You are on page 1of 15

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

PENDAHULUAN

berpedoman kepada prinsip-prinsip GCG sesuai Surat Kem enterian Negara BUMN m elalui Surat No. 117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002. Dengan revisi Code of Conduct PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Tahun 2009 diharapkan dapat meningkatkan keinginan dari seluruh komponen PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk berwawasan sesuai Visi dan Misi perusahaan, dan meraih kinerja terbaik perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG. Revisi Code of Conduct PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Tahun 2009 nantinya disosialisasikan dengan sungguh-sungguh dan penuh integritas kepada seluruh individu yang berkaitan dengan perusahaan yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi, Kar yawan da n pel ak u bisn is lainn ya ya ng berhubungan dengan bisnis perusahaan.

A. Pengertian Umum Code of Conduct a dalah pedom an int erna l perusahaan yang berisikan Sistem Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders.

B. Latar Belakang Seiring perkembangan aturanaturan hukum yang menyangkut perusahaan diantaranya UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan UU No 1 Tahun 1995, maka dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian terhadap seluruh pedoman-pedoman internal perusahaan yang berhubungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Code of Conduct PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang dikeluark an pada tanggal 30 Desember 2005 merupakan salah satu pedoman internal perusahaan yang wajib untuk disempurnakan mengingat dinamika dan perkembangan menuntut agar seluruh individu yang menyangkut perusahaan dapat m elaksanak a n aktivitas dengan tetap

C. Maksud dan Tujuan Maksud penyempurnaan Code of Conduct adalah untuk : 1) Menyempurnakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di perusahaan untuk berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktivitas perusahaan dan sebagai pedoman dalam menentukan sikap pada saat menghadapi keadaan yang dilematis.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

2) Sebagai kriteria dalam menilai apakah individu di dalam perusahaan telah berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut. 3) Mengidentifikasi standar-standar dan etika dalam perusahaan agar sesuai dengan Visi dan Misi perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai adalah : 1) Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara profesional dan beretika dengan memperhatikan seluruh stakeholders, sehingga pada akhirnya akan terwujud standar kerja yang maksimal bagi seluruh individu dan dengan tetap berpedoman kepada aturan yang berlaku bagi perusahaan. 2) Meminimalisir segala risiko yang mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan maupun litigasi akibat kelalaian yang dilakukan oleh individu di dalam perusahaan. 3) Dalam jangka panjang mendorong perbaikan layanan mutu produk, pengelolaan perusahaan, pengembangan nilai perusahaan, dan pada akhirnya menuju pada peningkatan reputasi dan image perusahaan. D. Manfaat Code of Conduct 1. Menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan perusahaan. 2. Membentuk karakter individu perusahaan yang disiplin dan beretika dalam bergaul dengan

sesama individu dalam perusahaan maupun dengan pihak lain di luar perusahaan. 3. Sebagai pedoman yang mengatur, mengawasi sekaligus mencegah penyalahgunaan wewenang dan jabatan setiap individu dalam perusahaan. 4. Sebagai acuan terhadap penegakan kedisiplinan. 5. Menjadi acuan perilaku bagi individu dalam perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

ETIKA BISNIS

Stakeholders dan sebagai berikut :


Stakeholders

kriteria

kepuasannya

adalah

Kriteria kepuasannya Shareholder Value, perkembangan usaha dan good corporate governance. Kepuasan kerja (Employee Satisfaction). Kualitas pelayanan dan mutu produk. Transaksi yang memuaskan dan kelangsungan kerja sama. Keamanan, kenyamanan, dan ROI. 3R (Return, Repayment, Risk Bearing Ability). Kepatuhan pada hukum dan kontribusi dalam pembangunan. Persaingan yang sehat. Independensi. Manfaat bagi masyarakat dan kelestarian lingkungan. Keterbukaan informasi. Perlakuan yang adil dan wajar. Ketaatan pada hukum dan peraturan, serta hubungan yang baik antara perusahaan dengan legislatif dan masyarakat.

