You are on page 1of 22

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang.

Pengenalan alat-alat laboratorium disertai dengan pengarahan dan simulasi bagaimana penggunaan alat laboratorium dengan benar dan baik. Pengetahuan mengenai alat-alat laboratorium mikrobiologi sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan cara penggunaan yang dapat mengaibatkan gagalnya suatu percobaan atau mengakibatkan kerusakan pada alat laboratorium (Anonim, 2008). Pada saat melakukan percobaan, praktikan diharuskan mengetahui peraturan dan tata tertib pada saat praktikum berlangsung, guna mencegah terjadinya kecelakaan praktek. Kecelakaan dalam laboratorium biasanya disebabkan oleh api, racun, pecahan alat gelas bahkan ledakan. Berbeda dengan laboratorium lainnya, laboratorium mikrobiologi yang pada dasarnya banyak berurusan dengan mikroba, mengharuskan kesterilan dari praktikan maupun alat dan bahan yang dipergunakan. Karena itu pada laboratorium mikrobiologi banyak terdapat peraturan dan tata tertib yang memerlukan perhatian mendetail. Sebelum memulai praktikum, praktikan sebaiknya dapat mengenal terlebih dahulu peralatan yang akan dipergunakan beserta fungsinya. Agar dalam praktikum, peralatan dapat dipergunakan dengan sebagaimana fungsinya sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan (Anonim, 2010)..

1.2.

Tujan praktikum. Untuk mengetahui dan mengenal alat- alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.

Untuk mengetahui teknik persiapan serta penggunaan alat- alat tersebut dengan baik.

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat- alat laboratorium mikrobiologi.

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Peralatan Praktikum Mikrobiologi Adapun alatalat praktikum mikrobiologi yang sering digunakan pada saat praktikum pengenalan peralatan berdasarkan fungsi maupun prinsip kerjanya diantaranya adalah :
A. Mikroskop

Gambar 1. Mikroskop

Fungsi untuk memperbesar objek sehingga mempermudah pengamatan (Koloni dan


Morfologi)

KomponenKomponen Mikroskop:

1. Lensa Objektif
Lensa yang terletak didekat objek.Biasanya mempunyai perbesaran 4,10,40 dan 100 kali. 2. Lensa Okuler

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Lensa yang dekat dengan mata pengamat, pada umumnya memiliki perbesaran 10, 12 dan 15 kali.

3. Cermin Terdiri dari: Cermin datar dan Cermin cekung. Cermin berguna untuk menangkap cahaya dan memantulkan cahaya ke kondensor. 4. Diafragma Untuk mengatur besar kecilnya lubang yang dilalui cahaya yang akan diterima oleh lensa. 5. Kondensor Untuk mengatur intensitas cahaya dari sumber cahaya menuju ke lensa Pengaturan dilakukan dengan menaik-turunkan kondensor 6. Meja Objek (Stage) Tempat meletakkan objek 7. Makrometer Pengatur kasar naik turunnya stage 8. Mikrometer Pengatur halus naik turunnya stage 9. Revolver Pengatur penggunaan Lensa Objektif B. Colony counter

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Alat untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran dan latar belakang bercahaya yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak.
Gambar 2. Colony counter

ini

berguna

Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Selain itu terdapat colony counter berbentuk seperti pulpen dengan ujung pulpen dilengkapi dengan sensor sehingga penekanan terhadap perhitungan koloni selain menandai koloni dengan tinta sekaligus juga menghitung otomatis setiap penekanan pada cawan.

C. Inkubator

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan pengatur waktu. Kisaran
suhu untuk inkubator misalnya adalah 10 70 C .
Gambar 3. Inkubator

Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka.Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas
5

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


atau terdapatnya kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas supaya tidak terjadi penurunan suhu.
D. Hot Plate Stirrer

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
Gambar 4. Hot Plate Stirrer

proses homogenisasi.

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.

