You are on page 1of 16

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Persamaan Maxwell dan gelombang elektromagnetik


1.1 The Displacement Current

Jika kawat pembawa arus memiliki simetri tertentu, medan magnet dapat diperoleh menggunakan hukum Ampere:

(1.1.1) Persamaan menyatakan bahwa integral garis dari medan magnet di sekitar lup tertutup sembarang sama dengan 0 I enc dimana I enc adalah arus konduksi yang mengalir pada permukaan yang dibatasi oleh lintasan tertutup. Sebagai tambahan, sebagai konsekuensi hukum induksi Faraday, perubahan medan magnet dapat menghasilkan medan listrik:

(1.1.2) Sebaliknya, perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet, dan suku kanan Eq. (1.1.1) harus dimodifikasi untuk merefleksikan simetri antara E dan B.

Untuk memperlihatkan bagaimana medan magnet dapat dihasilkan dengan medan listrik yang berubah terhadap waktu, kita fikirkan kapasitor yang sedang di-charge. Selama proses charging, intensitas medan listrik bertambah terhadap waktu dan lebih banyak muatan terakumulasi pada pelat. Arus konduksi pembawa muatan juga menghasilkan medan magnet. Untuk menerapkan hukum Ampere menghitung medan ini, dipilih kurva C seperti Figure 1.1.1 sebagai lup Amperian.

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Figure 1.1.1 Permukaan S1 dan S2 dibatasi oleh kurva C.

Jika permukaan S1 yang dibatasi oleh permukaan datar, maka arus yang dilingkup adalah I enc = I . Bila kita memilih S2 menjadi permukaan yang dibatasi oleh kurva, maka I enc = 0 karena tidak ada arus yang lewat. Sehingga terdapat kontradiksi dalam memilih permukaan yang dilingkup kurva C secara tepat. Maxwell menyelesaikan masalah ini dengan menambahkan pada bagian kanan hukum Ampere suku tambahan:

(1.1.3) yang disebut displacement current. Suku ini menyatakan perubahan fluks listrik. Sehingga hukum Ampere (atau Ampere-Maxwell) menjadi

(1.1.4)

Asal displacement current dapat dipahami sebagai berikut:

Figure 2.1.2 Displacement through S

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Pada Figure 1.1.2, fluks listrik melewati S2 diberikan dengan persamaan

(1.1.5) Dimana A adalah luas pelat kapasitor. Dari Eq. (1.1.3), displacement current berhubungan dengan laju pertambahan muatan pada pelat

(1.1.6) Meskipun demikian, suku pada sisi kanan dQ / dt sama dengan arus konduksi, I. Sehingga, disimpulkan bahwa arus konduksi melalui S1 secara detil sama dengan displacement current yang melewati S2, I = I d . Dengan hukum Ampere-Maxwell, kontradiksi dalam pemilihan permukaan yang dibatasi lup Amperian dapat diatasi.

2.2 Gausss Law for Magnetism Hukum Gauss untuk magnetika

Hukum Gauss untuk elektrostatika menyatakan bahwa fluks listrik melalui permukaan tertutup sebanding dengan muatan yang dilingkupi (Figure 1.2.1a). Garis medan listrik berasal dari muatan positif dan berakhir di muatan negative. Untuk kesetaraan magnetik akan ada yang menulis

(1.2.1) dimana Qm adalah muatan magnetic (monopole) yang dilingkupi permukaan Gaussian. Akan tetapi monopole magnetic yang terisolasi tidak pernah ditemukan. Sehingga Qm = 0 dan hukum Gauss untuk magnetika menjadi

(1.2.2) Hal ini berimplikasi bahwa jumlah garis medan magnet yang memasuki permukaan tertutup sama dengan jumlah garis medan yang meninggalkan permukaan. Ini berarti

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

tidak ada sumber. Garis harus kontinyu tanpa awal dan titik akhir. Dalam kenyataannya, sebagaimana pada Figure 1.2.1(b) untuk batangan magnet, garis medan yang berasal dari kutub utara ke kutub utara di luar magnet kembali lagi di dalam magnet dan membentuk lup tertutu.

Figure 1.2.1 Gausss law for (a) electrostatics, and (b) magnetism.

