You are on page 1of 90

Cara Budidaya Buah Naga [ Dragon Fruit ]

Posted by benyaliwibowo under Informasi Umum [180] Comments

PENDAHULUAN Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar.Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara ( Colombia ). Pada awainya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.

Beberapa khasiat dari DRAGON FRUIT adalah : 1. Penyeimbang kadar gula 2. Pencegah Kolesterol tinggi 3. Pencegah kanker usus 1. Persyaratan Tumbuh Tanam Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 500 m diatas permukaan iaut Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 7 Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan

2. Persiapan Lahan Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman

Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan Wbang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga

Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 10 kg dicampur dengan tanah 3. Persiapan bibit dan penanaman Buah naga dapat diperbanyak dengan cara : Stek dan Biji Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan. 4. Pemeliharaan Pengairan Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan Pemupukan Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 10 Kg. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman Pemangkasan

atang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.

5. Panen Setelah tanaman umur 1,5 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar

Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 650 gram Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 20 tahun

BERTANAM BUAH NAGA DI POT Ditulis oleh BuahNaga.us | 15 comments

Tanaman buah naga bisa digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah halaman rumah sekaligus bisa dinikmati buahnya.. Tentunya sangat menyenangkan bila kita bisa memetik sendiri dan menikmati buah naga, buahnya dapat dipetik setiap minggu apabila sudah memiliki lebih dari 10 cabang produksi. Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah kita biasa memindahkan dan mengatur letak tanaman sesuai keinginan. Tetapi untuk menghasilkan tanaman buah naga yang produktif tetap harus diketahui cara perawatan dan pemupukan yang benar. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pembudidayaan buah naga di pot :

1. Menyiapkan Pot Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm. 2. Menyiapkan Tiang Panjatan Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan. Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak. 3. Media Tanam Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam. 4. Penanaman bibit Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung. 5. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan ( untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.buahnaga.us ) .Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka 8 tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar. Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di

tanam di pot yang lain. Semoga bermanfaat.

CARA/TEKNIK/TIPS BUDIDAYA/BERCOCOK TANAM/MENANAM BUAH NAGA DI DALAM POT (Bag 3)selesai.

CARA/TEKNIK/TIPS BUDIDAYA/BERCOCOK TANAM/MENANAM BUAH NAGA DI DALAM POT (Bag 3)selesai. Setelah kemarin saya memposting mengenai cara/tekhnik/tips budidaya/bercocok tanam/menanam buah naga di dalam pot (bag-2),saat ini adalah kewajiban saya untuk meneruskan ke bagian selanjutnya tentang cara/tekhnik/tips budidaya/bercocok tanam/menanam buah naga di dalam pot (bag3).Bagian

ini adalah bagian akhir dari cara/teknik/tips budidaya/bercocok tanam/menanam buah naga di dalam pot yang telah saya uraikan.Pada bagian ini saya akan menjelaskan mengenai semua cara atau teknik dan tips pemeliharaan buah naga. Cara/teknik/tips budidaya/bercocok tanam/menanam buah naga di dalam pot tidak jauh berbeda dengan teknik budidaya buah naga di kebun.Baca tulisan yang lalu Untuk lebih jelas mengenai cara pemeliharaan budidaya buah naga di kebun.Hal-hal yang meliputi cara/tekhnik/tips budidaya/bercocok tanam/menanam buah naga di dalam pot tentang pemeliharaan adalah: 1.Pemupukan 2.Penyiraman 3.Pemangkasan 4.Pengawasan 1.Pemupukan Pemupukan merupakan hal yang sangat vital sekali dalam budidaya buah naga,karena bila pemupukan tidak tepat,akan berakibat buah naga tidak tumbuh dengan maksimal.Untuk lebih lengkap mengenai pemupukan,baca postingan tentang pemupukan buah naga.Inti dari pemupukan adalah :Pada masa awal pertumbuhan yakni sejak tanaman muda hingga tanaman menjelang berbunga dan berbuah, tanaman buah naga banyak membutuhkan pupuk dengan kandungan unsur nitrogen (N) yang tinggi.Selanjutnya ketika tanaman buah naga mendekati masa berbunga dan berbuah, maka tanaman banyak membutuhkan pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) yang tinggi.Jika anda ingin memupuk secara organik,untuk kandungan nitrogen (N) yang tinggi,gunakan air seni kambing. 2.Penyiraman Buah naga memerlukan air yang cukup,tapi akan membusuk bila terlalu banyak air,bila kekurangan air,tanaman akan kerdil dan tidak tumbuh maksimal. 3.Pemangkasan. Pemangkasan cabang yang tidak perlu pada tanaman buah naga sangat penting sekali,karena cabang yang terlalu banyak akan membuat buah naga lambat proses berbuah.dan buahnya juga akan jadi kecilkecil. 4.Pengawasan buah naga Pengawasan buah naga adalah hal yang vital,pengawasan disini termasuk menjaga agar batang tidak patah dengan cara memastikan batang tersebut merambat ke tiang penopang/panjatan buah naga,caranya dengan mengikat batang buah naga dengan kawat atau tali rafia ke tiang penopang atau panjatan,tapi jangan terlalu kencang mengikatnya agar batang tidak terluka dan busuk.Untuk lebih jelasnya lihat gambar diatas. Nah itulah bagian akhir dari serial cara/tekhnik/tips budidaya/bercocok tanam/menanam buah naga di dalam pot,semoga berguna dan bermanfaat bagi anda.

