You are on page 1of 12

Menjelang pemilu capres dan caleg 2014 di beberapa wilayah di Indonesia beberapa bulan kedepan akan dipenuh beberapa

iklan politik. Sudah menjadi kebiasaan pada umumnya para peserta cawapres akan gencar melakukan promosi di berbagai media iklan seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari iklan tvc, radio, media masa, spanduk, billboard, rontek, umbul-umbul, poster bahkan tidak menutup kemungkinan di bebrapa jejaringan sosial di internet pun bakal tak kalah ramainya. Mulai bangun tiduar, memulai kegiatan sehari-hari sampai tidur lagi kita akan terus di terror iklan-iklan politik. Membaca Koran dipagi hari, lalu dijalan akan menemukan puluhan iklan luar ruang, mendengarkan radio dijalan, membaca majalah di kantor, membuka email dan melihat telivisi dimalam harinya. Kita akan terus diteror kemanapun kita pergi. Hal tersebut merupakan Sesutu yang lumrah terjadi karena sudah menjadi rutinitas setiap 5 tahunan terakhir.

Dalam kaitannya dengan tugas tinjuan desain ini dalam rangka menyambut hari menjelang pemilu kita diwajibkan untuk mendeskripsikan, menganalisis lalu mengintepretasikan iklan politik tersebut. paserta pemilu sendiri terdapat 10 partai yaitu Partai Nasdem, PKB, PKS, PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PKB, Partai Hanura.

Dalam pengerjannya kita terlebih dahulu mencari beberapa iklan politik yang mulai tersebar di beberapa media sebanyak minimal 10 jenis iklan lalu kemudian dijadikan sebuah kliping digital. Setelah menemukan 10 jenis iklan tersebut kemudian dipilih salah satu untuk di deskripsikan, dianalisis lalu diintrepretasikan. Dengan diberikannya tugas ini seperti pada tujuan awal perkuliahan tinjauan desain, diharapkan mahasiswa lebih kritis dalam melihat sebuah fenomena iklan terutama iklan politik yang terdapat di Indonesia.

GERINDRA

DEMOKRAT

PKB

HANURA

GOLK AR

PAN

NA SDEM

PAN

data visual
warna : dominasi warna pada billboard ini biru ungu, dengan gradari horisontal, lebih muda menuju kebiru biruan pada dua tokoh terpilih yaitu surya paloh dan subandi. warna pada headline merah dan putih. dengan fontasi sant serif, arial italic warna merah, ditambah stroke 10% dengan warna putih, text pada body copy mengunakan warna putih, dengan fontasi sant serif, impact upercase. nama kandidat mengunakan arial bold, upercase. dan font untuk jabatan kandidat, sant-serif arial logo : warna orange pada logo dengan komposisi (CMYK sekian) dan shape melingkar berwarna putih, melingkari logo berawarna orange. logo dibawah bodycopy berukurasn sebesar kepala kedua kandidat calon partai tersebut. dengan text partai NasDem - gerakan perubahan mengunakan font arial juga tata letak, layout : untuk penataan headline, yang bertuliskan "cuma 1 pilihan" menguunakanan 30% raung dari ukuran billboard iklan, pada sekitar headline tersebut dibiarkan kosong, tanpa background ilustrasi atau gambar. bodycopy yang bertuliskan "kabarku apek, mbah tenang wae. tak jamin jamanku luwihpenak, hehehe" menggunakan 15% ruang, berbagi dengan logo nasdem dibawahnya yang menggunakan 15%ruang pada bilboard. dengan illustrasi berupa foto kandidat partai, menggunakan 40% pada iklan billlboard tersebut. jadi total prosentase penataan tata letak (layout) pada billboard 40% untuk illustrasi foto kandidat, 30% pada headline, 15% pada bodycopy, dan 15% untuk logo nasdem

illustrasi : ilustrasi pada billboard iklan nasdem tersebut menggunakan fotogra, dengan framing 3/4 bagian tubuh atau semi closeeup, dengan angle sejajar mata objek. kedua foto tersebut adalah surya paloh dan subandri, ketua umum dan ketua DPW nasdem Yogyakarta. mereka berdua menggunakan jas dan kemeja berwarna biru tua (CMYK sekian) lengkap dengan logo NasDem padabagian saku kantong kiri. Pose surya paloh dengan tangan diatas (seperti menyapa) dengan jari tangan sejajar dengan mata. dan Subandri dengan tangan sedekap memegang perut (tidak terlihat). Kedua wajah mereka memasang wajah senyum optimis, untuk memberikan kesan mendalam dan kesinambungan terhadap bodycopy

