You are on page 1of 18

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam mengerjakan kegiatan ataupun tugas dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan adanya dua hasil kemungkinan dari pekerjaan tersebut, yaitu keberhasilan dan kegagalan. Contohnya pada saat kita melakukan ujian. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah kita berhasil atau gagal. Dalam dunia industri, kemungkinan ini juga kerap terjadi. Misalnya hasil produksi dari suatu produk. Kemungkinan yang dapat terjadi adalah hasil produksi tersebut tidak cacat (berhasil) ataupun cacat (gagal). Kemungkinan terjadinya peristiwa itu bisa kita sebut sebagai peluang. Untuk meramalkan ataupun menentukan peluang dari suatu pekerjaan atau percobaan dapat kita lakukan dengan menerapkan pendekatan dua distribusi, yaitu pendekatan Distribusi Hipergeometrik dan pendekatan Distribusi Binomial (Proses Bernoulli). Dalam penggunaannya Distribusi Hipergeometrik tidak memerlukan kebebasan dan didasarkan pada percobaan tanpa pengembalian. Distribusi Hipergeometrik digunakan dalam berbagai bidang antara lain pada penerimaan sampel (acceptance sampling), pengujian elektronik dan pengendalian mutu. Dalam hal ini pengujian dilakukan terhadap barang yang diuji yang mengakibatkan barang tersebut cacat sehingga tidak bisa dikembalikan. Penggunaan Distribusi Binomial (Proses Bernoulli) pada prinsipnya sama dengan Distribusi Hipergeometrik. Perbedaannya terdapat pada cara pengambilan sampel. Jika pada Distribusi Hipergeometrik sampel tidak ada pengembalian sampel sedangkan pada Distribusi Binomial terdapat pengembalian sampel. Akibatnya apabila diterapkan, misalnya pada sampling dari sejumlah barang sampel tersebut harus dikerjakan dengan pengembalian setiap barang setelah diamati.

18
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Seperti yang kami lakukan pada praktikum Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial ini. Pada percobaan 1B kami mengambil sampel acak dari kartu bridge, kemudian sampel tersebut dikembalikan untuk kemudian di ambil lagi sampel selanjutnya. Percobaan tersebut termasuk Distribusi Binomial. Lain halnya dengan percobaan 1A dimana kartu sampel yang telah diambil tidak dikembalikan lagi. Percobaan 1A digolongkan menjadi Distribusi Hipergeometrik. Sedangkan pada percobaan selanjutnya, bahan percobaan yang digunakan adalah manik-manik dimanana terdapat tiga wadah manik-manik yang masing-masing wadahnya terdapat 200 butir manik-manik dengan dua warna yang berbeda (warna orange yang berarti tidak cacat dan warna ungu pucat yang berarti cacat) dengan variasi jumlah yang berbeda-beda.

1.2 Tujuan Praktikum Pada praktikum Teori Probabilitas ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu agar mahasiswa Teknik Industri sebagai praktikan mampu: 1. Praktikan diharapkan mampu membedakan karakteristik Distribusi Binomial dan Distribusi Hipergeometrik. 2. Praktikan diharapkan mengetahui asumsi/karakteristik dasar percobaan Distribusi Binomial dan Distribusi Hipergeometrik. 3. Praktikan diharapkan mampu melakukan pendekatan Distribusi Binomisal terhadap Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Normal terhadap Distribusi Binomial. 4. Praktikan diharapkan mampu menerapkan Distribusi Binomial dan Distribusi Hipergeometrik. 1.3 Perumusan Masalah Dalam praktikum Modul 2A , kami membahas tentang Distribusi Binomial dan Hipergeometrik serta perbedaan karakteristik data Distribusi Binomial dan

19
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Hipergeometrik. Selain itu di dalam pengolahan data dilakukan dengan pendekatan secara teoritis, pendekatan dengan Distribusi Normal dan dari data percobaan yang ada. Dalam pengambilan data (sampel) kami menggunakan percobaan terhadap kartu bridge (52 kartu). Serta kami menggunakan percobaan dengan menggunakan manikmanik. Pada percobaan manik-manik, terdapat tiga wadah manik-manik yang masingmasing diambil sampelnya. Wadah pertama berisi 200 butir manik-manik dengan 180 manik-manik berwarna orange dan 20 manik-manik berwarna ungu pucat, wadah kedua berisi 200 dengan 100 manik-manik berwarna orange dan 100 manik-manik berwarna ungu pucat butir manik-manik , dan wadah ketiga berisi 200 butir manik-manik dengan 40 manik-manik berwarna orange dan 160 manik-manik berwarna ungu pucat. 1.4 Metodologi Praktikum Metodologi dari praktikum Teori Probabilitas Modul 2A Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial adalah:

