You are on page 1of 19

MAKALAH PARADIGMA SEHAT

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang Paradigma Sehat. Makalah ini berisi beberapa informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian ibu hamil dan bayi yang seringkali terjadi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin. Hormat

Daftar Isi Kata Pengantar.................................................2 I.Pendahuluan..4 I.1 Latar Belakang4 I.2 Tujuan.4 II.Isi.5 II.1 Lingkungan...5 II.2 Perilaku..6 2

II.3 Pelayanan Kesehatan......6 II.4 Gizi....11 II.5 Posyandu...15 III.Penutup...12 III.1 Kesimpulan...18 Daftar Pustaka,,,,,.18

I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang Menurut HL Blum, definisi sehat boleh dibagikan kepada beberapa faktor yaitu lingkungan, genetika, pelayanan kesehatan dan perilaku. Pada kasus ini, akan dibincangkan makna setiap dengan lebih mendalam dan kaitannya dengan angka kematian ibu dan bayi di sebuah kawasan pedalaman. Sasaran pembelajaran yang dipersetujui adalah lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, gizi dan Posyandu yang mempunyai kaitan terhadap angka kematian ibu hamil di sebuah kecamatan yang sangat terpencil. Walaupun kawasannya terpencil, kepadatan penduduk di situ sangat tinggi. Tingkat kelahiran bayi di kawasan itu tinggi begitu juga angka kematian ibu dan anak. Disebabkan itu, transisi demografi di kawasan itu tinggi. Seharusnya diambil langkah-

langkah bagi menurunkan angka kelahiran bayi dan kematian ibu dan bayi di kawasan itu. I.2. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian ibu hamil dan bayi di suatu kawasan tertentu.

II.ISI II.1. LINGKUNGAN Faktor lingkungan didukung oleh strategi promotif dan preventif. Langkah yang seharusnya diambil ialah sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan termasuk: a) Penyediaan air bersih Air bersih dibutuhkan untuk memenuhi kegiatan hidup sehari-hari dan mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air. Air bersih yang ideal adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mempunyai kuman yang boleh mengundang penyakit. 4

Penyediaan air haruslah memenuhi kriteria kualitas yaitu memenuhi persyaratan agar berfungsi secara baik dalam menyehatkan penggunanya, kuantitas yaitu jumlahnya memenuhi kebutuhan dan kontinuitas yaitu tersedia dan terjangkau setiap saat.1 b) Pembuangan air limbah
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:2

1. pengolahan secara fisika 2. pengolahan secara kimia 3. pengolahan secara biologi c) Penggunaan jamban Program CLTS (Community Lead Total Sanitation), dikenal dengan Sanitasi Total, adalah suatu pendekatan untuk memotivasi masyarakat agar tidak Buang Air Besar di tempat terbuka dengan gerakan Sebasang Bebas Tinja. Program ini dinilai berhasil, dengan meningkatnya angka penggunaan jamban dan air bersih terutama bagi keluarga miskin dari 10 % meningkat menjadi 100%. Hal ini diikuti oleh menurunnya angka kesakitan penyakit diare, ISPA, penyakit kulit dan malaria. Keberhasilan ini juga tidak luput dengan adanya peraturan desa melalui kesepakatan adat yang isinya, bagi masyarakat yang tidak mau berkontribusi baik berupa uang maupun tenaga maka tidak akan diberikan pelayanan air bersih.3

d) Pengolahan sampah Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. 5

Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah) Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". Kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Metode daur ulang adalah proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali. Metode penghindaran dan pengulangan adalah sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah".4

