin adalah gelar untuk Rasulullah) Tawasalna bibismillah, wa bilhadi Rasulillah, wa kulli mujahidin lillah, bi ahli badri, ya Allah Kami bertawasul* dengan bismillah, petunjuk Rasulillah, dan dengan seluruh mujahidin Badar, ya Allah Ilahi sallimil ummah, minal afaati wa niqmah ) wa min hammin wa min ghummah, bi ahli badri, ya Allah Tuhanku, selamatkanlah umat ini, dari derita dan bencana dan dari belenggu serta kebekuan, demi ahli Badar ya Allah Ilahi-ghfir wa akrimna, binaili mathalibi minna (dikabulkan Wa dafi masaa-atin anna, bi ahli badri, ya Allah Tuhanku, ampuni dan muliakan kami, dengan dikabulkannya permohonan kami, dan dijauhkannya kami dari tragedi yang memilukan, demi ahli Badar ya Allah (* Shalawat ini merupakan bentuk doa tawasul, klik jika ingin mengetahui ttg. tawasul) Doa Kumail bin Ziyad Bismillaahirrahmaanirrahiim Yaa daa imal fadhli alal bariyyah Yaa baa sithal yadaini bil athiyyah Yaa shaahibal mawaahibissaniyyah Shalla alaa Muhammadiwwa aalihi khoiril wa raa sajiyyah Wahai yang Karunia-Nya senantiasa pada semesta alam Wahai yang Maha Pemurah dengan pemberian-pemberian Wahai yang Maha Pemurah dengan pemberian-pemberian Wahai Pemberi segala bantuan dan pertolongan Cucurkanlah Shalawat serta Rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya (karena mereka adalah) ciptaan-Mu yang memiliki budi terluhur Allaahumma innii as aluka birahmatikallatii wa siat kulla syay Wa biqawwatikallatii qaharta bihaa kulla syay Wa khodhaa lahaa kullu syay Wa dzalla lahaa kullu syay Wa bijabaruw tikallatii ghalabta bi haa kulla syay Wa biizzatikallatii laa yaquumulahaa syay Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu Dan dengan kekuatan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu Dan yang dengannya merunduk segala sesuatu Dan yang dengannya merendah segala sesuatu Dan dengan keagungan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu Dan dengan kemuliaan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu Wa bi azhoomatika llatii mala at kulla syay Wa bisulthaanika lladzii alaa kulla syay Wa biwajhikal baaqii bada fanaa i kulla syay Wa bi asmaa ikallatii mala at arkaana kulla syay Wa biilmiki lladzii ahatha bi kulla syay Wa binuuri wajhika ladzii dhaa alahuu kullu syay Dan dengan kebesaran-Mu yang memenuhi segala sesuatu Dan dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu Dan dengan wajah-Mu yang kekal setelah fana segala sesuatu Dan dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu Dan dengan ilmu-Mu yang mencakup segala sesuatu Dan dengan cahaya wajah-Mu yang menyinari segala sesuatu Ya Nuuru ya Qudduus Yaa awwalal awwaliin wa yaa aakhiral aakhiriin Allaahummaghfirli yadzdzunuuba llatii tahtikul ishom

Allaahummaghfirli yadzdzunuuba llatii tunzilunnaqam Allaahummaghfirli yadzdzunuuba llatii tughayyarunnaam Allaahummaghfirli yadzdzunuuba llatii tahbisudduaa Allaahummaghfirli yadzdzunuuba llatii tunzilul balaa Allaahummaghfirlii kulla dzambin adznabtuh wa kulla khotii atin akhthaa tuhaa Wahai Nur, Wahai Yang Maha Suci Wahai Yang awal dari segala yang awal dan wahai yang akhir dari segala yang akhir Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merusak nikmat Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merintangi doa Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bencana Ya Allah ampunilah segala dosa yang telah kulakukan dan segala kejahatan yang telah kukerjakan

setelah sekian lama terngiang suara dengan sebutan tarhim, yang biasa dikumandangkan 5 menit sebelum sholat subuh, saya baru sadar kalau lantunan syair itu berupa sholawat, yang disyairkan dengan merdunya oleh Syeh Mahmud Al-Husairi, ketua Jumiyyatul Qurro di Mesir yang merupakan ciptaannya sendiri. semakin diresapi, semakin kecil arti diri kita tanpa adanya pertolongan(syafaat) dari Rosulullah SAW. ,,,Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur,, Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam,, begitu merdu, mengundang syahdu untuk meresapi betapa besar ciptaanNya melalui keagungan Nabi Muhammad SAW. seperti penjelasan Cak Nun tentang sholawat tarhim itu sendiri, mengandung makna ,,Diri kita ini kan tidak cukup bisa diandalkan nanti di akhirat.. oleh karena itu Shalawat sama dengan Gondelan klambine Kanjeng Nabi karena beliaulah yang bisa kita andalkan nantinya Sholawat dan salam selalu tercurah untuk Rosulullah. Alhamdulillah, masih diberi nikamat Iman dan sehat untuk selalu bersyukur dan membaca apa yang sudah tersirat dan tersurat dalam Sunnahtullah.

