You are on page 1of 9

LAPORAN GENETIKA

DIHIBRID

Di Susun Oleh :
INDAH LIPTIYANI 0801070051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2009

PERSILANGAN DIHIBRID I. TUJUAN Untuk membuktikan hukum Mendel II, bahwa gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan menghasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1

II. DASAR TEORI Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat yang diwariskan, cara sifat diwariskan, dan variasinya yang terjadi pada keturunannya disebut ilmu keturunan atau genetika. Gregor J. Mendel (1822 - 1884) mempelajari sifat-sifat yang diwariskan dari induk pada keturunannya sehingga ia dikenal sebagai bapak genetika. Dalam percobaannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercis atau kacang kapri (Pisum sativum). Adapun alasan Mendel menggunakan tanaman kacang ercis dalam percobaannya adalah:
1. Memiliki pasangan sifat yang kontras 2. Dapat melakukan penyerbukan sendiri. 3. Mudah dilakukan penyerbukan silang. 4. Mempunyai daur hidup yang relatif pendek. 5. Menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.

Langkah awal yang dilakukan Mendel adalah menentukan galur murni, yaitu sebuah tanaman yang apabila melakukan penyerbukan sendiri selalu menghasilkan keturunan yang sifatnya sama persis dengan sifat induknya, walaupun penyerbukan tersebut dilakukan berulangulang kali hasilnya tetap sama. Kemudian Mendel menyilangkan dua individu galur murni yang sama-sama memiliki pasangan sifat yang kontras.Contohnya kapri berbunga merah disilangkan dengan kapri berbunga putih, yang keduanya galur murni. Dari hasil persilangan tersebut, Mendel mengemukakan beberapa kesimpulan yang kemudian disebut Hukum Mendel:

1. Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (bersifat diploid = 2n), misalnya induk jantan berwarna merah (MM) dan betina (mm) maka keturunannya memiliki gen Mm.
2. Pada proses pembuahan (fertilisasi) gamet akan bertemu secara acak pula (asortasi) atau dikenal

sebagai Hukum Mendel II. Dalam kasus di atasgamet M dapat membuahi gamet lainnya,misalnya M atau dapat juga m. Lalat buah (Drosophila melanogaster) adalah lalat yang sering sekali dipakai dalam percobaan genetika, bahkan merupakan salah satu faktor penentu bagi perkembangan bidang genetika hingga kini. Ada beberapa pertimbangan utama mengapa lalat Drosophila banyak dipergunakan dalam percobaan genetika yaitu : 1. Mudah didapat 2. Pemeliharaan mudah dan murah 3. Siklus hidup pendek
4. Mudah dibedakan antara yang jantan dan betina 5. Menghasilkan keturunan yang banyak dalam satu siklus hidup

6. Memiliki banyak mutan


7. Jumlah kromosom sedikit

8. Memiliki kromosom raksasa


9. Lalat Drosophila jantan tidak mengalami pindah silang

Pengenalan lalat Drosophila dilakukan dalam beberapa tahapan , yaitu tahapan perkembangan lalat Drosophila dalam satu siklus hidup, membedakan lalat Drosophila normal dengan beberapa mutannya, identifikasi kelamin dan teknik memperlakukan lalat Drosophila untuk suatu percobaan. Selain percobaan dengan pewarisan untuk sifat beda. Mendel juga melakukan persilangan dengan dua sifat beda. Prinsip segregasi Mendel menyilangkan antara tanaman yang mempunyai

dua macam alel yang berbeda. F1 menyilangkan 2 parental homolog yakni hybrid (heterozigot) untuk dua gen yang terkait individu F1 inbio disebut individu dihibrid dan penyilangannya disebut penyimpangan dihibrid. Pada persilangan ini Mendel memperoleh ratio fenotip 9:3:3:1. Adapun diagram persilangannya adalah sebagai berikut: Bunga kuning, biji bulat (GGWW) Bunga hijau, biji keriput (ggww) Parental: bunga kuning, biji bulat GGWW >< bunga hijau, biji keriput ggww

F1

GgWw

><

GgWw

Bunga kuning, biji bulat G_W_ : 9 (bunga kuning, biji bulat) G_ww : 3 (bunga kuning, biji keriput) ggW_ : 3 (bunga hijau, biji bulat) ggww : 1 (bunga hijau, biji keriput) Dari hasil persilangan tersebut. Mendel mencatat sebagai hasil persilangan dua monohybrid. Sebab merupakan perluasan dari rasio 3:1. Produk dari dua monohybrid (3:1)2 9:3:3:1. Hasil ini sesuai dengan hukum probalitas yang berbunyi kesempatan munculnya dua peristiwa atau lebih secara bersama-sama adalah hasil dari kesempatan untuk terjadinya pemisahan secara bebas

bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih maka diturunkannya sifat yang sepasang tidak tergantung dari pasangan sifat yang lain.