data verbal headlne : cuma 1 pilihan, body : kabarku apek, mbah ! tenang wae, tak jamin, jamanku luwik penak, hehehe ! dengan tanda baca seperti koma dan tanda seru pada tiap kalimat, sehingga memberikan kesan jeda dan penekanan saat membaca. additional text untuk memperkenalkan kandidat ada dibawah illustrasi foto, bertuliskan nama kandidat surya paloh dan subandri, lengkap bersama jabatan dibawahnya. text untuk partai nasdem juga tersemat dibawah logo, bersama motonya yang lebih kecil "gerakan perubahan"

data placement tempat : jalan colombo, pertigaan UNY, jika keutara menuju perempatan UGM lokasi : dipasang paling tinggi pada sederet iklan yang berada di pertigaaan tersebut, bersebelahan dengan iklan UMy, dan dibawahnya masih ada sekitar 11 billboard yang sama sama menghadap barat ukuran : berukuran 6-12 meter. lanscape, dipasang pada ketinggian sekitar 9 meter, dengan tambahan media penerangan 4 buah lampu bilboard bahan dan teknik cetak : dicetak pada kain spanduk, jika dilihat dari kejauhan billboard tersebut terlihat kerutan kerutan dan kusut, menambah kemungkinan billboad dicetak pada media kain yang lemas, dan jatuh. dengan mengunakan cetak digital atau print outdoor.

Pemasaran adalah salah satu bidang ilmu yang penting dalam dunia periklanan. Karena tanpa strategi pemasaran sebuah desain dalam iklan tidak akan bisa berjalan dengan baik atau terpincang-pincang. Lalu kami akan mencoba mengaitkan hubungan iklan ini dengan marketing atau pemasaran yang unik yang tidak biasa pada umumnya yang kita sebut kemudian sebagai strategi pemasaran purple cow, Dalam sebuah buku yang dituliskan oleh seth godin yang berjudul purple cow atau sapi berwarna ungu, dalam buku tersebut dijelaskan penting untuk sebuah produk mencapai atau menemukan titik untuk menjadi purple cow/sapi ungu. Cow/sapi dalam purple cow disini dimaksudkan adalah sebuah pruduk, bayangkan jika semua produk/sapi berwarna hitam dan putih pasti akan sangat membosankan. Berbeda jika sebuah produk itu berwarna ungu, konsumen pasti akan tertarik.

Ada beberapa kriteria kenapa sebuah produk di masuk kedalam strategi purple cow 1. Dalam menciptakan suatu produk, kita harus mempunyai passion (hasrat dan gairah). Ciptakan produk itu seperti menciptakan untuk kepentingan diri sendiri. 2. You cant please everybody!. Jangan menjadi serakah dan ingin memeluk semua pangsa pasar, atau produk itu akan gagal, bila tidak gagal maka mungkin produk tersebut akan hidup tetapi tidak ada yang spesial dan orang tidak akan membicarakannya. 3. Dalam strategi pemasaran purple cow penting agar sebuah produk mencapai dimana produk tersebut berbeda dengan produk-produk lainnya entah rasa, kualitas, kemasan atau pelayannya. Produk tersebut memiliki keunikan, sesuatu yang layak untuk diperbincangkan. 4. menciptakan virus yang mudah menyebar. Setiap sapi ungu pasti mempunyai virus! mereka tidak bersih seperti sapi lainnya. Karena diferensiasi itu (poin ketiga), produk tidak akan langsung di gunakan secara massal. Melainkan di mulai dari beberapa pengguna awal yang juga berani mengambil resiko. Dan jika produk tersebut mempunyai virus yang cukup kuat untuk di bicarakan/di sebarkan, maka dengan sendirinya produk itu akan memasarkan dirinya sendiri melalui para pengguna awal yang menceritakan pengalaman hebat produk ke teman-temannya.

Hubungan purple cow dan iklan partai politik nasdem


Begitu juga dengan iklan partai nasdem ini, menurut kami iklan ini telah mencapai titik purle cow-nya. Ada beberapa poin di atas yang menurut kami masuk/diterpakan dalam iklan ini. Yaitu poin ke dua, poin ke tiga dan poin ke empat. Untuk poin ke dua Jika kita melihat tagline-nya yang berbunyi kabarku apik, mbah! Tenang wae, tak jamin jamanku luwih penak, hehehe! iklan ini ditunjukkan bagi mayoritas masyarakat jawa tengah dan jawa timur tidak seluruh Indonesia karena tidak semua orang Indonesia mengerti bahasa jawa kalaupun dirubah tata bahasanya menjadi lebih relevan di setiap daerah di indonesia itu akan mempunyai makna yang berbeda. Kemudian poin ke tiga yaitu unik jika melihat beberapa Iklan partai politik lain, iklan politik ini adalah iklan yang unik, iklan yang berbeda, jika kebanyakan iklan politik lain memkai slogan-slogan lama, visi dan misi, iklan ini tidak seperti kebanyakan iklan lainnya, iklan ini mempunyai nilai tersendiri karena jauh sebelum iklan ini dibuat tagline pada iklan ini mengingatkan masyarakat akan tokoh Suharto yang dulu sangat diidoli mayoritas oleh masyarakat jawa.

