You are on page 1of 12

METODE PELAKSANAAN

SATUAN KERJA KEGIATAN PAKET PEKERJAAN LOKASI TAHUN ANGGARAN : PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN GORONTALO : INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN : INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN POTENSIAL YANG MENINGKAT KUALITASNYA : PENINGKATAN JALAN USAHA TANI : DESA BONGO NOL KECAMATAN PAGUYMAN KABUPATEN BOALEMO : 2012

I.

MANAJEMEN

I.1 UMUM Lokasi pekerjaan PENINGKATAN JALAN USAHA TANI berada di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Pekerjaan jalan ini dimaksudkan untuk membangun kondisi jalan dan prasrana lainnya, sehingga transportasi darat lebih lancar. Dengan semakin lancarnya transportasi maka dengan sendirinya hasil pertanian masyarakat dapat lebih mudah dipasarkan ke daerah-daerah lain. Sehingga pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dapat lebih meningkat. Dan pada akhirnya taraf perekonomian masyarakat pedesaan lebih maju dan makmur. I.2 SITE PLAN (Fasilitas Tempat) Site Fasilitas diperlukan untuk mengorganisir dan mengintegrasikan secara efisien dan efektif semua komponen sarana dan prasarana yang menjadi bagian dari pekerjaan persiapan proyek untuk menunjang kelancaran pelaksanaan konstruksi seperti : penentuan kantor kontrakror, kantor proyek, kantor direksi, gudang proyek, laboratorium, stock yard, area perbengkelan ( workshop ) dan akses jalan raya. I.3 MANAJEMEN KONTRAKTOR Manajemen proyek akan dikelola secara satu kesatuan secara utuh. Sistem komunikasi menjadi alat utama untuk menunjang terlaksananya pelaksanaan manajemen yang baik. Prinsip hemat biaya, tepat waktu dan cermat mutu selalu menjadi landasan didalam system yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan. I.3.1 STRUKTUR ORGANISASI Proyek ini akan dikerjakan oleh Tim Work yang dikendalikan oleh seorang Project Manager dengan dibantu oleh Office Manager / Administrator dan Keuangan, Equipment dan Logistic Manager, Material Engineer ( Pengendali Mutu ), dan Supervisor. Personil inti lebih diprioritaskan yang mempunyai sertifikat General Superintendent jalan dan pengalaman pekerjaan sejenis. Dalam pelaksanaan dilapangan akan dibagi menjadi 2 section ( bagian ) yang masingmasing section akan dikoordinir oleh General Superintendent. I.3.2 SISTEM KOORDINASI

Project Manager akan memantau semua aktifitas keseluruhan dalam proyek ini termasuk pengadministrasian, engineering dan pelaksanaan kerja di lapangan (pengawas dari pemilik) dan konsultan akan membantu General Superintendent menangani segala permasalahan teknis maupun sosial yang terkait dengan lokasi pekerjaan, hubungan dengan pekerjaan dan administrasi terkait dengan segala ijin / request. Project Manager bertanggung jawab atas kelangsungan semua aktifitas pekerjaan lapangan, yang dibantu oleh General Superintendent, Highway Engineer, pengawas mutu (Material Engineer), serta Supervisor terhadap semua pekerjaan sesuai kontrak. I.3.3 URAIAN NARATIF BAGIAN STRUKTUR ORGANISASI Pada prinsipnya penentuan struktur organisasi merupakan tugas dan tanggung jawab dari manajemen kantor wilayah sebagai pusat unit operasional proyek. Untuk tujuan ini penempatan organisasi telah mempunyai fungsi utama sebagai berikut : Untuk melayani pemilik proyek tehadap kepuasan mereka dengan menggunakan kualitas terbaik dari produk akhir dan pemenuhan kerja dalam batas mutu dan waktu yang dijadwalkan. Untuk mengkoordinir penggunaan sumber daya manusia, teknologi serta manajemen sebagai keberhasilan proyek. I.3.4 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Bagan struktur organisasi lapangan terdiri dari : a. General Superintendent b. Highway Engineer c. Quantity Engineer d. Quality Engineer ( pengendali mutu ) e. Surveyor f. Drafter g. Office Manager / Administrasi dan Keuangan h. Staf Administrasi dan Logistic Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personil tersebut adalah : a. General Superintendent dan Highway Engineer Membuat perencanaan konstruksi ( metode kerja ) untuk section yang telah ditetapkan bersama dengan highway Engineer Bertanggung jawab untuk pengelolaan seluruh aktifitas pada section yang telah ditetapkan Bertanggung jawab untuk identifikasi dan pemecahan masalah ( tindakan koreksi / perbaikan ) Peninjau gambar rancangan dan spesifikasi teknis Menetapkan program kerja bersama dengan highway engineer dan supervisor Menetapkan anggaran proyek bersama dengan highway engineer dan supervisor Mengevaluasi dan menentukan laporan kemajuan proyek b. Quantity Engineer dan Quality Engineer Mendefinisikan prasyarat pemastian kuantitas dan mutu untuk setiap kegiatan dengan mengacu pada RKS dan spesifikasi teknis

