You are on page 1of 1

Analisis Perhitungan Unit Cost Head CT-Scan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan Metode Activity Based Costing Muhamad

Afrizal Farkhan
Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

LATAR BELAKANG
Indonesia yang tergabung dalam UN dan termasuk dalam negara berkembang yang turut mensukseskan MDGs, memberikan kesempatan bagi pihak swasta baik berupa yayasan ataupun perseroan terbatas agar dapat membangun rumah sakit, hal ini dituangkan pada peraturan menteri kesehatan nomor 920/ Menkes/Per/XII/1986 tentang upaya pelayanan kesehatan swasta di bidang medik. Peraturan ini dikeluarkan dengan tujuan taraf kesehatan di Indonesia meningkat, karena dengan peraturan tersebut jumlah tempat pelayanan kesehatan akan bertambah, selain itu karena jumlah yang bertambah makan akan meningkatkan kualitas dengan tingginya kompetisi. Setiap tahun, 32.000 orang meninggal di Indonesia karena kecelakaan lalu lintas. Tingginya angka kejadian kecelakaan membuat pihak rumah sakit harus siap dalam menerima pasienpasien dengan cidera kepala yang berkaitan sangat erat dengan kecelakaan lalu lintas, karena kecelakaan dapat terjadi di mana saja, dan saat terjadi kecelakaan, korban akan dibawa ke rumah sakit yang terdekat. Rumah sakit harus siap dalam segala aspek untuk menangani kasus cidera kepala baik dari sumber daya manusianya yang terampil, sarana, prasarana serta berbagai macam pemeriksaan penunjang untuk membantu menentukan diagnosis serta prognosis pasien. Dengan latar belakang pemikiran seperti ini dapat disimpulkan bahwa CT-scan menjadi suatu alat penunjang yang sangat diperlukan bagi rumah sakit. Peluang bisnis yang dapat diambil adalah rumah sakit yang telah memiliki CT-scan dapat menjadi rumah sakit rujukan untuk CTscan bagi rumah sakit lainnya yang tidak memiliki CT-scan, terutama bagi rumah sakit swasta yang baru saja berdiri, karena kecil kemungkinannya rumah sakit tersebut telah memiliki CTscan. Pihak manajemen memiliki tantangan sekaligus merupakan kesempatan dalam persaingan untuk memberikan harga yang bersaing termasuk pelayanan penunjang seperti CT-scan karena tingkat utilisasi yang tinggi.

KEASLIAN PENELITIAN
Nishi Dewi Ruci, 2011. Analisis Unit Cost Akomodasi ICU dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul). Perbedaan dengan penelitian ini adalah Activity Based Costing digunakan untuk menghitung unit cost pada penggunaan head CTScan, sedangkan penelitian Nishi Dewi Ruci menghitung unit cost dari akomodasi ICU. Rima Seniarty, 2008. Pola Kebijakan Pentarifan Jasa Layanan Bedah di Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri. Perbedaan dengan penelitian ini adalah Rima Seniarty melakukan analisis pada kebijakan penentuan tarif layanan bedah di RS Bedah Ropanasuri.

MANFAAT PENELITIAN
Untuk Perserikatan Muhammadiyah Sebagai masukan dalam menentukan perencanaan dan pengendalian biaya pelayanan di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Untuk MMR UMY Dapat dijadikan untuk bahan kajian dalam melakukan evaluasi erhadap perencanaan lebih lanjut dalam upaya mengevaluasi tarif yang ada serta melakukan efisiensi biaya. Untuk Peneliti Dijadikan bahan pembelajaran dalam memperluas wawasan keilmuan di bidang manajemen rumah sakit.

RUMUSAN MASALAH
Berapakah unit cost Head CT-Scan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan metode activity based costing? Apakah ada perbedaan dari hasil perhitungan unit cost Head CTScan dengan metode activity based costing dan biaya yang diterapkan oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta?

TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui unit cost Head CT-Scan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan metode activity based costing Mengetahui perbedaan antara hasil perhitungan unit cost Head CT-scan berdasarkan metode activity based costing dengan biaya yang diterapkan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Muhamad Afrizal Farkhan


2012 1030 063

You might also like