Professional Documents
Culture Documents
dr. Muhammad Ali Faisal, Sp.M, M.Sc Bagian Ilmu Penyakit Mata FK Unlam RSUD Ulin Banjarmasin
Fungsi Konjungtiva: menghalangi masuknya benda asing, mikroorganisme atau benda berbahaya ke dalam orbita
Mengandung 2 tipe kelenjar: 1. Yang memproduksi Musin: - sel goblet ( pada lapisan epitel, terpadat di bagian inferonasal), kripte Henle (sepertiga atas konjungtiva palperbra superior & sepertiga bawah konjungtiva palpebra inferior). - kel. Manz ( di sekeliling limbus) 2. Kelenjar lakrimal tambahan: - Kelenjar Krause - Kelenjar Wolfring
Pemeriksaan Konjungtiva
Konjungtiva palpebra: Normal: merah muda, tipis, halus, basah dan mengkilat Abnormal: lebih merah, pucat atau anemi
Pemeriksaan Konjungtiva
lanjutan
Konjungtiva fornik: Inferior: lebih dangkal dari superior Superior: lebih merah karena pembuluh darah banyak Diperhatikan kasar halus, basah tidak, ukuran, eksudat, benda asing.
Pemeriksaan konjungtiva
Konjungtiva bulbi:
lanjutan
Diperhatikan kemerahannya, mengkilatnya, kebasahannya dan pembengkakan Merah: proses radang, iritasi, pembendungan, perdarahan, hemangioma Perubahan bentuk: flikten, penguikulum, pterigium, simblefaron, pseudopterigium, pterigium artefisialis (flap conjungtiva)
Kelainan Konjungtiva
Radang (infeksi, imunologis) Degeneratif Neoplasma Komplikasi penyakit sekitar mata Berhubungan dengan penyakit sistemik
Penyebab Konjungtivitis
Bakteri Klamidia Virus Riketsia Jamur Parasit Imunologi Autoimun Zat kimia Tak diketahui Disertai penyakit sistemik
Injeksi Konjungtiva
Sekret
Sekret Mucus
Folikel
Papil
Kemosis
Pseudomembran
Membran
Perdarahan Subkonjungtiva
Pemeriksaan Laboratorium
Kerokan langsung sekret konjungtiva Pewarnaan Gram dan Giemsa Bisa ditemukan:
Sel-sel radang PMN Sel-sel mononuklear Sel bakteri Hife jamur Sel eosinofil
Diagnosis
Berdasarkan pemeriksaan Klinis
Hiperemia konjungtiva Sekret Edema konjungtiva
Penatalaksanaan
Spesifik tergantung penyebab 2 penyebab utama konjungtivitis bakteri akut:
Streptococcus pneumoni Haemophyllus aegypticus
Antibiotik:
Gentamycin 0,3% Chloramfenicol 0,5% Polimixin Tobramycin
Hyfe Jamur
Medium Kurtur
Penatalaksanaan
lanjutan...
Konjungtivitis virus: suportif dengan kompres hangat, bersihkan sekret & air mata buatan. Konjungtivitis alergi:
Antihistamin (Antazoline 0,5%, Naphazoline 0,05%) Kortikosteroid (Dexamethason 0,1%)
Konjungtivitis Vernalis
Penyulit
Terbentuk: Phlikten Keratitis epitelial Ulkus
Phlikten
Keratokonjungtivitis Adenoviral
Ulkus Kornea
Simblefaron
Prognosis
Umumnya self limited disease Sembuh dalam 10 14 hari tanpa pengobatan Sembuh dalam 1 3 hari dengan pengobatan Konjungtivitis akibat Stafilokokus sering menjadi kronis
Konjungtivitis Bakteri
Trakoma
Degenerasi Konjungtiva
Penguikulum: - Lesi kuning keputihan pada konjungtiva bulbi pada nasal atau temporal limbus. - Hitologis: degenerasi serabut kolagen di stroma, penipisan epitel, kadang-kadang pengapuran. - Kadang-kadang dapat meluas secara lambat. - Eksisi jarang diperlukan.
Penguikulum
Pterigium -Proses degenerasi dan hipertrofi -Berbentuk segitiga -Banyak pada iklim panas, respons terhadap kekeringan kronis, terpapar sinar matahari. -Histologis: neovaskularisasi dan terjadi
penebalan epitel. Destruksi membr. Bowmans dan lamella kornea superfisial
Pterigium
Concreation (lithiasis)
-Deposit kalsium pada konjungtiva palpebra orang tua. -Asimptomatik, kadang-kadang mengerosi epitel sensasi benda asing. -Dapat dihilangkan dengan jarum.
Lithiasis
Kiste retensi
-Asimptomatik -Benjolan dengan dinding tipis, berisi cairan jernih -Bila cukup besar iritasi atau mengganggu penggunaan kontak lensa : eksisi
Kista Retensi
Terima Kasih
SEMOGA BERMANFAAT........