You are on page 1of 8

Pendahuluan Agronomi

Agronomi merupakan disiplin ilmu pertanian yang mempelajari aspek biofisik dan biokimia yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman. Seorangahli agronomiharus berpedoman pada 4 prinsip: 1. Apakah penanganan itu secara teknik dimungkinkan? 2. Apakah produksi tanaman yang dihasilkan itu ekonomismenguntungkan? 3. Apakah pendekatan itu tidak bertentangan dengan norma-norma masyarakat? 4. Apakah penanganan itu tidak menurunkan produktivitas SDA? Ilmu agronomiberkembang menjadi 2 disiplin ilmu: ilmu tanaman (crop science) dan ilmu tanah(soil science).

Klasifikasi Tanaman
Memudahkan orang unuk mempelajari berbagai spesies tanaman menurut sistematika tertentu. Carl Linnaeusseorang ahli botani menciptakan dan mengembangkan sistem klasifikasi tersebut. *Leguminosaeaemerupakan tanaman yang memiliki kemampuan mengikat nitrogen bebas dari udara dengan pertolonganRhizobium radicicola.Spesies leguminosa berperan sebaga pohon pelindung tanaman kopi atau kakao seperti dadap, jayanti, pete cina.

Klasifikasi Agronomi
a) Menurut siklus biologi tanaman
A. Tanaman semusim atau setahun (annual crops). Seperti jagung, padi, tembakau, dan rosella. B. Tanaman kerasatau tanaman tahunan (perennial crops). Umur tanaman lebih dari setahun serta panen lebih dari sekali. Seperti kakao, kopi, teh. C. Biannual crops: tanaman yang umurnya lebih dari satu tahun, tetapi hasilnya dapat dipanen kurang dari satu tahun. Seperti tebu dan rumput.

Perkembangan Ilmu Agronomi


Et 430 M Xenophon menyebut bahwa membenamkan bahan hijau ke dalam tanah berarti memperbaiki kesuburan tanah. Et 1760-an Francis Home mengintroduksi 2 motode penelitian dalam mempelajari problema hara tanaman: kultur pot dan analisis tanaman. Et 1804 Theodore De Saussure membuktikan bahwa oksigen dibutuhkan tumbuh-tumbuhan untuk asimilasi. Et 1840 Liebig dalam bukunya Chemistry in its Application to Agriculture and Physiology menyatakan bahwa jika salah satu hara tanaman esensial mengalami defisiensi maka tanah tersebut tidak subur. Kecuali ditambah unsurnya.

2. Menurut Pengelolaan Usaha Pertanian


A. Tanaman usahatani (farm crops)termasuk perkebunan rakyat. Tanaman pertanian rakyat khususnya tanaman pangan diusahakan dalam luasan lahan-lahan kecil maupun di lahan kering. B. Tanaman perkebunan besar (estate crops)dikelola menurut manajemen dan teknologi moderndisertai modal yang intensif.Minimal 24 ha.Semua produk yang dilempar ke pasar dalam bentuk menta maupun terolah.Contohnya

perkebunnnaaan padi oleh PT Palembang Rice Estate.

3. Menurut Kegunaan
Tanaman Pangan: a) Tanaman penghasil karbohidrat: padi, jagung, gandum, sorgum, ketela pohon, ubi rambat, kentang, gembili, talas, sente, arrouroat, ganyong, sagu. b) Tanaman penghasil protein: Kedelai, kacang hijau, kecipir, tanaman kacang-kacangan. c) Tanaman penghasil lemak: kacang tanah, bunga matahari, wijen, kelapa, kelapa sawit. d) Tanaman penghasil mineral dan vitamin: Sayur-sayuran dan buah-buahan. Berdasarkan bentuk produk yang dihasilkan, tanaman pangan dibagi menjadi: a. Tanaman serealia (cereals) b. Tanaman kacang-kacangan (pulses) c. Tanaman umbi-umbian (root/tuber crops) d. Tanaman hortikultura e. Tanaman penghasil gula (sugar crops) f. Tanaman kelapa dan sejenisnya Tanaman non-pangan: a. Tanaman serat: Kapas, rosella, jute, jute jawa, rami, sisal, kantala, serat manila, kapuk, linen. b. Tanaman penyegar: Teh, kopi, coklat, tembakau, pinang, gambir. c. Tanaman rempah-rempah: Lada, cengkeh, pala, cabai. d. Tanaman obat-obatan: Kina, koka, kumis kucing, temulawak. e. Tanaman getah: Karet, gutta-percha,benzoe, menyan, pinus. f. Tanaman minyak atsiri: Sitrunela, akar wangi/vetiver, nilam.