1.3 Persamaan Maxwell

Empat persamaan yang membentuk dasar fenomena elektromagnetika: Hukum Persamaan Fluks Interpretasi fisis listrik melalui suatu permukaan tertutup sebanding dengan muatan yang dilingkupi Perubahan fluks magnetic menghasilkan medan listrik Fluks magnetic total melalui suatu permukaan tertutup adalah nol Arus listrik dan perubahan fluks listrik magnet menghasilkan medan

Semuanya dikenal sebagai persamaan Maxwell. Dapat pula ditulis dapat bentuk diferensial:

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2
Dengan sumber Tanpa keberadaan sumber

Persamaan Maxwell

Q = 0, I = 0

dimana dan J adalah muatan bebas dan densitas arus konduksi.

Konsekuensi penting persamaan Maxwell, seperti akan dilihat, adalah prediksi keberadaan gelombang elektromagnetik yang berjalan dengan kecepatan cahaya

c = 1 / 0 0 . Alasannya adalah karena fakta bahwa perubahan medan listrik


menghasilkan medan magnet dan sebaliknya, dan kapling antara kedua medan membawa pada terbentuknya gelombang elektromagnetik. Prediksi ini dikonfirmasi oleh H. Hertz pada 1887.

1.4 Plane Electromagnetic Waves

Untuk

mengamati

sifat

gelombang

elektromagnetik,

fikirkan

gelombang

elektromagnetik yang merambat pada arah +x, dengan medan listrik E mengarah ke arah +y dan medan magnet B pada arah +z, seperti ditunjukkan 2.4.1 di bawah. Yang dibahas di sini adalah gelombang bidang dimana E dan B uniform pada setiap bidang yang tegak lurus terhadap arah perambatan. Gelombang adalah transversal karena kedua gelombang tegak lurus terhadap arah rambah, yang menuju ke arah perkalian silang E x B.

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Figure 1.4.1 A plane electromagnetic wave

Menggunakan persamaan Maxwell akan diperoleh hubungan antara besar medan. Untuk ini, fikirkan lup persegi pada bidang xy, seperti pada Figure 2.4.2. Diketahui

. =k vektor satuan normal terhadap lup pada arah positif z, n

Figure 1.4.2 Spatial variation of the electric field

Figure 1.4.3 Spatial variation of the magnetic field

Menggunakan hukum Faraday

(2.4.1) Sisi kiri dapat dituliskan dengan

(1.4.2) Dimana perluasannya dapat dibuat

(1.4.3) Di sisi lain, laju perubahan fluks magnetic pada sisi kanan diberikan dengan

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

(1.4.4)

Menyamakan kedua persamaan dan dibagi dengan luas xy menghasilkan

(1.4.5) Syarat kedua pada hubungan antara medan listrik dan magnet dapat dideduksi menggunakan persamaan Ampere-Maxwell:

(1.4.6) Fikirkan lup persegi pada bidang xz yang digambarkan pada Figure 2.4.3, dengan

= normal satuan n j . Integral garis dari medan magnet adalah

(1.4.7) Di sisi lain, turunan waktu dari fluks listrik adalah

(2.4.8) Menyamakan dua persamaan dan dibagi dengan xz diperoleh

(2.4.9) Hasil menunjukkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh medan magnet yang berubah secara spasial. Menggunakan Eqs. (2.4.4) dan (2.4.8), diverifikasi bahwa medan listrik dan magnet memenuhi persamaan gelombang satu dimensi. Untuk menunjukkan ini, pertama dilakukan turunan parsial dari Eq. (1.4.5) terhadap x, dan turunan parsial lain dari Eq. (1.4.9) terhadap t:

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Perhatikan sifat interchange dari diferensiasi parsial:

(1.4.11) Dengan cara yang sama, lakukan turunan parsial dari Eq. (1.4.9) terhadap x menghasilkan, dan turunan parsial lainnya dari Eq. (1.4.5) terhadap t menghasilkan

Hasil dapat diringkaskan dengan :

(1.4.2) Ingat bahwa bentuk umum dari persamaan gelombang satu dimensi diberikan dengan

(1.4.14) Dimana v adalah laju perambatan dan ( x, t ) adalah fungsi gelombang, terlihat jelas bahwa Ey dan Bz memenuhi persamaan gelombang dan merambat dengan kecepatan cahaya:

Disimpulkan

bahwa

cahaya

adalah

gelombang

elektromagnetik.

