Professional Documents
Culture Documents
+
1
1 1
1
0
1
Pengaluran
[ ]
1
1
a
A
dari data eksperiment terhadap waktu t akan menghasilkan
kurva garis lurus, dengan kelerengan sebesar
,
_
1 a
k
.
Cara integral biasanya digunakan setelah ada indikasi besar orde reaksi dari cara
differensial.
1. Suatu reaksi gas-gas :
2A
(g)
2B
(g)
+ C
(g)
yang berlangsung pada suhu dan volume tetap, diamati melalui pengukuran
tekanan total, P
tot
dari campuran. Jika pada t =0 hanya ada gas A saja, hasil
pengamatan adalah sebagai berikut :
T, menit P
tot
, atm
0 2,000
20 2,182
40 2,308
60 2,400
80 2,471
100 2,526
Pertanyaan :
36
a. Turunkan hubungan antara tekanan total, P
t
; tekanan parsial, P
A
dan
tekanan awal, P
o
.
b. Tunjukan bahwa reaksi adalah orde dua tertahap A.
c. Tentukan harga tetapan laju, k beserta satuan yang tepat.
Jawab :
a. Reaksi : 2A
(g)
2B
(g)
+ C
(g)
Awal (P
o
,t = 0): P
o
- -
Terurai : x x x
Pada t = t : P
o
x x x
Menurut Dalton: P
tot
=
8
1 i
i
p
(V, T tetap), dengan P
i
= tekanan parsial
komponen i
P
t
= P
A
+ P
B
+ P
C
P
t
= P
O
x + x + x
P
t
= P
O
+ x x = 2P
t
2P
O
Jadi : P
A
= P
O
x
P
A
= P
O
2P
t
+ 2P
O
P
A
= 3P
O
2P
t
Coba uji ungkapan tersebut apakah benar pada saat t = 0 hanya gas A saja.
Pengujian : t = 0 ; P
O
= 2,000 dan P
t
= 2,000 atm
Jadi : P
A
= 3 x 2 - 2 x 2
= 2,000 atm (benar)
b. Untuk membuktikan orde reaksi lebih cepat dan tepat, digunakan metode
integral.
Caranya :
-
2
A
A
kP
dt
dP
37
-
A
O
P
P
t
t A
A
dt k
P
dP
0
2
kt
P P
O A
1 1
O A
P
kt
P
1 1
+
Alurkan 1/P
A
terhadap t, jika diperoleh garis lurus, maka benar bahwa data
tersebut mengikuti reaksi orde dua
T, men P
tot ,
atm P
A,
atm 1/P
A
, atm
0 2,000 2,000 0,500
20 2,182 1,636 0,611
40 2,308 1,384 0,722
60 2,400 1,200 0,833
80 2,471 1,058 0,945
100 2,526 0,948 1,055
Kesimpulan benar orde dua karena aluran 1/P
A
terhadap t berupa garis lurus.
c. Dari grafik diperoleh ; tg = k = 5,29 x 10
-3
Satuan k : -
2
A
A
kP
dt
dP
1 1 2
.
men atm k atm k
men
atm
d. hitung kembali dari harga n dan k yang diperoleh. Hitunglah nilai P
tot
pada t
= 40 menit.
Jawab :
O A
P
kt
P
1 1
+
000 , 2
1
40 10 29 , 5
1
3
+
x x
P
A
38
P
A
= 1,405
Sedang : P
A
= 3P
O
2P
t
P
tot
=
405 , 1
2
1
2
2
3
x x
P
tot
= 2,297 atm
% = kesalahan =
% 100
308 , 2
297 , 2 308 , 2
x
= 0,46%
2. Suatu reaksi gas-gas diberikan oleh persamaan reaksi :
2A
(g)
B
(g)
+ 2C
(g)
Diamati melalui pengukuran tekanan total dari campuran sebagai fungsi dari
waktu. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut :
t, menit P
tot
, atm
0 1,200
10 1,400
20 1,500
30 1,560
40 1,600
50 1,629
60 1,650
70 1,680
80 1,700
100 1,715
120 1,725
140 1,725
Jika pada awal reaksi hanya ada A saja, maka :
a. Turunkan hubungan antara tekanan total, P
tot
; tekanan parsial, P
A
; dan
tekanan awal P
O.
39
b. Hitung tekanan parsial, P
A
sebagai fungsi waktu.
c. Bila persamaan laju adalah : -
n
A
A
kP
dt
dp
Untuk orde nol :
-
dt
dP
A
= kP
0
A
-
0 2 / 1 p
po A
A
P
dP
= k
2 / 1
0
t
t
dt
-
1
]
1
po po
2
1
= kt
1/2
40
po
2
1
= kt
1/2
t
1/2
=
k
P
2
0
.. 1
Untuk orde satu :
-
dt
dP
A
= kP
A
-
0 2 / 1 p
po A
A
P
dP
= k
2 / 1
0
t
t
dt
- ln
o
o
p
p
2
1
= kt
1/2
t
1/2
=
k
2 ln
..2
Untuk order dua :
-
dt
dP
A
= kP
A
2
0 2 / 1
2
p
po A
A
p
dP
= k
2 / 1
0
t
t
dt
o
p
2
1
1
-
o
p
1
= kt
1/2
t
1/2
=
o
p k.
