You are on page 1of 6

Sirkulasi Darah Janin Written by Administrator Wednesday, 03 November 2010 13:17 Pada janin, aliran darah tidak mengikuti

rute yang sama dengan rute setelah lahir. Perbedaan utama antara sirkulasi janin dan sirkulasi setelah lahir adalah penyesuaian terhadap kenyataan bahwa janin tidak bernafas, sehingga paru tidak berfungsi. Janin memperoleh O2 dan mengeluarkan CO2, pada sirkulasi janin terdapat dua jalan pintas: (1) foramen ovale, suatu lubang diseptum antara atrium kanan dan kiri. (2) duktus arteriosus, suatu pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dan aorta ketika keduanya keluar dari jantung. Peran jalanjalan pintas ini dapat digambarkan dengan jelas apabila kita megukuti aliran darah melalui jantung janin. Darah beroksigen tinggi di bawa dari plasenta melalui vena umbilikalis dan diteruskan dalam vena cava inferior janin. Dengan demikian, ketika dikembalikan ke atrium kanan dari sirkulasi sistemik, darah adalah campuran dari darah beroksigen tinggi dari vena umbilikalis dan daarah vena yang beroksigen rendah yang kembali dari jaringan janin. Selama masa janin, karena tingginya resistensi yang diakibatkan karena paru yang kolaps,tekanan diseparuh kanan jantung dan sirkulasi paru lebih tinggi dari pada tekanan diseparuh kiri jantung dan sirkulasi sistemik,situasi yang terbalik dibandingkan dengan setelah lahir. Karena perbedaan antara atrium kanan dan atrium kiri sebagian darah campuran yang kembali ke atrium kanan segera disalurkan ke atrium kiri melalui foramen ovale.darah ini kemudian mengalir ke darah ventrikel kiri dan dipompa keluar ke sirkulasi sistemik. Selain memperdarahi jaringan sirkulasi sistemik janin juga mengelirkan darah melalui arteri umbilikalis agar terjadi pertukaran dengan darah ibu melalui plasenta.sisa darah dari atrium kanan yang tidak segera dialihkan ke atrium kiri mengalir ke ventrikel kanan yang memompa darah kedalam arteri pulmonalis.karena tekanan di arteri pulmonalis lebih besar daripada tekanan di aorta,darah di alihkan dari arteri pulmonalis kedalam aorta melalui duktus arteriosus mengikuti penurunan gradient tekanan.Dengan demikian, sebagian darah yang dipompa keluar dari ventrikel kanan yang ditujukan kesirkulasi paru segera dialihkan kedalam aorta dan disalurkan kesirkulasi sistemik,mengabaikan paru yang nonfungsional. Saat lahir,menutup dan menjadi jaringan parut yang dikenal dengan fossa ovalis di septum atrium.duktus arteriosus kolaps dan akhirnya berdegenerasi menjadi untai ligamentosa tipis yang dikenal sebagai ligamentum anteriosum.kadang kedua jalan tersebut itu tidak tertutup sempurna setelah lahir.foramen ovale patent terbuka biasanya menimbulkan banyak masalah karena terdapat daun daun mirip katup disisi kiri septum.daun ini menutup lubang sewaktu tekanan atrium kiri lebih besar dari tekanan atrium kanan.karena tekanan diseparuh kanan jantung dan sirkulasi paru turun pada bayi baru lahir segera setelah proses bernafas dimulai dan paru mengembang,tekanan diseparuh kiri jantung dan sirkulasi sistemik lebih besar daripada tekanan diparu setelah lahir,dengan demikian tekanan atrium kiri lebih besar daripada tekana atrium kanan pada neonatus berlawanan dengan sebelum lahir.perbedaan tekanan ini menutup daun pada foramen ovale dan mencegah terjadinya percampuran antara kedua atrium walaupun foramen ovale tidak menutup secara sempurna. Duktus arteriosus paten adalah keadaan yang lebih serius.sewaktu terjadi penurunan resistensi paru saat proses bernafas di mulai,tekanan diarteri pulmonalis itu turun dibawa tekanan di aorta,suatu keadaan yang menetap seumur hidup.karena tekanan aorta sekarang lebih besar daripada tekanan arteri pulmonalis,sebagian darah akan dialirkan dari aorta kedalam arteri pulmonalis melalui duktus arteriosus yang tetap terbuka yaitu berlawanan dengan aliran darah melalui duktus ini sebelum lahir.akibat pengalihan yang abnormal ini tidak semua darah yang dipompa melalui ventrikel kiri masuk kesirkulasi sistemik.apabila keadaan keadaan ini diperbaiki secara bedah dengan mengikat duktus arteriosus yang terbuka tersebut.vebtrikel kiri akan melakukan