A. Ruang Lingkup
10

Perusahaan mengembangkan Etika Bisnis dengan standar yang tinggi dengan memperhatikan kepentingan stakeholders termasuk kriteria kepuasannya. Komitmen dalam berinteraksi dengan stakeholders menjadi perhatian utama perusahaan, sehingga komitmen tersebut menjadi bagian dari etika bisnis perusahaan dan menciptakan nilai tambah (value creation) tidak saja bagi perusahaan tetapi juga bagi stakeholders. Interaksi perusahaan dengan stakeholders dapat digambarkan sebagai berikut:
Masyarakat, Mitra Binaan Lingkungan Media massa, LSM, Ormas Mitra Usaha Strategis Petani Plasma Pemerintah Kreditur/Bank Rekanan/Pemasok Karyawan Investor Keseimbangan Kepentingan guna Penciptaan nilai Perusahaan Pemegang Saham Anak Perusahaan Serikat Pekerja Legislatif Auditor Pelanggan Pesaing Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian

1. Rapat Umum Pemegang Saham 2. Karyawan 3. Pelanggan 4. Pemasok/rekanan

5. Investor 6. Kreditur dan Bank 7. Pemerintah

8. Pesaing 9. Auditor 10. Masyarakat sekitar, Mitra Binaan, dan Lingkungan 11. Media Massa, LSM dan Ormas 12. Serikat Pekerja 13. Legislatif

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

14. Mitra Usaha Strategis 15. Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian 16. Anak Perusahaan 17. Petani Plasma

Kerjasama yang saling menguntungkan. Penghargaan atas hasil penelitian dan saran yang diberikan. Value creation yang berkelanjutan. Pembinaan teknis, dan kemitraan.

B. Etika Bisnis dan Komitmen Perusahaan Kepada Stakeholders 1. Etika Bisnis Etika bisnis merupakan sikap dasar perusahaan dalam berbisnis dengan semua stakeholders, yaitu: a. Aktivitas perusahaan sepenuhnya berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance; yang terdir i dari keterbu k aan ( transparanc y ), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), adil/ wajar (fairness), b. Melaksanakan dengan sepenuhnya prinsip-prinsip integeritas perusahaan yang terkandung di dalam UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas antara lain : - Melaksanakan tugas sesuai kewenangan yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Peraturan Perusahaan serta Peraturan Perundangan; - Melaksanakan aktivitas bisnis perusahaan berdasarkan prinsip itikad baik, dengan kecermatan tinggi, dalam keadaan bebas, mandiri dan tidak berada dibawah tekanan -

maupun pengaruh dari pihak lain (Independency); Melaksanakan seluruh aktivitas bisnis perusahaan dengan penuh kehati-hatian (Duty of Care and Loyalty) sehingga kegiatan apap un yang dilaku kan adalah untuk kepentingan yang terbaik bagi perusahaan, seperti layaknya dilakukan untuk kepentingan diri sendiri (Prudent Person Rule); Melakukan aktivitas bisnis perusahaan dengan tidak memiliki kepentingan pribadi atau tujuan untuk melakukan sesuatu untuk manfaat diri sendiri, maupun pihak yang terkait maupun terafiliasi dengan kepentingan pribadi/tidak memiliki benturan kepentingan (Conflict of Interest) Melakukan aktivitas bisnis perusahaan harus dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai peraturan dan kewajiban normatif yang terkait, termasuk mempertimbangkan Best Practice, yang dipandang perlu dan penting untuk dilakukan (Duty Abiding the Laws)

c. Perusahaan mengutamakan mutu layanan dan produk. d. Menghargai kinerja dan prestasi karyawan. e. Tidak melakukan bisnis ilegal dan menghindari praktek korupsi, kolusi, nepotisme. 2. Komitmen Perusahaan kepada Stakeholders Dalam rangka menegakkan etika bisnis perusahaan diperluk an k om itm en perusahaa n kepada stakeholders.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

