You are on page 1of 4

d.

Anatomi-Fisiologis Kehamilan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mamma), danjuga termasuk perubahan pada hormon-hormon. Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus; disamping itu, serabut-serabut kolagen yang ada pun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen, sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat dan prosesus xifoideus (27 cm). Pemeriksaan fundus uteri dikaitkan dengan umur kehamilan, besar, atau beratnya janin. Vagina dan Vulva Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisaso mengakibatkan vagina dna vulva tampak lebih merah, agak kebirubiruan (livide), tanda ini disebut tanda Chadwick. Pembuluh-pembuluh darah alat genitalia interna akan membesar. Hal ini karena oksigenisasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut meningkat. Sehingga apabila terdapat kecelakaan pada kehamilan atau persalinan, maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat menyebabkan kematian. Mamma Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen, progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Papilla mamma akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam. Sirkulasi darah Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu hamil akan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Ginjal Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal

meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung. Sistem respirasi Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditentukan pada kehamilan 32 minggu ke atas, oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam dan bagian bawah toraksnya juga melebar. Paru-paru Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Metabolisme dalam kehamilan Pada wanita hamil, BMR dan sistem endokrin akan meninggi, dan tampak jelas kelenjar gondoknya (glandula tireoidea). BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir. Hormon Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah hCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan. Plasenta juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati, selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Keadaan Hormonal Saat Kehamilan Sistem endokrin memiliki peran yang sangat penting dalam kehamilan dalam berbagai aspek. Dimulai dari adanya Implantasi, plasentasi, adaptasi maternal, perkembangan dan pertumbuhan janin, persalinan serta transisi janin menuju kehidupan ekstra uterine. Pada proses kehamilan terjadi perubahan hormon sehingga menyebabkan perubahan organ dan sistem tubuh seorang ibu hamil.Pengeluaran hormon dikontrol oleh: kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, indung telur, serta plasenta. Kelenjar hipofisis anterior membesar 50% selama kehamilan Pada kehamilan, plasenta membentuk beberapa hormon: 1). Human Chorionic Gonadotropin ( hCG ) a. Hormon yang hanya ditemukan dalam darah dan urine wanita hamil b. Dibentuk oleh lapisan jaringan bagian luar janin serta plasenta yang terbentuk pada awal pertumbuhan janin ( trofoblas ) c. Fungsi : Mencegah involusi normal dari korpus luteum pada akhir siklus seksual wanita

Menyebabkan korpus luteum menyekresikan lebih banyak lagi hormonhormon kehamilan, progesteron dan estrogen untuk mencegah menstruasi dan menyebabkan endometrium terus tumbuh serta menyimpan nutrisi dalam jumlah besar Menimbulkan perangsangan sel-sel interstisial testis, sehingga mengakibatkan pembentukan testosteron pada fetus pria sampai waktu lahir. Mencegah terlepasnya sebagian besar endometrium dari dinding uterus pada akhir siklus seksual bulanan wanita yang akan mengakibatkan terhentinya kehamilan.

Namun kadar HCG ini tinggi hanya ketika awal kehamilan dan akan terus turun pada minggu ke 16 sampai 20 kehamilan. Dan akan terus berlanjut pada kadar ini selama sisa kehamilan. 2). Estrogen a. Meningkat menjadi 30 kali normal mendekati akhir kehamilan b. Fungsi : Proliferatif pada sebagian besar organ reproduksi dan organ penyertanya. Jumlah estrogen yang berlebihan akan menyebabkan pembesaran uterus, pembesaran payudara, pertumbuhan struktur duktus payudara, dan pembesaran genitalia eksterna wanita Merelaksasi berbagai ligamentum pelvis, sehingga persendian sakroiliaka menjadi relatif lentur dan simpisis pubis menjadi elastis yang nantinya akan mempermudah jalannya fetus melalui jalan lahir. 3).Progesteron a. Meningkat kira-kira 10 kali lipat selama kehamilan b. Fungsi : Menyebabkan sel-sel desidua tumbuh dalam endometrium uterus, yang mana sel-sel ini mempunyai peranan pentig dalam nutrisi embrio awal Menurunkan kontraktilitas uterus gravid, sehingga mencegah kontraksi uterus yang menyebabkan abortus spontan Membantu perkembangan hasil konseptus bahkan sebelum implantasi, karena progesteron meningkatkan sekresi tuba fallopi dan uterus untuk menyediakan bahan nutrisi yang sesuai untuk perkembangan morulla dan blastokista Membantu estrogen mempersiapkan payudara ibu untuk laktasi. 4). Human Chorionic Somatomammotropin ( hCS ) a. Mulai disekresikan kira-kira minggu ke-5 kehamilan b. Dikenal juga sebagai Human Placental Lactogen ( hPL ) c. Fungsi : Menyebabkan perkembangan sebagian payudara dan menyebabkan laktasi Merangsang pertumbuhan Menyebabkan penurunan sensitivitas insulin penggunaan glukosa pada ibu, sehingga membuat jumlah glukosa yang tersedia untuk fetus lebih besar Faktor-faktor Hormonal lain dalam kehamilan 1). Sekresi Hipofisis

a. Kelenjar hipofisis anterior membesar paling sedikit 50 % b. Meningkatkan produksi kortikotropin, tirotropin, dan prolaktin c. FSH dan LH hampir ditekan akibat efek penghambat estrogen dan progestreron dari plasenta 2). Sekresi kortikosteroid a. Sekresi aldosteron meningkat sekitar 2 kali lipat, mencapai puncaknya pada akhir kehamilan. Bersama dengan estrogen menyebabkan untuk mereabsorbsi kelebihan Natrium dari tubulus ginjal b. Meningkatnya glukokortikoid yang akan membantu mobilisasi asam-asam amino dari jaringan ibu sehingga asam-asam amino ini dapat dipakai untuk sintesis jaringan fetus 3). Sekresi Kelenjar Tiroid a. Membesar sampai 50 % selama kehamilan b. Meningkatkan produksi tiroksin sesuai dengan pembesaran tersebut 4). Sekresi kelenjar Paratiroid a. Biasanya juga membesar selama kehamilan khususnya apabila ibu hamil mengalami defisiensi Kalsium b. Pembesaran ini akan menyebabkan absorpsi kalsium dari tulang ibu, sehingga mempertahankan konsentrasi ion kalsium normal dalam cairan ektraseluler ibu ketika janin mengambil kalsium untuk osifikasi tulang-tulangnya sendiri. 5). a. b. c. Sekresi Relaksin Hormon ini muncul pada awal kehamilan Bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas rahim Melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan

6) Sekresi tiroid Kelenjar tiroid membesar sampai 50% selama kehamilan. Hal ini pengaruhi oleh hCG dan estrogen. HCG yang meningkat pada trimester pertama menyebabkan TSH menurun. Estrogen TBG naik dalam serum (pada keadaan tidak hamil kadarnya berkisar antara 12-30 ug/L sedangkan pada kehamilan dapat mencapai 30-50ug/L) kenaikan ini dapat menyebabkan kadar T4 total yang tinggi, meskipun sebenarnya fungsi tiroid tidak meningkat, sehingga untuk melihat fungsi tiroid yang lebih tepat perlu diperiksa kadar T4 bebas (fT4 = Free thyroxine)

You might also like