1.

Halaman 3

Halaman 4

Halaman 5

Halaman 6

Halaman 7

Halaman 8

Halaman 9

Halaman 10

Halaman 11

Halaman 12

Halaman 13

Halaman 14

Halaman 15

Halaman 16

Halaman 17

o o

Halaman 18

Halaman 19

Halaman 20

Halaman 21

Halaman 22

Halaman 23

Beranda Gambar Google Laporkan Gambar yang Tak Patut Tukar ke versi biasaBantuanKirim umpan balik oogleBeranda GoogleProgram PeriklananSerba-serbi Google

1.

Halaman 3

Halaman 4

Halaman 5

Halaman 6

Halaman 7

Halaman 8

Halaman 9

Halaman 10

Halaman 11

Halaman 12

Halaman 13

Halaman 14

Halaman 15

Halaman 16

Halaman 17

o o

Halaman 18

Halaman 19

Halaman 20

Halaman 21

Halaman 22

Halaman 23

Beranda Gambar Google Laporkan Gambar yang Tak Patut Tukar ke versi biasaBantuanKirim umpan balik oogleBeranda GoogleProgram PeriklananSerba-serbi Google

Home Ensiklopedi Stek Tanaman Pada Pucuk, Batang Tengah, dan Pangkal

Stek Tanaman Pada Pucuk, Batang Tengah, dan Pangkal


Ditulis pada 20 October 2011
<p>Your browser does not support iframes.</p>

Halo sahabat kemarin kita telah membahas tentang Pembiakan dengan Stek, sekarang kita akan lebih fokus pada stek tanaman pucuk, stek batang tengah dan stek pangkal. Pengembangbiakan tanaman terdapat dua macam yaitu vegetatif dan generatif. Pengembangbiakan generatif sudah banyak di jumpai, bahan yang digunakan adalah biji. Sedangkan pengembangbiakan secara vegetatif bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain stek, okulasi, cangkok, sambung (pucuk atau batang ), grafting, dll . Pemilihan cara pengembangbiakan vegetatif dilakukan berdasarkan jenis tanaman dan tujuan pengembangbiakan itu sendiri.