Spektrum

gelombang elektromagnetik ditunjukkan pada Figure 1.4.4.

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Figure 1.4.4 Electromagnetic spectrum

2.4.1 Persamaan gelombang satu dimensi

Setiap fungsi yang berbentuk ( x vt ) memenuhi persamaan gelombang satu dimensi yang ditunjukkan pada Eq. (1.4.14). Coba buktikan !!. Persamaan gelombang adalah satu contoh persamaan diferensial linier, yang berarti bahwa 1 ( x, t ) dan

2 ( x, t ) adalah solusi terhadap persamaan gelombang, maka 1 ( x, t ) 2 ( x, t )


adalah juga solusi. Implifikasinya bahwa gelombang elektromagnetik mematuhi prinsip superposisi. Satu kemungkinan solusi terhadap persamaan gelombang adalah

(1.4.21) Dimana medan adalah sinusoidal dengan amplitude E0 dan B0. Jumlah gelombang angular k berhubungan dengan panjang gelombang dengan persamaan

(2.4.22) Dan frekuensi angular adalah

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

(1.4.23) Dimana f adalah frekuensi linier. Pada ruang hampa gelombang merambat dengan kecepatan cahaya =c. Perilaku karakteristik dari gelombang elektromagnetik sinusoidal diilustrasikan dalam Figure 1.4.5.

Figure 1.4.5 Plane electromagnetic wave propagating in the +x direction.

Kita lihat E dan medan B selalu satu fasa (mencapai maksima dan minima pada waktu yang sama). Untuk memperoleh hubungan antara amplitudo medan E0 dan Bo, kita gunakan Eqs. (1.4.4) dan (1.4.8). Mengambil turunan parsial akan menghasilkan

(1.4.24) dan

(1.4.25) Yang berimplikasi E 0 k = B0 atau

(1.4.26) Dari Eqs. (2.4.20) dan (2.4.21), secara mudah diperlihatkan bahwa besar dari medan pada sembarang jarak dihubungkan dengan

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

(1.4.27) Mari kita ringkaskan fitur penting gelombang elektromagnetik pada Eq. (1.4.21): 1. Gelombang adalah transversal karena baik medan E dan B tegak lurus terhadap arah rambat, yang mengarah pada hasil perkalian silang E B . 2. Medan E dan B tegak lurus satu sama lain. Sehingga perkalian titiknya hilang

G G E B = 0.
3. Rasio besar dan amplitude medan adalah

4. Laju rambat dalam vakum setara dengan kecepatan cahaya c = 1 / 0 0 . 5. Gelombang elektromagnetik mematuhi prinsip superposisi.

1.5 Standing Electromagnetic Waves

Mari kita periksa situasi dimana terdapat dua gelombang elektromagnetik bidang sinusoidal, satu berjalan pada arah +x, dengan (1.5.1) Dan yang lainnya berjalan pada arah -x, dengan (1.5.2)

Untuk mempermudah, diasumsikan bahwa gelombang elektromagnetik ini memiliki amplitude yang sama ( E10 = E 20 = E 0 , B10 = B20 = B0 ) dan juga panjang gelombang

(k1 = k 2 = k , 1 = 2 = ) . Menggunakan prinsip superposisi, medan listrik dan


medan magnet dapat dituliskan sebagai berikut, (2.5.3)

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2
dan

Persamaan Maxwell

(1.5.4) Menggunakan identitas (1.5.5) Persamaan di atas dapat dituliskan ulang sebagai

(1.5.6) dan

(1.5.7) Dapat diperiksa bahwa medan total E y ( x, t ) dan B z ( x, t ) masih memenuhi persamaan gelombang pada Eq. (1.4.2), meskipnun tidak lagi memiliki bentuk

kx t . Gelombang yang dijelaskan oleh Eqs. (1.5.6) dan (1.5.7) adalah standing
waves, yang tidak merambat tetapi hanya berosilasi pada ruang dan waktu.

Pertama

diperiksa

ketergantungan

medan

terhadap

ruang.

Eq.