g. Tanaman penghasil bahan cat Galugudan Accacia decurrens. h. Tanaman makanan ternak: Rumput benggala, rumput gajah, rumput australi, dan kudzu. **Tanaman makanan ternak dapat diberikan dalam keadaan segar (soiling), dikeringkan(hay), difermentasikan(silage). Tanaman yang langsung dimakan ternak disebut pasture crops. i. Tanaman pupuk hijau atau pelindung. Orok-orok, kudzu,dadap, pete cina. j. Tanaman kayu bangunan dan kayu bakar Jati, rasamala, turi, jeungjing, Agathis alba, pinus. k. Tanaman non pangan lainnya Jarak, tuba, mandulea, kemiri, pyrethrum, lies-lies. l. Tanaman hias atau ornament dan bunga potong.

4. Menurut pengaruhnya terhadap kesuburan tanah


a. Tanaman yang menguras kesuburan tanah Ketela pohon, akar wangi, sawit. b. Tanaman yang mengawetkan tanah (soil conserving crops) Berbagai jenis rumput. c. Tanaman yang meningkatkan kesuburan tanah (soil building crops) Leguminosaae yang menutup tanah.Seperti kedelai(Glycine max), kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kratok, kacang uci, kecipiratau jaat, dan kacang panjang.

5. Menurut Kesesuaian terhadap iklim


a. Tanaman tropis Pisang, kelapa, kelapa sawit, dan karet. b. Tanaman subtropics dan iklim sedang Gandum, kubis, kentang, apel.

6. Menurut adaptasi terhadap Tata Air Tanah


a. Hidrophyta Contohnya seperti padi sawah b. Mesophyta Seperti anggrek dan cendawan. c. Xerophyta Tanaman yang hidup di daerah kering.

Tujuan kultivarisasi: 1. Perbaikan daya hasilatau stabilitas hasil pada serealia juga pad alehuminosa. 2. Introduksi bahan panganbaru, untuk program diversifikasi pangan. 3. Peningkatan proteinmelalui peningkatan komposisi hasil tanaman 4. Peningkatan kandungan energi. 5. Ketahanan terhadap serangan hamapenyakit utama. Metode dalam pemuliaan tanamanaantara lain dilakukan dengan introduksi(memperkenalkan tanaman), seleksi, hibridisasi (menyilangkan pada induknya), danmutasi. Penggolongan Benih Bersertifikat: 1. Benih Penjenis (Breeder Seed):dihasilkan di bawah pengawasan para pemulia tanaman yang berwenang yang merupakan sumber perbanyakan benih dasar. 2. Benih Dasar (Foundation Seed):benih penjenis yang diproduksi di bawah bimbingan intensif.Benih dasar diproduksi oleh lembaga pusat penelitian, yang produksinya harus disertifikasi olehSub Direktorat Pembinaan Mutu Benih. 3. Benih Pokok (Stock Seed):keturunan dari benih penjenis atau benih dasar yang dipeliharaidentitas, tingkat kemurniannya, dan memenuhi standar mutuyang ditetapkan. 4. Benih Sebar (Extension Seed):keturunandari ketiga benih di atas, yang diproduksi dan dijaga tingkat kemurniannya, sehingga memenuhi standar mutu benihyang telah disertifikasi sebagai benih sebar oleh instansi yang berwenang. Syarat-syarat Mutu Benih Sebar: a. Kemurnian benih minimal 98% b. Kotoran benih maksimum 2% c. Campuran kotoran atau benih lain maksimal 0,5% d. Benih Gulma maksimal 0,1% e. Daya tumbuh minimal 80% f. Kadar air maksimal 13%