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

20
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Analisa

Kesimpulan dan Saran


Gambar 1.1 Flowchart Praktikum

1.5 Flowchart Praktikum

a. Metodologi Percobaan 1A

Mulai

52 kartu

Diambil 1 kartu

Catat warna kartu yang diambil

Pengambilan sudah 40 kali?? YA Selesai

TIDAK

21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Gambar 1.2 Flowchart Percobaan 1A

b. Metodologi Percobaan 1B

Mulai

52 kartu

Diambil 1 kartu Dikembalikan Catat warna kartu yang diambil

Pengambilan sudah 40 kali?? YA Selesai

TIDAK

Gambar 1.3 Flochart Peercobaan 1B

22
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

c. Metodologi Percobaan 2A

Mulai 200 manikmanik Diambil 5 manikmanik Catat jumlah manik-manik yang cacat dari yang terambil

TIDAK

Pengambilan sudah 40 kali?

Selesai
Gambar 1.4 Flowchart Percobaan 2A

23
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

d. Metodologi Percobaan 2B
Mulai 200 manikmanik Diambil 5 manikmanik Catat jumlah manik-manik yang cacat dari yang terambil

TIDAK

Pengambilan sudah 40 kali?

Selesai
Gambar 1.5 Flowchart Percobaan 2B

24
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

e. Metodologi Percobaan 2C

Mulai

200 manik-manik

Diambil 1 manik-manik

Catat jumlah manik-manik yang cacat dari yang terambil Dikembalikan Penganbilan sudah 5 kali?? TIDAK

Catat jumlah manik-manik yang cacat dari yang terambil Dikembalikan Penganbilan sudah 40 kali?? YA Selesai 25

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

TIDAK

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Gambar 1.6 Flowchart Percobaan 2C

Mulai

f. Metodologi Percobaan 2D
200 manik-manik

Diambil 1 manik-manik

Catat jumlah manik-manik yang cacat dari yang terambil Dikembalikan Pengambilan sudah 20 kali?? TIDAK

Catat jumlah manik-manik yang cacat dari yang terambil Dikembalikan Penganbilan sudah 40 kali?? YA Selesai 26

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

TIDAK

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Gambar 1.7 Flowchart Percobaan 2D

1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan Praktikum Teori Probabilitas ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang diadakannya Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial, tujuan praktikum, perumusan masalah yang dilakukan dalam praktikum, metodologi praktikum dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi mengenai teori-teori yang sesuai dan berhubungan dengan praktikum yaitu Distribusi Binomial dan Distribusi Hipergeometrik, meliputi pengertian Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial.

27
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisi data yang dikumpulkan pada percobaan menggunakan kartu dan manik-manik pada percobaan 1A, 1B, 2A, 2B, 2C, dan 2D pada saat praktikum dan data yang telah diolah. BAB IV ANALISIS DATA Analisis Data berisi tentang analisa terhadap hasil pengolahan data yang didapat dari percobaan 1A, 1B, 2A, 2B, 2C, dan 2D. BAB V PENUTUP Berisi mengenai garis besar yang dapat ditarik dari analisa yang telah diberikan pada bab sebelumnya, kesimpulan, dan ketelitian Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36.

BAB II DASAR TEORI


Distribusi Teoritis merupakan alat bagi kita untuk menentukan apa yang kita harapkan, apabila asumsi-asumsi yang kita buat benar. Distribusi frekuensi dapat digunakan sebagai dasar pembanding dari suatu hasil observasi atau eksperimen dan sering juga digunakan sebagai pengganti distribusi sebenarnya. Hal ini penting sekali oleh karena distribusi sebenarnya yang harus diperoleh melalui eksperimen biasanya selain mahal juga sering kali karena sesuatu hal tidak dapat dilakukan. Distribusi teoritis memungkinkan para pembuat keputusan untuk memperoleh dasar logika yang kuat di dalam membuat keputusan dan sangat berguna sebagai dasar pembuatan ramalan (forecasting/prediction) berdasarkan informasi yang terbatas atau pertimbangan-pertimbangan teoritis dan berguna pula untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu kejadian.

