Professional Documents
Culture Documents
c. Atrofi otot pernafasan dan penurunan kekuatan otot pernafasan. Kedua hal inimenyebabkan pengembangan paru tidak terjadi sebagai mestinya sehingga klienmengalami kekurangan suplay O2 dan hal ini dapat menyebabkan kompensasi penigkatan RR yang dapat menyebabkan kelelahan otot-otot pernafasan pada lansia. d. Perubahan interstisium parenkim dan penurunan daerah permukaan alveolar menyebabkan menurunnya tempat difusi oksigen yang menyebabkan klienkekurangan suplay O2. e. Klasifikasi kartilago kosta menyebabkan terjadinya peningkatan diameter anterposterior. Dan hal ini menyebabkan gangguan pada pengembangan paru yangmengakibatkan berubahnya PaO2 klien.
f. Penurunan recoil elastic. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah udara yangterjebak pada paru atau biasa disebut dengan peningkatan volume residu. g. Pembesaran duktus alveolar. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan permukaanalveolar yang mengakibatkan jumlah O2 yang dapat ditampung oleh paru menurun. h. Peningkatan ukuran dan kekakuan trakea serta jalan nafas pusat. i. Penurunan fungsi limfosit T dan imunitas humoral. j. Penurunan mortilitas esophagus dang aster serta hilangnya tonus sfringter kardiak.Hal ini menyebabkan lansia mudah mengalami aspirasi yang apabila terjadi dapatmengganggu fisiologis pernafasan. k. Paru-paru kecil dan mengendur. Paru-paru yang mengecil menyebabkan ruang atau permukaan difusi gas berkurang bila dibandingkan dengan dewasa l. Pengerasan bronkus dengan peningkatan resistensi. m. Kelenjar mucus kurang produktif. Berkurangnya produksi mucus menyebabkanterganggunya proses penyaringan dan pelembaban udara yang masuk kedalamsaluran nafas n. Penurunan sensitivitas kemoreseptor. Penurunan sensitivitas kemoreseptor pada paruparu lansia menyebabkan respon paru terhadap berubahnya keadaan asam basa didalam tubuh melambat. Hal ini mengakibatkan fungsi paru sebagai salah satu organyang mengkompensasi perubahan asam basa didalam tubuh terganggu.