Mempersiapkan program pemastian mutu meliputi instruksi kerja untuk mandor berdasarkan metode kerja Menetapkan personil setiap minggu untuk inspeksi dan tes terhadap produk setiap hari berdasarkan program kerja Untuk menyesuaikan program kerja dan mengadakan tindakan koreksi, jika dalam hal produk kerja berada dibawah standar spesifikasi Mengecek implementasi dan efektifitas pelaksanaan pemastian mutu pada manajemen proyek sesuai jadwal audit Koordinasi proses non pelaksanaan selama proses konstruksi c. Surveyor dan Drafter Peninjau gambar design dan spesifikasi teknis Menetapkan metode konstruksi dan program kerja bersama dengan staf teknik / administrasi kontrak Mengendalikan dan mengarahkan para mandor dan tenaga kerja menurut program dan metode kerja ( instruksi kerja ) yang mengacu kepada spesifikasi dan anggaran proyek yang siap ditentukan Menetapkan secara mingguan program kerja dan menginformasikan hasil kerja keseharian kepada staf teknik dan pengawas direksi Mengevaluasi dan menentukan laporan kemajuan proyek Menyesuaikan program kerja dan mengadakan tindakan jika dalam hal-hal kerja tidak mencapai dari program kerja d. Staf Administrasi dan Logistik Menangani Korespondensi dan administrasi ( surat menyurat ) Menangani administrasi manajemen proyek ( penyajian dll.) Menangani inventaris, pemeliharaan dan kebersihan kantor lapangan Menangani administrasi perjalanan dinas dan pemeliharaan mess poll perusahaan Pertanggungjawaban cash flow proyek, bersama dengan seksi administrasi kontrak Mempersiapkan berita acara termyn bulanan, bersama dengan seksi administrasi, sampai proses pencairan termyn Mengontrol likuiditas proyek dalam penggunaan sumber daya dan kontrol penggunaan anggaran proyek Menangani penerimaan pembayaran dan menagani pembayaran kepada pihak ketiga ( subkon, mandor dll ) e. Kualitas Tenaga Kerja, Koordinasi Kerja, K3 dan Asuransi Dalam hal kualifikasi tenaga kerja, koordinasi kerja, K3 dan asuransi dapat kami jabarkan sebagai berikut : a. Tenaga Kerja Tenaga kerja pada pelaksanaan proyek ini meliputi Project Manager bersama staf Manajemen, termasuk penempatan tenaga kerja yang mempunyai profesi teknik diantaranya : - Mekanik operasi - Perlengkapan - Surveyor - Welder - Buruh

Personil yang menentukan dalam proyek ini mempunyai kualifikasi dan berpengalaman dalam melaksanakan proyek sejenis seperti Pekerjaan PENINGKATAN JALAN USAHA TANI .