Stek Tanaman Pada Pucuk, Batang Tengah, dan Pangkal


Seperti halnya mencangkok, dari perbanyakan dengan cara stek ini juga diperoleh tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Sifat ini meliputi ketahanan terhadap serangan penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunga, dan sebagainya. Tetapi bila dibandingkan dengan mencangkok, stek mempunyai kelebihan. Kalau cangkok memerlukan bantuan pohon induk untuk menumbuhkan akar-akarnya sampai mampu berdiri serdiri, tetapi stek tidak demikian. Stek dengan ketentuannya sendiri akan menumbuhakan akar dan daun untuk menjadi tanaman sempurna dan mampu menghasilkan bunga dan buah. Cara stek banyak dipilih orang, apabila bagi pengebun buah-buahan dan tanaman hias. Alasanya, karena bahan untuk membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan dari stek biasanya mempunyai persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu kita juga memperoleh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang telah mempunyai akar, batang, dan daun dalam waktu yang relatif singkat.Alasan lain kenapa stek ini banyak dipilih orang adalah caranya sangat sederhana, tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Setek merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan, yaitu dengan cara memotong bagian dari tubuh tanaman agar muncul perakaran baru. Bagian tanaman yang dapat disetek antara lain : bagian akar, batang, daun maupun tunas. (Beckett, K. B. 2005) Setek dapat dibedakan menurut bagian tanaman yang diambil untuk bahan setek : 1) Setek akar, misalnya pada jambu biji, cemara, albezzia dan aesculus. 2) Setek batang, misalnya rhizome, tuber, softwood dan intermediate. 3) Setek daun, misalnya sanzevera, begonia dan beberapa tanaman lain. 4) Setek tunas, misalnya pada tanaman anggur. (Tejasarwana, 2005) Penyetekan dipilih cabang yang mencapai panjang 10-15 cm tiap 2-3 minggu sekali. Bila ukuran diameter cabang mengecil seiring dengan pertambahan umur tanaman induk, sebaiknya dilakukan pemangkasan berat untuk disisakan batang pokok dengan percabangan yang besar dan kokoh saja. Kemudian akan tumbuh tunas-tunas baru calon cabang yang dapat dijadikan stek (Anonim, 1004). Cabang untuk stek biasanya yang mempunyai umur kurang lebih satu tahun. Cabang yang terlalu tua tentunya kurang baik digunakan untuk stek. Alasannya, kurang cabang yang terlalu tua

sangat sulit untuk membentuk akar, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk membentuk akar. Sedangkan cabang yang terlalu muda (biasanya ditandai dengan tekstur yang lunak) (Ade Iwan, 1999). Ada tidaknya penyakit dalam cabang yang akan kita jadikan stek juga tidak boleh luput dari pengamatan kita. Cabang yang demikian tentu akan mengecewakan. Ada dua kemungkinan untuk kelanjutan kehidupan yaitu mati atau hidup dengan penyakit masih menempelinya. Penyakit ini akan menular pada semua stek yang kita tanam. Demikian juga halnya dengan adanya hama pada tanaman, misalnya kutu atau tungau kecil, yang kadang-kadang luput dari pengamatan kita (Sudjijo, 1994). Keuntungan perbanyakan dengan cara stek ini diantaranya adalah :
1. Dapat menghasilkan tanaman sempurna, yakni mempunyai akar batang dan daun dalam waktu relatif singkat. 2. Bersifat serupa dengan induknya. 3. Dapat dihasilkan jumlah bibit yang banyak dan seragam. Stek Tanaman Pada Pucuk, Batang Tengah, dan Pangkal Jumlah mata tunas tanaman jarak Perlakuan 1 Pucuk 1 2 3 Tengah 1 2 3 Pangkal 1 2 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 2 5 3 4 2 3 3 1 2 1 3 6 5 5 5 6 6 3 4 4 Minggu ke-(cm) 4 7 6 6 7 8 7 6 7 8 5 7 6 6 7 8 7 7 7 8 6 7 6 6 7 8 7 7 7 8 7 7 6 6 7 8 7 7 7 8 8 7 6 6 7 8 7 7 7 8