28
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Setiap kejadian yang dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai suatu variabel, umumnya mengikuti suatu distribusi teoritis tertentu dan apabila sudah ketahuan jenis distribusinya kita dapat mudah mengetahui besarnya nilai probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Beberapa distribusi teoritis yang akan dibahas antara lain distribusi Hipergeometrik dan distribusi Binomial. 2.1 Pengertian Distribusi Hipergeometrik Distribusi Hipergeometrik adalah suatu distribusi diskrit yang mengestimasi suatu nilai tertentu akan muncul x kali dalam suatu ukuran sampel n yang diambil dari populasi terbatas (finite) dengan ukuran N, di mana jumlah sukses = k. Pada dasarnya Distribusi Binomial dengan Distribusi Hipergeometrik memiliki prinsip yang sama yang membedakannya adalah cara pengambilan sampelnya. Jika pada Distribusi Binomial sampel yang sudah terambil atau dipilih dikembalikan lagi dalam populasinya, sedangkan pada Distribusi Hipergeometrik sampel yang sudah diambil atau dipilih tidak dikembalikan lagi dalam populasinya. Adapun karakteristik dari percobaan Distribusi Hipergeometrik adalah Sebuah sampel berukuran n diambil dari populasi N Sebanyak k dari populasi N dapat dikelompokan sebagai sukses dan N - k adalah kelompok gagal. Banyaknya sukses X dalam percobaan Hipergeometrik disebut peubah acak Hipergeometrik. Karena itu, distribusi peluang acak Hipergeometrik disebut Distribusi Hipergeometrik dan nilainya dinyatakan dengan h(x ; N, n, k) karena nilainya tergantung pada banyaknya yang sukses k dalam n barang yang dipilih secara acak dari sebanyak N. Misalkan ada sebuah populasi berukuran N, diantaranya terdapat k buah termasuk kategori tertentu. Dari populasi ini, sebuah sampel acak berukuran n maka Distribusi Hipergeometrik dapat dirumuskan dengan :

29
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

, dengan x = 1, 2, 3,...,n

Parameter Distribusi Hipergeometrik adalah jumlah populasi (N), dengan kategori tertentu / sukses (x) dan jumlah sampel (n) serta banyaknya unsur yang sama pada populasi (k) Distribusi hipergeometrik amat mirip penggunaannyaa dengan binomial . Perbedaannya terletak pada cara pengambilan sampelnya . Untuk kasus binomial, diperlukan kebebasan antara usaha . Akibatnya , bila binomial diterapkan , misalnya , pada sampling dari sejumlah barang (sekotak kartu, sejumlah barang produksi ), sampling harus dikerjakan dengan pengambilan setiap barang setelah diamati. Sedangkan, distribusi hipergeometri tidak memerlukan kebebasan dan didasarkan pada sampling tanpa pengambilan. Penggunaan distribusi hipergeometrik terdapat pada pengujian yang dilakukan terhadap barang yang diuji mengakibatkan barang yang teruji tersebut menjadi rusak, jadi tidak dapat dikembalikan. Contohnya pada pengujian elektronik, dan pengendalian mutu. (susisetiawani.blog.unej.ac.id/files/2009/04/hypergeometrik.pdf) Penerapan Distribusi Hipergeometrik
1. penerimaan sampel (acceptance sampling).

2. pengujian elektronik
3. pengendalian kualitas (quality control)

2.2 Pengertian Distribusi Binomial

30
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Distribusi Binomial disebut juga Distribusi Bernoulli (ditemukan oleh James Bernoulli). Percobaan Bernoulli adalah suatu percobaan acak, hasil percobaan tersebut merupakan kejadian yang saling bebas (contoh wanita atau pria, hidup atau mati), disebut sukses atau gagal. Distribusi Binomial adalah distribusi diskrit yang mengestimasi probabilitas suatu nilai tertentu akan muncul x kali dalam suatu sampel terbatas (finite) berukuran n yang diambil dari populasi tak terbatas (infinite), di mana probabilitas hasil ini adalah konstan = p. Sumber lain menyatakan bahwa Distribusi Binomial adalah distribusi teoritis yang mengunakan variable random diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen. Seperti sukses-gagal, ya-tidak, baik-cacat, kepala-ekor. Adapun karakteristik dari Distribusi Binomial yaitu Eksperimen terdiri dari n kali percobaan Setiap percobaan hanya memiliki dua peristiwa seperti ya-tidak, sukses-gagal Probabilitas sukses dinyatakan dengan p tetap konstan pada setiap percobaan Percobaan bersifat independen, artinya peristiwa dari suatu percobaan lainnya tidak mempengaruhi atau dipengaruhi peristiwa dalam percobaan yang lainnya. Misalkan percobaan Bernoulli (Distibusi Binomial) sebanyak n kali secara independen, x diantaranya menghasilkan peristiwa A dan sisanya (n-x) peristiwa A. Jika p = P(A) untuk setiap percobaan, jadi 1-p = q = P(A). Maka probabilitas terjadinya peristiwa A sebanyak n kali diantara n dapat dihitung dengan :

Dengan x = 0, 1, 2, 3,..., n ; di mana 0 < p < 1

Berlaku P (x) = 1. Distribusi Binomial ini memiliki dua parameter yaitu ukuran sampel (n) dan proporsi (p). Dengan Rata-rata : Varians : = np 2 = npq

