You are on page 1of 2

Penerapan Metode Problem Solving Pada Pembelajaran Fisika Materi Fluida Statis Di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya Tahun

Ajaran 2009/2010

Komang Gde Suastika1), Titik Utami1)dan Kurnia Dewi2)

email : komang_hfi_kh@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan mengimplementasikan metode problem solving, aktivitas guru dan siswa, ketuntasan hasil belajar fisika dan respon siswa terhadap implementasi metode problem solving pada materi fluida statis. Populasi penelitian adalah kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010. Sampel penelitian yang diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 36 orang. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar aktivitas guru dan siswa, tes hasil belajar dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan mengimplementasikan metode problem solving termasuk dalam kategori sangat baik. Aktivitas guru yang paling dominan selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode problem solving adalah membimbing siswa mengumpulkan data melalui kegiatan percobaan dengan persentase 33,88% dan aktivitas siswa yang paling dominan muncul adalah mengumpulkan data sebesar 36,39%. Hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPA 2 pada materi pokok fluida statis diperoleh 32 orang siswa tuntas dan 4 orang siswa tidak tuntas, secara klasikal diperoleh ketuntasan sebesar 88,88%. TPK kognitif yang tuntas adalah 18 TPK dari 24 TPK. Untuk hasil belajar psikomotor, unjuk kerja dan keterampilan proses, 36 orang siswa dinyatakan tuntas, secara klasikal diperoleh ketuntasan 100%. TPK psikomotor tuntas dengan ketuntasan 100% sedangkan TPK keterampilan proses diperoleh 5 TPK tuntas dari 6 TPK. Respon siswa terhadap metode problem solving 52,78% menyatakan senang, 58,34% menyatakan metode ini baik, dan 86,11% menyatakan pelaksanaannya mudah. 61,12% menyatakan materi yang disajikan dengan metode problem solving

jelas, dan 100 % siswa menyatakan materi mudah dipahami. 83,33% siswa menyatakan soal yang ada pada evaluasi pembelajaran mudah, sebanyak 97,22% menyatakan tidak ada soal pada evaluasi yang sulit dipahami. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode problem solving dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pada pembelajaran fisika di SMA.

Kata kunci : metode problem solving, pembelajaran, hasil belajar

You might also like