E. Electric Shaker

Electric shaker dalam mikrobiologi digunakan untuk membantu dalam pengadukan larutan supaya homogen dan mudah untuk dianalisa. Digunakan sebagai alat untuk mempermudah pengocokan, sehingga larutan dapat laru dengan sempurna.
Gambar 5. Electric Shaker

F. Lemari Pendingin

Lemari pendingin digunakan sebagai tempat penyimpan biakan atau kultur. Freezer dan
6

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Refrigerator. Untuk suatu laboratorium

mikrobiologi refrigerator dan freezer sangat penting diperlukan untuk menyimpan sampel yang dianalisa serta media-media yang mudah menuap dan media yang tidak tahan terhadap panas.
Gambar 6. Lemari Pendingin

G. Oven

Oven berfungsi sebagai alat sterilisasi dengan prinsip panas kering. Umumnya alat-alat yang disterilisasi dengan oven adalah alat gelas seperti cawan atau pipet ukur.
Gambar 7. Oven

Sterilisasi dapat dilakukan pada suhu 60-180o C selama sampai 3 jam.Untuk sterilisasi menggunakan panas kering. Dapat diatur suhu nya sesuai yang diinginkan.

H. Autoclave

Gambar 8. Autoclave

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Menurut Morello et al. (2003) tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 1 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan adalah 15 menit pada suhu 121oC. Dengan syarat suhu, tekanan dan waktu tersebut maka segala bentuk mikroorganisme dapat dimatikan.
I.

Timbangan Analitik

Gambar 9. Timbangan Analitik

Timbangan analitik adalah alat untuk mengetahui berat / massa suatu bahan. Di dalam lab mikrobiologi umumnya dipakai untuk menimbang media pertumbuhan, menimbang sampel, dll. Timbangan digital saat ini dilengkapi dengan penara kembali (tare), pengubah satuan, ketelitian yang tinggi, dan fitur lainnya. AOAC (2000) menyebutkan bahwa timbangan analitik standar untuk mikrobiologi harus memiliki ketelitian 0,1 g dengan kapasitas 2000 g. 2.2 Peralatan inkubasi dalam mikrobiologi Peralatan inkubasi dalam praktikum mikrobiologi berfungsi sebagai alat yang dapat memudahkan proses inokulasi, isolasi maupun transfer mikroba. Diantaranya sebagai berikut :
J.

Ose Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau
8

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating
Gambar 10. Ose

loop / transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle / transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Terdapat juga jarum inokulum berbentuk L yang sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrichs Slide Culture.
K. Bunsen

Gambar 11. Bunsen

Bunsen adalah alat bantu aseptisasi ruang kerja dan sterilisasi jarum Ose untuk inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.

L. Tabung Reaksi

Gambar 12. Tabung Reaksi

Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan sebagai tempat media pertumbuhan atau penampungan cairan lainnya seperti pelarut dalam pengenceran. Tabung reaksi dipilih karena bentuknya yang vertikal (bandingkan dengan cawan petri) sehingga mempermudah penanganan dan menghemat tempat penyimpanan. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Media padat
9

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Tutup tabung yang paling baik dan aman digunakan adalah tutup plastik polypropylene berulir karena akan mencegah timbulnya aerosol.
M. Petri Disk

Gambar 13. Petri Disk

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
N. Pipet Tetes

Pipet tetes berdiameter 6-7 mm ini berfungsi untuk memindahkan sejumlah kecil cairan dengan menghisapnya memakai gelembung karet elastis yang dapat ditekan.
..... 14. Pipet Tetes

Volume pasti yang disedot tidak dapat diketahui.


O. Pipet Ukur

Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia

10

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml.

Gambar 15. Pipet Ukur

Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.
P. Balon Pipet

Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3
Gambar 16. Balon Pipet

saluran yang masing-masing saluran memiliki katup.

Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan tempat. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2011 jam 10.00 11.30 WIB WIB di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan FPIK Universitas Padjadjaran, Jatinangor. 3.2. Alat dan Bahan. Peralatan
1. Mikroskop 2. Colony counter

11

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


3. Inkubator
4. Hot Plate Stirrer 5. Electric Shaker 6. Lemari Pendingin

7. Oven, Autoklaf
8. Timbangan Analitik 9. Ose 10. Lampu spirtus 11. Tabung reaksi

12. Petri disk


13. Pipet tetes

14. Pipet ukur 15. Balon pipet Bahan Pada percobaan ini tidak ada bahan yang digunakan. 3.3. Prosedur kerja. 1. Diberi penjelasan mengenai alat-alat praktikum dan mencatat hal penting yang disampaikan oleh asisten. 2. Membuat laporan sementara mengenai prinsip kerja dan prosedur penggunaan alat-alat praktikum tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil.