1
.3
Dari tiga data t
12
untuk masing-masing orde, dapat disimpulkan bahwa kaitan t
1/2
p
o
dan orde reaksi umum :
t
1/2
P
o
1-n
4
41
Dengan menggunakan hubungan di nomor 4, maka reaksi tersebut mengikuti
reaksi orde dua, buktikan !!
Keterangan 2 :
Dengan menggunakan metoda differensial akan diperoleh orde reaksi yang tepat.
Mengapa tidak menggunakan metode integral ?
-
dt
dP
A
= kP
A
n
r = k. P
A
n
.1
ubahlah persamaan 1 menjadi persamaan garis lurus :
ln r = ln k + n ln P
A
isilah tabel berikut :
t, men P
tot,
atm P
A,
atm
A
P Ln
A
P
r = -
dt
dP
A
Ln r
0 1,200 1,200
2
8 , 0 2 , 1 + 0
2 10
8 , 0 2 , 1
- 3,219
10 1,400 0,800 0,7 -0,3567 0,02 -3,912
20 1,500 0,6 0,54 -0,6162 0,42 -4,428
30 1,560 0,48 0,44 0,008 -4,428
40 1,600 0,4 0,371 5,8.10
-3
-5,150
50 1,629 0,342 0,321 4,2. 10
-3
-5,473
60 1,650 0,3 0,97 6. 10
-3
-5,116
80 1,680 0,24 0,22 4. 10
-3
-5,522
100 1,700 0,2 0,185 3. 10
-3
-5,809
120 1,715 0,17 0,135 7. 10
-3
140 1,75 0,1
- Buatlah grafik, alurkan ln r terhadap ln
A
P
, harus menghasilkan garis lurus.
Dari grafik tersebut koefisien arahnya merupakan orde reaksi dan intersepnya
adalah ln k . dari hasil tersebut, k dapat dicari .
d. dengan menggunakan waktu paruh orde dua.
T
1/2
=
o
P k.
1
K =
o
P t .
1
2 / 1
K =
2 , 1 20
1
x
K = 0,042 .atm
-1
menit
-1
42
Bandingkan hasil ini dengan hasil yang diperoleh dari grafik.
e. n = orde reaksi = 2
k = tetapan laju = 0,042 .atm
-1
menit
-1
dari hasil integrasi hukum laju dengan n = 2, diperoleh :
A
P
1
=
o
P
1
+ kt
A
P
1
=
2 , 1
1
+ 0,042 x 20
P
A
= 0,598 atm
P
A
= 3 P
o
2 P
t
P
t
=
o
p
2
3
-
A
P
2
1
=
2
3
x 1,2 -
2
1
x 0,598
P
t
= 1,501 .atm
Jadi % kesalahan =
% 08 , 0 % 100
500 , 1
500 , 1 501 , 1
x
f. P
A
= 3 P
o
2 P
t
P
A
= 3 x 1,2 2 x 1,7625
P
A
= 0,075.atm
Ternyata hasilnya adalah paruhan dari o,150. Jadi, dengan menggunakan
hubungan t
1/2
, orde dua dapat ditentukan. Pada menit keberapa tekanan total
menjadi 1,7625 ?
( Kunci jawaban = 220 menit )
3. reaksi antara A dan B berlangsung dengan konsentrasi awal
[ ]
o
A
= 0,4 mol / L
dan B
[ ]
o
B
= 0,6 mol / L. Reaksi diikuti dengan mengukur perbandingan
konsentrasi [A]/ [B] pada tiap saat, dengan hasil sebagai berikut :
t, menit [A]/ [B]
0 1,50
5 1,61
10 1,73
15 1,86
20 2,00
25 2,15
43
30 2,31
Pertanyaan :
a. Tunjukkan bahwa reaksi orde dua berbentuk :
r = k [A].[B]
b. Tentukan harga tetapan laju, k beserta satuannya :
Jawab :
a. Turunkan terlebih dahulu A
o
, B
o
, A, B , dan t dari hukum laju bentuk
differensial.