7. Menurut cara pembiakkan


a. Tanaman yang lazimnya diperbanyak secara vegetatif Kentang, ketela pohon, ubi jalar, tebu, apel gladiol, ros, lada, agave, derris, dioscores, arbei, pisang, dan bawang daun. b. Tanaman yang lazimnya diperbanyak secara generatif Kelapa, kelapa sawit, aren, pohonpohon penghasil kayu, kubis, kropsla, dan wortel. c. Tanaman yang lazimnya diperbanyak secara generatif, dengan kemungkinan dibiakkan juga secara vegetatif Teh, kopi, karet, dan coklat.

Potensi Genetik
merupakan kemampuan genotiptanaman; ciriciri/penampakan itu sendiri secara gen. Tanaman yang mengalami peningkatan potensi genetik dikenal sebagai kultivar atau varietas unggul. Di Indonesia, terdapat Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Balai Penelitian Tanaman Padi (BALITPA), Balai Penelitian Tanaman Industri dan Obat (BALITTRO), sebagai lembaga yang bergelut di bidang potensi genetik. Di luar negeri, terdapat CIAT di Kolombia, ICRISAT di India, ICARDA di Suriah, CIP di Peru, AVRDC di Taiwan.

**Keterangan pada sertifikasi benih mencakup hal-hal sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Namadan alamat produsen benih Jenis tanaman atau varietas Massa benih Persen murni benih Persen benih tanaman lain Persen kotoran benih Persen gulma Persen daya tumbuh Tanggal pengujian Tanggal berlakunya label

1. Faktor Iklim dan Cuaca


Iklim adalah salah satu faktor alam yang penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Iklim dalam pertanian membuat para pelaku usahatanu bertindak, seperti dalam hal: 1. Pemilihan kultivar tanaman berdasarkan kesesuaian tanaman terhadap iklum 2. Produktivitas hasil dengan berbagai macam cara tanaman bisa menesuaikan diri degan iklim yang disebut aklimatisasi. 3. Pelaksanaan usahatani. Iklim Temperate Karakter Iklim Dingin dan basar, curah hujan lebih dari 762 mm, suhu 10 derajat c Panas dan lembab, suhu 8-17 derajat celcius, curah hujan 20004000 mm/bulan Perbedaan bulan kering dan bulan basah nyata, curah hujan sangat sedikit Pada bulanbulan panas suhu 10 derajat C, presitipasi salju, curah hujan 254 mm/bulan, evaporasi rendah Vegetasi Tanaman tingkat tinggi, perdu kayu dan tumbuhan basah Hutan hujan tropis, perdu berkayu, padang rumput, dan sabana Tanaman berkayu yang menggugurkan daun, perdu berkayu Tumbuhan tingkat rendah, perdu kerdil, padang rumput, lumut, dan ganggang

Manfaat yang diperoleh dari benih bermutu: 1. Mempertahankan sifat-sifat unggul termasuk daya hasil tinggi 2. Meningkatkan hasil antara 5-15 persen 3. Kebutuhan benih per hektar lebih hemat, untuk padi diperlukan 20-25 kg/ha 4. Pertumbuhan dan tingkat kematangan di lapangan lebih seragam Pihak swasta yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk memproduksi dalam pengadaan benih yaitu Perum Sang Hyang Sri di Subang.

Tropika

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Produktivitas Tanaman


Beberapa faktor dapat digolongkan sebagai lingkungan biofisik yaitu: 1. Faktor iklim dan cuaca, berkaitan dengan lingkungan udara 2. Faktor edaphic, berkaitan dengan kondisi tanah. 3. Faktor fisiografi dan topografi. 4. Faktor biotik.