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua batang jarak tumbuh tunas tetapi dengan jumlah yang berbeda. Pada stek dengan menggunakan pucuk batang tumbuh 7 tunas pada salah satu perlakuan, pada stek dengan menggunakan bagian tengah batang tumbuh 8 tunas pada salah satu

perlakuan dan pada stek dengan menggunakan pangkal batang tumbuh 8 tunas pada salah satu perlakuan. Tetapi yang paling baik adalah stek dengan menggunakan bagian pangkal batang, karena perakaran yang terjadi lebih banyak dan lebih kuat. Juga jika tumbuh besar maka fisik tanamn akan lebih kokoh dan tidak mudah roboh. Pangkal batang juga sangat baik untuk distek karena mempunyi potensi untuk tumbuh tunas yang lebih banyak. Jumlah mata tunas tanaman jarak Perlakuan 1 Pucuk 1 2 3 Tengah 1 2 3 Pangkal 1 2 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 2 5 3 4 2 3 3 1 2 1 3 6 5 5 5 6 6 3 4 4 Minggu ke-(cm) 4 7 6 6 7 8 7 6 7 8 5 7 6 6 7 8 7 7 7 8 6 7 6 6 7 8 7 7 7 8 7 7 6 6 7 8 7 7 7 8 8 7 6 6 7 8 7 7 7 8

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua batang jarak tumbuh tunas tetapi dengan jumlah yang berbeda. Pada stek dengan menggunakan pucuk batang tumbuh 7 tunas pada salah satu perlakuan, pada stek dengan menggunakan bagian tengah batang tumbuh 8 tunas pada salah satu perlakuan dan pada stek dengan menggunakan pangkal batang tumbuh 8 tunas pada salah satu perlakuan. Tetapi yang paling baik adalah stek dengan menggunakan bagian pangkal batang, karena perakaran yang terjadi lebih banyak dan lebih kuat. Juga jika tumbuh besar maka fisik tanamn akan lebih

kokoh dan tidak mudah roboh. Pangkal batang juga sangat baik untuk distek karena mempunyi potensi untuk tumbuh tunas yang lebih banyak.

Anggur adalah jenis tanaman yang merambat. Tanaman ini sebenarnya berasal dari daerah Armenia. Namun bangsa Timur Tengah sudah mulai mengembangkan budidaya anggur ini sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian bangsa Mesir mengembangkan tanaman anggur ini untuk diolah menjadi minuman yang disebut dengan wine pada sekitar tahun 2500 sebelum masehi.
Dari sini kemudian teknik pengolahan anggur menyebar hingga sampai di Yunani hingga Spanyol, Perancis, Austria dan Jerman. Lalu Columbus seorang pelaut terkenal mengenalkan teknik pembuatan minuman anggur ini ke Amerika, Afrika serta Asia.

Prospek

Budidaya

Anggur

Saat ini anggur bukan hanya dibuat untuk minuman saja. Namun juga bisa dimakan begitu saja sebagai buah segar untuk makanan pencuci mulut. Masyarakat juga banyak yang menyukai buah yang bentuknya seperti kelereng ini. Karena selain rasanya yang segar, juga punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Selain dimakan langsung serta dibuat minuman, buah anggur juga sering dipakai untuk campuran membuat roti atau makanan yang lain.

Melihat kenyataan diatas, maka bagi yang suka menerjuni usaha di bidang agrobisnis tentu bisa menjadikan budidaya anggur sebagai salah satu pilihan yang cocok. Meski bukan merupakan

produsen yang begitu terkenal di dunia, namun kita juga tetap bisa menciptakan pasar yang baik bukan hanya di tingkat lokal, namun juga di level regional bahkan internasional. Karena sampai saat ini kebutuhan anggur di banyak negara masih belum mencukupi. Ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan pasar baru bagi anggur hasil budidaya sendiri.

Pendahuluan Produksi anggur ( Vitis sp.) di Indonesia belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi anggur secara kuantitas, kualitas dan kelestarian lingkungan (Aspek K3) untuk bersaing di era pasar bebas.

Syarat Tumbuh Ketinggian 25-300 m dpl, suhu 25-310 C, kelembaban udara 75-80 %, intensitas penyinaran 50% 80%, 3-4 bulan kering, curah hujan 800 mm/tahun dan pH tanah 6-7. Tipe tanah : liat dan liat berpasir (alluvial dan grumosol).

