You are on page 1of 60

1

2
Bahasan
ULKUS MOLLE (CHANCROID)
KONDILOMA AKUMINATA
HERPES GENITALIS
AIDS
LIMPOGRANULOMA VENEREUM
GRANULOMA INGUINALE
TRIKOMONIASIS
3
ULKUS MOLLE
(CHANCROID)
PMS > banyak pada golongan hygiene
buruk dan miskin
Misalnya di Afrika, Amerika Selatan dan
Asia Timur
Etiologi :
Streptobacillus Haemophilus
Ducreyi (Batang Gram (-))
Tersusun seperti ikan berjejer
4
Masa inkubasi 3 - 5 hari
Gambaran Klinik :
+ Vesico pustula pada tempat inokulasi
pecah Erosi ulserasi, kulit sekitar ulkus -
eritematous
+ Dasar ulkus kotor/Pus
+ Autoinokulasi ulkus multipel
+ Bentuk Ulkus tak teratur
+ Indurasi (-), Lymphadenopati Unilat Sakit
+ Predileksi :
Preputium, frenulum
Labia mayor, introitus
5
Diagnosis :
~ Gambaran klinik yang khas
~ Pewarnaan Gram
~ Kultur pada media khusus
Diagnosis Banding
.Syphilis Stadium I (Tes serologis TPHA
dan VDRL, dark field M)
.Herpes simpleks genitalis
.LGV (Lesi Primer)
6
Komplikasi :
Supurasi pada KGB regioner
Phimosis
Lesi Ekstra genita
Pengobatan :
Topikal kompres lar. NaCl 0.9%
Sistemik Ceftriaxone 250 mgr 1m/s.d
Spectinomysin 2 gr 1m/s.d
Cyprofloxacin 500 mgr po/s.d
Erytromisin 4x500 mgr po/14 hari
Cotrimoxazole 2x2 tab/po 7 hari
7
KONDILOMA AKUMINATUM
(GENITAL WARTS/KUTIL PADA
KELAMIN)
Etiologi :
HPV (Human Papilloma Virus) merupakan
DNA papova virus ada 55 tipe HPV
Penyebab paling sering : Tipe 6 dan 11,
penyebab keganasan : Tipe 16 dan 18
Penyebab yang jarang didapat tidak
menyebabkan keganasan yaitu tipe 42, 43
dan 44
Virus tidak bisa di kultur
Masa inkubasi : 3 minggu - 8 bulan (rata-rata 3
bulan)
8
Patogenesis
Manusia satu-satunya reservoir VPH
Dapat sembuh sendiri (Self limited)
Infeksi terjadi pada sel basal
merangsang pembelahan sel basal
Infeksi VPH Akantosis
Hiperplasia sel basal, retensi
keratinosit lapisan atas.
9
Epidemiologi
Berbagai negara melaporkan : adanya
peningkatan insidensi kutil kelamin, hal ini
disebabkan oleh :
Kasus-kasus asimptomatik (sub-klinis)
Promiskuitas
dan lain-lain
10
Gambaran Klinis
Laki-laki :
Kutil kelamin pada penis lebih jarang, pada
yang di sirkumsisi
Predileksi : Frenulum
Sulkus Koronarius
Uretra (5%)
Lesi : Papula multipel (Merah muda) bersatu
massa lebar, basah lembab.
11
Gambaran Klinis
Wanita :
Predileksi : Introitus vagina
Vulva (Labia Minora, klitoris)

Lesi : Papula multipel yang proliferatif
vulva
Bentuk papula datar pada
cerviks.
12
Diagnosis
Klinis (Makroskopis), tipe datar, akuminatus
dan papular
Biopsi Histologis/curiga ganas
Kolposkopi pada lesi yang sulit dilihat mata
biasa
Penentuan DNA (VPH) metoda hibridisasi
Aceto white test (Sol. As. Asetat 5% 3 - 5
menit bercak putih
13
Diagnosis Banding :
Karsinoma sel skuamosa (PA)
Lues stadium II pada kulit (kondiloma lata)
serologis dan dark fiels mikroskop.
Komplikasi :
Berubah jadi keganasan
Giant kondiloma akuminata
14
Pengobatan
Podophyllin tinctura 15 - 25% (selama 4 -
6 jam) seminggu sekali
Trichloracetic Acid 50 - 100%
Electrocauter
Cryosurgery (Nitrogen Liquid)
Bedah Eksisi
Laser surgery
15
HERPES GENITALIS

Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) pada
genitalia dan sekitarnya
Bersifat rekurens
Masa inkubasi 3 - 7 hari