Daerah di bawah pengaruh angin muson

Kutub dan dataran tinggi

a. Cahaya
Penggolongan tanaman terhadap respon fotoperiodisitas, yaitu: 1. Tanaman berhari panjang, yaitu tanaman yang menerima cahaya dalam satu hari lebih dari 12 jam seperti kentang dan lobak. 2. Tanaman berhari pendek, yaitu tanaman yang menerima cahaya dalam satu hari kurang dari 12 jam seperti serealia dan tembakau. 3. Tanaman berhari netral, dimana peran cahaya tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seperti pada tomat. Tanaman yang menghendaki cahaya penuh selama pertumbuhan disebut heliophyta, seperti pada tanaman keras, padi, jagung, sorgum, kedelai, karet, kelapa, dan kapas. *pada tanaman jenis ini, bila cahaya sedikit maka akan memperlihatkan gejala etioli Sedangkan tanaman yang tidak menghendaki cahay penuh selama pertumbuhan disebut sciophyta, antara lain anggrek dan vanili.

pada jam 9 pagi dan menutup sekitar jam 12 siang. Berdasarkan toleransiterhadap suhu udara, tanaman terbagi atas: 1. Tanaman megatherm tahan suhu tinggi. 2. Tanamanmicrotherm tahan suhu rendah. 3. Tanaman mesotherm, yaitu tanaman yang menghendaki suhu biasa: tanaman air.

c. Curah Hujan dan Kelembaban Udara


Penggolongan tanaman berdasarkan respinnya terhadap curah hujan, terbagi atas: 1. Tanaman yang menghendaki distribusi hujan yang merata selama pertumbuhannya, seperti coklat, teh, kelapa, kelapa sawit, kina, karet, ketela pohon, dan ubi jalar. 2. Tanaman yang menghendaki adanya udara yang cerah(bulan kering) pada fase pertumbuhan tertentu. Seperti kopi, kapas, dan bougenville. *Fase kritis tanaman terhadap air umumnya terjadi pada fase vegetatif aktif dimana pada saat ini diperlukan air yang maksimal. Curah Hujan Bulanan (cm) 0-13,24 13,25-35,1 35,2-63,5 Jenis Vegetasi Desert, sabana, dan padang rumput Semi-arid, padang rumput Dry sub-tropical, savanna yaitu peralihan dari padang rmput ke hutan tanaman keras. Humid sub-tropical, hutan basah sub-tropis Tropical rain forest, hutan hujan tropis.

b. Suhu atau Temperatur


Tempertaur tanah terletak 25-10 cm di bawah permukaaan tanah. Terdapat hukum Lapsraateyang menyatakan bahwa setiap ketinggian tempat naik 100 m, maka temperatur udara akan turun 0,6 derajat C. Pada siang hari, makin tinggi kedalaman tanah, temperatur tanah makin rendah. Sedangklan, pada malam hari, makin dalam tanah temperatur tanah akan semakin tinggi. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan pengaruh suhu: 1. Thermo-periodisme, yaitu suhu yang dikehendaki tanaman untuk fase pertumbuhan tertentu. 2. Therminasti, yaitu pergerakan tanaman karena pengaruh temperatur. Misalnya terjadi pada Sidagori bunganya mulai mekar

63,6-114,3 113,4-203,2

d. Angin

Dalam pertanian, angin berpengaruh terhadap kondisi ekologi yaitu terhadap kadar air tanah dan suhu udara melalui proses evapotranspirasi.

Pertama mekanisme intersepsi.Kedua aliran massa. Ketiga karena selisih konsentrasi yang terjadi di sekitar akar.