* http://richardfang.com/purple-cow-do-you-have-it/ *http://www.ted.com/talks/seth_godin_on_sliced_bread.html

Semiotika komunikasi merupakan bidang ilmu yang tidak dibangun dengan kebenaran tunggal seperti yang beberapa orang telah klaim, semiotika mengajarkan makna jamak sebagai prinsip dasar semiotika. Didalam semiotika visual tidak hanya berkembang satu doktrin tanda yang tunggal melainkan berbagai doktrin tanda, yang satu dengan lainnya bisa berbeda bahkan bertentangan akan tetapi tetap diakui sebagai doktrin tanda komunikasi semiotika.

Semiotika komunikasi menurut umberto uco merupakan semiotika yang menekankan pada aspek produksi tanda. Sebagai sebuah mesin produksi tanda bukan memproduksi system tanda,. Maka semiotika komunikasi bertumpu pada pekerja tanda dan kemudian mengkombinasikan menjadi sebuah ekspresi bahasa makna.

Semiotika komunikasi mengkaji tanda dalam bentuk konteks komunikasi yang lebih luas, yang melibatkan berbagai elemen komunikasi seperti saluran, sinyal, media, pesan, kode. Disampin itu evektivitas pesan merupakan tujuan utama sebuah desain komunikasi visual seperti iklan, foto, poster, lm, video klip merupakan bentuk-bentuk komunikasi visual, yang melaluinya pesanpesan tersebut di komunikasikan dari pengirim kepada penerima pesan. Analisis
Dalam kaitannnya dengan iklan partai politik ini kami akan mencoba menganalisis menggunakan teori semiotika komunikasi berlandaskan pada referensi/buku yang didapat dalam buku karya sumbo tinarbuko yang berjudul semiotika komunikasi . Dalam menganalisi iklan partai politik ini kita akan menggunakan teori roland barthes dalam melihat tanda dalam karya desain komunikasi visual yaitu Kode hermeunetik , kode narasi dan kode semantik.

Tanda verbal.
Tagline : kabarku apik, mbah! Tenang wae, tak jamin jamanku luwih penak, hehehe!

Tanda visual

Foto dua tokoh partai politik surya paloh yang tersenyum sambil mengangkat tangan dan Surya Paloh yang tersnyum.

Kode hermeneutik merupakan kode yang mengandung sebuah teka-teka yang timbul dalam sebuah wacana. Terlihat pada tanda verbal iklan ini yaitu tak jamin jamanku luwih penak. Kebenaran akan apa yang di katakana dalam iklan ini merupakan sebuah teka-teki yang belum jelas benar adanya. Yang di maksudkan lebih enak itu dari segi mana tentu masih sangat luas jika mencakup seluruh Indonesia bisa saja lebih enak yang dimaksud hanya untuk segelintir orang tertentu. Kode narasi merupakan kode yang mengandung cerita dimana pada iklan ini terlihat pada tanda verbal yang berbunyi, kabarku apek mbah tak jamin jamanku luwih penak jika dilahat dari sudut pandang audience secara tidak langsung penulisan tagline ini seakan menjadi sebuah jawaban akan pernyataan Alm. Suharto dengan kalimat yang sudah sangat tertanam di pikiran masyarakat yaitu piye le kabare, isih enak jamanku to. Seakan iklan ini meminjam lalu menjadikannya sebuah dialog antar media iklan lainnya. Kode semantic merupakan kode yang mengandung tanda berupa sebuah konotasi tertentu. Terlihat pada aspek verbal dan visual dalam iklan ini yaitu aspek verbal pada kalimat tak jamin jamanku luweh penak lalu disertai tanda visual pada tokoh surya paloh yang menyampaikan salam hormat. Dimana kedua hal tersebut bisa membuat sebuah konotasi bahwa salam homat adalah sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat dan berjanji akan membuat keadaan lebih baik (sesuai dengan tanda verbalnya).
http://ganjarruntiko.blogspot.com/2009/12/lima-kode-roland-barthes_26.html