II.2 PERILAKU Masyarakat haruslah mempunyai kesadaran untuk mengamalkan Perilaku Hidup Bersih Sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya memberikan pengalaman belajar dan menciptakan suatu kondisi bagi perorangan/individu, keluarga, kelompok serta masyarakat. Untuk dapat meningkatkan pencapaian Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dibutuhkan kerjasama lintas program dan lintas sektor yang erat. Pemahaman yang kuat terhadap faktor-faktor penyebab rendahnya capaian PHBS di suatu wilayah harus di miliki oleh dinas kesehatan sebagai leading sector maupun lintas sektor lainnya.5 Ruang lingkup kesehatan lingkungan: 1. Penyediaan air minum 2. Pengolahan air nuangan dan pengendalian pencemaran air 3. Pengolahan sampah padat 4. Pengendalian vektor 5. Pengendalian dan pencegahan pencemaran air tanah oleh tinja manusia 6. Higiene makanan 7. Pengendalian pencemaran udara. 8. Pengendalian radiasi 9. Kesehatan kerja 10. Perumahan dan pemukiman II.3. PELAYANAN KESEHATAN Faktor pelayanan kesehatan haruslah didukung oleh strategi promotif dan preventif. Di dalam strategi promotif, langkah yang boleh diambil adalah: a) Penyuluhan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja 6

sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan.6 b) Pendidikan Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.7 Bagi preventif pula adalah: a) Program KB KB adalah perancangan jumlah keluarga. Jumlah anak yang ideal bagi setiap keluarga adalah dua orang.8 KB dapat menurunkan jumlah kematian ibu yang melahirkan karena setiap ibu yang melahirkan itu mempunyai risiko untuk mati. Dengan adanya KB, wanita berkahwin dibataskan jumlah anaknya dan tidak mempunyai risiko maut yang tinggi. Jenis KB terbagi kepada dua yaitu: Sementara: Kondom Pil Suntik Susuk Spiral Tetap: Vasektomi Tubektomi b) IMUNISASI a) Imunisasi ibu hamil Ibu hamil perlu mendapatkan imunisasi agar bayi yang dikandungnya mempunyai kekebalan terhadap infeksi kuman tetanus. Tetanus neonatorum 7

adalah infeksi oleh kuman tetanus yang biasanya terjadi pada waktu persalinan akibat penggunaan alat bantuan persalinan yang tidak steril. Tetanus neonatorum sangant berbahaya dan menjadi punca utama kepada kematian bayi yang baru lahir. Imunisasi TT diberikan kepada ibu hamil sebanyak dua kali dengan jarak waktu antara dua pemberian tersebut minimal 1 bulan. b) Imunisasi bayi Imunisasi bermanfaat memberikan kekebalan kepada bayi agar tidak mudah tertular penyakit TBC, tetanus, difteri, pertusis, polio, campak dan hipetitis. Imunisasi kepada bayi haruslah diberi kepada bayi yang berumur 0 hingga 12 bulan. Terdapat 5 imunisasi yang harus diberikan kepada bayi yaitu: 1) Imunisasi BCG, Ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercle bacii yang hidup didalam darah. Itulah mengapa agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkan jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus CelmetteGuerin) 2) Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini merupakan langkah efektif untuk mencegah masuknya VHB, yaitu virus penyebab penyakit hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan sirosis atau pengerutan hati, bahkan lebih buruk lagi mengakibatkan kanker hati. 3) Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan memberikan kekebalan terhadap serangan virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan. 4) Imunisasi DTP, Dengan pemberian imunisasi DTP, diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan pentusis, menyingkir jauh dari tubuh si kecil. 5) Imunisasi Campak, Sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus Morbili. II.4. PRE-NATAL CARE Pre-natal care direkomendasikan kepada semua wanita yang hamil. Ia adalah salah satu langkah untuk mengetahui seawall mungkin sebarang masalah yang kemungkinan dihadapi oleh ibu hamil tersebut dan anak yang dikandung itu dan mencegah sebarang masalah sepanjang kehamilan mereka.Kebiasaan melakukan pre-natal care dapat mengurangkan kadar kematian ibu hamil, keguguran dan kecacatan pada kandungan. Pre-natal care dibagi kepada dua jenis pemeriksaan yaitu: a) Pemeriksaan fisik 8