Perusahaan mempunyai komitmen untuk secara terus menerus membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, kepada: a. Rapat Umum Pemegang Saham 1. Meningkatkan secara optimal dan berkesinambungan nilai pemegang saham (shareholder value) seperti tingkat laba, tingkat pertumbuhan, dan kepentingan lain dari pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Menciptakan dan mengembangkan peluangpeluang bisnis guna meningkatkan kemajuan perusahaan. 3. Menerapkan dengan sungguh-sungguh prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) termasuk dalam pencatatan serta pelaporan transaksi bisnis sesuai prinsip akuntansi yang lazim. b. Karyawan 1. Mengharg ai k aryawan sebaga i ass et perusahaan yang bermartabat tanpa melihat ras, warna kulit, agama, asal-usul, hambatan fisik, gender, dan usia, yang kapasitasnya terus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan secara konsisten. 2. Memberlakukan sistem rekrutmen, promosi, dan pengembangan karir secara adil/wajar dan konsisten berdasarkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 3. Kompensasi dan hak karyawan diberikan secara adil, layak dan transparan berdasarkan kinerja serta sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Menyediakan tempat, sarana kerja yang layak dan memelihara lingkungan secara harmonis. 5. Menyediakan informasi yang relevan tentang kebijakan, rencana dan kemajuan perusahaan kepada karyawan. 6. Menjaga kebebasan karyawan untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi kepada perusahaan tentang kebijakan dan praktekpraktek perusahaan dengan cara yang beretika dan sesuai dengan peraturan. 7. Menghargai inovasi dan kreativitas individu yang berguna bagi perusahan dan dapat meningkatkan citra perusahaan. 8. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dan mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melalaikan tugasnya atau melanggar ketentuan perusahaan. 9. Menghormati dan menjaga kerahasiaan catatan maupun informasi pribadi karyawan. c. Pelanggan 1. Men em patk an pela nggan sebagai m itra strategis. 2. Menyediakan produk dan layanan dengan mutu yang baik sesuai standar kepada semua pelanggan. 3. Mengutamakan sikap jujur dan beretika dalam berbisnis dengan pelanggan sesuai kemampuan perusahaan. 4. Menjamin penyerahan barang dan jasa dengan jumlah dan waktu yang tepat. 5. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pelanggan serta memberikan tanggapan sesegera mungkin.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

10

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

6. Melindungi dan menjaga pelanggan sebaik-baiknya.

kerahasiaan

d. Pemasok/Rekanan 1. Memelihara komunikasi yang baik dengan pemasok atau rekanan sebagai mitra strategis yang berperan menjamin ketersediaan pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kelancaran operasi perusahaan 2. Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh pemasok atau rekanan. 3. Bersikap jujur dan adil serta beretika dalam berbisnis dengan pemasok atau rekanan. 4. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara transparan dan sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Memilih calon pemasok atau rekanan yang mempunyai reputasi, kompetensi dan catatan kerja/prestasi (track record) yang baik. 6. Menghindari bisnis dengan pemasok atau rekanan yang mempunyai benturan kepentingan dengan pejabat dan atau perusahaan yang patut diduga menimbulkan korupsi, kolusi dan nepotisme. 7. Membuat perjanjian/kontrak secara tertulis dan menjalankan hak dan kewajiban masingmasing pihak sesuai dengan perjanjian. 8. Memperhatikan keluhan dan masukan dari p e m a s o k / r e k a n a n s e r t a m em b e r i k a n tanggapan sesegera mungkin e. Investor 1. Mengupayakan keamanan terhadap investasi yang dilakukan oleh investor.

f.

