You are on page 1of 10

Susunan saraf pusat terdiri dari: 1. Otak besar (serebrum) 2. Otak kecil (serebelum) 3. Batang otak 4.

Medulla spinalis

1. Otak Besar (Serebrum) Otak besar (serebrum) terletak di dalam ruang intrakranial dengan berat pada orang dewasa sekitar 1200 1500 gram atau kurang lebih 2% dari berat badan. Bagian ini mempunyai dua belahan, yaitu hemisfer kiri dan kanan yang dihubungkan oleh korpus kalosum. Tiap-tiap hemisfer meluas dari tulang frontal sampai ke tulang oksipital. Di atas fossa kranii anterior, media, dan posterior hemisfer serebri dipisahkan oleh celah besar yang di sebut fissure longitudinalis serebri. a. Struktur Otak Besar (telencefalon) 1) Korteks serebri Merupakan lapisan permukaan hemisfer yang disusun oleh substansia grisea. Korteks serebri tampak berlipat-lipat (girus) dan terdapat celah yang dalam diantara dua lekukan (sulkus/fissuura). Lapisan korteks serebri terdiri dari : a. Lamina molekularis, lapisan yang mengandung sedikit sel yang berjalan secara horizontal dengan permukaan korteks, memiliki percabangan akhir dendrit dari lapisan yang lebih dalam. b. Lamina granularis eksterna, lapisan yang mengandung sel neuron dan berbentuk segitiga. c. Lamina piramidalis, lapisan yang mengandung sel-sel pyramid terdapat sel-sel granular dengan akson yang berjalan naik kearah lapisan superfisial. d. Lapisan granularis interna, terdiri dari sel neuron yang berbentuk bintang, berukuran kecil, dengan akson yang pendek mencapai lapisan superfisial. e. Lamina ganglionaris, sel neuron granular dan merupakan sel neuron yang naik mencapai lamina molekularis. Akson dari sel ini memasuki substansi alba. f. Lamina Multiformis, sel-selnya berbentuk kumparan dengan sumbu panjang tegak lurus terhadap permukaan korteks. Bagian-bagian Korteks Selebri Pembagian area pada korteks selebri dapat didasarkan pada letaknya sesuai dengan tulang tengkkorak yang melindunginya atau berdasarkan pembagian menurut broadman yang didasarkan pada struktur fungsional seluler: a) Lobus frontalis

Terletak di depan serebrum dan sulkus sentralis, dibawah tulang frontal, bagian belakangnya dibatasi oleh sulkus sentralis, dibawah tulang frontal, bagian belakangnya dibatasi oleh sulkus sentralis rolandi. Menurut Broadman pada lobus frontalis ini terdapat beberapa area, yaitu : Area 4 : merupakan area motorik primer, yang bertanggung jawab untuk proses pergerakan/motorik. Area 6 : merupakan area pre motorik yang mengatur gerakan motorik dan pre motorik serta proses berfikir. Area 8 : berpran dalam mengatur gerakan mata dan perubahan iklim. Area 9,10, 11, 12 : merupakan area asosiasi frontalis. b) Lobus parietalis Terletak dibelakang sulkus sentralis dan dibelakangi oleh karaco oksipitalis. Lobus ini terletak dibawah tulang pariental. Menurut Broadman pada lobus parientalis ini terdapat area : Area 3, 1, dan 2 : sebagai area sensorik primer Area 5 dan 7 : sebagai area asosiasi somato sens dengan demikian fungsi utama lobus frontalis ini adalah untuk penerimaan dan persepsi rangsangan sensoris. c) Lobus oksipitalis Terletak dibagian belakang dari serebro dan dibawah tulang oksipital. Menurut Broadman pada lobus oksipitalis ini terdapat : Area 17 : merupakan korteks visual primer Area 18, 19 : merupakan area asosiasi visual. Letaknya sejajar dengan area 17 yang meluas sampai permukaan lateral lobus oksipitalis. Dengan demikian fungsi utama lobus oksipitalis adalah untuk penerimaan dan persepsi penglihatan. d) Lobus temporalis Letaknya terdapat dibawah lateral dari fissure serebralis dan di depan lobus oksivitalis serta berada dibawah tulang temporal.

Menurut Broadman pada lobus ini terdapat area : Area 41 : sebagai korteks auditorik primer. Area 42 : sebagai area asosiasi aoditorik. Area 38, 40, 20, 21, 22 : sebagai area asosiasi. Dengan demekian fungsi utama lobus temporalis adalah untuk penerimaan dari persepsi pendangaran. Area Broca (area bicara motorik) berada di atas sulkus lateralis, yang mengatur gerakan wicara.

