You are on page 1of 6

FISIOLOGI USUS BESAR

Usus besar merupakan organ pencernaan yang dimulai dari katup ileosekal, sekum, appendix, colon asendens, colon transversum, colon desendens, colon sigmoides dan rectum. Usus besar berfungsi sebagai : 1. 2. 3. 4. Absorpsi air dan garam mineral serta vitamin Sekresi dan ekskresi mucus basa Penyimpan feses Pendorong feses untuk dikeluarkan atau defekasi

A. Absorpsi air dan garam mineral serta vitamin o Penyerapan air dan garam mineral serta vitamin sebagian besar dilakukan oleh colon o Penyerapan di colon lebih kecil daripada usus halus dikarenakan permukaan lumen kolon halus sehingga luas permukaan absorpsi sedikit o Kolon menyerap H2O & NaCl : Natrium diserap secara aktif Cl- diserap secara pasif mengikuti penurunan gradient listrik H2O diserap secara osmotic Kolon juga menyerap sebagian kecil elektrolit dan vitamin K yang disintesis oleh bakteri kolon o Penyerapan air dan garam mineral akan membentuk massa tinja padat. o Kolon normal menerima 500 mL atau setara dengan 500 gram kimus dari usus halus dimana akan diserap sebanyak 350 mL dan sisa yang dikeluarkan per hari sekitar 150 gram feses yangterdiri atas : 100 gram H2O 50 gram bahan padat yang terdiri atas bahan tidak dapat dicerna dan diserap seperti selulosa, bakteri, bilirubin dan sedikit garam mineral. B. Sekresi dan eksresi mucus usus besar o Sekresi kolon terdiri dari larutan mucus basa (NaHCO3) berfungsi melindungi mukosa usus besar dari cedera mekanis dan kimiawi o Mucus berfungsi sebagai pelumas untuk feses mudah keluar o NaHCO3 berfungsi menetralkan asam-asam iritan yang diproduksi dari fermentasi bakteri o Sekresi meningkat merupakan suatu respons terhadap stimulasi mekanis dan kimiawi mukosa kolon yang diperantarai oleh reflex pendek dan persarafan simpatis o Pada usus besar tidak ada pencernaan karena usus besar tidak memiliki enzim pencernaan o Bakteri kolon mencerna sebagian selulosa C. Penyimpanan feses o Kolon normal menerima 500 mL atau setara 500 gram per hari kimus dari usus kecil. o Isi yang disalurkan ke kolon merupakan residu makanan yang tidak dicerna (selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan cairan. o Kolon mengekstrasi H2O dan garam mineral o Feses merupakan residu pencernaan akhir yang akan dikeluarkan

o Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan feses sebelum defekasi D. Pendorong feses Pendorongan feses yang berperan adalah sebagai berikut : 1. Kontraksi haustra secara perlahan mengaduk isi kolon maju-mundur o Motilitas utama kolon yang dipicu oleh ritmisitas otonom sel-sel otot polos kolon o Waktu diantara dua kontraksi haustra berkisar 30 menit o Kontraksi kantung haustra secara bertahap berubah sewaktu segmen yang semula melemas membentuk kantung

Berkontraksi secara perlahan

Sedangkan bagian yang tadinya berkontraksi relaksasi secara bersamaan untuk membentuk kantung baru

Gerakan ini tidak mendorong tetapi secara perlahan mengaduk maju mundur

Isi kolon terpajan ke mukosa penyerapan 2. Gerakan massa mendorong feses bergerak jauh o Terjadi tiga atau empat kali per hari setelah makan

mecolok motilitas segmen-segmen besar kolon ascendens dan transversum berkontraksi simultan

Mendorong feses 1/3 3/4 panjang kolon dalam beberapa detik

Mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar (tempat feses disimpan sampai terjadi defekasi

E. Defekasi Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga disebut bowel movement. Frekwensi defekasi pada setiap orang sangat bervariasi dari beberapa kali perhari sampai 2 atau 3 kali perminggu. Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika gelombang peristaltik mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi. Defekasi biasanya dimulai oleh dua refleks defekasi yaitu : o o Refleks defekasi instrinsik Refleks defekasi parasimpatik

Makanan masuk ke lambung

Refleks gastroileum

Refleks gastrokolon

Memindahkan isi usus halus yang masih ada kedalam usus besar

Diperantarai dari lambung sampai kolon oleh gastrin dan saraf otonom ekstrinsik

Pemicu utama gerakan massa kolon

Mendorong isi kolon ke dalam rektum

Peregangan di rectum merangsang reseptor regang di dinding rektum

Refleks defekasi

Refleks defekasi

Refleks defekasi intrinsik

Refleks defekasi parasimpatik

Ketika feses masuk ke rektum

Ketika serabut saraf parasimpatik rectum melalui saraf splangnikus panggul dirangsang

Distensi dinding rektum


Sinyal diteruskan ke medulla spinalis segmen sacral II dan IV Merangsang reseptor regang dinding rektum Rectum teregang berkontraksi

Sinyal menyebar melalui plexus mesenterikum

Otot levator ani berelaksasi

Memulai gelombang peristaltic di kolon descendens, kolon sigmoid dan rektum

Sudut dan anulus anorektal menghilang

Gelombang peristaltic menekan feses menuju anus

Sfingter ani interna dan eksterna berelaksasi pada waktu anus tertarik keatas melebih tinggi feses

Relaksasi sfingter ani interna (-)

Defekasi (+)

Jika sfingter ani eksterna relaksasi

Kontraksi voluntary otot sfingter eksterna dan levator ani

Feses keluar (defekasi)

Dinding rektum relaksasi

o Kontraksi voluntar otot dada dengan glottis tertutup o Kontraksi otot abdomen secara terus menerus o tekanan intraabdominal

Defekasi (-)

Referensi : Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran : Dari Sel ke Sistem, 2nd ed. EGC : Jakarta Price, Syilvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi 6 volume 1. Jakarta: EGC Pearce, Evelyn C.2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta: PT.Gramedia

You might also like