Persiapan Lahan 1. Bersihkan lahan, cangkul/bajak sampai gembur. 2. Pengapuran pada tanah masam dosis 5 ton/ ha. 3. Buat saluran pemasukan dan pembuangan air irigasi 4. Buat lubang tanam 60x60x50 cm / 75x75x70 cm, jarak tanam 3 x 3 m / 5 x 4 m, keringanginkan + 2-4 minggu, isikan tanah lapisan bawah ke dasar lubang. 5. Campurkan tanah lapisan atas : pupuk kandang ( + 20-40) : pasir perbandingan 1:1:2 serta Natural GLIO + 5-10 gram/lubang dan isikan ke lubang bagian atas.

Penyiapan Bibit Pilihan yang paling bagus untuk melakukan budidaya anggur adalah dengan menggunakan stek. Karena selain bisa mempersingkat masa panen, juga lebih mudah untuk memilih bibit yang punya kwalitas unggul. Caranya pilih stek dari tanaman buah anggur yang baik. Kemudian potonglah batangnya. Batang tersebut minimal sudah berusia satu tahun dengan ciri ukuran diameter batangnya lebih dari satu centimeter dan punya warna coklat tua namun terlihat cerah.

Bibit siap tanam umur 1,5 2 bulan, perakarannya 5-10 cm, tumbuh sehat, bertunas dua. Kebutuhan bibit jarak tanam 3 x 3 cm sebanyak 890 batang/ha, jarak tanam 5 x 4 cm sebanyak 500 batang/ha. Sebulan sebelum tanam, bibit anggur terpilih diadaptasikan di sekitar lahan

Menyediakan lahan Lahan yang bagus untuk melakukan budidaya anggur adalah yang berlokasi di daerah dingin dan sejuk, karena anggur tidak tahan terhadap cuaca panas. Bila lahan sudah diratakan kemudian buatlah lubang yang mau digunakan untuk menanam dengan ukuran yang sama yaitu 60 centimeter. Sebelum ditanami stek anggur, sebaiknya tanah yang sudah dilubangi ini dibiarkan selama dua hingga empat minggu dengan tujuan untuk mensterilkan lahan dari bakteri atau virus yang merugikan tanaman. Setelah itu bibit boleh ditanam.

Penanaman Waktu tanam di akhir musim hujan (April-Juni). Siram bibit dng POC NASA (1-2 ttp/10 lt air) + 1 minggu sebelum tanam. Beri naungan sementara. Semprot POC NASA 1-2 ttp/tangki/10 hari hingga usia + 3 bulan setelah tanam.

Pengairan Pengairan tanaman muda 1-2 kali sehari dan dewasa 3 hari sekali. Tiga minggu sebelum dipangkas, pengairan dihentikan dan 2-3 hari setelah pemangkasan air diberikan kembali. Pengairan setelah pemupukan dan dihentikan menjelang pemetikan buah.

Penyiangan Lahan dijaga kebersihannya dari gulma dan penggemburan tanah (Pendangiran) dilakukan sebulan sekali agar bidang oleh tetap bersih dan gembur.

Pemupukan Pemupukan disebar dan dicampur merata tanah secara melingkar sejauh 25 cm dari batang lalu ditutup dan diairi atau dengan cara pengocoran pupuk Pemupukan berdasarkan umur tanaman, yaitu :

a. Tanaman Muda sampai umur 6 bulan (per pohon)

No

Umur Tanaman

Jenis dan Dosis Pupuk Per pohon

10 hari 3 bulan, Urea 7,5 gr atau ZA 10 interval 10 hari gr, tiap kali pemupukan sekali > 3 interval sekali 6 bulan, Urea 15 gr atau ZA 20 gr 15 hari tiap kali pemupukan

Tiap 1 bulan sekali

SUPER NASA 1-2 sendok makan (s.m.)/ 10 liter air

b. Tanaman Umur 6 bulan sampai 1 tahun (per pohon)

No

Umur Tanaman

Jenis dan Dosis Pupuk Per Pohon Pukan 30 kg atau SUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 22,5 gr atau ZA 30 gr SUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 33,75 gr atau ZA 45 gr Pukan 60 kg atau SUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 50 gr atau ZA

> 6 bulan

9 bulan

12 bulan

60 gr Catatan: - Pemberian SUPERNASA dikocorkan. - Akan lebih optimal penyemprotan POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 tutup) per tangki .