Area visualis, yang terdapat pada polus posterior dan aspek medial hemisfer serebri di daerah sulkus kalkaneus merupakan daerah yang menerima visual. Insula Reili, merupakan bagian serebrum yang membentuk dasar fissure silfi yang terdapat diantara frontalis, lobus parietalis, dan lobus oksipitalis. Girus singuli, merupakan bagian medial hemisfer yang terletak di atas korpus callosum. Basal Ganglia Pada otak manusia, basal ganglia terdiri dari beberapa elemen syaraf, sebagai berikut : a) Nucleus kaudatus dan putamen yang sering disebut korpus stritum, sedangkan putamen dan globus pallidus dan globus pallidus. b) Globus pallidus c) Korpus amigdala Secara fungsional basal ganglia merupakan satu kesatuan fungsi dari : Sistem limbic diterapkan untuk bagian otak yang terdiri dari jaringan korteks disekeliling hillus hemisfer serebri bersama struktur yang letaknya lebih dalam, yaitu : amigdala, hipokampus, dan nuclei septal.

Sistem limbic ini berpengaruh pada perilaku malam, bersama dengan thalamus mempengaruhi perilaku seksual, emosi, dan motivasi, perubahan tekanan darah dan pernafasan merupakan bagian dari fenomena kompleks terutama respon emosi dan perilaku.

2. Otak Kecil (Serebellum) Sesuai dengan lobulus serebelum, vermis juga dibagi dalam beberapa bagian, dimana dari depan ke belakang urutannya, adalah sebagai berikut : a. Lobus quadrangularis anterior lingua b. Lobus sentralis kulmen c. Lobus quadrangularis posterior deklive d. Lobus semilunaris inferior tuber Sedangkan berdasarkan potongan melintang serebelum dibagi atas tiga bagian, yaitu : a. Arkhio serebelum Lobus ibi menerima infut langsung lewat serabut syaraf vestibularis dan nucleus vestbularis medialis inferior, berperan dalam pengaturan tonus otot keseimbangan dan sikap tubuh. b. Palco serebellum Palco serebellum menerima infut dari susunan syaraf vestibualris, yang berperan pada pengaturan tonus otot.

c. Neo serebellum Merupakan bagian utama dari serebellum. Infut diperoleh dari indra penglihatan, pendengaran, dan kulit. Peranannya secara essensial menjaga kehalusan dan tahap kontraksi otot serta ketetapan kekuatan arah dan besarnya garapan gerakan volunteer.

Struktur Internal Serebelum : serebelum terdiri dari korteks subtansia grisca dan subtansia alba, yang didalamnya terdapat nucleus pada tiap-tiap hemisfer nuclei, yaitu : a. Nucleus dentatus b. Nucleus interpolaris c. Nucleus fastigi

3. Batang Otak Adapun bagian-bagian dari batang otak ini adalah : a. Diencefalon Merupakan bagian dari batang otak yang paling atas dan terletak diantara serebelum dan mesencefalon. Pada bagian tengah diencefalon terdapat ventrikel ketiga bagian dorsal terdapat thalamus, dibawah thalamus disebut hypothalamus. Bagian lateral dari hypothalamus yang bersambung dengan mesencefalon disebut sub thalamus, yang merupakan daerah yang membentuk atap dari ventrikel ketiga. Diencefalon merupakan suatu struktur dari vertikel ketiga, yang terdiri dari : 1) Thalamus, merupakan massa subtansia grisea yang terdapat pada tiap-tiap hemisfer dan terletak di kedua sisi ventrikel ketiga. Thalamus berperan sebagai terminal sementara penerima ransangan dan menghantarkan ransangan tersebut ke otak. 2) Nucleus subthalamus, merupakan suatu daerah terbatas disebellah ventrikel thalamus disebelah medial kapsula interna, dan sebelah lateral hypothalamus serta diantara thalamus dan tegmentum mesencefalon. 3) Ephithalamus, berada disebelah posterior ventrikel ketiga, terdiri dari korpus pineale, striae medularis thalami, trigonum habenulare, dan kommisura posterior. 4) Hypothalamus, merupakan bagian terbesar dari otak yang terletak di bagian ventral thalamus, di atas kelenjar pituitary dan membenuk dasar dari dinding keseimbangan tubuh, disamping itu hypothalamus juga dianggap sebagai salah satu pusat utama yang berkaitan dengan ekspresi emosi yang menerjemahkan emosi yang tibul dari korteks melalui proses asosiasi intrakortikal menjadi reaksi emosional yang sesuai dengan keadaan. Hypothalamus juga berkaitan dengan kegiatan makan dan minum (rasa haus dan lapar) serta pengaturan suhu tubuh. 5) Mesencefalon, merupakan bagian otak yang terletak diantara pons varolli dan hemisfer otak. 6) Pons varolli merupakan massa tebal dari jaringan syaraf yang berlanjut dengan bagian otak