ETIOLOGI :
HSV - 1
HSV - 2 (Penyebab terbanyak)
16
Epidemiologi
Prevalensi HG meningkat diberbagai negara
Di Amerika, Inggris dan Australia ditemukan
pada 50% penduduk dengan antibodi
terhadap HSV - 2 yang positif
Di Amerika diperkirakan 200.000 - 300.000
kasus baru/tahun
Di Indonesia data pasti belum ada tetapi
merupakan kasus terbanyak pada PMS
dengan kelainan ulkus pada genital
17
Patogenesis
Virus masuk melalui mikrolesi ke epitel
mukosa atau kulit
Virus bergabung dengan DNA hospes -
terjadi replikasi - menimbulkan kelainan pada
kulit berupa fokal nekrosis akibat proses
degenerasi ballooning pada sel
Virus melalui serabut saraf sensoris perifer
secara ascenderen menuju ke ganglion saraf
di medula spinalis (di daerah sakral, virus
tinggal secara latent)
18
Gambaran Klinis
Infeksi Primer :
Vesikel berkelompok, dasar eritematosa
terasa nyeri
Vesikel pecah - erosi - ulkus dangkal
Disertai gejala konstitusi
Lesi sembuh tanpa sikatrik, 15 - 21 hari
19
Gambaran Klinis
Infeksi Primer
-4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Contact
Lesions noted
New Lesions
Formation
Healing starts Lesions Healed
S
y
m
p
t
o
m
s

Vesicles Wet ulcer Dry Crusts
Viral shedding
Days
20
Gambaran Klinis
Infeksi Rekuren :
Gejala klinis lebih ringan
Perjalanan penyakit lebih singkat
Gejala konstitusi jarang
Lesi sembuh dalam waktu 8 - 10 hari
21
Gambaran Klinis
Infeksi Rekuren
-2 0 2
4 6 8 10 12

Prodrome
Lesions noted New Lesions Formation Lesions Healed
S
y
m
p
t
o
m
s

Vesicles Wet ulcer Dry Crusts
Viral shedding
Days
22
Infeksi Asimtomatik
Tanpa gejala klinik atau sukar diketahui
lokasinya (misalnya di Serviks)
Pemeriksaan serologik - antibodi HSV
positif ditemukan pada 20% kasus
Mempunyai potensi untuk transmisi virus

23
Diagnosis
Secara klinis, khas berupa vesikel
berkelompok dengan dasar eritematosa
dan bersifat rekuren
Bila memungkinkan ditunjang
pemeriksaan laboratorium
Tzanck smear
Pemeriksaan ELISA
Kultur jaringan
Polimerase Chain Reaction (PCR)
24
Pengobatan
PROFILAKSIS :
Kondom
Penerangan pada penderita kapan saat
penularan penyakit dapat terjadi
Menghilangkan faktor pencetus
Operasi Saesaria pada wanita hamil dengan
lesi di genitalia
25
Pengobatan
PENGOBATAN NON SPESIFIK :
Analgetika
Antiseptik Yodium povidon
Psikoterapi
PENGOBATAN SPESIFIK :
Lesi Primer : - Asiklovir 5 x 200 mg/hr (10 hari)
- Valaciclovir 2 x 500 mg/hr (5-10 hari)
Lesi Rekuren : - Asiklovir 5 x 200 mg/hr (5 hari)
- Valaciclovir 2 x 500 mg/hr (5 hari)
26
Prognosis
Jarang terjadi kematian disebabkan
infeksi HSV - 2
Belum ada pengobatan yang efektif yang
dapat mengeradikasi virus, yang ada
hanya mengurangi viral shedding,
memperpendek hari sakit dan
memperjarang rekurensi
Perkembangan penyakit sulit diramalkan
Infeksi primer dini, segera diobati
prognosis lebih baik
27
AIDS
(ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY
SYNDROME)
Sindrom :
Infeksi oportunistik
Keganasan tertentu
Kekebalan tubuh
Infeksi HIV
28
Sejarah AIDS
Tahun 1983, di Prancis Luc Montaigne
pertama kali menemukan HIV pada
penderita limfadenofati
Penularan diduga kuat melalui hubungan
secara homoseksual
Tahun 1984 Robert Galo menemukan
virus serupa pada penderita AIDS