Tipe dan Pola Hujan


Tipe curah hujan menurut Schmidt dan Fergusson (1951) **BB=Bulan Basah; BK=Burger King Tipe Curah Hujan Nilai Q(%) Sifat
Besi

Gejala Kekurangan Unsur Hara


Kekurangan Unsur Makro Kalsium Gejala Tidak sempurnanya bentuk daun-daun muda, disusul dengan matinya bagian ujung tanaman. Daun-daun muda berwarna hijau muda atau hampir putih, sedangkan daun-daun tua tetap hijau. Daun-daun bawah menguning. Tulang daun berwarna hijau lebih lama daripada bagian antara tulang daun. Daun atas berubah dari hijau menjadi kekuningkuningan lalu coklat lalu modar. Tanaman kerdil, daundaun berwarna hijau tua. Bagian-bagian yang mati dijumpai pada daun, tangkai, serta dapat pula pada buah dan mengakibatkan sebagian buah gugur. Gejala Pertumbuhan terbatas, batang lemah, bercakbercak kuning pada daun, dan akhirnya nekrosis, kematian sel karena kerusakan sel akut atau trauma. Daun-daun nekrosis dan gugur, ujung daun layu, tanaman tetap layu meskipun diberi air. Daundaun menguning pada bagian ujung dan tepinya, bentuk daun tidak normal.

A 0,0<Q<14,3 Sangat Basah B 14,3<Q<33,3 Basah C 33,3<Q<60,0 Agak Basah D 60,0<Q<100,0 Sedang E 100,0<Q<167,0 Agak Sedang F 167,0<Q<300,0 Kering G 300,0<Q<700,0 Sangat Kering H 700,0<Q Ekstrim Kering *Q=(Rata-rataBK/Rata-rata BB)X100% Tipe Agroklimat menurut Oldeman(1975) *Delok dewek bae nang bukune, halaman 52

Magnesium

Nitrogen

Fosfor

Tanah dan Kesuburan Tanah


Untuk tujuan produksi tanaman, tanah harus dipandang sebagai suatu sistem yang saling menjalin dan berinteraksi antara: mineral anorganik, bahan organik, organisme tanah, udara tanah, dan air tanah. Sehingga dicapai suatu keseimbangan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Pengelolaan Tanah, Memperbaiki struktur tanah agar menjadi remah, aerasi yang baik, dan mempertahankan bahan organik lapisan olah tanah, sehingga menjadi media tumbuh yang baik bagi tanaman. Unsur Hara Esensial a. Unsur Hara Primer: C, H, O, N, S, P, dan K b. Unsur Hara Sekunder: Ca dan Mg c. Unsur Hara Mikro: Fe, Mn, Zn, Cu, B, Cl. Serapan Unsur Hara Tanaman

Kekurangan Unsur Mikro Kalium (K), Belerang (S) Mangan Tembaga Seng Molibdenum

melapuk, kotoran hewan, dan bahan organik lainnya.

Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah meliputi tiga aspek:

Peranan Bahan Organik Tanah


Bahan Organik

1. Kesuburan fisik 2. Kesuburan kimia 3. Kesuburan biologi. Usaha-usaha perbaikan dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah adalah: a. Pengolahan tanah yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah. Dikenal sebagai 3 sistem pengolahan tanah, yaitu: Zero Tillage, Minimum Tillage, dan Maximum Tillage. b. Pemupukan dengan pupuk alam atau pupuk organik. c. Pemupukan dengan pupuk buatan d. Pengapuran dan pemberian bahan-bahan mineral seperti zeolite. e. Penanaman tanaman yang dapat menyuburkan tanah. f. Penanaman dengan cara pergiliran tanaman untuk menghindari ketidakseimbangan proses pengangkutan unsur hara dan untuk memperbaiki struktur tanah. g. Pemberian mulsa; benturan butir-butir hujan yang dapat merusak agregat tanah dapat dihindari, daya infiltrasi air menjadi lebih besar. h. Meningkatkan jenis dan jumlah mikroorganisme yang menguntungkan.

Meningkatkan daya serap air, menambah unsur hara, mempertinggi kadar humus, memperbaiki struktur tanah, mendorong kehidupan jasad renik, meningkatkan kapasitas tukar kation.

Sehingga meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. *Jumlah mikroorganisme di dalam tanah juga ditentukan oleh tersedianya bahan organik yang dapat mudah melapuk.