2. Mengupayakan penciptaan kondisi yang nyaman bagi investor. 3. Mengupayakan pemenuhan tingkat pengembalian investasi secara optimal. Kreditur dan Bank 1. Melakukan pinjaman dengan kreditur yang resmi dan memiliki reputasi baik, serta tidak mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan. 2. Mematuhi kewajiban sesuai perjanjian. 3. Menjamin setiap pinjaman dengan agunan yang memadai dan legal. 4. Mengelola dana pinjaman secara efektif sesuai peruntukannya. 5. Menuangkan kesepakatan dalam dokumen tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan. 6. Memberikan informasi keadaan perusahaan dengan jujur kepada kreditur dan bank.

g. Pemerintah 1. Mem atuhi dan m endukung peraturan perundang-undangan yang terkait dengan operasi perusahaan termasuk di dalamnya ketaatan terhadap pembayaran pajak, retribusi, masalah ketenaga kerjaan dan lingkungan hidup. 2. Mendukung program nasional maupun regional khususnya dibidang teknologi, pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya. 3. Tidak memanfaatkan hubungan baik dengan pemerintah untuk memperoleh kesempatan bisnis dengan cara yang tidak etis. 4. Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang beretika dengan pemerintah,

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

11

12

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

sehingga setiap kebijakan pemerintah dapat diantisipasi dengan baik demi kemajuan dan kelangsungan perusahaan. j. h. Pesaing 1. Menghargai persaingan yang sehat dan beretika, sesuai ketentuan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku. 2. Menjadikan perusahaan lainnya sebagai pembanding (benchmark) guna meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Menghormati keberadaan seluruh pesaing dan menjaga hubungan yang baik dan saling menghormati. 4. Tidak akan mengembangkan hubungan bisnis dan kerja sama dengan pesaing yang dapat merugikan pelanggan. 5. Tidak memperkenankan individu perusahaan untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan perusahaan pesaing yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. 6. Tidak memperkenankan individu perusahaan untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam k epengurusa n perusahaan pesaing. i. Auditor 1. Menjamin kebebasan auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai standar profesi dan kode etik. 2. Menetapkan penunjukan auditor eksternal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Membuat perikatan penugasan audit dengan auditor eksternal secara tertulis.

4. Memperhatikan serta melaksanakan rekomendasi dan saran yang diberikan auditor. Masyarakat Sekitar, Mitra Binaan, Lingkungan 1. Menjaga hubungan yang kondusif dan harmonis dengan masyarakat sekitar. 2. Memperhatikan dan memberikan kontribusi fasilitas umum dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan, dan sesuai kemampuan perusahaan. 3. Menerima dan memanfaatkan tenaga kerja dengan memperhatikan potensi masyarakat sekitar operasional perusahaan tanpa mengabaikan kualifikasi yang dibutuhkan. 4. Mengalokasikan tenaga dan dana untuk pengembangan mitra binaan dan lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku serta melakukan evaluasi terhadap keberhasilan mitra binaan dengan membuat rekaman dan sistem pelaporan. 5. Dalam setiap aktivitas perusahaan melalui sistem manajemen lingkungan selalu memperhatikan dan menjaga kelestarian alam dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan misalnya; dengan melakukan pengendalian limbah pabrik dan limbah klinis rumah sakit. 6. Berusaha sedapat mungkin menggunakan bahan dan teknologi ramah lingkungan dalam setiap aktivitas.

k. M e d i a M a s s a , L S M d a n O rg a n i s a s i Kemasyarakatan 1. Menyediakan informasi yang relevan dan akurat tentang perusahaan bagi media massa

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

13

14

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

2.

3.

4.