b. Koordinasi dan Pertemuan ( Meeting ) Untuk menghindari salah komunikasi yang dapat menghambat setiap kegiatan selama periode konstruksi, sangat diperlukan koordinasi didalam suatu pertemuan rutin yang membahas masalah-masalah yang ada. Hal-hal yang perlu dibahas pada pertemuan tersebut adalah : 1. Membuat program kerja kedepan dan mengevaluasi yang lalu 2. Membicarakan tindakan koreksi terhadap segala penyimpangan yang terjadi termasuk solusinya ( mempersiapkan sumber daya tambahan atau mengoreksi metode kerja ) 3. Mengantisipasi penyediaan sumber daya untuk semua aktifitas kritis maupun non kritis c. Keamanan dan Pengamanan Manajemen proyek merencanakan untuk menentukan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) termasuk penentuan keamanan dengan menentukan personil yang peduli terhadap K3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) dibentuk untuk menentukan dan memelihara Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan personil. Akan memberikan berbagai situasi emergency yang terjadi pada lokasi proyek dalam bentuk slogan-slogan peringatan maupun pemakaian alat pengaman kerja K3 akan bekerja sama dengan puskesmas, rumah sakit atau lembaga terkait lainnya yang terdekat. d. Asuransi Pekerjaan Semua personil tenaga kerja dan pengawas yang terlibat dalam pekerjaan ini akan diasuransikan sesuai aturan tenaga kerja, asuransi terhadap alat dan hasil kerja akan diasuransikan dengan all risk assurance. Biaya dari asuransi tercover dalam harga satuan pekerjaan. I.4 WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan PENINGKATAN JALAN USAHA TANI selama 150 ( seratus lima puluh ) hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 180 ( Seratus Delapan Puluh ) hari kalender. I.5 DATA PROYEK - Lokasi proyek berada di Desa Bongo Nol Kecamatan Paguyaman, diwilayah Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan pada rencana proyek ini secara garis besar terdiri dari: DIVISI 1. UMUM Meliputi : - Mobilisiasi

1.7.

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH Meliputi : - Galian Biasa - Galian Struktur dengan Kedalaman 0 2 Meter

- Timbunan Pilihan - Penyiapan Badan Jalan

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR Meliputi : - Lapis Pondasi Agregat Kelas C

DIVISI 7. STRUKTUR Meliputi : - Beton K.250 - Baja Tulangan U-24 Polos - Pasangan Batu

II.
II.1

METODE PELAKSANAAN

PERSIAPAN DAN MOBILISASI Setelah kontrak ditandatangani, kontraktor bersama-sama Direksi segera melaksanakan Survey lapangan untuk melaksanaan pemeriksaan kondisi fisik 0 % yang mencakup struktur perkerasan lama bahu jalan. Sistem drainase dan pekerjaan lainnya . Dalam survey lapangan ini akan dibuat patok-patok ditepi jalan setiap jarak 25 m, sebagai pedoman kerja yang nantinya bila diperlukan untuk memindahkan Patok BM pada lokasi tertentu yang aman dari gangguan, langkah selanjutnya akan segera membuat rencana Jadwal mobilisasi alat-alat proyek. Adapun detail pekerjaan persiapan tersebut adalah sebagai berikut : a). Mobilisasi tenaga dan alat. Pekerjaan ini merupakan proyek yang padat alat dan tenaga . Mobilisasi alat berat dilaksanakan pada awal pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati. Daftar dan jumlah alat yang akan digunakan dapat dilihat pada daftar peralatan , sedangkan untuk tenaga kerja dipakai tenaga lokal setempat dan mendatangkan dari daerah lain yang mempunyai ketrampilan khusus. Base Camp Dalam masa persiapan, di lokasi proyek akan dibuat base camp yang dibangun semi permanen, yang dilengkapi dengan fasilitas air bersih, pembuangan air kotoran, fasilitas penerangan serta pencegahan kejahatan. Adapun lingkungan base camp ini terdiri dari bangunan-bangunan kantor Direksi, kantor kontraktor, Laboratorium, dan lain-lainnya. Mutual Check Sebelum pelaksanaan konstruksi, terlebih dahulu mutual check awal mencari tanda dasar proyek bench mark (BM) yang ketinggiannya didasarkan pada titik tetap utama yang digunakan sebagai titik referensi dan setting out pekerjaan. Bila perlu penambahan Bench Mark ditempat lain disarankan pengukuran dilakukan oleh surveyor dibantu beberapa staff. Telekomunikasi Untuk kelancaran komunikasi antar kontraktor (lapangan dan kantor) dan direksi pengawas diadakan fasilitas komunikasi berupa radio Handy Talky dan Base Station di Kantor. Fasilitas Kesehatan.

b).

c).

e).

f).

g).

h).

Selama masa pelaksanaan, kami akan menyediakan fasilitas kesehatan berupa kotak P3K. Lapangan dan Foto Sebelum melakukan pekerjaan, dilakukan pengambilan foto 0% pada setiap titik yang disetujui oleh direksi. Pada lokasi dan sudut pengambilan yang sama dilakukan pengambilan foto 50% dan 100%. Laporan awal pekerjaan lengkap dengan foto-foto mutual check awal 0% dan laporan periodik bulanan lengkap dengan foto-foto pelaksanaan pekerjaan, akan kami serahkan sebelum tanggal 10 setiap bulannya. Fasilitas Laboratorium Fasilitas Laboratorium sebagai alat Quality Control untuk menjaga konsistensi mutu pelaksanaan proyek. Adapun fasilitas yang digunakan sesuai persyaratan teknis.

