You are on page 1of 5

REFERAT ANESTESI

DIAZEPAM

DISUSUN OLEH : WIDYA CHANDRA LESTARI (110.2003.285)

PEMBIMBING : dr A. B. LUBIS SpAn

KEPANITERAAN BAGIAN ANESTESI PERIODE 31 Mei 4 Juli 2010 RS MOH. RIDWAN MEURAKSA

DIAZEPAM
Pendahuluan Diazepam pertama kali dipasarkan sebagai valium yang merupakan turunan dari benzodiazepin.Diazepam digunakan untuk merawat berbagai macam kondisi dan telah menjadi salah satu yang obat paling sering diresepkan di dunia selama 40 tahun belakangan. Dosis Premedikasi : IV/IM/PO/rektal, 2-10 mg (0,1-0,2 mg/kg) Induksi, IV, 0,3-0,5 mg/kg Antikonvulsan : IV, 0,05-0,2 mg/kg setiap 10-15 menit; dosis maksimum 30mg PO/rektal, 2-10 mg 2 hingga 4 kali sehari PO (pelepasan diperpanjang), 15-30 mg sekali sehari Penarikan : IV, 5-10mg (0,15-0,2 mg/kg) setiap 3-4jam PO, 5-10 mg 3 atau 4 kali sehari PO (pelepasan diperpanjang), 15-30 mg sekali sehari Farmakodinamika Suatu turunan benzodiazepin yang bekerja pada sistem limbik, talamus, dan hipotalamus, menimbulkan efek penenang. Diazepam menimbulkan efek antiansietas dan perelaksasi otot rangka dengan meningkatkan keberadaan dari neurotransmiter inhibisi glisin, sementara aksi sedatif mencerminkan kemampuan dari benzodiazepim untuk mempermudah aksi neurotransmiter penginhibisi asam gamma amino butilat ( GABA ). Tanpa adanya obatobatan pendepresi SSP lainnya diazepam mempunyai efek minimal terhadap ventilasi dan sirkulasi. Diazepam IV dianggap merupakan obat pilihan pada terminasi status epileptikus akut sebagai akibat kelebihan dosis obat dan racun karena efek yang berlangsung singkat, maka untuk kontrol kejang jangka panjang harus digunakan obat-obatan kejang lainnya.

Farmakokinetik Interaksi/Toksisitas: Efek sedatif dan depresi sirkulasi dipotensiasi oleh opioid, alkohol, dan pendepresi SSP lainnya; eliminasi dikurangi oleh simetidin; mengurangi kebutuhan akan anestetik volatil; timbul tromboflebitis pada pemberian IV; bersihan dan kebutuhan dosis pada usia tua menurun; efek diantagonisir oleh flumazenil; dapat menyebabkan hipotermia neonatorum; berinteraksi dengan wadah plastik; dan set pemberian secara bermakna mengurangi bioavailabilitas. Indikasi Diazepam terutama digunakan untuk mengobati insomnia. Diazepam memiliki spektrum yang luas (sebagian besar yang off-label), termasuk: Perawatan kegelisahan dan serangan panik. Perlakuan terhadap status epileptikus. Perawatan neurovegetative seperti gejala yang berhubungan dengan verigo. Perawatan dari gejala alkohol, candu dan benzodiazepin withdrawal. Perawatan tetanus. Perawatan nyeri otot. Perawatan kejang otot paresis (para-/tetraplegia) , stroke,multiple sklerosis. Pre-/postoperative sedasi, anxiolysis dan / atau amnesia.

Kontraindikasi Penggunaan diazepam harus dihindari, bila mungkin, pada individu dengan kondisi berikut: Ataksia Hipoventilasi berat Glaukoma akut Penyakit hati, seperti hepatitis sirosis hati Defisiensi renal Ibu hamil atau menyusui

Depresi Koma atau shock Myastenia gravis Alergi dengan benzodiazepi

Efek Samping Diazepam memiliki berbagai efek samping yang paling sering terjadi antara lain: Somnolen Anterogard amnesia Defisit kognitif Takikardi

Efek samping lain adalah kecemasan, iritabilitas, insomnia, keram otot. Benzodiazepines seperti diazepam merusak pembelajaran dan memori mereka melalui tindakan di benzodiazepine receptors, yang menyebabkan penyelewengan fungsi di cholinergic neuronal system.Pasien dengan serangan apneu yang parah,dapat menderita depresi pernafasan yang mengarah ke kematian. Diazepam dalam dosis dari 5 mg atau lebih dapat menyebabkan kemunduran kewaspadaan yang signifikan yang berkombinasi dengan perasaan mengantuk berat.

Daftar Pustaka

1. Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Anestetik Lokal. Dalam : Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta : Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia . 2007.97-104. 2. Omoigui Sota, Obat obatan anestesia edisi II, EGC, Jakarta, 1997 3. www.wikepedia.com

You might also like