5.

dengan tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku. Tidak melayani wartawan atau media massa yang melakukan aktivitas untuk kepentingan pribadi atau yang bertentangan dengan undang-undang pokok tentang pers. Memperhatikan aspirasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan perusahaan dan atau mengganggu operasi perusahaan, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Tidak melayani perwakilan atau pihak yang mengatasnamakan LSM dan Organisasi Kemasyarakatan yang melakukan aktivitas untuk kepentingan pribadi atau bertentangan dengan hukum dan norma kepatutan. Individu perusahaan tidak diperkenankan untuk berprofesi sebagai wartawan dan pengurus organisasi media massa, pengurus dan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasai Kemasyarakatan, serta bertindak untuk kepentingan media massa, LSM, dan Ormas, kecuali pengurus media internal, LSM/Assosiasi Sosial dan Profesi.

nya dengan kepentingan karyawan dan perusahaan. 3. Tidak melayani perwakilan atau pihak yang mengatasnamakan Serikat Pekerja yang melakukan aktivitas untuk kepentingan pribadi atau bertentangan dengan hukum dan norma kepatutan. 4. Memberikan informasi yang relevan tentang kebijakan dan aktivitas perusahaan secara terbuka kepada Serikat Pekerja yang sepenuhnya untuk kemajuan perusahaan. m. Legislatif 1. Menyediakan informasi yang relevan tentang perusahaan bagi legislatif dengan tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku. 2. Memperhatikan dan memberikan respon terhadap masukan dari legislatif yang membawa kepentingan masyarakat luas sesuai kepentingan dan kemampuan perusahaan. n. Mitra Usaha Strategis 1. Melakukan perikataan bisnis yang jelas dan saling menguntungkan secara tertulis hanya dengan mitra usaha strategis yang resmi dan memiliki reputasi yang baik. 2. Menjamin akurasi informasi layanan dan produk yang akan dipasarkan oleh mitra usaha strategis. 3. Menjaga kualitas hubungan dengan mitra usaha strategis dan tidak melakukan kerjasama yang dapat merugikan perusahaan, pelanggan maupun masyarakat.

l.

Serikat Pekerja 1. Menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra perusahaan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan demi terciptanya hubungan industrial yang dinamis dan harmonis. 2. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi Serikat Pekerja yang ada hubungan-

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

15

16

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

o. Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian 1. Akomodatif terhadap kebutuhan penelitian dan kemajuan pendidikan. 2. Menjadikan hasil-hasil penelitian yang relevan sebagai referensi dalam peningkatan kinerja. p. Anak Perusahaan 1. Tidak melakukan intervensi terhadap aktivitas operasional anak perusahaan. 2. Tidak memberikan perlakuan istimewa dalam hubungan bisnis, seperti pemberian harga khusus kepada anak perusahaan. 3. Berperan aktif sebagai Pemegang Saham untuk keberhasilan dan kemajuan anak perusahaan. q. Petani Plasma 1. Mendukung pemerintah dalam memajukan petani plasma seiring dengan kemajuan perusahaan. 2. Melakukan hubungan bisnis yang setara dengan petani plasma melalui perikatan yang jelas.

ETIKA KERJA

A. Ruang Lingkup Kinerja dan citra perusahaan sangat berkaitan dengan perilaku individu. Individu sebagai penggerak utama perusahaan memiliki peran utama dalam kinerja dan mewujudkan citra perusahaan yang baik, sehingga setiap individu harus menyadari bahwa citra dan reputasi perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan kelancaran usaha dan kelangsungan bisnis perusahaan. Agar kinerja yang tinggi dan citra yang baik dapat diperoleh, diperlukan etika kerja yang mengatur hubungan antar individu baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.

B. Sikap Dasar Individu 1. Ketaatan terhadap peraturan-peraturan perusahaan (Taat Azas) 2. Malu untuk berbuat hal-hal di luar kepatutan. 3. Jujur dan disiplin dalam bekerja. 4. Terbuka dan mau meningkatkan diri. 5. Saling menghargai dan sopan santun terhadap sesama. 6. Egaliter (kebersamaan, kesetaraan). 7. Bersedia ditempatkan dimana saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan ketentuan yang berlaku.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