Divisi 3. PEKERJAAN TANAH : Galian Biasa : Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau Penentuan elevasi tanah dasar, atau Existing yang akan digali harus Memasang patok profil/tanda batas-batas sesuai gambar pada lokasi Pekerjaan galian dilaksanakan dengan menggunakan alat Manual Sekop Selanjutnya Tanah dibuang kelokasi pembuangan dan yang sebagiannya penumpukan tanah atau material galian lainnya dari jalan atau. ditentukan terlebih dahulu / disurvey sebelum memulai kegiatan penggalian. pekerjaan yang akan digali. Linggis dll. dibuang, diratakan disekitar galian oleh Pekerja lain. Timbunan Pilihan Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan penghamparan dan pemadatan atau bahan berbutir yang disetujui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Diawali dengan memasang patok atau profil pada batas elevasi pekerjaan timbunan, dan sebelum timbunan dimulai lokasi timbunan sudah bebas dari semua kotoran, hamus, dan bahan organik lainnya. Untuk timbunan pilihan menggunakan material pilihan yang telah disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan telah ada hasil dari labortarium. Peralatan Wheel Loader digunakan untuk memuat/mengisi material timbunan kedalam dump truck. Dilokasi pekerjaan timbunan, material timbunan dihampar dengan motor grader secara merata atau perlayer, selanjutnya dipadatkan dengan menggunakan alat vibratory roller serta disiram dengan air secukupnya selama pemadatan.

Setiap lapisan atau layer timbunan dipadatkan seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi. Timbunan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menujuh kearah sumbu jalan secara terus menerus. Untuk timbunan struktur diusahan agar timbunan kedua sisi mempunyai elevasi yang sama, pada lokasi yang tidak bisah dicapai dengan menggunkan vibratory roller dipadatkan dengan alat yang lainnya misalnya alat stamper dengan ketabalan gembur perlayer 15 cm. Untuk mendapatkan pekerjaan yang rapih selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan. Penyiapan Badan Jalan Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan Luas penyiapan tanah dasar disesuaikan dengan gambar ( lebar dan panjang) Peralatan yang digunakan Motor Grader dan Vibratory Roller. Penyiapan tanah dasar bisah dilapisi dengan pekerjaan selanjutnya setelah tanah dasar

kepadatannya sudah sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi dan disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Kemiringan dan ketinggian ahkir setelah pemadatan, tidak boleh tinggi atau lebih Permukaan akhir tanah dasar akan dibuat miring melintang jalan dan dibuat Pengujian kualitas untuk kepadatan dilapangan dan daya dukung dilakukan setiap rendah satu sentimeter dari yang disyaratkan atau disetujui. cukup rata seperti yang ditetapkan atau ditunjuk dalam gambar. 200 meter panjang jalan dan CBR minimum untuk tanah dasar 5 % dan bilamana hal ini tidak dicapai, perlu dipasang bahan lapis pondasi bawah atau bahan timbunan pilihan sampai ketebalan yang diperintahkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Pemadatan lapisan tanah dibawah permukaan tanah dasar. sampai 45 % kepadatan kering maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99. 2. Lapisan lapisan yang berada 30 cm atau kurang, dan sampai permukaan tanah dasar dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum. Divisi 5. PERKERASAN BERBUTIR: Lapis Pondasi Agregat Kelas C 1. Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan tanah dipadatkan

Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan. Material kelas C diambil dari sumber yang disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Kemposisi bahan yang diusulkan untuk lapisan kelas C, bersama dengan hasil pengujian labortarium yang membuktikan bahwa sipat sipat bahan yang ditentukan dalam spesifikasi telah memenuhi.

Material klas C harus bebas dari gempalan lempung, bahan organic, atau bahan bahan lain yang tidak dikehendaki dan mempunyai mutu sedemian rupa sehingga dapat menghasilkan lapis permukaan yang keras dan stabil.