Pemeriksaan sejarah kesehatan ibu hamil Pemeriksaan tekanan darah Pemeriksaan tinggi dan berat badan Pemeriksaan darah dan air kencing

b) Pemeriksaan ultrasound Pemeriksaan jenis kelamin bayi dalam kandungan Pemeriksaan resiko yang mungkin bakal terjadi kepada ibu hamil Pemeriksaan sekiranya terdapat kelainan terhadap kandungan II.5. ASI EKSKLUSIF ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.11 Selepas tamat tempoh enam bulan ini bukanlah bermakna pemberian susu dihentikan secara serta merta tetapi masih diberikan lagi seiring dengan pengenalan makanan kepada bayi. Menurut rekomendasi WHO, ASI seharusnya diberikan kepada bayi sehingga berumur dua tahun. Manfaat ASI pada bayi: 1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. 2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). 3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat. 4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi 5. Komposisi ASI ideal untuk bayi 6. Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambungusus, sembelit, dan alergi 7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI 8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI. 9

9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas 10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan. 11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh. 12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur. 13. Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chrons disease, dan Ulcerative Colitis. 14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula. 15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.

Benefit ASI: 1. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot. 2. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas. 3. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya. 4. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril. 5. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional. 6. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.

10

II.4. GIZI IBU HAMIL a) Kalori Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil. b) Protein Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel. c) Lemak Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir. d) Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir. e) Vitamin dan mineral Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam amino. Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah 11

dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. GIZI BAYI

Pedoman Pemberian Makanan Yang Sehat


Umur 06 bulan 69 bulan 9 12 bulan 12 -24 bulan 24 bulan ke atas ASI Makanan Lumat Makanan Lembik Makanan Keluarga

1. ASI ( Air Susu Ibu) Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya. Komposisi Kandungan ASI
Kandungan Energi (kg kla) Laktosa (gr/ 100 ml) Lemak (gr/ 100 ml) Protein (gr/ 100 ml) Mineral (gr/ 100 ml) Immunoglubin : Ig A (mg/ 100ml) Ig G (mg / 100 ml) Ig M (mg/ 100 ml) Lisosin (mg/ 100 ml) Laktoferin Kolustrum 57,0 6,5 2,9 1,195 0,3 335,9 5,9 17,1 14,2-16,4 420-520 Transisi 63,0 6,7 3,6 0,965 0,3 ASI mature 65,0 7,0 3,8 1,324 0,2 119,6 2,9 2,9 24,3-27,5 250-270

Sumber : Pelatihan Manajemen Laktasi, RSCM, 1989. A. MAKANAN BAYI UMUR 0 6 BULAN

1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif ) Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi 12

kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak. 2. Berikan kolostrum Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi. 3. Berikan ASI dari kedua payudara Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 10 kali setiap hari. B. MAKANAN BAYI UMUR 6 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara bergantian. 2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya. 3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan dengan sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot berisiko selain dapat pula menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat mengakibatkan infeksi telinga. 4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk keruang tengah. 5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut. C. MAKANAN BAYI UMUR 6 9 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan 2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari. 3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak. 13

4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sbb : * Pada umur 6 bulan beri 6 sendok makan * Pada umur 7 bulan beri 7 sendok makan * Pada umur 8 bulan beri 8 sendok makan * Pada umur 9 bulan beri 9 sendok makan D. MAKANAN BAYI UMUR 9 - 12 BULAN

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga. 2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin. 3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari. E. MAKANAN ANAK UMUR 12 24 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi. 2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari. 3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskut. 4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit. Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi: - makanan anak - penyakit infeksi yang mungkin diderita anak - ketahanan pangan di keluarga - pola pengasuhan anak - serta pelayanan kesehatan - kesehatan lingkungan 14

Penilaian Status Gizi Penilaian secara langsung


1. -Antropometri 2. -Klinis 3. -Biokimia 4. Biofisik Penilaian secara tidak langsung 1. -Survey konsumsi makanan 2. -Statistik vital 3. Ekologi

II.5. POSYANDU Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya. Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat.