29
Epidemiologi AIDS
AIDS Pandemi
Fatal, menular, tak ada obatnya
Saat ini (di dunia) 5 - 10 juta, HIV +
300.000 - 400.000 ARC
100.000 AIDS
Indonesia : 635 HIV + dan AIDS (Des 97)
Lampung : 57 HIV + dan AIDS
30
HIV :
Famili retrovirus, gol virus RNA
Subfamili lentivirus
Lonjong, 100 m
Inti dan Kapsul
In Aktif : Alkohol, pemutih chlorine,
aldehida, desinfektan, pelarut lemak,
detergen, pemanasan 56
0
C - 30
Resisten : Radiasi sinar X dan UV
31
Patogenesis :
Media perantara : Darah, semen, sekret
vagina
Melalui : Langsung darah/suntikan
Hubungan seksual
Transplasental
Virus Sel : reseptor CD4 (TU : Limposit T4)
Replikasi Banyak Limfosit
hancur Imunitas
32
Tiga Jenis Pola Penyebaran
Pola I : AIDS : >> pada homoseksual
Pecandu Narkotik, Biseksual
(Amerika Utara, Eropa, Australia)
Pola II : AIDS : >> pada heteroseksual =
Melalui prosuk darah yang tercemar
(Afrika, caribia)
Pola III : Hub. Heteroseksual
Hub. Homoseksual
Melalui produk darah yang tercemar
(Asia Afrika, Eropa Timur)

dengan orang
asing
33
Resiko Tinggi
Pria Homo/Heterosexual
WTS
Pengguna obat suntikan
Transfusi Darah, transplantasi
Hemofilia
Bayi Ibu AIDS/Resiko 7
Petugas Kesehatan
34
Gambaran Klinis
Asimtomatik s.d. gejala berat
Lambat 10 tahun
A. Infeksi Akut : CD
4
750 - 1000/ml
- 3 - 6 minggu post infeksi
- Flue like syndrome
- Eritem, urtikaria
- Gejala saraf & gastrointestinal
- Viremia sangat menular
- Serokonversi (+) 2 - 3 bulan post infeksi
35
B. Infeksi Asimtomatik : CD
4
500 - 750/ml
- > 10 tahun
- Gejala (-) replikasi virus (+) lambat
- LGP (Limfadenopati Generalisata
Persisten) :

36
C. Infeksi Simtomatik Dini : CD
4
200 - 500/ml
0 - 5 tahun
CD
4
progresif
Infeksi kronis mengancam kehidupan (-)
Demam, keringat malam, diare kronis,
kelelahan, sakit kepala, oral candidiasis,
oral hairy leukoplaxia infeksi oportunistik,
keganasan dan ARC
37
ARC (AIDS Related Complex)
2 gejala minimal :
Demam > 3 bulan
BB > 10%
Limfadenopati > 3 bulan
Diare kronis
Kelelahan dan keringat malam
38
ARC (AIDS Related Complex)
Ditambah 2 kelainan lab. :
CD
4
< 400/ml
Ratio CD
4
/CD
8
< 1.0
Lekotrombositopenia dan Anemia
Serum imunoglobulin
Blastogenesis limfosit
Tes kulit anergi
39
D. Infeksi simtomatik lanjut : CD
4
50 - 200/ml
0 - 3 tahun
Infeksi opurtunistik dan kegansan lebih
berat mengancam kehidupan
Fase Advanced : CD
4
0 - 50/ml
2 - 3 tahun
Gejala >> berat, imunitas tubuh AIDS
Resiko kematian 77
40
Diagnosis
infeksi HIV dan AIDS
Diagnosis Dini Inf. HIV :
Resiko tinggi/Gejala (+) : ELIZA, Western
Blot, PCR
Tes serologi dg 2 pemeriksaan bbeda
mis. : Elisa & Rapid tes
Diagnosis AIDS :
Infeksi oportunistik & keganasan
mengancam kehidupan, enselopati, sindrom,
kelelahan, CD
4
< 200/ml
41
Algoritma Tes Serologik Infeksi HIV
ELIZA (-) ulang 3 - 6 bulan
(+) Western blot :
(+) Diagnosis (+) staging : CD
4

(-) Ulang 3 - 6 bulan
Ragu ulang (-)/Ragu

Ulang 3 - 6 bulan
42
Pengobatan
Obat antiretrovirus efektif
Zidovudine (ZDV) : 500 mg/hari
Didanosine (DDI) : 167 - 375 mg BID
Dideoxycytidine (DDC) : 0,375 - 0,75 mg TID
43
Pencegahan
Vaksinasi (-)
Kondom resiko tinggi
Skrining donor
Penyuluhan
44
LIMPOGRANULOMA
VENEREUM
Pendahuluan :
LGV PMS menyerang sistim saluran
dan kel. Getah bening, di daerah genitalia,
anus dan rektum
Insidens :
Banyak didaerah tropis dan subtropis
>
Antara 20 - 40 tahun

45
Etiologi : Chlamydia trachomatis
Serotype L1, L2 dan L3
Gejala Klinis : 2 stadium
Stadium 1 : Manifestasi dini Lesi primer
pada genitalia,Sindrom
inguinal
Stadium 2 : Manifestasi lanjut Estiomen,
Sindrom anorektal
46
Masa Inkubasi : 4 - 35 hari (rata-rata 1 minggu)