berikut syair Sholawat tarhim yang selalu membuat tubuh ini selalu tergetar setiap mendengarnya,,

Ash-shalaatu was-salaamu alaayk Yaa imaamal mujaahidiin yaa Rasuulallaah Ash-shalaatu was-salaamu alaayk Yaa naashiral hudaa yaa khayra khalqillaaah Ash-shalaatu was-salaamu alaayk Yaa naashiral haqqi yaa Rasuulallaah Ash-shalaatu was-salaamu alaayk Yaa Man asraa bikal muhayminu laylan nilta maa nilta wal-anaamu niyaamu Wa taqaddamta lish-shalaati fashallaa kulu man fis-samaai wa antal imaamu Wa ilal muntahaa rufita kariiman Wa ilal muntahaa rufita kariiman wa saitan nidaa alaykas salaam Yaa kariimal akhlaaq yaa Rasuulallaah Shallallaahu alayka wa alaa aalika wa ashhaabika ajmaiin Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu

duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu

duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik

Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu

Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu

Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi

Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur

Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu

dan engkau menjadi imam

Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemulianmu

dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu

Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah

Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: Shalawat Nariyah cukup populer di banyak kalangan dan ada yang meyakini bahwa orang yang bisa membacanya sebanyak 4444 kali dengan niat menghilangkan kesulitan-kesulitan atau demi menunaikan hajat maka kebutuhannya pasti akan terpenuhi. Ini merupakan persangkaan yang keliru dan tidak ada dalilnya sama sekali. Terlebih lagi apabila anda mengetahui isinya dan menyaksikan adanya kesyirikan secara terang-terangan di dalamnya. Berikut ini adalah bunyi shalawat tersebut:

Allahumma sholli sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaaiju Wa tunaalu bihir raghaaibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa alaa aalihi, wa shahbihi adada kulli maluumin laka Artinya: Ya Allah, limpahkanlah pujian yang sempurna dan juga keselamatan sepenuhnya, Kepada pemimpin kami Muhammad, Yang dengan sebab beliau ikatan-ikatan (di dalam hati) menjadi terurai, Berkat beliau berbagai kesulitan menjadi lenyap, Berbagai kebutuhan menjadi terpenuhi, Dan dengan sebab pertolongan beliau pula segala harapan tercapai, Begitu pula akhir hidup yang baik didapatkan, Berbagai gundah gulana akan dimintakan pertolongan dan jalan keluar dengan perantara wajahnya yang mulia, Semoga keselamatan juga tercurah kepada keluarganya, dan semua sahabatnya sebanyak orang yang Engkau ketahui jumlahnya. Syaikh berkata: Sesungguhnya aqidah tauhid yang diserukan oleh Al-Quran Al Karim dan diajarkan kepada kita oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan kepada setiap muslim untuk meyakini bahwa Allah semata yang berkuasa untuk melepaskan ikatan-ikatan di dalam hati, menyingkirkan kesusahan-kesusahan, memenuhi segala macam kebutuhan dan memberikan permintaan orang yang sedang meminta kepada-Nya. Oleh sebab itu seorang muslim tidak boleh berdoa kepada selain Allah demi menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya meskipun yang di serunya adalah malaikat utusan atau Nabi yang dekat (dengan Allah). Al-Quran ini telah mengingkari perbuatan berdoa kepada selain Allah baik kepada para rasul ataupun para wali. Allah berfirman yang artinya: Bahkan sesembahan yang mereka seru (selain Allah) itu justru mencari kedekatan diri kepada Rabb mereka dengan menempuh ketaatan supaya mereka semakin bertambah dekat kepada-Nya dan mereka pun berharap kepada rahmat-Nya serta merasa takut akan azab-Nya. Sesungguhnya siksa Rabbmu adalah sesuatu yang harus ditakuti. (QS. Al-Israa: 57). Para ulama tafsir mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang berdoa kepada Isa AlMasih atau memuja malaikat atau jin-jin yang saleh (sebagaimana diceritakan oleh Ibnu Katsir). Beliau melanjutkan penjelasannya: Bagaimana Rasul shallallahu alaihi wa sallam bisa merasa ridha kalau beliau dikatakan sebagai orang yang bisa melepaskan ikatan-ikatan hati dan bisa melenyapkan berbagai kesusahan padahal Al-Quran saja telah memerintahkan beliau untuk berkata tentang dirinya:

