Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
WIJAYA
AIR
Massa Air = MA Volume Air = VA Massa Udara = 0 Volume Udara = VU Massa Padatan = Mp Volume Padatan = Vp
UDARA
PADATAN
1. Kerapatan Jenis Zarah KJZ = Massa Padatan (g) Volume Padatan (cm3)
Massa Padatan atau Bobot Kering Mutlak diperoleh dengan cara memanaskan tanah pada suhu 105 0C selama 48 jam. Nilai KJZ = 2,60 2,75 g/cm3 tergantung dari kadar bahan organik dan mineral berat.
Nilai BI = 1,1 1,8 g/cm3 tergantung dari kadar bahan organik, tekstur, struktur tanah. Bobot tanah seluas 1 hektar, tebal 20 cm dengan bobot isi 1,2 g/cm3 = 2400 ton.
Bobot tanah seluas 1 hektar, tebal 20 cm dengan bobot isi 1,2 g/cm3 = 2400 ton. Luas 1 Ha = 10.000 m2 Tebal 20 cm = 0,20 m Volume = 10.000 m2 x 0,20 cm = 2.000 m3 Bi = 1,2 g/m3 = 1200 kg/m3 Bobot Tanah = BI x Volume Bobot Tanah = 2000 m3 x 1200 kg/m3 Bobot Tanah = 2400 ton.
3. Porositas Total PT = Volume Udara + Volume Air Volume Total Bobot Isi Kerapatan Jenis Zarah x 100 %
PT = 1
x 100 %
Pada tanah berpasir nilai PT = 35 50%, tanah berliat 40 60%, tergantung dari kadar bahan organik, tekstur, struktur tanah .
3. Porositas Total Porositas Total tanah yang mempunyai BI 1,2 g/cm3 dan KJZ = 2,6 g/cm3 adalah : Bobot Isi Kerapatan Jenis Zarah 1,2 2,6
PT = 1
x 100 %
PT = 1
x 100 % = 54 %
4. Tekstur Tanah : Tekstur tanah adalah perbandingan relatif dari ukuran butir tanah (pasir, debu dan liat) dalam suatu massa tanah Pasir = 50 m 2 mm Debu = 2 m 50 m Liat < 2 m
IV. SIFAT FISIK TANAH Penentuan Tekstur Tanah : Di Lapang : Memirid massa tanah sedikit yang telah dibasahi diantara ibu jari dan jari telunjuk. Di Labaratorium : Meggunakan Metode Pipet atas dasar Hukum Stokes. Akan diketahui persentase pasir, debu dan liat. Tekstur tanah ditentukan menggunakan bagan Segitiga Tekstur Tanah.
5. Struktur Tanah :
Struktur tanah adalah susunan butir tanah secara alami menjadi agregat dengan bentuk tertentu dan dibatasi oleh bidang-bidang.
6. Kadar Air dan pF Kadar dapat dinyatakan dengan persen bobot atau persen volume. Massa Air (g) KA (% Bobot) = x 100 % Massa Padatan (g) KA (% Vol) = Volume Air (g) Volume Total (g) x 100 %
KA (% Vol) = KA % Bobot x BI
Hilang ke Atmosfer
Energi Bebas
Tegangan (Hisapan)
Tanah Pasir
Tanah Liat
Mudah Diolah
Sulit Diolah
3. Keadaan Kering ( KA > TLP ) Digolongkan menjadi lepas, lemah, agak keras, keras, sangat keras dan ekstrim keras.
Basah Cair
Batas Kerut
Batas Alir Batas Golek Batas Lekat = Jangka Olah = Indeks Plastisitas
Value
Kroma
9. Nilai COLE
Nilai COLE menunjukkan besarnya derajat pengembangan dan pengerutan tanah (pada tanah Grumosol atau order Vertisol). Tanah dengan kandungan mineral Montmorilonit mempunyai nilai COLE 0,03 sampai 0,18.
COLE =
Lm Ld Ld
Vm Vd Vd
10. N-Value
Nilai Nilai n-Value merupakan nilai kematangan tanah (biasanya digunakan sebagai petunjuk tingkat kematangan tanah organik).
N-Value =
A 0,2 R L+3H
A = Kadar Air pada Kapasitas Lapang R = Persentase Debu dan Pasir L = Persentase iat H = Persentase Bahan Organik = 1,724 x % C-Organik
10. N-Value
N > 1,0
tanah masih mentah, encer, selalu jenuh air, kemampuan menyangga beban sangat rendah, penyusutan besar. tanah agak matang, agak sulit lewat sela jari, selalu jenuh air. tanah matang, tidak dapat lewat sela jari, kadar air dibawah kapasitas lapang.
= =
Kegunaan N-Value
sebagai petunjuk tingkat kematangan tanah organik petunjuk kemampuan tanah menyangga beban menunjukkan besarnya penyusutan (subsidence) karena perbaikan drainase