12

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Data yang telah diperoleh dari hasil penelusuran dan informasi selama kegiatan praktikum disajikan dalam tabel 1 berikut ini. bayangan obyek sudah ditemukan, maka Apabila
untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak 2. Colony Counter Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar yang dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. lembab. Hidupkan Colony Counter Tempatkan media agar yang ada pada petri dish dengan posisi terbalik pada display dan hidupkan lampu Pasang kabel detector pada colony counter Hidupkan kalkulator Hitung koloni pada media agar yang tumbuh dengan cara menekan ujung detektor pada agar strip Jumlah koloni media yang terbentuk pada agar strip dapat dibaca pada kalkulator

13

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


3. Inkubator Inkubator (Incubator) adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Suhu di dalam inkubator konstan dan dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi. Prinsip kerjanya mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat. 4. Hot plate stirrer Hot plate stirrer adalah alat yang berfungsi untuk menghomogenkan larutan. Hot plate stirrer dapat menghomogenkan larutan lebih cepat karena dilengkapi dengan pemanas. Dengan memanaskan larutan serta memutarnya dalam waktu yang cukup lama, larutan menjadi homogeny dengan cepat. Hot plate stirrer digunakan untuk menghomogenkan larutan yang berwadah besar seperti gelas ukur dan labu Letakan larutan yang telah berwadah di bagian plate. Nyalakan alat. Atur kecepatan putaran dan suhu sesuai kebutuhan. Atur waktu yang di butuhkan. Matikan alat setelah larutan benar-benar homogen. -

Medium yang dimasukan ke dalam cawan petri dan dibungkus kertas masukan ke dalam inkubator selama 24 jam dengan suhu konstan sesuai dengan yang diinginkan.

14

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


erlenmayer.

5.

Elektrik shaker

untuk mengigantasi/mengho mogenkan medium dan mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.

Mikroba yang telah di campurkan ke dalam media kemudian di letakkan di atas elektrik shaker.

Nyalakan elektrik shaker agar medium dan mikroba tercampur dengan rata

6.

Lemari es

Tempat yang digunakan untuk menyimpan media yang telah selesai di biakan. Suhu lemari es rata-rata 5-1 c. agar proses perkembangbiakan mikroba berhenti dan tahan lama

Masukan tabung reaksi atau cawan petri yang telah berisi media yang di tempati oleh mikroba yang telah berkembang biak ke dalam lemari es.

Oven

Sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat- alat gelas yang tahan segala kehidupan panas dari macam (mikroba)

Cuci bersih alat-alat gelas yang akan di sterilisasi Lap alat hingga kering Bungkus dengan kertas coklat hingga tidah ada celah yang masuk. Masukan alat kedalam oven secara teratur. Nyalakan oven dengan suhu tertentu kemudian biarkan dalam waktu tertentu Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah

tanpa kelembaban. 8. Autoklaf Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat

15

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.

Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati. Menyalakan timbangan analitik Menyimpan alas di atas timbangan Mereset timbangan analitik meletakan objek yang akan ditimbang di atas timbanagan menghitung dan catat hasilnya

9.

Timbangan Analitik

timbangan digital yang fungsinya untuk menimbang berat sampel dan berat media. Dengan keakuratan 0.001 gram

10.

Ose

Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru

Nyalakan spirtus Pindahkan mikroba yang ada di media lama kemedia baru dengan ujung jarum ose diatas api spirtus agar tidak terkontaminasi dengan lingkungan

Ose ada dua macam yang ujungnya berbentuk lingkaran/ inoculating loop dan yang berbentuk lurus / inoculating needle.Ose berbentuk lingkaran membawa lebih banyak mikroba daripada yang ujungnya lurus

11.