17

18

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

C. Perilaku Individu Perusahaan

di

Dalam

dan

di

Luar

1. Melakukan pekerjaan dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab 2. Masing-masing individu merupakan bagian dari perusahaan yang harus saling mendukung dan berkepentingan terhadap kemajuan maupun kelangsungan operasi perusahaan. 3. Senantiasa berupaya untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi (keahlian/skill, pengetahuan/knowledge, sikap/attitude) dengan bekerja memenuhi sasaran kerja yang ditentukan. 4. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik di dalam maupun diluar tugas. 5. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan, atau berkata kasar, pelecehan ataupun provokasi, dan tidak menimbulkan persaingan tidak sehat diantara sesama karyawan. 6. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesama karyawan, seperti agama, hari libur agama/nasional, status, suku/ras dan keluarga. 7. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari atasan, dan atau tidak melakukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau pihak di luar perusahaan tanpa izin selama jam kerja. 8. Memiliki sikap terbuka terhadap kemungkinan adanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) di dalam merumuskan suatu keputusan. 9. Tidak melalaikan tugas dan pekerjaan sehingga mengakibatkan kerugian perusahaan.

10. Tidak mabuk, madat, memakai narkotik dan obat berbahaya (narkoba) maupun memperdagang minuman keras, narkoba, dan yang sejenisnya ditempat kerja atau di luar perusahaan. 11. Tidak membujuk pimpinan, bawahan dan atau sesama karyawan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan. 12. Tidak melakukan perbuatan asusila seperti pelecehan seksual, pencemaran nama baik atasan maupun bawahan serta keluarganya. 13. Tidak melakukan tindakan melawan hukum seperti : berjudi, mencuri dan atau menggelapkan harta perusahaan, melakukan penipuan kepada atasan, bawahan maupun sesama karyawan dan memperdagangkan harta perusahaan secara ilegal. 14. Tidak membiarkan dirinya atau teman kerja dalam keadaan bahaya, walaupun telah mendapat peringatan, seperti membiarkan teman sekerja bekerja tidak sesuai dengan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). 15. Menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi mengenai perusahaan D. Perilaku Sebagai Atasan 1. Selalu memberikan panutan yang baik dalam tindakan dan tutur kata, bersikap adil dan terbuka dengan bawahannya. 2. Membangun komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan bawahan. 3. Dalam mengambil kebijakan selalu berusaha melaksanakan koordinasi dan hubungan kerjasama (teamwork) yang harmonis.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

19

20

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

4. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan diri. 5. Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 6. Patuh dan konsekuen terhadap hukum dan kebijakan (policy) yang sudah ditetapkan. 7. Menilai kinerja bawahan secara objektif berdasarkan kriteria yang jelas. 8. Tidak memanfaatkan posisi atau jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau pihak lain. E. Perilaku Sebagai Bawahan 1. Bersikap hormat dan santun kepada atasan dan loyal kepada perusahaan dalam setiap pelaksanaan tugas yang diberikan. 2. Selalu kreatif dan berani mengambil inisiatif memberikan dukungan, terutama dalam menghadapi permasalahan yang timbul. 3. Berkomunikasi dengan atasan secara jujur, terbuka dan beretika. 4. Patuh dan konsekuen terhadap hukum, kebijakan (policy), dan Standard Operating Procedure (SOP) yang sudah ditetapkan. 5. Tidak melakukan tindakan yang di luar kewenangannya. 6. Selalu disiplin dalam melaksanakan setiap tugasnya. 7. Mematuhi dan menghormati tugas dan petunjuk atasan yang tidak bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. 8. Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

