You are on page 1of 5

Pengaruh Metode Think-Pair-Share (TPS) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan bagian yang penting dari ilmu pengetahuan, karena setiap ilmu lain memiliki keterkaitan dengan matematika. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan dan teknologi (IPTEK) yang begitu cepat berubah, peran matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki essensial yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang keilmuan menjadi penting. Matematika sebagai alat bagi ilmu lain, sudah tidak diragukan lagi. Matematika bukan hanya sebagai alat, tetapi matematika merupakan suatu bahasa. Menurut Adele Leonhardy (Andriani, 2008) matematika tidak hanya suatu alat, matematika juga merupakan bahasa. Matematika merupakan lambang yang abstrak yang merupakan suatu bahasa. Matematika bukan saja menyampaikan informasi secara jelas dan tepat namun juga singkat. Suatu rumus apabila ditulis dengan bahasa verbal akan memerlukan kalimat yang banyak. Semakin banyaknya kata yang digunakan maka semakin besar kemungkinan terjadinya misinformasi, dalam matematika cukup ditulis dengan model yang sederhana. Lindquist (Miftah, 2009:15) menyatakan jika kita sepakat bahwa matematika merupakan suatu bahasa, maka mudah dipahami bahwa komunikasi merupakan essensi dalam suatu pembelajaran. Dalam pembelajaran matematika banyak siswa yang dapat menyelesaikan soal tetapi tidak mampu menjelaskan jawaban yang mereka berikan. Sebagian besar siswa dapat menyelesaikan soal yang sudah diberikan contoh penyelesaiannya. Siswa menyelesaikan soal hanya dengan mengikuti langkah-langkah yang diberikan guru pada contoh soal. Pada pembelajarannya jarang sekali siswa untuk mengkomunikasikan ide-idenya. Komunikasi dalam

matematika terdiri dari kemampuan komunikasi tulisan dan lisan. Komunikasi tulisan diartikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan dunia nyata dengan mengunakan kosakata yang dituangkan dalam gambar, grafik maupun simbol-simbol matematika. Sedangkan komunikasi matematik lisan dapat diartikan sebagai interaksi yang terjadi di dalam lingkungan kelas dan sedang terjadi pengalihan pesan yang berisi tentang materi pelajaran antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Dalam perkembangannya, guru dituntut agar tugas dan peranannya tidak lagi sebagai pemberi informasi (transmission of knowledge) melainkan sebagai pendorong belajar siswa. Untuk itu guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menumbuhkan kembali minat siswa terhadap matematika. Hal ini dapat dilakukan apabila dalam pelajaran matematika, guru mensajikannya secara menarik sehingga siswa dapat mengkonstruksikan sendiri ide dan pengetahuannya melalui berbagai aktivitas seperti komunikasi matematika. Sesuai dengan tujuan umum pendidikan matematika. Menurut Syaban (2008) bahwa tujuan umum pendidikan matematika adalah menekankan pada siswa untuk memiliki kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi. Komunikasi merupakan cara berbagi ide dan memperjelas pemahaman. Melalui komunikasi, ide dapat dicerminkan, diperbaiki, didiskusikan dan dikembangkan. Proses komunikasi juga membantu membangun makna dari sebuah ide. Sejalan dengan pendapat Syaban, kurikulum matematika Depdiknas (2004:6) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Oleh karena itu dalam pembelajaran

matematika haruslah mengembangkan komunikasi matematik agar lebih memahami konsepkonsep yang diajarkan dan mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk lisan maupun tulisan. Within (Herdian, 2010) menyatakan kemampuan komunikasi menjadi penting ketika diskusi antar siswa dilakukan, dimana siswa diharapkan mampu menyatakan, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan dan bekerjasama sehingga dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang matematika. Dengan berdiskusi siswa mendapatkan banyak ide yang baru. Siswa dapat menyampaikan ide-ide yang telah didapatnya kepada teman yang lain. Jika idenya terdapat kekurangan, teman yang lain dapat menambahkannya sehingga siswa mampu memahami secara keseluruhan konsep yang diajarkan. Jenis pembelajaran tersebut terdapat pada pembelajaran kooperatif. Menurut Nurhadi dan Senduk (Wena 2009: 189) pembelajaraan kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran yang melibatkan interaksi siswa didalam kelompoknya sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Pada pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan temannya dalam mengerjakan tugas-tugas dan mengkomunikasikannya bersama teman serta guru. Salah satu metode pembelajaran matematika yang diduga dapat membantu para siswa dalam mengembangkan komunikasi matematik adalah pembelajaran dengan metode Think-PairShare (TPS). Think-Pair-Share yang untuk selanjutnya disingkat dengan TPS merupakan model pembelajaran alternatif yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa, karena model pembelajaran ini memfokuskan pada kemampuan siswa. Siswa melakukan suatu proses komunikasi matematik sesuai dengan bahasa atau pemahamannya

sendiri. Model pembelajaran ini juga memfokuskan pada kemampuan siswa untuk membangun konsep-konsep materi bagi siswa. TPS merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri sekaligus bekerjasama dengan teman yang lain, sehingga siswa dapat mencari solusi untuk memecahkan masalah yang diberikan, serta siswa dapat mengembangkan idenya yang telah didapat dengan teman-temannya. Pada saat guru memberikan masalah yang dapat merangsang pemikiran siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan jawabannya sendiri terhadap permasalahan yang diberikan. Setelah mendapatkan ide siswa dipasangkan dengan teman sebangkunya untuk saling berbagi ide dan memberikan jawaban atas permasalahan yang diberikan. Kemudian siswa berbagi jawaban dengan satu kelompok yang terdiri dari 4 orang. Oleh karena itu, pembelajaran matematika dengan metode TPS dapat dihubungkan dengan upaya pengembangan kemampuan siswa yang berpengaruh pada kemampuan komunikasi matematik siswa. Sehingga judul dalam penelitian ini adalah Pengaruh Metode Think-Pair-Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan metode think-pair-share (TPS) dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa metode think-pair-share (TPS)? 2. Apakah ada pengaruh metode think-pair-share (TPS) terhadap komunikasi matematik? 1.2.2 Batasan Masalah

Masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi oleh: 1) Populasi yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pasar Kemis tahun ajaran

2010/2011. Sampelnya adalah siswa kelas VIII F dan VIII G. 2) Materi pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini hanya difaokuskan pada materi pokok Teorema Pyhtagoras. 3) Komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah komunikasi matematik tulisan. Indikator kemampuan komunikasi matematik dalam penelitian ini adalah menghubungkan benda nyata, gambar, diagram kedalam ide-ide matematika, menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika, serta membuat konjektur, menyusun argumen merumuskan definisi dan generaisasi. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan komunikasi matematik antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan metode think-pair-share (TPS) dengan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa metode think-pair-share (TPS). 2. Untuk mengetahui adakah pengaruh metode think-pair-share (TPS) terhadap komunikasi matematik. Diposkan oleh zah nyang poenya di 05:08 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
http://zahnyangpoenya.blogspot.com/2012/03/pengaruh-metode-think-pair-share-tps.html

You might also like