You are on page 1of 2

tetrachloro-dibenzo-p-dioxin (TCDD) Dioksin adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sekelompok zat-zat kimia berbahaya yang termasuk

ke dalam golongan senyawa CDD (Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin), CDF (Chlorinated Dibenzo Furan) atau PCB (Poly Chlorinated Biphenyl). Ada ratusan senyawa yang termasuk dan disebut dioksin. Salah satunya yang paling beracun adalah TCDD (2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-pdioxin). Senyawa-senyawa dioksin memang merupakan zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan merupakan zat polutan atau pencemar lingkungan. Sebagian besar dioksin berasal dari pembakaran sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah industri. Terutama industri yang menggunakan senyawa-senyawa klor seperti industri kimia, racun serangga, plastik, pulp, kertas dan lain sebagainya. Pembakaran sampah rumah tangga terutama yang banyak mengandung bahan-bahan plastik dan kertas merupakan salah satu sumber dioksin yang sangat berbahaya. Pembakaran kayu, batu bara, atau bahan bakar minyak juga menghasilkan dioksin. Dioksin dalam jumlah kecil juga terdapat dalam asap rokok. Belum banyak pula yang menyadari bahwa insinerator atau pembakaran sampah di rumah-rumah sakit merupakan penghasil dioksin yang sangat berbahaya. Dioksin mempunyai struktur kimia yang sangat stabil dan bersifat lipofilik, yaitu tidak mudah larut dalam air tetapi mudah larut di dalam lemak. Karena kestabilan strukturnya ini, maka dioksin sangat berbahaya, sebab tidak mudah rusak atau terurai. Dioksin dapat berada di dalam tanah dan terakumulasi sampai 10-12 tahun. Dioksin bersifat mudah larut dalam lemak sehingga dapat terakumulasi dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya. Antara lain dalam daging (terutama daging berlemak) baik daging sapi, babi maupun unggas, susu dan berbagai bahan makanan hasil olahan susu, telur, dan bahkan ikan. Senyawa dioksin yang terbuang ke dalam saluran air akan terbawa ke sungai dan akhirnya ke laut, terus menumpuk karena sukar terurai, lalu masuk ke dalam tubuh hewan-hewan air termasuk ikan, dan terus menumpuk di dalam tubuh hewan tersebut sampai akhirnya dimakan oleh manusia. Ini merupakan salah satu rantai cara masuknya dioksin ke dalam tubuh manusia di samping melalui udara. Dioksin sangat mudah tersebar di alam melalui bantuan angin dan air. Dioksin sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang serius. Dari beberapa penelitian baru-baru ini diketahui bahwa dioksin merupakan salah satu penyebab utama penyakit kanker yang mematikan. Selain itu, dioksin juga dapat menyebabkan kanker prostat dan kanker testis, chloracne (penyakit kulit yang parah disertai dengan erupsi kulit dan kista), peripheral neuropathies, depresi, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, gangguan sistem imunitas atau pertahanan tubuh, gangguan proses pertumbuhan pada anak, dan lain-lain. Dioksin dapat menyebabkan gangguan hormonal baik pada pria maupun wanita. Juga mengganggu sistem reproduksi pria dan wanita, menurunkan jumlah sperma pada pria, dan menyebabkan gangguan pada kehamilan. Pada wanita dioksin dapat menyebabkan kanker payudara dan endometriosis, yakni jaringan selaput lendir rahim yang masih berfungsi tumbuh di luar rongga rahim. Ambang batas aman dioksin, yaitu 1-4 pikogram (sepertriliun gram) dioksin perkilogram berat badan. Dioksin dapat menembus plasenta. Artinya, ibu hamil yang tercemar dioksin akan mengalirkan dioksin yang ada di dalam tubuhnya kepada bayi yang dikandungnya. Selain itu, dioksin juga dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI. Sehingga bayi yang dikandung atau sedang disusui oleh seorang ibu yang tercemar dioksin, juga akan tercemar dioksin dan di kemudian hari dapat menderita gangguan-gangguan kesehatan seperti yang telah disebutkan tadi. Yang lebih membahayakan, karena dioksin ini merupakan zat kimia yang bersifat sangat stabil, maka pencemaran dioksin dalam jumlah sedikit pun cukup berbahaya karena dapat menumpuk sedikit demi sedikit sampai suatu saat cukup banyak untuk

dapat menyebabkan penyakit. Memang tidak mudah mengaitkan penyakit kanker, atau penyakit lainnya yang diderita dengan pencemaran dioksin yang sudah lama berselang. Sebab itu, orang sering lalai dengan bahaya dioksin ini. Zat berbahaya lain juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah. Jumlah dan jenis polutan dari pembakaran sampah sangat bervariasi tergantung dari komposisi sampah. Interaksi sinergistik antarpolutan, bila dua jenis atau lebih polutan bersamaan masuk ke dalam tubuh, juga dapat berpengaruh. Pembakaran sampah juga dapat menimbulkan asap dan abu hasil pembakaran yang juga berdampak buruk bagi kesehatan. Antara lain infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), asma bronchial, bronchitis, pneumonia (radang paru), konjungtivitis (radang selaput lendir mata), alergi, iritasi mata dan kulit, emfisema, dan lainlain. Karena sangat banyaknya senyawa-senyawa beracun yang dihasilkan oleh pembakaran sampah, apalagi pembakaran sampah yang cukup besar sebagaimana yang Anda sampaikan, maka lokasi pembakaran sampah tidak selayaknya ditempatkan pada lokasi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Lokasi pembakaran sampah harus ditempatkan jauh dari pemukiman dan dibuat dengan sistem tertutup dimana hasil pembakaran sampah diolah lebih dahulu untuk menghilangkan zat-zat racunnya sebelum dilepaskan ke udara bebas. Pembakaran sampah seperti itu tentu sangat mahal harganya. Anda harus berupaya agar semua warga, terutama para pemimpin masyarakat, dapat mengetahui informasi tentang bahaya membuat lokasi pembakaran sampah di dekat pemukiman. Lebih baik Anda mengusulkan untuk membuat sistem pengelolaan sampah yang teratur dimana sampah organik dan anorganik dipisahkan terlebih dahulu untuk selanjutnya diproses sendirisendiri. Sampah organik dapat diproses menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman dan sampah anorganik dapat dipilah-pilah untuk didaur ulang. Anda tentu dapat meminta bantuan pemerintah dan pihak-pihak lain yang berwenang untuk medukung hal ini.

You might also like