Peralatan wheel loader digunakan untuk memuat/mengisi material klas C kedalam dump truck. Dilokasi pekerjaan, material klas C dihampar dengan motor grader secara merata atau perlayer setebal gembur yang diminta dalam spesifikasi, untuk mendapatkan tebal padat sesuai dengan gambar rencana, dan selanjutnya dipadatkan sedikit demi sedikit dari pinggir ketengah sejajar dengan garis sumbu jalan sampai seluruh permukaan telah dipadatkan secara merata dan pada daerah superelevasi pemadatan dimulai dari bagian jalan yang rendah ke bagian jalan yang tinggi dengan alat tery roller & vibratory roller

Sebelum pemadatan dilaksanakan truk tangki air membasahi permukaan material klas C dengan air secukupnya atau sesuai yang ditunjuk dalam spesifikasi, pemadatan dimulai dari tepi luar jalan menujuh arah sumbu jalan dan untuk superelevasi dimulai dari daerah yang rendah menujuh yang tinggi.

Contoh bahan sebelum digunakan diserahkan pada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai.

Lapis pondasi bawah (LPB) kelas C, terdiri dari krikil, pasir dan lempung alami yang lolos ayakan 3/4 atau 19 mm, persyaratan gradasi untuk lapis pondasi bawah.kelas C sebagai berikut : 1. Ukuran ayakan : 19 mm - 100 % 4,75 mm 0,475mm 0,075mm Sipat-sipat Batas cair Indeks plastisitas : Nilai : Maksimum 40% : 6% - 20% - 51 74 % - 18 - 36 % - 10 - 22 %

2. Sipat -sipat bahan untuk lapis pandasi agregat kelas C :

Ekivalensi pasir : Minimum 25 CBR terendam : Minimum 30% 3. Kehilangan berat karena abrasi (500 putaran) : maksimum 50% 4. Untuk menentukan tingkat kepadatan dengan membandingkan terhadap test kepadatan labortarium untuk kepadatan kering maksimum dilakukan setiap 200 m panjang jalan, dan pengujian dilapangan dilakukan dengan metode kerucut pasir 5. Pemeriksaan visual dan pengukuran ketebalan setiap hari, dilakukan setiap 200 m panjang lapisan. Divisi 7. STRUKTUR : Beton K 250 : Sebelum pekerjaan beton dimulai dicek ketepatan dimensi / ukuran begesting apa sudah sesuai yang ditunjukan dalam gambar, begitu juga perancah sudah memenuhi syarat kekuatanya dan telah disetujui oleh Pimpinan Kegiatan. Semua material untuk pekerjaan beton sebelum dibawah kelokasi kerja supaya dibawah kelaboratorium untuk periksa mutu/gradasi yang diminta dalam pelaksanaan beton K250. Pelaksanaan beton berpedoman pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 atau perbaikan yang terakhir) Pengecoran dilaksanakan setelah pembesian diperiksa dan telah ada izin tertulis dari Pemimpin Kegiatan. Campuran / takarannya berpedoman pada spesifikasi / Mix desain yang telah disetujui. Beton setelah dicor selang 1 hari kalender dibasahi dengan air 2 x sehari selama waktu pengeringan berakhir ( minimal 28 hari ). 1. 2. 3. 4. 5. Baja Tulangan : Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan, pemotongan, pembengkokan dan pemasangan baja tulangan yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding antara semen, air Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton dipilih berasal dari Air yang digunakan harus bersih dari bahan-bahan yang berbahaya Gradasi agregat kasar dan agregat halus harus memenuhi Kehilangan berat kerena abrasi (500 putaran) max. 40 % dan agregat bergradasi. salah satun jenis PC yang memenuhi Spesifikasi AASHTO M85. seperti ole,garam,asam,alkali,gula atau bahan-bahan organic persyaratan Tabel 7.1.2 (1) Spesifikasi.

