You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).
(sumber : kereta api. http://id.wikipedia.org/wiki/kereta_api. 2009)

Jalur perlintasan kereta api merupakan salah satu kawasan yang rawan terjadi kecelakaan. Kepadatan lalu-lintas yang melewati jalur ini dianggap menjadi salah satu penyebabnya. Disisi lain, lemahnya sistem pengamanan di jalur kereta api juga dipandang penentu tingginya kecelekaan di jalur perlintasan kereta api. Jalur perlintasan kereta api biasanya dipasang palang pintu pengaman dan tanda peringatan kereta api yang akan lewat. Pada sistem konvensional, palang pintu pengaman dan peringatan biasanya diatur secara manual dengan menugaskan seorang operator yang mengendalikan pergerakan palang pengaman. Dalam banyak hal, pengaturan secara manual sering mengalami kesalahan disebabkan keteledoran manusia (human error) yang berakibat sangat fatal terhadap keselamatan pengguna jalur perlintasan kereta api. Penggunaan sistem pengaman jalur perlintasan kereta api secara otomatis merupakan jawaban untuk menangani masalah. Terdapat banyak sistem pengamanan secara otomatis yang digunakan dalam pengaturan dan pendeteksian

datangnya kereta api. Antara lain adalah dengan menggunakan sensor pendeteksi. Sensor yang sering digunakan adalah sensor mekanik, sensor getaran, sensor suara dan sensor photoelektrik. Beberapa sensor diantaranya diaggap tidak efektif karena harus dipasang di badan rel sehingga resiko terjadi kerusakan lebih tinggi dan harus mengalami pemasangan ulang jika rel sedang direnovasi. Sensor photoelektrik (photoelectric sensor) adalah sensor pendeteksi benda menggunakan indera berupa cahaya laser. Sensor ini aman dipasang di jalur perlintasan kereta api karena tidak dipasang pada badan rel. Kedatangan kereta api akan dideteksi dengan baik menggunakan sensor photoelektrik ini. Penggunaan sensor photoelektrik pada jalur perlintasan kereta api belum dibahas secara mendalam. Oleh karena itu, penulis mengangkat masalah ini dalam bentuk tugas akhir dengan judul Perencanaan Kontrol Perlintasan Jalur Kereta Api secara Otomatis dengan Sensor Photoelektrik.

B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam pembahasan tugas akhir ini adalah : Bagaimana mengatur posisi sensor photoelektrik sehingga dapat mengamankan jalur perlintasan kereta api secara otomatis Dalam pembahasanya, permasalahan dibatasi pada: 1. Rancangan sensor photoelektrik sebagai pendeteksi kedatangan kereta api. 2. Rancangan rangkaian motor untuk menggerakkan palang pintu pengaman jalur perlintasan kereta api.

3. Rancangan lampu dan sirine sebagai tanda peringatan datangnya kereta api yang akan melintas.

C. Alasan Pemilihan Judul Sistem pengontrolan jalur perlintasan kereta api secara otomatis menggunakan sensor photoelektrik belum banyak diterapkan pada jalur perlintasan kereta api khususnya di Indonesia. Oleh karena itu pembahasan ini sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Sehingga nantinya diharapkan pengamanan perlintasan jalur kereta api akan lebih baik. Selain itu pembahasan dalam tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan dalam tugas akhir sebelumnya.

D. Tujuan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan program D3 Guru Kejuruan (D3GK) di Politeknik Profesional Mandiri Medan. 2. Meningkatkan ilmu pengetahuan penulis selama mengikuti perkuliahan di Politeknik Profesional Mandiri Medan untuk jurusan Teknik Listrik. 3. Merancang sebuah sistem pengaman jalur perlintasan kereta api secara otomatis menggunakan sensor photoelektrik. 4. Menambah pustaka keilmuan dalam bidang pengontrolan pengaman perlintasan jalur kereta api khususnya dan sistem pengontrolan listrik pada umumnya.

You might also like