Tanaman Produktif Berbuah (lebih dari 4 tahun) Pemupukan 3 kali setahun (April, Agustus,Desember). Dosis tiap kali pemupukan 600 gr Urea + 300 gr TSP + 375 gr KCl + SUPER NASA 1-2 sdm/10 lt/ pohon

Pembuatan Rambatan Perlu pembuatan rambatan dengan model : 1. Model Para-para, tiang para-para dipasang sesuai jarak tanam anggur dengan ketinggian 2 3,5 m dan dipasang para-para berupa anyaman kawat atau bilah bambu atau kayu, jarak mata anyaman + 40 cm. 2. Model Pagar/Kniffin, dibuat berbentuk pagar. Jarak antar tiang 3-5 m dan ketinggian 150200 cm, hubungkan dengan kawat yang dipasang mendatar sebanyak 2-3 jajar. Kawat pertama dibagian bawah letaknya 60 cm dari permukaan tanah, dan kawat diatasnya berjarak 70 cm. 3. Model perdu, berupa pohon atau kayu biasa, kemudian bagian atasnya dipasang tempat penyangga sepanjang 2 m dan lebar 2 m. Pemasangan rambatan dilakukan sebelum tanaman dipangkas dan dibentuk.

Pemangkasan Dan Pembentukan Pohon 1. Waktu pemangkasan yang tepat berumur 1 tahun. 2. Usahakan tiap pohon punya batang pokok, cabang primer , sekunder dan tersier. 3. Potong batang tanaman setinggi para-para, sehingga tumbuh tunas baru (cabang primer). 4. Dua minggu cabang yang tumbuh memanjang lebih kurang 1 meter segera dipangkas pada bagian ujungnya agar tumbuh tunas baru (cabang sekunder). 5. Cabang sekunder yang panjang 1 meter dipangkas titik tumbuhnya agar tumbun tunas baru (cabang tersier). 6. Cabang tersier inilah yang menghasilkan buah.

7. Ciri cabang siap dipangkas, ujung tunasnya mudah dipatahkan, dan apabila dipangkas meneteskan air, cabang berwarna coklat. 8. Perhatikan ciri visual mata tunas yang dipangkas, mata tunas vegetatif bentuknya runcing dan generatif tumpul. 9. Cara pemangkasan anggur yaitu : 10. Pangkas pendek, sisakan 1-2 mata 11. Pangkas sedang, sisakan 3-6 mata 12. Pangkas panjang, sisakan 7 atau lebih mata

Pengelolaan Bunga dan Buah - Pangkas pembuahan dilakukan 2 tahap setahun yaitu bulan Maret April dan Juli Agustus dan dilakukan pada cabang-cabang tersier yang telah berumur 1 tahun - Cabang-cabang yang tumbuh subur dipangkas dan sisakan 4-10 mata tunas, sedang cabang yang kurang subur sisakan 1-3 mata tunas - Cabang/ranting sisa pemangkasan dibentangkan dan diatur merata di seluruh permukaan para-para, lalu diikat ke kanan dan kiri dengan tali. - Semprot dengan HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki setelah dipangkas setiap 7-10 hari sekali - Pelihara 3 malai bunga tiap tunas dan potong tunas baru yang tumbuh di atas bunga sampai terbentuk bakal buah - Jarangkan buah pada dompolan 50% 60 %, yaitu waktu ukuran buah sebesar biji asam dengan mengambil butir-butir buah yang letaknya berhimpitan, bertangkai panjang, abnormal, rusak dengan gunting kecil yang steril. - Jika musim hujan, pasang atap plastik putih pada para-para dan bungkus buah dengan kantong plastik atau kertas semen

Pengelolaan Hama Penyakit A. Hama - Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae), mengisap cairan akar dan daun. Gejala : didaun terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya tumbuh kerdil, layu dan buah sedikit. Pengendalian: pangkas tanaman terserang dan bakar, semprot Natural BVR atau PESTONA

- Tungau Merah (Tetranychus sp.), bercak-bercak kuning pada daun dan berubah hitam, akibatnya kerdil dan buah berkurang. Pengendalian; semprot Natural BVR atau PESTONA