Katakanlah: Aku tidak berkuasa atas manfaat dan madharat bagi diriku sendiri kecuali sebatas apa yang dikehendaki Allah. Seandainya aku memang mengetahui perkara ghaib maka aku akan memperbanyak kebaikan dan tidak ada keburukan yang akan menimpaku. Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al-Araaf) Pada suatu saat ada seseorang yag datang menemui Rasul shallallahu alaihi wa sallam dan mengatakan:Atas kehendak Allah dan kehendakmu wahai Rasul, Maka beliau menghardiknya dengan mengatakan,Apakah kamu ingin menjadikan aku sebagai sekutu bagi Allah? Katakan: Atas kehendak Allah semata. Nidd atau sekutu artinya: matsiil wa syariik (yang serupa dan sejawat) (HR. Nasai dengan sanad hasan) Beliau melanjutkan lagi penjelasannya:

Seandainya kita ganti kata bihi (( ) dengan sebab beliau) dengan bihaa (( ) dengan sebab shalawat) maka tentulah maknanya akan benar tanpa perlu memberikan batasan bilangan sebagaimana yang disebutkan tadi. Sehingga bacaannya menjadi seperti ini: Allahumma sholli sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taamman ala sayyidinaa Muhammadin Allati tuhillu bihal uqadu (artinya ikatan hati menjadi terlepas karena shalawat) Hal itu karena membaca shalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah ibadah yang bisa dijadikan sarana untuk bertawassul memohon dilepaskan dari kesedihan dan kesusahan. Mengapa kita membaca bacaan shalawat bidah ini yang hanya berasal dari ucapan makhluk biasa sebagaimana kita dan justru meninggalkan kebiasaan membaca shalawat Ibrahimiyah (yaitu yang biasa kita baca dalam shalat, pent) yang berasal dari ucapan Rasul yang Mashum?

Allahumma shalli wa sallim wa barik 'ala Sayyi-dina Muhammadinil fatihi lima ughliqa wal-khatimi li-ma sabaqa, wan-nashiril haqqa bil-haqqi wal-hadi ila shirathikal mustaqim. Shal-lallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil 'azhim.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan, dan keberkahan kepadajunjungan kami, Nabi Muhammad saw., yang membuha sesuatuyang tertutup, yang menutup sesuatu yang terdahulu, yang menolon.g kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk pada jalan-Muyang lurus. Semoga Allah memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya, dan para sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Mahaagung.
Keutamaan dan Khasiatnya
Shalawat ini disebut Shalawat al-Fatih dan disusun oleh al-'Arif al-Kabir Sayyid Muhammad al-Bakri. la mengatakan, "Barangsiapa membacanya satu kali dalam seumur hidup, maka dijamin dirinya tidak akan masuk neraka." Bagi orang yang mau membacanya terus-menerus selama empat puluh hari, Allah akan menerima tobat atas semua dosanya. Jika shala-wat ini dibaca seribu kali pada malam Jumat atau ma-lam Kamis atau malam Senin, maka orang yang mem-baca akan bisa berkumpul dengan Rasulullah saw. Shalawat ini cocok sekali bagi para mubtadi', mutawassith, dan muntahl. Sebaiknya shalawat ini diamalkan dan dibaca sehari semalam 100 kali. Selain itu, shalawat ini memiliki manfaat dan ke-gunaan lain: a) bila seseorang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran, hendaknya ia rnembaca shalawat ini 11 kali setiap kali usai shalat secara istiqa-mah, dan 3 kali setiap kali mengikuti pelajaran. Insya Allah, pikiran akan cepat menangkap pelajaran; b) bila seseorang membaca shalawat ini 7 kali setiap selesai shalat Maghrib dan Shubuh, insyd'Allah ia akan senan-tiasa dilindungi oleh Allah dari gangguan jin; c) un-tuk mengobati anak yang nakal, bacalah shalawat ini sebanyak 100 kali, ditiupkan pada air di gelas, dan ke-mudian airnya diminumkan pada anak yang nakal. Bacalah shalawat ini tiga kali dan kemudian tiupkanpada telinga kanan dan telinga kirinya. Insya Allah, anak itu akan cepat sadar dari kenakalannya.

You might also like