Humus merupakanfraksi koloid organik yang peranannya sangat penting dalam meningkatkan kesuburan tanah. Struktur humus bervariasi, antara lain tergantung dari bahan asal yang membentuknya dan derajat pelapukan, tetapi humus selalu mempunyai sifat porous. Humus mampu mengabsorpsi sejumlah besar air karena komponen kimia yang selulosa dan hemiselulosa.Namun kembali tergantung dari bahan pembentuk humus tersebut. Nilai Tukar Kation Humus Asal Humus Jerami Sisa tanam jagung Alfaalfa

NTK (m.e/100gram) 344 262 291

Bahan OrganikTanah
Bahan organik tanah dapat didefinisikan sebagai bahan yang berasal dari sisa tumbuhtumbuhan dan hewan (termasuk kotorannya) yang berada di dalam tanah tanpa mempermasalahkan derajat pelapukannya. Contohnya seperti humus, sisa tumbuhan maupun hewan yang belum dan yang sedang

Di Indonesia, terdapat sekitar 16 juta hektar areal pertanian, 10 juta hektar di antaranya merupakan lahan kering. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan nkandungan bahan organik tanah: a. Pemberian pupuk kandang b. Pemupukan dengan pupuk hayati

c. Pemberian kompos d. Pengatuiran pola tanam e. Penutupan tanah dengan vegetasi yang sifatnya menyuburkan tanah dalam kurun waktu yang lama. f. Kombinasi dari dua atau lebih cara di atas

e. Ketimun f. kangkung

2. Indiasentrum meliputi wilayah India


namun tidak termasuk bagian barat laut India dan Punjab, mencakup Assam/Burma

Daerah Asal Tanaman


Data tentang jenis-jenis tanaman asli yang terdapat di suatu daerah dapat diperoleh dari data arkeologis, data etnologis(digunakannya beberapa jenis tanaman untuk upacara keagamaan), data linguistik. Petunjuk yang digunakan untuk menetapkan daerah asal tanaman antara lain : 1. Adanya konsentrasi spesies tertentu dan dalam bentuk yang banyak variasinya. 2. Adanya sejumlah besar sifat-sifat genetis yang dominan. 3. Terdapatnya bentuk-bentuk liar yang serupa, dengan tanaman budidaya. *Terdapat 8 sentra tempat asal tanaman penting. Daratan Cina, India, Asia Tengah, Timur Dekat, Mediterania, Absinia, Meksiko Selatan dan Amerika Tengah, Amerika Selatan.

*Indo-Malaya masuk ke dalam kategori ini.


Indo-Malaya meliputi Malaysia, Indonesia, dan Filipina.

3. Daratan Asia Tengahmeliputi bagian


barat laut India, Afghanistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan bagian barat Tian-Shian.

4. Timur Tengahwilayah ini mencakup


Asia kecil, Transcaucasia, Iran dan dataran tinggi Turkemnistan.

5. Mediterania 6. Abisinia meliputi Abisinia, Eritrea, dan


Somalia.

7. Meksiko Selatan dan Amerika Tengah 8. Amerika Selatan


*Daerah teritorial Brasilia sangat kaya akan flora: diperkirakan meliputi 40 ribu spesies tanaman karet ang banyak menghasilkan devisa bagi Malaysia dan Indoensia berasal dari lembah sungai Amazon

1. Daratan Cinasentrum asal tanaman


yang terluas di dunia, meliputi 136 tumbuhtumbuhan endemis. Serealia dan Leguminosa: a. Broomcorn millet, Italian millet, Kaoliang, Soba, Kedelai Tumbuh-tumbuhan penghasil gula, minyak, dan penyegar a. Tebu b. Kemiri c. Thea sinesis Umbi-bumbian: a. Chinese yam b. Radish c. Taro

Sayur-sayuran: a. Petsai, chinese cabbage b. Bawang daun c. Bawang putih d. Terong

You might also like