tengah

disebelah

atas,

dan

medulla

oblongata

di

sebelah

bawah.

7) Medulla oblongata, merupakan bagian jaringan syaraf yang sempit bersambungan dengan pons disebelah atas dan medulla spinalis di sebelah bawah. Medulla oblongata sebagian besar terdiri dari srabut-serabut syaraf yang merupakan pusat pengendalian aktivitas jantung dan pernafasan.

4. Medulla Spinalis Medulla spinalis terletak pada kanalis vertebralis dan dilindungi oleh tulang vertebra/tulang belakang. Panjang medulla sekitar 45 cm, yang membentang dari foramen magnum sampai setinggi vertebra Lumbalis kesatu dan kedua, ujung bawahnya runcing menyerupai kerucut yang disebut konus medullaris, dan pada bagian ujungnya tampak seperti benang-benang (filum terminale) yang akhirnya melekat pada vertebra koksigis pertama.

Medulla spinalis terdiri dari serat-serat pada bagian luarnya yang berwarna putih (white matter) dan sel-sel syaraf yang berbentuk H, berwarna abu-abu (grey matter) pada bagian medullanya. Serabut-serabut saraf tersusun dalam tiga bagian, yaitu : kolumna anterior, lateral, dan posterior. Masing-masing terdiri dari : a. Serabut saraf motorik, menjalar ke bawah pada kolumna lateral dan anterior medulla spinalis. b. Serabut saraf sensorik, menjalar ke atas pada kolumna lateral dan posterior medulla spinalis. c. Serabut saraf lintasan/sirkuit pendek, yang saling berhubungan pada tingkat yang berbeda dari chorda. Serabut-serabut saraf pada medulla spinalis diatur dalam tiga kelompok utama, yaitu : a. Kornu anterior dari sel-sel motorik. b. Kornu posterior dari sel-sel sensorik. c. Kornu lateral dari sel-sel simpatis.

5. Selaput otak Meninges merupakan selaput yang membungkus otak dan medulla spinalis untuk melindungi struktur saraf yang halus dan lunak, juga sebagai tempat melintasnya pembuluh darah dan mengalirnya sirkulasi cairan serebro spinal. Meningan terdiri dari tiga lapisan, yaitu : durameter, arakhnoid dan piameter. a. Durameter Durameter merupakan selaput keras pembungkus otak dan medulla spinalis yang berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat. Durameter meliputi dua lapisan, yaitu durameter periosteal yang berbatasan dngan tulang tengkorak di sebelah luar dan durameter propia (maningeal) di

sebelah dalam. Antara durameter dengan arakhnoid terdapat ruangan yang disebut dengan ruang sub dural. Pada ruang sub dural tertentu terdapat pelebaran seperti rongga, rongga ini merupakan tempat mengalirnya darah yang berasal dari vena otak, yang dikenal dengan istilah sinus venosus. b. Arakhnoid Arakhnoid merupakan selaput tipis yang membentuk sebuah balon yang berisi cairan otak yang meliputi seluruh susunan saraf pusat. Pada arakhnoid ini terdapat ruangan antara arakhnoid dengan piameter yang disebut dngan ruang sub arakhnoid. Dalam ruang sub arakhnoid terdapat villi-villi arakhnoidalis yang meiliki kemampuan reabsorpsi, sehingga ruang sub arakhnoud ini merupakan tempat mengalir dan diabsorpsinya cairan serebro spinal. Pada ruang sub arakhnoid di bagian bawah serebelum terdapat ruangan yang agak besar yang disebut sisterna magma, oleh karena itu di tempat dapat dilakukan pengambilan cairan serebro spinal. c. Piameter Piameter merupakan selaput tipis, halus dan langsung menempel serta mengikuti bentuk permukaan jaringan otak dan medulla spinalis. Piameter berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur jaringan ikat yang di sebut trabekel.