KOMITMEN ATAS HAL-HAL KHUSUS

A. Pengelolaan Catatan, Dokumen, dan Informasi Catatan, dokumen dan informasi perusahaan harus dapat dipertanggungjawabkan, akurat, dan tepat waktu, oleh karena itu individu yang bertanggungjawab atas pengelolaan catatan, dokumen dan informasi harus berlaku jujur, obyektif, dan setia. Komitmen atas pengelolaan catatan, dokumen dan informasi adalah: 1. Setiap individu wajib memelihara dan melindungi catatan, dokumen, dan informasi dari penggunaan di luar kepentingan perusahaan. 2. Setiap individu dilarang memalsukan catatan, dokumen, dan informasi perusahaan. 3. Penggunaan/penyebaran dan pemusnahan catatan, dokumen, dan informasi harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. 4. Perusahaan tidak membenarkan adanya seseorang yang dikarenakan kedudukannya atau profesinya atau hubungan usaha dengan perusahaan, menggunakan catatan, dokumen, dan informasi perusahaan (termasuk informasi perdagangan saham) untuk kepentingan pribadi dan berpotensi merugikan perusahaan dan stakeholders lainnya. 5. Pengelolaan catatan, dokumen, dan informasi yang berkaitan dengan perdagangan saham mengacu pada Pedoman Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

21

22

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

B. Kewajiban Pengamanan Harta Perusahaan Seluruh individu menyadari bahwa tanggungjawab pengam anan harta perusahaan m erupakan kewajiban, untuk itu setiap individu akan: 1. Menjaga, melindungi, memelihara dan menggunakan harta benda perusahaan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai ketentuan. 2. Tidak menggunakan dan memanfaatkan harta p e r u s a h a a n u nt u k k e p e nt i n g a n d i l u a r kepentingan perusahaan. 3. Menjaga keakuratan alat ukur, alat hitung milik perusahaan, yang dipercayakan kepadanya guna membantu karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan. 4. Menjaga rahasia-rahasia perusahaan yang meliput i: f orm ula, desain, dokum en atau inf orm asi sens itif yang m erupak an m ilik perusahaan. 5. Menjaga dan menghargai hak milik intelektual (property rights) yang dimiliki dan digunakan perusahaan. 6. Tidak dibenarkan dengan sengaja atau karena k e c e r o b o h a n n ya m e r u s ak h a r t a b e n d a perusahaan. C. Perdagangan Informasi oleh Orang Dalam (Insider Trading) 1. Tidak dapat mentolerir adanya praktek-praktek penjualan informasi dari orang dalam (insider trading). 2. Melakukan tindakan hukum terhadap pelaku insider trading sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

D. Benturan Kepentingan Setiap individu berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan menghindari timbulnya benturan kepentingan dalam berbagai bentuk dengan perusahaan, untuk itu setiap individu: 1. Tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun di luar perusahaan y a n g d a p a t m e n im bu l k a n b e n t ur a n kepentingan bisnis dengan perusahaan, kecuali dalam hubungannya dengan koperasi k ar yawan s ebagaimana diat ur da lam peraturan perundan g-unda ngan ya ng berlaku. 2. Tidak diperkenankan untuk melakukan ikatan bisnis secara pribadi maupun melibatkan keluarga, dengan pihak lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan perusahaan. E. Kegiatan Politik Sebagai warga negara yang baik dan untuk mendukung kebijakan perusahaan terhadap k egiatan polit ik , perusaha an m em punyai komitmen: 1. Tidak menjalankan aktivitas politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik serta tidak memberikan kontribusi apapun menyangkut aktivitas politik. 2. Tidak memperkenankan pejabat perusahaan menjadi pengurus partai politik. F. Hadiah/Cinderamata, Donasi, Komisi, Suap. 1. Hadiah/Cinderamata. Pemberian tanda terima kasih untuk kepentingan bisnis kepada/dari relasi berupa hadiah/cinderamata (souvenir)/parcel, tidak

