You are on page 1of 2

yah,,, Alam bisa dipandang dari sudut mana saja, dari sudut yang berbeda persepsi dan jalan

berpikirnya, mungkin bagi seorang theis, alam adalah bukti kebesaran Tuhan, bagi seorang mistis, alam adalah bukti bahwa Tuhan itu ada di mana2, Dan bagi seorang saya, pemuda berumur 19 tahun,yang hidup tiap harinya dengan uang pas-pasan, tampaknya alam itu adalah sebuah kenyataan nyata yang saya hadapi tiap harinya, dan Tuhan? entahlah, mungkin hanyalah sebuah gagasan atau konsep dari manusia yang tersesat, yang terus2an mencari dan meminta, memunculkan Tuhan untuk memberikan pembenaran atas perbuatan, dan penyelesaian Mutlak atas permasalahan yang ada di hidupnya, atau, mungkinkah Tuhan itu memang ada? entah, saya tidak akan pernah bisa tahu, dan tidak mau tahu,,, sebelum kita membahas yang lebih lanjut, ada baiknya kita melihat paham agnostik itu sendiri,, Agnostisisme adalah suatu pandangan filosofis yang berkeyakinan bahwa suatu nilai kebenaran dari sebuah klaim tertentu umumnya yang berkaitan dengan teologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dsbadalah tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang agnostic mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitive pengetahuan tentang Yang Absolut atau dapat dikatakan juga bahwa wallaupun perasaan secara subjektif dimungkinkan, namun secara objektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi yang dapat diverifikasi (dibuktikan kebenarannya). Dalam kedua hal itu, maka agnostikisme mengandung unsure skeptisisme Agnostisisme berasal dari bahasa Yunani gnostein (tahu) dan a (tidak). Arti harfiahnya adalah seseorang yang tidak mengetahui. Perlu digarisbawahi bahwa agnostisisme tidak sama dengan ateisme. Yap, alih2 menjadi seperti ateis yang merasa "tahu" bahwa Tuhan itu mutlak tidak ada, atau seperti theis yang beriman bahwa Tuhan itu ada namun tidak dapat membuktikannya secara empiris, Apakah Allah SWT, Tuhan, Allah, dsb itu ada, agnostik lebih kepada tidak tahu dan tidak mau tau, karena saya tau kalo saya tidak akan mampu untuk mengetahui hal2 semacam itu, jadi pada akhirnya pemikiran akan Tuhan sama halnya dengan pemikiran terhadap kuntilanak di sumur tetangga, atau tuyul2 yang berkeliaran untuk memenuhi nafsu si pengecut kaya raya,. sebuah pernyataan seperti "katanya sih ada", yang juga hanya berdasarkan pengalaman dari orang lain yang katanya pernah diceritakan oleh orang lain yang "mungkin" pernah mengalaminya. Mengenal Tuhan yang seringkali dikatakan hanya bisa didapatkan melalui pengetahuan aposteriori, atau melalui pengalaman, yang dipertanyakan adalah, bagaimana kalian bisa tahu kalau itu Tuhan? bukannya alien, gajah yang bisa berbicara, monster berkaki 612, atau mungkin nyamuk supercerdas yang memiliki kemampuan psikokinesis? Well, esensinya sama, kita tidak tau apa yang ada di atas sana, saya tidak akan pernah tau dan tidak mau tahu.

ada beberapa golongan agnostik yang percaya pada Tuhan, namun tidak percaya pada agama, karena dianggap bahwa agama hanyalah bentukkan manusia, yang sebenarnya mungkin hanya menjadi alat untuk menghimpun massa, memberikan kesempatan untuk tumbuhnya rasa superioritas, dan menjadi ajang untuk membunuh satu sama lain, dan juga mengandung unsur "bisa mengetahui Tuhan lebih lanjut". sedangkan agnostik theis, percaya akan keberadaan Tuhan,namun tidak mampu dan tidak mau tau lebih dalam lagi. mungkin bisa dikatakan bahwa bukanlah "cara" dalam berhubungan, namun esensi dalam hamba dan Tuhan untuk saling berhubungan. bagi theis sendiri, keberadaan Tuhan memang tidak pernah bisa dibuktikan secara empiris, dan maka dari itulah mereka memiliki iman, meyakini sesuatu itu ada, walaupun tanpa ada bukti empiris bagi agnostik, mungkin bisa dikatakan bahwa mereka lebih mempercayai fenomena, atau segala sesuatu yang tercerap inderawi, segala sesuatu yang indrawi adalah yang nyata, namun juga disertai keselarasan dengan pengetahuan aposteriori itu tadi. akhir kata, mungkin memang ada kalanya kita lebih baik menjadi agnostik, karena mereka yang berperang antara dua kubu, bukankah masing2 mereka merasa lebih mengetahui keinginan Tuhannya?

Ketut Argo M.

10-09-2012 22:04

You might also like