Diameter besi yang dibawah kelokasi disesuaikan dengan petunjuk dalam gambar serta bebas dari karatan. Panjang bengkokan & panjang lewatan (sambungan) disesuaikan dengan petunjuk yang tercantum dalam Spesifikasi. Jarak antara besi kebesi lainya disesuaikan yang ditunjuk pada gambar rencana. Setelah selesai penganyaman sebelum dlanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya (Pengecoran) kontraktor membuat Surat Permehonan untuk pemeriksaan pembesian. Menajemen Mutu : Batang baja penulangan adalah polos sesuai dengan persyaratan PBI 1971 (N!2), mutu baja yang digunakan untuk beton bertulang harus mutu U24 dengan tegangan leleh 2400 kg/m2. Baja tulangan harus bersih dan bebas dari debu, Lumpur, minyak, gemuk, atau karat. Penopang (ganjal) tulangan untuk menahan penulangan ditempatnya terbuat dari blok beton 3 x 3,5 cm dibuat dari adukan semen 1 : 2. (tabel 7.3.1) Batang baja tulangan dipotong menurut panjang yang diperlukan dan dibengkokan secara hati-hati menurut bentuk dan ukuran yang dimintah dalam gambar, jari-jari pembengkokan untuk batang tulangan diambil paling sedikit 5 kali diameter batangn yang bersangkutan (untuk U24). Baja tulangan diikat dengan kokoh untuk menghindari perpindahan tempat. Panjang sambungan bertindih (lapped splice) minimal 40 kali diameter batang dan dilengkapi dengan kait. Pasangan Batu : Setelah pekerjaan galian selasai dan telah disetujui oleh Pimpinan Kegiatan barulah pekerjaan pasangan batu dapat dilaksanakan dan didasarkan pengukuran dan bowplank yang tepat sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana. Dan apabilah ada perbedaan gambar/perobahan pada konstruksi pasangan dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Pimpinan Kegiatan. Mutu bahan bahan yang digunakan untuk pekerjaan pasangan disesuaikan dengan aturan-aturan / persyaratan yang ada pada Spesifikasi dan disetujui oleh Pimpinan Kegiatan. Cara pelaksanaan dan campurannya mengikuti aturan aturan yang ada dalam Spesifikasi serta petunjuk dalam gambar. 1. Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur (bangunan) menggukan batu muka pilihan.

2.

Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh Pimpinan Kegiatan

dengan memperhitungkan jenis, struktur dan persyaratan umum untuk stabilitas dan saling mengunci : Tebal minimum 15 cm Lebar minimum 1,5 x tebal (22,5 cm) Panjang minimum 1,5 x lebar (33,75 cm) 3. Contoh bahan yang digunakan untuk pasangan batu diserahkan kepada Pimpinan Kegiatan untuk mendapat persetujuan paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan dimulai. 4. Mutu batu yang dipilih harus bersih, keras tampa lapisan lemah atau retak dan harus memilik satu daya tahan (awet), batu-batu tersebut memiliki bentuk rata, lancip atau lonjong dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama - sama dan memberikan satu profil permukaan di dalam batas-batas ukuran yang ditetapkan dalam gambar, spesifikasi. 5. Adonan semen disesuaikan yang ditunjuk pada gambar atau atas petunjuk Pimpinan Kegiatan.

II.

MASALAH SOSIAL/ NON TEKNIS


Pada waktu pelaksanaan pekerjaan bahwa kesiapan lahan untuk Quarry dan jalan/jembatan lokasi sesuai dengan penjelasan Annwizjing masih sementara diadakan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Berdasarkan pengalaman, banyak sekali permasalahan yang dihadapi, khususnya terkait erat dengan masalah aspek- aspek pengadaan lahan bagi logistik (pembebasan tanah) dan pada kenyataannya bahwa kontraktor yang selalu berhubungan langsung dengan masyarakat, yang mempunyai masalah dengan sifat dan karakter sangat kami fahami, dengan penuh kesabaran dan keuletan serta kemauan keras alhamdulillah semua masalah dapat disesuaikan bersama dengan pihak terkait, (Direksi, Konsultan, Kontraktor, Tokoh Masyarakat, serta Aparat Desa setempat). Berdasarkan pengalaman tersebut, untuk menghadapi masalah-masalah non teknis, yang terkait dengan pembebasan/pengadaan lahan quarry maupun untuk jalan logistik pada pelaksanaan Pekerjaan Perusahaan siap menghadapi kemungkinan munculnya masalah tersebut, baik dari segi sumber daya, maupun untuk bekerja proaktif dengan masyarakat dan aparat setempat, guna mensukseskan pelaksanaan proyek tersebut. Demikian metode pelaksanaan yang kami buat, dan kami siapkan Program Gorontalo, 13 akan Februari 2012 Pelaksanaan dan Laporan, kasih. Disetujui Oleh : sesuai syarat-syarat kontrak, terima Dibuat Oleh : CV. OPAN STAR CV. OPAN STAR

MULYADI DJAHUNO Direktur

General Superintendent

You might also like