Menimbang
* MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INOOMESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 340/MENKES/PERIIU2010
TENTANG
KLASIFIKAS| RUMAH SAKIT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 24 Undang-Undang
Nomor 44 Tehun 2009 Tentang Rumah Sakit, perlu mengalur
Klasifixasi Rumah Sakit dengan Peraturan Menteri Kesehatan;
ng-Lndang Nomer 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
an Negara Republi« indonesia Nomor 146 Tahun 200
van Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
1
g Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemérintetan
aeran {|embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
}, sebagaimana telah ciubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomer 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua tas Undang-
Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undena Nomor 38 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undeng Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
van Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
nan Lembaran Negara Republik Indanesia Nomor 5072):
5. Peraturan Pemerintah Nomer 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
angan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
ah Daeray Kabupaten/Xota (Lembaran Negara Republik
Indenesis Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Femerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomer 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 47°41):
7. Kepulusan Menteri Keschatan Nomor 1333/Menkes/SK/XIIMSSS
tentang Stendar Pelayanan Rumah SakiMENTERI KESEHATAN
REDUBLIK INDONESIA
& Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per!X(2005
tentang Organisasi dan Tala Kerja Departemen Kesehatan
sebagainvana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 439/Menkes/Per/Vi/2009 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menterl_~— Kesehatan Nomor
1575/MenkesiPer!X\/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departermen Kesehatan,
9, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 355/Menkes/Per/V/2006
tentang Pedoman Pelembagaan Organisasi Unit Pelaksana Teknis;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1045/Menkes/Per/xl/2006
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan
Departeren Kesehatan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KLASIFIKAS!
RUMAH SAKIT.
BABI
KETENTUAN UMUM.
Pasalt
Daiam Peraturan ini yang cimaksud dengan
+. Rumah Sakit adalah institust pelayanan Kesehatan yang menyelenggarekan pelayanan
kesehatan perorengan secara paripura yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat,
2. Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan gelayanan Kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit
Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada
satu bidang atau salu jenis penyakit tertentu, berdasarken disiplin ilmu, golengan umur,
argan atau jenis penyakit
4, Klasifikasi Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan fasilitas
dan kemampuan pelayanan
5. Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut sarana, prasarana maupun alat
(baik alat medi maupun alat non mecik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien.
6. Sarana adalah segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi oleh mata maupun
teraba oleh panca-indera dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya)
mefupakan bagian deri suatu bangunan gedung ataupun bengunan gedung itu sendiriMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
7. Prasarana adalah benda mauipun jaringan / instansi yang membuat suatu sarana yang
ada bisa berfungsi sesuai dengan tuluan yang diharapkan.
8. Tenaga telap adaiah tenaga yang bekerje di rumah sakit secara purna waktu dan
berstatus pegawal tetap
BAB Il
PENETAPAN KELAS
Pasal 2
(1) Setiap rumah sakit wajib mendapatkan penetapan Kelas dari Menter
(2) Rumah sakit dapat ditingkatkan kelasnya setelah Iulus tahapan pelayanan akreditasi
Kelas dibawahnya.
Pasal 3
Rumah Sakit harus mempunyai Kemampuan pelayaran sekurang-kurangnys pelayanan
medik umum, gawat darurat, petayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasv/bedah,
palayanan medik spesialis dasar, penuniang medik, farmasi, gizi, steriisasi, rekam medik,
pelayanan administrasi dan manajemen, penyulutn kesehatan masyarokat, pemulasaran
jenazah, laundry, dan ambulance, pemelinaraan sarana rumah sakit, seria pengolahan
Timbah
BAB Ill
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT UMUM
Pasal 4
Berdasarkan fesilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan
menjadi
a. Rumah Sakit Umum Kelas A;
b. Rumah Sakit Umum Kelas B:
Rumah Sakit Umum Kelas C;
. Rumah Sakit Unum Kelas D,
Pasal 5
Klasifikasi Rumah Sakit Umum citetapkan berdasarkan:
Petayanan,
Sumber Daya Manusia;
Peralatan)
Sarana dan Prasarana, dan
Administrasi dan Manajemen.
Seog8