(1.5.6)

memperlihatkan bahwa medan listrik total tetap nol pada setiap waktu jika kx = 0 atau

(1.5.8) Bidang yang mengandung titik-titik ini disebut nodal planes dari medan listrik. Di sisi lain, ketika sin kx = 1 atau

(1.5.9) Amplitude medan berada pada maksimumnya. Bidang yang mengandung titik-titik ini disebut anti-nodal planes dari mdan listrik. Perhatikan bahwa di antara dua nodal planes, terdapat sebuah anti-nodal plane, dan sebaliknya.

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Untuk medan magnet, nodal planes harus mengandung titik-titik yang sesuai kondisi

cos kx = 0 . Ini menghasilkan

(1.5.10) Mirip dengan itu, anti-nodal planes untuk B mengandung titik-titik yang memenuhi

cos kx = 1 atau

(1.5.11) Sehingga, kita melihat bahwa sebuah nodal plane dari medan magnet

berkorespondensi dengan sebuah anti-nodal plane dari medan magnet dan sebaliknya. Untuk ketergantungan waktu, Eq. (1.5.6) memperlihatkan bahwa medan listrik nol dimanapun saat sin t = 0 , atau

(1.5.12) Dimana T = 1 / f = 2 / adalah periode. Meskipun demikian, ini adalah kondisi maksimum untuk medan magnet. Sehingga, tidak seperti gelombang elektromagnetik berjalan dimana medan listrik dan magnet selalui sefasa, pada electromagnetic waves, kedua medan berbeda fasa 90 derajat. Standing electromagnetic waves dapat dibentuk dengan confining gelombang elektromagnetik di antara konduktor reflector sempurna, sepeti diperlihatkan pada Figure 2.4.6. standing

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Figure 1.4.6 Formation of standing electromagnetic waves using two perfectly reflecting conductors.

1.6 Poynting Vector

Pada bagian sebelumnya sudah dipelajari bahwa medan listrik dan magnet menyimpan energi. Sehingga, energi dapat juga dibawa dengan gelombang elektromagnetik yang mengandung keduanya. Fikirkan sebuah gelombang

elektromagnetik bidang melewati elemen volume kecil seluas A dan ketebalan dx, seperti pada Figure 1.6.1.

Figure 1.6.1 Electromagnetic wave passing through a volume element

Energi total pada elemen volume diberikan dengan

(2.6.1)

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2
dimana

Persamaan Maxwell

(1.6.2) Adalah densitas energi yang berhubungan dengan medan listrik dan magnet. Karena gelombang elektromagnetik merambat dengan kecepatan cahaya c, waktu yang diperlukan untuk bergerak melalui elemen volume adalah dt = dx / c . Sehingga dapat diperoleh laju perubahan energi persatuan luas, dilambangkan dengan S sebagai berikut

(1.6.3) Satuan SI dari S adalah W/m .


2

Perhatikan bahwa E = cB dan c = 1 / 0 0 ,

persamaan di atas dapat ditulis ulang sebagai

(1.6.4) Secara umum, laju aliran energi persatuan luas dapat dijelaskan dengan Poynting vector S (after the British physicist John Poynting), yang didefinisikan sebagai

(1.6.5) Yang menunjuk pada arah rambat. Karena E dan B tegak lurus, maka besar S adalah

(1.6.6) Sebagai contoh, misalkan komponen listrik dari gelombang elektromagnetik bidang adalah

G E = E0 cos(kx t ) j

Komponen

magnetik

terkait

adalah

G dan arah rambat adalah +x. Poynting vector dapat diperoleh B = B0 cos(kx t )k
dengan

Elektromagnetika Telekomunikasi

Modul 1-2

Persamaan Maxwell

Figure 1.6.2 Poynting vector for a plane wave

Seperti diharapkan, S menunjuk kea rah rambat gelombang (lihat Figure 1.6.2). Intensitas gelombang, I, didefinisikan sebagai rerata waktu dari S, diberikan dengan

(1.6.8) Dimana kita menggunakan

(1.6.9) Untuk menghubungkan intensitas dengan densitas energi, pertama perhatikan kesetaraan antara densitas energi listrik dan magnetic:

(1.6.10) Rerata densitas energi total menjadi

(1.6.11) Sehingga, intensitas dihubungkan dengan densitas energi dengan (1.6.12)

Elektromagnetika Telekomunikasi

You might also like