6. Produksi cairan Serebro Spinal Cairan serebro spinal adalah cairan yang terdapat di dalam otak dan Medulla spinalis. Cairan ini berwarna jernih yang di produksi oleh fleksus choroideus pada ventrikel lateral dan berasal dari plasma darah. Pleksus choroideus adalah gelungan kapiler yang berlipat-lipat terletak di antara ventrikel terutama pada ventrikel lateral. Jumlah cairan serebro spinal yang diproduksi setiap hari adalah antara 250-500 cc, tetapi setelah mengalir melalui ventrikel 3 dan 4 kemudian masuk ke dalam ruang sub arakhnoid dan mengalami reabsorpsi, maka jumlahnya + 120 s/d 150 cc per hari. Fungsi cairan serebro spinal ini adalah : - Memberikan kelembaban dalam medulla spinalis. - Melindungi alat-alat dalam medulla spinalis dan otak dari tekanan. - Melicinkan alat-alat dalam medulla spinalis dan otak. - Mempertahankan volume konstan di dalam tulang tengkorak dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah cairan sesuai dengan kenaikan atau penurunan kandungan cranial lainnya. - Menerima sampah metabolisme dalam otak dan mengalirkannya ke dalam darah. Cairan serebro spinal mengandung air, protein, glukosa, garam-garam, sedikit limfosit dan

karbondioksida. Berikut ini adalah batasan nilai normal dari kandungan cairan serebro spinal yaitu: Tekanan : 70-160 mmH2O Volume : 120-140 ml Protein : 20-45 mg/100ml (20-45 g/l) Glukosa : 50-85 mg/100ml (2,2-3,4 mmol/liter) Khlorida : 120-130 mEq/liter (120-130 mmol/liter) Sel-sel : 0-5 limfosit/mm2 Berat jenis : 1,004-1,006 Warna : jernih, tidak berwarna dan sedikit kental.

7. Sirkulasi Darah Otak dan Medulla Spinalis a. Sirkulasi Darah Otak Pada kondisi normal otak membutuhkan 50-60 cc darah/100 gram jaringan otak/permenit atau sekitar 20% dari jumlah total darah yang dipompa oleh jantung setiap menit. Apabila terjadi penurunan sirkulasi darah ke otak misalnya oleh karena pendarahan hebat, hal ini akan menyebabkan sel-sel otak akan mengalami kekurangan oksigen (hipoksia), sehingga apabila terus berlanjut maka akan terjadi penurunan tingkat kesadaran, bahkan apabila otak tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen dalam waktu 4 menit saja maka akan terjadi kematian otak atau brain death.

Otak mendapatkan suplai darah dari dua arteri yaitu : 1) Arteri karotis interna Arteri karotis interna merupakan salah satu cabang dari arteri karotis communis. Setelah masuk ke intra cranial arteri karotis interna akan bercabang dua menjadi arteri serebri anterior kiri-kanan yang membrikan suplai darah ke notak bagian depan den sebagian kecil otak bagian tengah (lobus frontalis dan parietalis) kemudian cabang lainnya adalah arteri serebri media kiri-kanan yang memberikan suplai darah ke otak tengah dan sebagian kecil otak belakang (lobus frontalis dan parietalis). 2) Arteri Vertebralis Arteri vertebralis merupakan salah satu cabang dari arteri brakiosefalika. Dari dasar leher arteri ini kemudian menjalar ke atas melaluiforamen yang terdapat pada prosesus transverses dari segmen vertebra servikalis 6 atas dan kemudian melalui foramen magnum masuk ke dalam intrakranial. Vena-vena Otak Aliran balik darah dari otak disampaikan melalui sistem vena yang disebut dengan sinus venosus. Sinus-sinus venosus yang penting adalah :

Sinus sagitalis superior, yang menjalar dari depan ke belakang, tepat dibawah tengkorak pada garis tengah. Sinus sagitalis inferior, yang menjalar dalam bagian posterior dari batas bawah falk serebri. Sinus transverses, yang menjalar lateral dan sebagian sinus sigmoideus melalui dasar tengkorak yang akan berlanjut sebagai vena jugularis. Sinus kovernosus, pada salah satu sisi korpus tulang sphenoid, arteri karotis interna dan beberapa syaraf cranial melewati sinus ini.