- Ulat kantong (Mahasena corbetti), memakan bagian atas permukaan daun, terjadi lubanglubang kecil pada daun. Pengendalian ; Pangkas dan potong tanaman terserang berat dan dibakar lalu semprot dengan PESTONA + POC NASA

- Kumbang Daun (Apogonia destructor), memakan atau merusak daun, kemudian membuat lubang-lubang kecil pada permukaan daun. Pengendalian : pasang lampu perangkap dan musnahkan, semprot PESTONA

- Ulat grayak (Spodoptera sp.), menyerang daun hingga rusak dan berlubang. Pengendalian; Semprot dengan Natural VITURA

- Ngengat buah anggur (Paralobesia viteana atau Grape Berry Moth), larva memakan bunga dan buah yang masih pentil dan tua sehingga buah tidak normal. Pengendalian; Buang buah rontok dan bakar, semprot PESTONA paling lambat 14 hari sebelum panen Hama lain seperti rayap, tikus, burung, tupai dan kelelawar. Pengendalian : sanitasi kebun, bungkus buah, menghalau hama dan pasang perangkap

B. Penyakit - Tepung Palsu (Downy mildew), jamur Plasmopora viticola, menyerang batang muda, sulur, tangkai buah dan butir buah. Pengendalian; kurangi kelembaban kebun (dipangkas), potong dan musnahkan tanaman terserang, pasang naungan, Natural GLIO+gula pasir.

- Cendawan Tepung (Powder mildew), jamur Uncinula necator, menyerang semua stadium pertumbuhan. Daun menggulung ke atas dan bentuk abnormal ditutupi tepung berwarna kelabu sampai agak gelap, batang sakit coklat. Pengendalian : semprot Natural GLIO+ gula pasir.

- Bercak Daun (Cercospora viticola dan Alternaria vitis), timbul bercak-bercak coklat dan bintik-bintik hitam sehingga tunas dan daun kering dan rontok. Pengendalian; Sanitasi kebun, mengurangi kelembaban kebun, potong dan musnahkan daun terserang, semprot dengan Natural GLIO

- Karat Daun (jamur Physopella ampelopsidis), terdapat tepung berwarna jingga pada sisi bawah daun dan pada sisi atas daun ada bercak-bercak hijau kekuningan dan seluruh permukaan tertutupi lapisan tepung sehingga daun kering dan rontok. Pengendalian : Pangkas daun sakit dan semprot dengan Natural GLIO + gula pasir

- Busuk Hitam (Black Rot), jamur Guignardia bidwelli, bercak-bercak kecil berwarna putih pada buah hampir matang dengan warna tepi coklat, kemudian busuk buah mengendap dan mengeriput hitam seperti mummi. Pengendalian : Pangkas bagian sakit, kurangi kelembaban, bungkus buah, Natural GLIO + gula pasir

- Kudis (Scab), Jamur Elsinoe ampelina, menyerang semua bagian tanaman. Bercak kelabu dengan tepi coklat kemerahan, kemudian daging buah mengeras dan berkudis. Pengendalian : Pangkas bagian yang sakit, sanitasi kebun, semprot Natural GLIO + gula pasir

- Busuk Kapang Kelabu (Gray Mould Rot), jamur Botrytis cinerea, berkembang pada saat buah anggur menjelang masak. Buah berwarna cokelat tua, keriput dan busuk. Pengendalian : Penanganan panen dan pasca panen yang baik, semprot Natural GLIO+gula pasir.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum dapat mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (1/2 tutup) per tangki

Panen Buah anggur mulai bisa dipetik atau panen ketika usianya sudah mencapai sekitar 90 hingga 100 hari. Namun bila tanaman tersebut berada di dataran yang tinggi, maka masa panen yang bagus adalah 105 atau 110 hari. Jadi membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Tanda-tanda bila buah anggur sudah matang dan bisa dipetik adalah ketika warnanya sudah merata sama semua dan butirannya gampang lepas

Pemanenan dilakukan setelah tanaman anggur umur 1 tahun, dan buah berikutnya kontinyu 12 kali setahun tergantung pangkas buah.

You might also like