Bunsen

Prinsip kerjanya mensterilkan dengan pijar api kecil,di gunakan dalam

Nyalakan korek api, dekatkan api ke sumbu pada lampu spirtus Lakukan pengerjaan secara aseptik Setelah selesai di gunakan , matikan api dengan

16

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


pengerjaaan aseptic yaitu dengan mendekatkan di sekitar pengerjaan mikroba agar tidak terkontaminasi langsung menutupnya dengan tutup spirtus

12.

Tabung reaksi

tempat atau wadah media biakan mikroba. Tabung reaksi dapat di isi media padat dan media cair.

sebelum di gunakan tabung reaksi dicuci bersih dahulu lalu di sterilkan dengan menggunakan oven ataupun autoclave. Setelah steril tabung reaksi tersebut dapat digunakan sebagai tempat atau wadah biakan mikroba.

13.

Cawan Petri

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel . Media dapat di tuangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagi penutup

Membersihkan cawan petri Lap smpai kering Bungkus alat menggunakan kertas lalu diikat Sterilisasi alat menggunakan oven atau autocalve Alat siap digunakan

14.

Pipet tetes

Membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu dengan yang lain dalam jumlah sangat kecil(tetes demi tetes)

Mula-mula bilas gelas kimia atau tabung reaksi dengan larutan dengan larutan dari labu takar. tuangkan larutan ke dalam gelas kimia atau tabung reaksi, untuk membilas pipet. Pipet 3 sampai 5 ml larutan

pegang pipet pada arah horizontal, lalu pipet diputar-putar sehingga semua bagian dalam pipet dibasahi larutan. Pegang pipet dengan ibu jari dan jari tengah. Gunakan jari telunjuk untuk menekan ujung atas pipet, tidak terlampau kuat tetapi seringan mungkin, cukup menjaga agar larutan tidak keluar. Sebelum ujung pipet dicelupkan kedalam larutan, tetesan cairan yang terdapat di ujung pipet ditiup keluar, atau tetesan cairan ini diusap dengan kertas saring.

17

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Sedot larutan sampai kira-kira 1 cm diatas garis batas. Kemudian hentikan penyedotan dan menutupi ujung pipet dengan jari telunjuk. Pegang pipet pada arah vertikal dan garis batas volum berada pada ketinggian yang sama dengan mata. Kurangi tekanan jari telunjuk pada pipet, sehingga larutan mengalir keluar sampai dasar misniskus mencapai garis batas. Sentuhan ujung pipet pada suatu alat gelas untuk menyingkirkan tetesan yang terdapat di ujung pipet. Selanjutnya, larutan dikeluarkan melalui dinding bejana penampung, dengan kedudukan pipet vertikal dan ujung pipet menyentuh dinding bejana, selama kurang lebih 15 detik. 15. Pipet Ukur Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui.

cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diinginkan. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar. Masukan pipet ukur kedalam balon pipet Hisap cairan yang akan di pindahkan dengan menekan balon hingga kempis Atur skala yang diinginkan Pindahkan cairan yang ada di pipet ukur ke tempat lain dengan menekan tombol keuaran pada balon

16.

Balon Pipet

Filler ( balon pipet) adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masingmasing saluran memiliki katup

17.

Dry stirrer

Dry stirrer memiliki fungsi yang sama dengan hot plate stirrer , hanya saja dry stirrer di gunakan untuk menghomogenkan larutan yang berwadah tabung reaksi.

Letakan larutan yang berwadah tabung reaksi kedalam dry stirrer. Nyalakan alat. Atur waktu serta koecepatan putaran sesuai kebutuhan. Matikan alat jika larutan telah homogen.

Tabel 1. (Hasil praktikum pengenalan alat-alat praktikum) 4.2. Pembahasan.

18

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Dari praktikum pengenalan alat- alat praktikum ini, diperoleh hasil bahwa praktikum bidang mikrobiologi memerlukan penanganan sterilitas, baik sterilitas pada praktikan maupun alat-alat praktikumnya. Diantaranya, sebelum dan sesudah praktikum dilakukan, praktikan menggunakan alkohol untuk mensterilkan tangan dan meja kerja praktikum. Sedangkan untuk alat-alat praktikumnya, cara mensterilkannya tergantung dari bahan dan jenis alat tersebut. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut mempunyai karakter dan perlakuan sterilisasi yang berbeda,karena perlakuannya mempengaruhi fungsi yang spesifik tergantung

jenis alatnya,bisa saja nantinya akan mempengaruhi nilai takaran dan keakuratannya,juga mempengaruhi kinerja alat itu sendiri. Adapun contoh alat yang perlu perlakuan penanganan sterilisasi khusus diataranya seperti spektrofotometer, autoklaf, laminar air flow, neraca analitik, coloni counter, shaker, spektrofotometer, waterbath, oven, sentrifuge, dan destilasi air.