Tinarbuko, sumbo, semiotika komunikasi visual, 2009 Drs, Sobur, alex, semiotika komunikasi 2004

Menurut Sadjiman, setiap karya seni atau desain, pasti memiliki unsur unsur seperti bentuk, raut, ukuram, arah , takstur, ukuran, arah, warna, value dan ruang. Adapun hubungan antar unsur adalah sebagai berikut :
1. benda apa saja, termasuk karya seni, pasti memiliki bentuk, dan setiap bentuk tersebut dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang dan volume. 2. Setiap bentuk (titik, garis, bidang, gempal) mempunyai raut, ukuran, arah, warna, value, dan tekstur 3. Setiap bentuk selalu dan pasti menempati ruang, baik berupa ruang dwimatra (2d) ataupun trimatra (3d) 4. Bentuk dalam ruang memiliki kedudukan, jumlah, jarak, dan gerak. Empat hal tersebut merupakan pertalian antara nemtuk dan ruang.

Warna menurut sadjiman, setiap warna yang terbiaskan oleh jahasa memiliki karakter dan sifat tersendiri. warna biru ungu adalah warna yang paling dominan pada billboard iklan Nasdem tersebut. Sajiman mengartiakn warna biru sebagai warna yang memiliki asosiasi dalam terhadap air, laut , langit, dan es. Sajiman juga mengatakan warna biru memiliki watak dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, sedih tenang, terkesan jauh dan mendalam. Wana biru juga melambangkan keagungan, keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran, murah hati, kecerdasan, perdamaian, stabilitas, keharmonisan, kesatuan, kepercayaan, dan keamanan Partai Nasdem sendiri yang memiliki warna biru pekat (indigo) memberikan citra terhadap masyarakat jika partaitersebut dapat dipercaya, membawa kedamaian, mdapat mengayomi dan membawa kebaikan.

Dominasi dominasi adalah istilah yang digunakan untuk menerjemahkan kata kerja domination (bahasa inggris) yang artinya penjajah. Menurut sajiman di buku nirmananya, dominasi dalam bentuk sebni rupa yaitu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni / desain, agar diperbololeh karya seni/desain yang artistik dan memiliki nilai seni. Dominasi adalah daya tarik yang akan menjadi pusat perhatian atau dapat disebut center of interest (pusat perhatian) Dalam analisa billboard nasdem tersebut, dominasi terjadi pada text bodycopy, karena warna yang digunakan paling kotras dan terlihat menonjol dibanding elemen lainnya, meskipun volume bodycopy hanya sekitar 15% namun pemilihan warna text dibuat lebih kontras dibanding headline dan illustrasi yang lebih cenderung tenggelam. Setelah melihat bodycopy, pandangan kita diarahkan pada bagian logo dibawah bodycopy tersebut yang mempunyai warna orange. Warna yang kontras dengan warna biru.

Keseimbangan atau balans diambil dari kata pada bahasa inggris (balance) yang berarti keseimbangan dan kesinambungan. Menurut sajiman, balance dalam seni rupa adalah karya tersebut tidak berat sebelah / njomplang, tidak ada bagian yang terbebani, sehingga pada gilirannya akan membawa rasa tenang dan enk dilihat. Sajiman menyebutkan ada 4 keseimbangan. Keseimbangan simetris, memancar, sederajar, dan tersembunyi Dalam billboard Nasdem sebenarnya memiliki keseimbangan sederajat. Keseimbangan sederajat adalah keseimbagan komposisi antara ruang kanan dan kiri yang membentuk raut berbeda, tapi besarnya masih sederajat. Didalam billboard tersebut gambar illustrasi foto pada bagian kiri sama beratnya jika dibandingkan volume bodycopy dan logo pada sebelah kanan, meskipun bentuk pada kedua raut tersebut berbeda Nirmana, elemen seni dan desain Sajiman Ebdi Sanyoto, 2010

Prinsip layout dapat dianalogikan sebagai suatu formula untuk membuat suatu layut yang baik. Formula ini akan bekerja dan memberikan hasil yang maksimal bila diterapkan dengan seksama ditambah latihan dan eksplorasi terus menerus - Suryanto rustan Hampir sama dengan pendekatan elemen desain, pendekatan penataan / layout masih pada kesatuan didalamnya, hanya saja elemen layout sedikit berbeda karena didalamnya terdapat poin poin yang lebih rinci seperti penatan, alur dan keseimbangan. pada

alur keterbacaan pada billboard ini melingkar, seperti huruf o dimulai dari headline cuma 1 pilihan diikuti bodytext, logo menuju illustrasi foto ~ Layout, dasar dan penerapan - suyanto rustan 2009

You might also like