You are on page 1of 3

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM Tujuan ialah suatu yang di harapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai.

Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya1.Rumusan tujuan pendidikan Islam mungkin dapat dibuat, dasar kehidupan adalah

3. Al-Abrasyi menghendaki tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang berakhlak mulia. Ini juga amat umum. 4. Munir Mursyi menyatakan bahwa tujuan akhir

pendidikan menurut Islam adalah manusia sempurna, ini pun terlalu umum. 5. Abdul fatah Jalal berpendapat bahwa tujuan umum pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. 6. penulis berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mencetak manusia yang berbudi pekerti luhur supaya menjadi manusia yang sempurna guna menghambakan diri kepada Allah2

pandangan hidup. Menurut T.S Eliot menyatakan bahwa pendidikan yang amat penting itu tujuannya harus di ambil dari pandangan hidup. Beberapa pendapat para ahli :

a.Tujuan Pendidikan
1. Al-Attas menghendaki tujuan pendidikan Islam adalah manusia yang baik, ini terlalu umum. 2. Marimba berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya orang yang berkepribadian Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang baik, bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.

muslim, ini pun masih terlalu umum.

(Ilmu Pendidikan Islam, hal 29, Dr. Zakiyah Daradjat,1991, Bumi Aksara)

Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, hal. 46, DR. Ahmad Tafsir, 1991, PT

REMAJA ROSDA KARYA

Dalam dunia pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan yang sangat umum tersebut. Salah seorang diantaranya adalah Herbert Spencer (1860) yang menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan dengan: 1. Kegiatan demi kelangsungan hidup. 2. Usaha mencari nafkah. 3. Pendidikan anak. 4. Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara. 5. Penggunaan waktu senggang. Tujuan pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan atas apa yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi kehidupannya dalam masyarakat.3 Bloom cs mebedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu4 1. Kognitif (head) Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individual mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau mental. 1. Afektif (heart)
3 4

Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai atau perkembangan emosional dan moral. 1. Psikomotor (hand) Tujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung unsur motoris. Tujuan kognitif dibagi dalam 6 bagian, yairu; 1. Knowledge (Pengetahuan) Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui hafalan untuk diingat. 1. Comprehension (Pemahaman) Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi, rumusan, menafsirkan suatu teori. 1. Application (Penerapan) Merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu pengertian, konsep, prinsip, teori yang memerlukan penguasaan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam. 1. Analysis (Analisis) Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam

Nasution. Teknologi Pendidikan,( Jakarta : PT Bumi Aksara,1999), h.17 Ibid.h. 24-25

unsur-unsurnya misalnya analisis hubungan antara masyarakat dengan alam dan jagad raya.

1. Synthesis (Sintesis) Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah unsur. 1. Evaluation (Penilaian) Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu. Tujuan afektif dibagi dalam 5 bagian, yaitu; 1. Receiving Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu. 1. Responding (Merespon) Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukan kesediaan dan kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam merespon. 1. Valuing (Menghargai) Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri pada norma tersebut. 1. Organization (Organisasi) Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-nilai. 1. Characterization by Value or Value Complex Mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak seseorang, norma itu menjadi bagian diri pribadi.

You might also like