31
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Di mana x : n : p : q : banyaknya peristiwa sukses banyaknya percobaan probabilitas peristiwa sukses probabilitas peristiwa gagal (1 - p)

Penerapan Distribusi Binomial 1. Pengendalian mutu suatu hasil produksi. 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu hasil produksi. 2.3 Pendekatan Distribusi 2.3.1 Distribusi Hipergeometrik didekati dengan Distribusi Binomial Bila n kecil dibandingkan dengan N maka peluang tiap penarikan hanya akan berubah sedikit. Jadi pada dasarnya percobaan adalah Binomial dan dapat menghampiri Distribusi Hipergeometriknya dengan menggunakan Distribusi Binomial dengan p = k/N. Rataan dan Variasi dapat pula dihampiri dengan rumus :
N n 2 Variansi : = npq N 1

Rata-rata : = np Distribusi Hipergeometrik dapat diperluas untuk menangani kasus bila N benda dapat dikelompokan dalam k sel A1, A2,...Ak dengan a1 benda dalam sel pertama a2 benda dalam sel kedua,.....ak dalam sel ke-k. Sekarang ini diketahui peluang suatu sampel ukuran n yang berisi x1 benda dari sel A1, x2 benda dari A2,....xk benda dari ak. Distribusi peluang ini didefinisikan sebagai Distribusi Hipergeometrik Peubah Ganda. Peluang ini dinyatakan dengan rumus : Perhitungan probabilitas Hipergeomatrik dapat didekati dengan Distribusi Binomial dengan syarat :

32
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Jumlah populasi N sangat besar, sehingga p mendekati konstan Ukuran sampel n sangat kecil dibandingkan dengan populasi N, yaitu n/N 0,1. Makin kecil nilai n/N maka makin kecil perbedaan jika didekati dengan Distribusi Binomial.

a1 a 2 a k .... x x x f ( x1 , x 2 ,..., x k ; a1 , a 2 ,..., a k , N , n) = 1 2 k N n Dengan


k

xi = n dan
i =1

a
i =1

=N

2.3.2

Distribusi Binomial didekati dengan Distribusi Normal Distribusi Binomial akan mendekati Distribusi Normal jika nilai p sama dengan dan nilai n besar. Akan Tetapi pada prakteknya, Distribusi Normal (kurva normal) dapat digunakan dalam menyelesaikan kasus Distribusi Binomial (probabilitas binomial) sekalipun p tidak sama dengan dan n relatif kecil. Teori DeMoivre - Laplace Untuk setiap nilai dari variabel dua Z1 < Z2 dan suatu nilai probabilitas sukses yang konstan p di mana 0 < p < 1 dan jika eksperimen Binomial yang bebas satu sama lain meningkat sampai mendekati tak terhingga, maka probabilitas bahwa variabel Binomial yang memenuhi ketidaksamaan berikut adalah :

Z1 <

X np npq

< Z2
1 2
z2

Secara limit (kalau n) fungsi diatas akan menjadi yaitu mendekati fungsi normal.

z2

1 / 2 z 2

dz

33
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

Jadi sss Dimana


F ( z1 ) = 1 2
z1

1 / 2 x 2

dz

Teori DeMoivre Laplace ini menerangkan bahwa jika n maka distribusi Binomial mendekati normal sehingga tabel normal dapat digunakan sebagai suatu pendekatan. Walaupun teori ini berlaku untuk n akan tetapi dalam prakteknya apabila p tidak mendekati 0 atau 1, teori ini dapat berlaku untuk n sekitar 40 sedangkan kalau p mendekati 0,5, n sebanyak 20 saja sudah dapat berlaku. Selanjutnya kalau n terlalu besar dan p terlalu kecil, fungsi binomial dapat didekati dengan fungsi Poison. Seperti diketahui Distribusi Binomial bervariabel diskrit sedangkan Distribusi Normal (kurva normal) bervariabel kontinu. Oleh karena itu penggunaan Distribusi Normal (kurva normal) dapat menyelesaikan kasus Distribusi Binomial dapat dilakukan dengan menggunakan aturan (penyesuaian) yaitu dengan menggunakan faktor koreksi. Caranya adalah menambahkan atau mengurangi variabel X-nya dengan 0,5 Untuk batas bawah (kiri), variabel X dikurangi 0,5 Untuk batas atas (kanan), variabel X ditambah 0,5 Dengan demikian maka rumus Z berubah menjadi :

Zi =
i = 1,2

( X i 0,5)

Di mana : =n.p =

n. p.q

34
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Laporan Praktikum Teori Probabilitas Modul 2A: Distribusi Hipergeometrik dan Distribusi Binomial Kelompok 36

35
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

You might also like