Lesi Primer :
Papel - vesikel - pustula erosi - ulkus kecil
(tidak khas)
Lokalisasi : Glans penis
Sulkus Koronarius
Preputium
Batang Penis
Vagina - Vulva
Cervix
47
Sindroma inguinal : Lymphadenitis inguinal
(nyeri tekan, tanda peradangan (+),
Periadenitis) khas
Pembesaran kgb yang khas seperti sosis
Etage bubonum (femoral, inguinal kgb
superfisial dan profunda terjangkit), tampak
seperti tangga
Sign of groove seperti celah
48
Pada wanita :
Lesi primer di vulva adenitis di inguinal
Lesi primer di cerviks adenitis di daerah
pelvis dan rektum
gejala : Sakit perut bagian bawah dan
nyeri depekasi

Pada Manifestasi lanjut :
Genital elephantiasis (estiomen) > sering pada
wanita
Sindroma anorektal
Proktitis
Fistula rektovesikalis
Fistula rektovaginalis
49
Diagnosis :
Atas dasar klinis, lab., histopatologis
Klinis :
KGB membesar (periadenitis), memanjang
seperti sosis di daerah inguinal tanda
radang (+)
Etage bubonum
Laboratorium :
Pembiakan (Mc. Coy Cell biakan jaringan)
baik
Tes frei (tes intra dermal) kurang baik
Histopatologis :
Kurang khas pada LGV
50
Diagnosis Banding :
Lesi Primer :
Ulkus Mole
Lues Stadium I
Herpes Progenitalis
Sindroma inguinal :
Limphadenitis TBC
Limphadenitis inf. Banal
Primer komplek lues
Hernia
Stadium lanjut : Filariasis/Keganasan
51
Pengobatan (WHO) :

Doxycycline, 2 x 100 mgr (14 hari)/p.o
Tetracycline, 4 x 500 mgr (14 hari)/p.o
Tetracycline kontra indikasi wanita
hamil
Erythromycin 4 x 500 mgr/14 hari p.o
Sulfadiazine 4 x 1 gram/p.o 14 hari
52
GRANULOMA INGUINALE
(DONOVANOSIS
Pendahuluan :
LGV PMS menyerang sistim saluran
dan kel. Getah bening, di daerah genitalia,
anus dan rektum
Insidens :
Banyak didaerah tropis dan subtropis
>
Antara 20 - 40 tahun

53
Masa inkubasi : 1- 10 minggu

Gambaran klinik :
(Perjalanan penyakit khronis)
Ulkus pada genital granulomatous
Bertambah lebar secara perlahan
Predileksi :
Preputium, glans penis, frenulum
Labio mayor, mon veneris
Ulkus biasanya tidak nyeri (bila tidak ada infeksi
sekunder)
jarang disertai lymphadenopati
54
Diagnosis :
Klinis ulkus yang granulomatous
(merah segar Beefy red
granulation)
Lab. : Gram gram (-) batang,
Donovan Body (Intra celluler)
Diagnosis Banding :
Lues/Syphilis
Herpes simpleks genitalis
LGV
Ulkus Molle
55
Komplikasi :
Fibrosis pembuluh lymphe oedema-
genitalia
Keganasan squamous cell Ca.
Stenosis uretra/vagina
Pengobatan :
Ampicillin 4 x 500 mgr/p.o 14 hari
Trimetoprim - sulfamethoxazole 2 x 2
tab/p.o 14 hari
Doxycycline 2 x 100 mgr/p.o 14 hari
Streptomycine 1 gram 1 m, 1x / hari
14 hari
56
TRIKOMONIASIS
Definisi :
Infeksi protozoa (trichomonas vaginalis)
Penularan melalui hubungan seksual
Menyerang Tr. Urogenital /

57
Masa inkubasi : 3 - 28 hari

Gejala klinis :
kadang-kadang asimptomatik
50 - 75% penderita : duh tubuh (-)
30% penderita : duh tubuh klasik
+
Warna Kehijauan
Berbusa
Gatal (+)
Dispareunia (+)
58
umumnya asimptomatik
50% penderita : simptomatik
+
Uretritis ringan : Duh tubuh
Uretra (+)
Mukopurulen

59
DIAGNOSIS

Berdasarkan gambaran klinis saja
tidak dapat dipercaya
Diagnosis ditegakkan atas dasar,
didapatkan T. Vaginalis sed. Langsung
dan kultur
Sediaan langsung (preparat basah)
Kultur (Media feinberg)
Duh tubuh vagina/uretra, urine
60
PENGOBATAN
Ditujukan pada kasus
simptomatik/asimptomatik
Metronidazol 2 gram per oral, dosis
tunggal atau 2 x 500 mgr per oral (7 hari)
Mitra seksual diobati
Wanita hamil metronidazol dapat
diberikan pada trimester II dan III

You might also like