Sasaran utama posyandu adalah Balita dan orang tuanya Ibu hamil Ibu menyusui dan bayinya Perempuan usia subur Kegiatan Posyandu merupakan berbagai keterpaduan dalam program: Program KB, kes gizi yaitu pelayanan KB, KIA, imunisasi, penanggungulangan diare dan perbaikan gizi. Sektor kependudukan,pemerintahan,kesejahteraan rakyat, pertanian, penternakan, perdagangan dan lain-lain. Pelaksana Posyandu adalah kader yang bertugas sebagai: Melakukan kegiatan bulanan Posyandu 1. Mempersiapkan pelaksanaan Posyandu 15

2. Kegiatan bulanan Posyandu 3. Kegiatan setelah pelayanan bulanan Posyandu Melaksanakan kegiatan di luar Posyandu 1. 2. 3. Melaksanakan kunjungan rumah. Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan Posyandu. Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan, dan berbagai usaha kesehatan masyarakat

Melaksanakan kegiatan bulanan Posyandu 1. 2. Pelaksanaan kegiatan di Posyandu dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendirisendiri. Sistem 5 meja tersebut tidak berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja untuk pelaksanaanya, tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan: Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui Meja 2 Penimbangan balita Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit.

Kegiatan di meja 1 Pendaftaran Balita 1. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita 2. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempatpenimbangan. 3. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempatpenimbangan. Pendaftaran ibu hamil 1. Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil. 2. Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas di meja 5.

16

3. Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas di meja 5. Kegiatan di meja 2 Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS. Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan. Kegiatan di meja 3 Buka KMS balita yang bersangkutan. Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya. Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS. Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut. Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya. Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat. Kegiatan di meja 4 Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan. Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan, bidan di desa atau dukun terlatih. Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul iodium dan vitamin A. Kegiatan di meja 5 Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta pojok oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas.

III.PENUTUP III.1 Kesimpulan

17

Pelaksanaan kemepen sehat dan paradigm sehat dapat menurunkan angka maternal mortality dan infant mortality. DAFTAR PUSTAKA
1. Penyediaan air bersih. Diunduh dari:

http://www.slideshare.net/guestcb0db/penyediaan-air-bersih-presentation, 30 Nopember 2009. 2. Dasar-dasar teknologi. Pengolahan limbah cair. Diunduh dari: http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_5. htm, 1 Disember 2009. 3. Pengelolaan sampah. Diunduh dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah, 30 Nopember 2009. 4. Draft final secretariat TKPSDA, 2003.Diunduh dari: http://bappenas.go.id/main/modules/doc/pdf_download.php?prm, 30 Nopember 2009. 5. Johan Effendy, Mubasysyr Hasanbasri, Anis Fuad. Analisis perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2008. 3 Agustus 2009. Diunduh dari: http://simkes.fk.ugm.ac.id/?tag=phbs, 30 Nopember 2009. 6. Referensi kesehatan. Penyuluhan kesehatan. 1 Mei 2008. Diunduh dari: http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01/penyuluhan-kesehatan/, 1 Disember 2009. 7. Zuraida. Desa sebasang nan nyaman. Diunduh dari: http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=355, 30 Nopember 2009. 8. Keluarga berencana. Diunduh dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana, 1 Disember 2009. 9. Putriazka. Imunisasi TT(Tetanus Toxoid) pada ibu hamil(bumil), 20 April 2005. Diunduh dari: http://putriazka.wordpress.com/2005/04/20/imunisasi-tt-tetanustoxoid-pada-ibu-hamil-bumil/, 1 Disember 2009. 10. Prenatal care. Diunduh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Prenatal_care, 1 Desember 2009. 11. ASI eksklusif. Diunduh dari: http://asuh.wikia.com/wiki/ASI_eksklusif, 1 Disember 2009. 12. Ani Nurdwiyanti. Gejala anaemia pada ibu hamil. 13 Agustus 2008. Diunduh dari: http://www.swaberita.com/2008/08/13/gaya-hidup/kesehatan/gejala-anemiapada-ibu-hamil.html, 1 Disember 2009.

18

19

You might also like