kompensasi dengan hipertrofi (membesar dan menjadi lebih kuat),sehingga dapat dipompa lebih banyak darah.curah jantung tambahan ini menghasilkan sirkulasi sistemik yang adekuat walaupun sebagian dari darah yang keluar vebtrikel kiri dialihkan kesirkulasi paru.Ventrikel paru juga mengalami hipertrofi yang memungkinkan pemompaan darah melawan tekanan arteri pulmonalis yang meningkat,disebabkan oleh banyaknya darah yang mengalir kedalam sirkulasi paru.beban kerja tambahan pada jantung ini akhirnya menyebabkan gagal jantung dan kematian prematur jika kelainan tersebut tidak dikoreksi. sumber: fisiologi manusia;Sherwood;edisi 2

http://meuthia.orgfree.com/index.php?option=com_content&view=article&id=58:sirkulasidarah-janin&catid=31:general&Itemid=46

Latar Belakang Karya Tulis Ilmiah Kebidanan Proses Sirkulasi Darah Janin : Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah foramen ovale, duktus arteriosus bothalii, duktus venousus aranthii, vena umbilikalis, arteri umbilikalis dan plasenta . Namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi pada orang dewasa. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi darah pada fetus sebenarnya 2. Agar dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhui sikulsi darah pada janin 3. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada sirkulasi darah fetus pada ssat fetus dilahirkan

Rumusan Masalah
1. Proses sirkulasi darah fetus 2. Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin 3. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir

PEMBAHASAN Sirkulasi Darah Janin Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.

Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi sebagaialat ganti untuk :fadlie.web.id 1. Paru Janin Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan aliran darah 2. Gastro intestinal Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri. Perbedaan antara antara lain adalah : sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine

1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju aorta melalui erteria duktus Bothaki 2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui duktus venous aranthi 3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri melalui foramen ovale 4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .

Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin a. Foramen Lubang antara atrum kanan Aliran daranhnya : Setelah janin lahir akan menutup b. Duktus Pembuluh yang menghubungkan Menutup setelah lahir dan atrium atrium Ovale kirifadlie.web.id kanan kiri

Arteriosus arteri pulmonalis

Bothali dengan aorta

c. Duktus Pembuluh yang berada Menutup setelah lahir

dalam

hepar

venousus menuju

vena

cava

Aranthii inferior

d. Vena Umbilcalis Berjumlah dua buah Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin e. Arteri Umbilicalis Berjumlah dua buah Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior f. Jaringan yang menempel Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu . Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )
1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan makanan ang berasal dari ibu . 2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin . 3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2 menurun . 4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale. 5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.fadlie.web.id 6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta. 7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2 dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya akan O2 dan nutrisi .

pada

Palsenta endometrium

Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah : 1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk

pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi darah diantaranya adalah :

Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus Bothalli akan menutup . Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsifadlie.web.id Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.

2. Pemotongan Tali Pusat


Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 % . Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.

PENUTUP Kesimpulan Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah:fadlie.web.id

foramen ovale duktus arteriosus bothalii duktus venousus aranthii vena umbilikalis arteri umbilikalis dan plasenta

Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut : Plasenta vena umbilicalis -hati ductus venosus /vena hepatica vena cava inferior atrium kanan foramen oval Atrium kiri ventrikel kiri aorta kepala, tangan/ abdomen, thorax, kaki arteri umbilicalis plasenta. Ini aliran darah yg kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi darah ibu, namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa. fadlie.web.id Refrensi: Manuaba I.BG.2007.Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Fadlie. 2011. Proses Sirkulasi darah Janin. Pontianak : http://www.fadlie.web.id/?p=2294

Dibuka Tanggal 22/02/2011 Pukul: 2:07 PM Prawirohardjo, Sarwono.2005. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Varney, Helen dkk.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

You might also like