4.3 Pendalaman

a. Menurut Saudara, proses sterilisasi apa yang paling tepat untuk melakukan sterilisasi media kultur ? Menurut saya proses sterilisasi yang tepat untuk melakukan sterilisasi media kultur adalah dengan menggunakan oven sebagai alat yang mensterilkan berbagai alat media kultur pada praktikum mikrobiologi artinya proses sterilisasi yang kering yang saya pilih, karena bila menggunakan proses sterilisasi yang basah yaitu menggunakan autoklaf sebagai alatnya. Bisa menutup kemungkinan menggunakan proses sterilisasi dengan proses yang basah akan memicu adanya mikroba karena mensterilkannya dengan menggunakan air, sedangkan bila menggunakan

19

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


proses sterilisasi dengan oven, tidak menutup kemungkinan adanya mikroba karena suhu yang ada pada oven dapat mencapai 250C. Dan mikroba pun tidak ada yang hidup pada suhu tersebut. b. Jelaskan oleh Saudara perbedaan utama antara hot plate stirrer dengan electric shaker. Bila Hot Plate Stirrer digunakan untuk menghomogenkan larutan yang bersifat kering dan dapat ditentukan pula pada suhu kamar maupun suhu yang lebih tinggi, sedangkan Electric Shaker digunakan untuk menghomogenkan larutan yang sifatnya cair, namun hanya bias dilakukan pada suhu kamar, tidak dengan suhu yang tinggi. c. Jelaskan oleh Saudara, prinsip kerja dari balon pipet. Apa kerugian yang mungkin dihadapi apabila tidak menggunakan balon pipet tersebut? Balon pipet adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Kerugian yang dihadapi bila tidak menggunakan balon pipet maka pada saat kita akan mengeluarkan cairan pada pipet ukur karena mungkin terlalu banyak cairan yang dimasukkan akan sulit untuk mengeluarkannya, dengan menggunakan pipet tetes pun mungkin tidak akan efisien, dari itu pipet ukur dipasang balon pipet pada pangkalnya karena dapat memudahkan untuk menghisap atau mengeluarkan cairan yang akan kita keluarkan lebih mudah. Balon pipet memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur. Dengan begitu lebih mudah untuk kita dalam mengeluarkan atau memasukkan cairan yang diinginkan. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah pada saat bekerja di laboratorium mikrobiologi diperlukan ketelitian, kehati-hatian, kebersihan dan juga kedisiplinan baik dari praktikan nya maupun dari sterilisasi tempat praktikum.

20

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM


Hal yang harus dilakukan sebelum bekerja di laboratorium di antaranya, praktikan harus steril, baik sebelum masuk maupun keluar ruangan. Tidak banyak bicara, mengenakan sandal jepit bersih, jas lab dan masker bila perlu . Lalu alatalat yang dipergunakan dalam praktikum harus dibersihkan dan disterilkan sebelum dan sesudah dipakai agar tidak terkontaminasi.Dan juga walaupun alatalat yang dipergunakan dalam laboratorium mikrobiologi kebanyakan adalah alat yang bergantung listrik dan modern serta praktis, namun praktikan harus berhatihati dan mengetahui fungsi serta prosedur tepat dalam penggunaan alat agar tidak ada kesalahan.

21

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM

DAFTAR PUSTAKA

http://akuadalahkamu.wordpress.com/2009/01/13/konsep-laboratorium/ http://antiserra.wen.su/alkes.html http:/www.che.itb.ac.id/download/modul.pdf http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/08/mengenal-mikroskop/ http://www.rlc.dcccd.edu/mathsci/reynolds/micro/lab_manual.html http://www.scribd.com/doc/51629380/pengenalan-alat-praktikum

22

You might also like