III. ALAT DAN BAHAN Mikroskope / lup Cawan petri Botol yang berisi eter Pipet Botol eterasasi Botol kultur Kuas kecil Bantalan karet (stylofoam)
Stok Drosophila melanogaster

Medium Jarum pentul

IV. CARA KERJA

Menyediakan dua galur Drosophila melanogaster yang berfenotip Sepia (sese) dan dumpy (dpdp) Mengosongkan dua botol kultur tersebut, sehingga yang terdapat didalam botol hanyalah larva dan pupa Menyilangkan antara botol kultur di atas antara betina rgin dari mutan satu dan jantan dari mutan yang lain Mengeluarkan kedua parental setelah 7-8 hari Mengambil sejumlah keturunan 1:1 dan memindahkan ke botol kultur yang baru sejumlah 20 pasang Mengeluarkan induk dari kultur setelah 7-8 hari Menghitung masing-masing fenotp F2 setiap hari selama 9 hari atau setelah diperoleh 300 ekor Memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel.

V. HASIL PRAKTIKUM Parental : cucuSeSe Curled >< CuCusese sepia

F1

CucuSese >< : 9 (normal) : 3 (curled)

CucuSese

Cu_Se_ Cu_sese

cucuSe_ cucusese

: 3 (sepia) : 1 (curled sepia)

Jenis lalat Sayap panjang, mata merah Sayap panjang, mata merah tua Sayap melengkung, mata merah Sayap melengkung, mata merah tua x2h = (fo-fe)2 / fe sayap panjang, mata merah x2h = (254-270)2 / 270 = 256/270 = 0,95 sayap panjang, mata merah tua x2h = (103-90)2 / 90 = 169/90 = 1,88 sayap melengkung, mata merah x2h = (95-90)2 / 90 = 25/90 = 0,28 sayap melengkung, mata merah tua x2h = (28-30)2 / 30 = 4/30 = 0,133

f0 254 103 95 28

Fe 9/16 x 480 = 270 3/16 x 480 = 90 3/16 x 480 = 90 1/16 x 480 = 30

x2h 0,95 1,88 0,28 0,133

x2h = 0,95 + 1,88 + 0,28 + 0,133 = 3,243 =n1=41=3 jika dilihat pada tabel chi-kuadrat pada baris dk = 3 dan kolom 0,05, maka x2t = 7,82 sehingga x2h < x2t maka Ho diterima dan Ha ditolak jadi percobaan yang telah dilakukan tidak menyimpang atau sesuai dengan hukum Mendel II

VI. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini yaitu menyilangkan lalat Drosophila yang mempunyai dua sifat beda (dihibrid) yaitu curled dengan sepia F1, menghasilkan normal heterozigot. Kemudian menyilangkan F1 untuk menghasilkan F2. Untuk mendapatkan F2 membutuhkan waktu 7-8 hari. Setelah mengawinkan F1, maka mengeluarkan F1 setelah larva F2 terbentuk. Kemudian memindahkan F2 yang sudah dewasa ke botol lain dan melakukan pembiusan, agar mempermudah dalam penghitungan dan identifikasi lalat yang dihasilkan. Setelah melakukan penghitungan ternyata menghasilkan 4 macam fenotip yaitu normal, curled, sepia, dan curled sepia. Dengan perbandingan 9:3:3:1. Hasil ini sesuai dengan hukum Mendel. Jumlah total Drosophila yang dihasilkan pada praktikum kali ini adalah 480 ekor dengan perbandingan jumlah individu yang di amati adalah normal = 254, curled = 103, sepia = 95, dan curled sepia = 28. Untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan maka melakukan tehnik analisis chikuadrat. Tehnik ini biasanya digunakan untuk perhitungan hasil percobaan pengamatan genetika. Setelah melakukan perhitungan, ternyata menghasilkan x2h < x2t = 3,243 < 7,82 hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Karena pada percobaan ini tidak menyimpang atau sesuai denagn hukum Mendel II yakni 9:3:3:1.

VII. KESIMPULAN Jika Drosophila mempunyai dua sifat beda dan dikawinkan maka akan menghasilkan keturunan F1 normal heterozigot Hasil F1 yang disilangkan akan menghasilkan 4 macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1

Pada percobaan kali ini menghasilkan individu yaitu normal = 254, curled = 103, sepia = 95, dan curled sepia = 28 Menghasilkan perbandingan fenotip normal = 9, curled = 3, sepia = 3, dan curled sepia = 1 Perbandingan genotip Cu_Se_, Cu_sese, cucuSe_, dan cucusese Analisis chi-kuadrat digunakan untuk mengukur penyimpangan dari hasil pengamatan di bandingkan angka-angka yang diharapkan secara hipotensi.
x2h < x2t = 3,243 < 7,82, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak percobaan ini tidak menyimpang atau sesuai dengan hukum Mendel II yang berbunyi

Kesempatan munculnya dua peristiwa atau lebih secara bersama-sama adalah hasil dari kesempatan untuk terjadinya pemisahan secara bebas Bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih maka diturunkannya sifat yang sepasang tidak tergantung dari pasangan sifat yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Gadner, E.J. 1991. Principle of Genetic. John Wiley and Son. New York. p.28_29 Iskandar, D. T. 1987. Penuntun Praktikum Genetika. ITB. Bandung. p.21-23 Shorrocks, B. 1972. Invertebrates Types : Drosophila. Grin and Co. London. p.51-52

You might also like