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

23

24

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

boleh dilakukan pada suatu keadaan yang dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak memenuhi azas kepatutan dan kewajaran. 2. Donasi. Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk tujuan amal dan tujuan sosial lainnya dalam batas yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Donasi yang diterima perusahaan menjadi milik perusahaan. 3. Komisi. Seluruh komisi yang diterima sebagai akibat adanya transaksi yang dilakukan perusahaan menjadi milik perusahaan dan dibukukan sebagai pendapatan perusahaan, dan seluruh komisi dagang yang diberikan harus sesuai dengan kepatutan dan kewajaran transaksi yang dilakukan. 4. Suap. Perusahaa n dan s e tiap in dividu t idak memberikan, menawarkan, atau menerima baik langsung atau tidak langsung sesuatu yang berharga yang dapat dikategorikan sebagai suap kepada atau dari pelanggan atau pejabat pemerintah maupun pihak lainnya untuk mempengaruhi keputusan. Setiap tindakan yang dikategorikan sebagai suap apabila terbukti akan dikenakan tindakan hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

PENEGAKAN COC

A. Pemantauan Pelaksanaan Code of Conduct Pelaksanaan Code of Conduct diawasi oleh Dewan Kehormatan yang bertugas mengawasi pelaksanaan pedoman ini. Pembentukan Dewan Kehormatan (terdiri dari unsur Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan yang ditunjuk, dan Serikat Pekerja) dan mekanisme kerjanya diatur dalam Surat Keputusan Direksi.

B. Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct 1. Setiap individu berkewajiban melaporkan setiap pelanggaran atas Code of Conduct yang dilakukan individu lain dengan bukti yang cukup kepada Dewan Kehormatan. Laporan dari pihak luar wajib diterima sepanjang didukung bukti dan identitas yang jelas dari pelapor. 2. Dewan Kehormatan wajib mencatat setiap laporan pelanggaran pe dom an peri lak u perusahaan dan melaporkannya kepada Direksi dengan didukung oleh bukti yang cukup dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. De wan Kehorm atan waj ib m em berikan perlindungan terhadap pelapor.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

25

26

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

C. Sanksi Atas Pelanggaran Code of Conduct 1. Pemberian sanksi atas pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh karyawan diberikan oleh Direksi atau pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Pemberian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris mengacu sepenuhnya pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan serta ketentuan yang berlaku. 3. Pemberian sanksi dilakukan setelah ditemukan bukti nyata terhadap terjadinya pelanggaran pedoman ini. PENUTUP

Setelah dilakukan penyempurnaan terhadap Code 33 of Conduct PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Tahun 2009 diharapkan terjadi peningkatan terhadap tingkat kepatuhan dari individu perusahaan dalam mewujudkan prinsip-prinsip GCG. Peningkatan ini diharapkan nantinya dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan diberbagai bidang termasuk di dalamnya dalam hubungan antar individu di perusahaan maupun antara perusahaan dengan stakeholders, yang nantinya bermuara pada pembentukan Corporate Image. Dalam perjalanan waktu dimungkinkan terjadinya penyesuaian atas pedoman Code of Conduct ini sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), sehingga diharapkan seluruh individu dapat memberikan masukan yang konstruktif dalam penyempurnaan pedoman Code of Conduct ini. Sebagai wujud kepatuhan dan integritas setiap individu dalam perusahaan sekaligus sebagai implementasi dari komitmen terhadap pelaksanaan Pedoman Code of Conduct ini, maka menjadi kewajiban individu tersebut untuk menandatangani pernyataan kepatuhan dan integritas atas pedoman ini saat terjadinya hubungan perikatan kerja individu perusahaan dengan perusahaan serta saat terjadinya revisi terhadap pedoman ini di masa yang akan datang.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

27

28

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

PERNYATAAN KEPATUHAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama NRK Jabatan Bagian Kebun/Unit : : : : :

Menyatakan telah membaca seluruh Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct), telah memahami dan dapat menerima sepenuhnya serta berjanji akan menerapkan dengan sebaik-baiknya. Saya bersedia untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan perusahaan apabila saya melanggar Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct). Demikian Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari manapun. ........................, tanggal........................

Nama .................................................

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

29

30

PT PERKEBUNAN NUSANTARA (Persero)

You might also like