Selanjutnya sinus-sinus vena tersebut akan menyatu pada vena jugularis interna dan akhirnya masuk ke vena superior.

b. Sirkulasi Darah medulla Spinalis Medulla spinalis mendapat suplai darah dari dua sumber yaitu sebagai berikut: Arteri spinalis anterior dan posterior Arteri radikularis magna dan arteri radikularis parvae Sedangkan aliran baliknya melalui fleksus venosus vertebralis eksterna dan interna. Kedua fleksus vena ini kemudian akan bergabung dengan vena-vena yang berasal dari leher, kepala dan wajah yang pada akhirnya masuk ke vena kava superior.

II.2.2. Jaringan Saraf Jaringan saraf terdiri dari Neuroglia dan sel Schwann (sel-sel penyokong) serta neuron (selsel saraf). Keduanya berkaitan erat dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sel saraf atau neuron adalah unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron menghasilkan dan mengkonduksikan hantaran listrik dalam bentuk impuls saraf. Sel sel ini berkomunikasi satu dengan lainnya secara kimiawi melalui sinaps. Neuron dapat dibagi secara umum menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Soma (inti sel) 2. Dendrit yang merupakan proyeksi sitoplasma yang berfungsi untuk menerima impuls saraf dari celah sinaps 3. Axon juga adalah proyeksi sitoplasma yang berfungsi untuk menghantarkan impuls Aktvitas neuron dapat menjadi eksitatori ataupun inhibitori tergantung pada neurotransmiter yang mempengaruhinya di celah sinaps. Pada Otak, glutamat adalah neurotransmiter eksitatorik primer sedangkan GABA, sebaliknya adalah neurotransmiter inhibitori primer. Neuroglia (berarti nerve glue atau lem saraf) adalah jaringan ikat sistem saraf, yang mengandung berbagai macam sel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi, dan memberi nutrisi sel saraf (neuron). Selsel neuroglial berjumlah lebih banyak daripada

neuron. Neuroglia menyusun 40% volume otak dan medulla spinalis. Sel schwann merupakan pelindung dan penyokong neuron-neuron di luar sistem saraf pusat. Ada 4 jenis sel neuroglia yang ditemukan di sistem saraf pusat yaitu: 1. Oligodendroglia Sel ini berfungsi untuk membentuk dan mempertahankan selubung myelin pada sistem saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak

mengelilingi penonjolan atau sepanjang sel saraf sehingga terbentuk selubing myelin. 2. Ependima Berperan dalam produksi cairan serebrospinal. Ependima adalah neuroglia yang membatasi sistem ventrikel otal. Sel-sel inilah yang merupakan epitel dasri plexus coroideus ventrikel otak. 3. Mikroglia Mikroglia merupakan monosit/ makrofag sistem saraf pusat (sumber dari sel mesodermal) dan mempunyai sifat fagosit yang memakan debris yang dapat berasal dari sel-sel otak yang mati, bakteri, dan lain-lain. Sel ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusat dan dianggap penting dalam proses melawan infeksi. 4. Astrosit / Astroglia Astrosit berfungsi sebagai sel pemberi makan bagi neuron yang halus. Badan sel nya berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai perivaskular (foot processes). Bagian ini juga membentuk dinding pembatas antara aliran kapiler dengan neuron, sekaligus terjadi pertukaran zat di antara keduanya di mana sel ini mempunyai granul glikogen, yang dapat disalurkan dengan cepat kepada neuron di sekitarnya sebagai sumber glukosa segera, sehingga dapat mempertahankan potensial bioelektris yang sesuai untuk konduksi impuls dan transmisi sinaptik (membentuk dan mempertahankan BBB (Blood Brain Barrier)). Astrosit adalah sel terbanyak yang ditemukan di sistem saraf pusat. Astrosit mempunyai prosesus yang multipel. Beberapa prosesus ini membentuk glial limiting membranes pada bagian dalam otak (ventrikel) dan luar otak (dengan pia mater). Beberapa prosesus lainnya berinvestasi di daerah sinaps antar neuron, dimana ia berfungsi untuk membantu proses daur ulang neurotransmiter terutama glutamat dan GABA. Di samping itu, astrosit juga mudah bereplikasi. Sebagai bagian dari proses penyembuhan pasca suatu cedera sistem saraf pusat, proliferasi dari astrosit dan prosesusnya menghasilkan jaringan parut glial yang padat. Proses ini disebut sebagai gliosis. Terlebih lagi, proliferasi spontan terlokalisir oleh astrosit dapat menyebabkan tumor otak.

You might also like