Professional Documents
Culture Documents
Diantara beberapa teori yang berhasil diakui sampai sekarang, salah satunya
adalah Teori Agenda Setting. Teori Agenda setting menekankan bahwa
Media akan dengan mudah member perhatian yang lebih kepada sebuah
topic daripada topic lain yang terabaikan. Orang-orang akan cenderung
lebih mengetahui isu apa yang diangkat oleh media dan merangkai isu apa
yang penting dan tidak penting.
Menurut Mc.Combs dan Shaw (1976), Audiens tidak hanya belajar soal isu
publik saja melalui media, akan tetapi mereka juga jadi tahu pentingnya
sebuah topik dari penekanan media massa menempatkannya. Contohnya
pada saat kampanye politik, biasanya hal ini dianggap penting oleh media.
Hal ini secara tidak sadar akan mempengaruhi kognitif pemirsa sebagai
aspek yang paling penting. Hal ini berbahaya dan bisa disalahgunakan
karena jika para pemilih bisa diyakinkan bahwa sebuah isu dalam kampanye
itu penting, maka pemilih bukan tidak mungkin akan mempergunakan hak
pilih untuk memilih kandidat yang menurut media paling kompeten.
Model Dasar
Ada sebuah analisis riset yang mengatakan bahwa isu yang paling mendapat
perhatian adalah karena pemirsa merasa familiar dan merasa topik itu
penting dalam satu periode waktu, sedangkan topik yang kurang mendapat
perhatian dengan sendirinya akan dilupakan. Untuk mengilustrasikannya,
contohnya pada kasus korupsi. Tidak ada yang baru dengan kasus korupsi
politik, tetapi karena mendapat sorotan yang luar biasa dari pers, maka topik
itu menjadi topik utama
Riset yang dilakukan oleh Rogers dan Dearing menunjukkan beberapa efek
utama atau interaksi dari Agenda setting, diantaranya adalah :
Model ini mewakili berbagai macam efek dan feedback, Agenda Setting
secara sengaja atau pun tidak dilakukan oleh media atau para pembuat
kebijakan. Kita tidak bisa memungkiri sebuah kemungkinan bahwa publik
sendiri mempengaruhi media agenda, karena media pun memilih isi
berdasarkan estimasi apa yang sedang dibicarakan publik.
Ada beberapa ketidak pastian yang disebutkan oleh Rogers dan Daring
yaitu, Media memiliki bermacam-macam kredibilitas,jadi efeknya mungkin
tidak akan sama, Berikutnya adalah isi media tidak selamanya dengan
pengalaman pribadi lingkungannya. Yang ketiga adalah banyak orang
memegang nilai-nilai yang berbeda mengenai berita kejadian dari media
massa.