You are on page 1of 3

The bradykinesia of Parkinsons disease begins asymmetrically in about 75 percent of patients.

11 It is often described by the patient as a weakness of a hand or leg, but strength testing reveals no abnormalities. However, assessment of dekterity by finger tapping and toe tapping shows slowing, reduced amplitude of movement, and irregular cadence that become more apparent as the patient continues the movement. Fine movements are affected more than large movements, so that the patient first notices difficulty using small tools and fastening buttons. Repetitive movements also suffer; for example, brushing the teeth may be difficult. The rigidity of Parkinsons disease may be experienced as stiffness associated with vague aching and discomfort of a limb suggesting musculoskeletal syndromes, particularly bursitis and tendinitis. In the arm, the rigidity may progress to a frozen shoulder.14 Early Parkinsons disease may cause slowing of gait, dragging of the foot, and decreased arm swing on the affected side that can suggest a mild hemiparesis. Patients may notice difficulty getting out of cars, rising from deep chairs, and rolling over in bed. However, a shuffling gait, freezing, and falls are rare in early disease. The separation of the feet in Parkinsons disease is normal or even narrow; a wide-based gait suggests other diagnoses. Shuffling gait disorders with other causes were the second most common misdiagnosis of Parkinsons disease in general practice.13 The diagnosis of Parkinsons disease is based on a careful history taking and physical examination. There are no laboratory tests or imaging studies that confirm the diagnosis. Magnetic resonance imaging of the brain or other tests may be appropriate in some patients, particularly those with prominent gait abnormalities, to exclude other conditions, but are seldom necessary in a typical case. Ligands that bind the dopamine nerve terminals; such as ligands are available in Europe and are undergoing testing in the United States. Dopamine-transporter imaging may provide useful diagnostic information for treatment when clinical findings are subtle or equivocal.15, 16 The patients response to a trial of levodopa has been suggested as a diagnostic test for Parkinsons disease but is of questionable value, particularly if the severity of symptoms does not justify long-term therapy with levodopa.17 There is a long list of causes of parkinsonism that includes toxins, infections of the central nervous system, structural lesions of the brain, metabolic disorders and other neurologic

disorders. Most of these causes are rare and are generally suggested by atypical features in the history or examination. In practice, the clinician routinely needs to consider two alternative diagnoses: drug-induced parkinsonism and parkinsonism-plus syndromes.

^TRANSLATE^

Bradikinesia pada penyakit Parkinson dimulai secara asimetris pada sekitar 75 persen kasus.11 Hal ini sering digambarkan sebagai kelemahan pada tangan atau kaki, tetapi pada tes kekuatan motorik tidak terdapat kelainan. Namun, penilaian dekterity oleh penyadapan jari dan penyadapan kaki menunjukkan adanya perlambatan, berkurangnya amplitudo pergerakan, dan irama yang tidak teratur yang menjadi lebih nyata pada pasien. Gerakan halus lebih dominan terganggu dibandingkan gerakan kasar, sehingga hal pertama yang sering dikeluhkan pasien adalah kesulitan menggunakan alat-alat yang kecil dan memasang kancing baju. Gerakan berulang juga sulit dilakukan, seperti, menyikat gigi. Kekakuan pada penyakit Parkinson tampak pada kekakuan yang berhubungan dengan sakit yang tidak jelas dan ketidaknyamanan tungkai menunjukkan adanya sindrom muskuloskeletal, terutama bursitis dan tendinitis. Di lengan, kekakuan dapat berlanjut ke kekakuan pada bahu.14 Gejala dini penyakit Parkinson dapat berupa perlambatan langkah, menyeret kaki, dan penurunan ayunan lengan di sisi yang terkena, yang dapat menunjukkan hemiparesis ringan. Pasien mengalami kesulitan keluar dari mobil, bangkit dari tempat duduk, dan berguling di tempat tidur. Namun, gaya berjalan menyeret, kekakuan, dan jatuh jarang terjadi pada penyakit dini. Pemisahan kaki pada penyakit Parkinson adalah normal atau bahkan sempit; gaya berjalan lebar menunjukkan diagnosis lain. Kelainan langkah menyeret dan gejala lainnya adalah kesalahan diagnosis penyakit Parkinson pada praktek umum.13 Diagnosis penyakit Parkinson didasarkan pada anamnesis yang cermat dan pemeriksaan fisik. Tidak ada tes laboratorium atau studi pencitraan yang dapat menegakkan diagnosis. MRI otak atau tes lain mungkin cocok pada beberapa pasien, terutama yang dengan kelainan cara

berjalan, untuk menyingkirkan kondisi lain, tetapi jarang diperlukan dalam kasus yang khas. Ligan yang mengikat terminal saraf dopamin; seperti ligan yang tersedia di Eropa dan sedang mengalami pengujian di Amerika Serikat. Pencitraan dopamin-transporter dapat memberikan informasi diagnostik yang berguna untuk pengobatan ketika temuan klinis sangat minim.
15, 16

Tanggapan pasien untuk percobaan levodopa telah disarankan sebagai tes diagnostik untuk penyakit Parkinson tetapi nilainya masih dipertanyakan, terutama jika keparahan gejala tidak dibenarkan pada terapi jangka panjang dengan levodopa.17 Ada banyak penyebab penyakit Parkinsonism, termasuk toksin, infeksi pada system saraf pusat, lesi structural di otak, penyakit metabolic, dan kelainan neurologic lainnya. Kebanyakan kasusnya jarang dan biasanya dianggap sebagai kelainan atipikal pada pemeriksaan. Di tempat praktek, dokter biasanya mengajukan dua alternative diagnosis: Parkinsonism yang dipicu oleh obat-obatan dan sindroma parkinsonisme plus.

You might also like