A + B X
-
dt
dA
= -
dt
dB
=
dt
dX
= k [A].[B]
pada saat awal, t = 0 : [A] = [A]
0
[B] = [B]
0
pada saat t = t, : [A] = [A]
0
X
[B] = [B]
0
X
:
dt
dX
= k [A
0
X ] [B
0
X ]
:
[ ][ ]
x
X B X A
dX
0 0 0
= k
t
dt
0
dengan teknik-teknik matematika, maka persamaan diatas dapat
diselesaikan dan menghasilkan :
ln
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
0
0
ln
A
B
A
B
= + ( B
0
A
0
) k.t
Buatlah grafik ln [A]/ [B] terhadap t. Apabila diperoleh garis lurus, maka
terbukti bahwa laju reaksi adalah r = k [A].[B] dengan orde total = 2
b. Isi tabel berikut :
t, menit [A] / [B] Ln [A] / [B]
0 1,50 0,405
5 1,61 0,476
10 1,73 0,548
15 1,86 0,620
20 2,00 0,693
25 2,15 0,756
30 2,31 0,837
44
Grafik aluran ln [A] / [B] terhadap t lihat lampiran 2 :
Dari grafik diperoleh : tg = 0,014
= ( B
0
A
0
) k
jadi : k =
1 1
0 0
. . 07 , 0
) (
014 , 0
menit L mol
A B
4. Suatu penguraian gas : Q hasil
Diikuti dengan mengukur harga t
1/2
pada berbagai tekanan awal. Data
pengamatannya sebagai berikut :
P
0
,atm t
1/2,
menit
0,4 84
0,8 71
1,2 64
1,6 60
2,0 56
2,4 54
Pertanyaan :
a. Turunkan terlebih dahulu hubungan antara t
1/2
, P
0
, orde rekasi, n dan
tetapan laju, k.
b. Tentukan orde reaksi ,n dan k
Jawab :
a. Hukum laju bentuk differensial :
-
dt
dP
A
= kP
A
n
-
0
0
2 / 1 P
P
n
A
A
P
dP
= k
2 / 1
0
t
t
dt
Diandaikan bahwa n tidak sama dengan 1, maka :
1
1
+ n
P
0
1-n
0
0
2 / 1 p
p
l = kt
1/2
( )
2 / 1
1
0
1
0
. ) 1 (
2
1
t k n P P
n
n
,
_
2 / 1
1
0
1
) 1 (
2
1
kt n P
n
n
'
,
_
45
( )
2 / 1
1
1
0
1
2
1
) 1 (
t
k n
P
n
n
,
_
'
,
_
k n
n
P ) 1 ( ln
1
1
ln
0
-
2 / 1
1
ln
1
1
1
2
1
ln
1
1
t
n n
n
'
,
_
'
'
,
_
1
2
1
ln ) 1 ( ln
1
1
1 n
k n
n
dari koefisien arah dapat diperoleh orde reaksi dan dari intersept dapat
diperoleh harga tetapan laju .
5. Suatu reaksi diperkirakan memiliki persamaan laju berbentuk :
r = k [A]
a
[B]
b
Pengamatan laju awal r
0
( dalam satuan mol.liter
-1
.menit
-1
) pada beberapa
konsentrasi ( mol.liter
-1
) dari A dan B adalah sebagai berikut :
No [A] [B] r
0
1 0,20 0,20 0,0140
2 0,40 0,20 0,0198
3 0,40 0,40 0,0560
4 0,40 0,80 0,1580
5 0,80 0,20 0,280
6 0,80 0,80 0,2240
Pertanyaan :
Atas dasar data tersebut, tentukan a,b dan k
Jawab :
Dalam menentukan orde reaksi terhadap A dan B. gunakan metoda isolasi.
1. Untuk menentukan orde terhadap A , carilah data dimana [B] konstan
46
2. Untuk mencari orde terhadap B, carilah data dimana [A] konstan.
Penentuan orde terhadap A :
Ambil data 1,2 dan 5 :
Persamaan laju : r = k [A]
a
[B]
b
Ln = ln k + b ln [B] + a ln [A]
Ln r = ln k + a ln [A] Dengan ln k = ln k + b ln [B]
No [A] Ln [A] r
0
Ln r
0
1 0,2 -1,609 0,0140 -4,269
2 0,4 -0,916 0,0198 -3,922
3 0,8 -0,223 0,0280 -3,575
Buatlah grafik dengan mengalurkan ln r
0
terhadap ln [A] didapat hasil orde
terhadap A = 0,5 dan ln k = -3,47 maka : - 3,47 = ln k + b ln 0,2..1
Penentuan orde terhadap B :
Ambil data 2,3 dan 4 dengan [A] = 0,4
Persamaan laju : ln r = ln k + b ln [B] Dengan ln k = ln k + a ln [A]
No [B] Ln [B] r
0
Ln r
0
2 0,2 -1,609 0,0198 -3,922
3 0,4 -0,916 0,0560 -2, 882
4 0,8 -0,223 0,01580 -1, 845
Buatlah grafik dengan mengalurkan ln r
0
terhadap ln [A]
Didapat orde terhadap B = 1,5
Dan ln k = -1,5
Maka 1,5 = ln k + 0,46 ln 0,4..2
Dari persamaan 1 dan 2 dapat diperoleh harga k = 0,344 mol
-0,96
L.menit
-1
47