Tugas Jurnal MetLit 2013

Komponen m & d
Masalah : Effect Physioterapi Intervention in Intensive Care

Dampak : In intensive care, physiotherapy intervention results in adverse physiological, ie, clinically-significant alterations in haemodinamic, respiratory, or intracranial parameter necessitating remedial intervention changes (hammon et al 1992, singer et al 1994, weissman et al 1994).

Lanjutan Dampak : Many of studies reporting adverse physiological changes during physioterapi intervention in intensive care have been methodologically unstable and not representative of patients to whom the intervention would be applied (Hammon et all 1992, siger et al 1994, weisman et al 1994). In contrast, other studies have found beneficial or minimal adverse effects during physiotherapy intervention (Berney and Denehy 2003, Hodgson et al 2000, Ntoumenopulos et al 2002, paratz et al 2006, Patman et all 1998).

Metode yang digunakan : Questionnaire respondents (Hodgson et al 1999, king and morel 1992) and Audit of adverse event in intensive care (Beckmann et al 1994).

Physiotherapy intervention is regarded as an important component in the management of patiens in intensive care (risley and jones 2003) and has been demonstrated to provide both short and medium term benefits. Intervensi Fisioterapi dianggap sebagai komponen penting dalam pengelolaan penderita di Dan perawatan intensif telah terbukti memberikan manfaat baik jangka pendek dan menengah. How ever, there have been some claim that, in intensive care, physiotherapy intervention results in adverse physiological changes (hammon et al 1992, singer et al 1994, weissman et al 1994) ie, clinically-significant alterations in haemodinamic, respiratory, or intracranial parameter necessitating remedial intervention. Bagaimanapun, ada beberapa pernyataan bahwa, dalam perawatan intensif, hasil intervensi fisioterapi dalam perubahan fisiologis mempunyai efek yang merugikan, misalnya perubahan klinis yang signifikan dalam parameter haemodinamic, pernapasan, atau intrakranial yang memerlukan intervensi perbaikan (hammon et al 1992, singer et al 1994, weissman et al 1994). Since intensive care patients are critically ill, they do have the potential to become unstable during all aspects of management, such as with basic nursing care, position changes, suction, or physioterapi intervention. Adverse physiological changes can also occur spontaneously in intensive care patients, as shown by shoemaker et al (1989) who recorder 637 such events in 247 patiens over a 24 hour period. Karena pasien perawatan intensif sakit kritis, mereka memiliki potensi untuk menjadi tidak stabil pada seluruh aspek manajemen, seperti dengan perawatan dasar keperawatan, perubahan posisi, suction, atau intervensi physioterapi. Perubahan fisiologis yang merugikan juga dapat terjadi secara spontan pada pasien perawatan intensif, selama periode 24 jam (as shown by shoemaker et al (1989) who recorder 637 such events in 247). Many of studies reporting adverse physiological changes during physioterapi intervention in intensive care have been methodologically unstable and not representative of patients to whom the intervention would be applied (Hammon et all 1992, siger et al 1994, weisman et al 1994). Banyak penelitian melaporkan perubahan fisiologis yang merugikan selama dilakukan physioterapi di ruang perawatan intensif, pasien menjadi tidak stabil hal ini menjadi metodologi kepada pasien yang mana intervensi ini akan dapat diterapkan. In contrast, other studies have found beneficial or minimal adverse effects during physiotherapy intervention (Berney and Denehy 2003, Hodgson et al 2000, Ntoumenopulos et al 2002, paratz et al 2006, Patman et all 1998). Sebaliknya, penelitian lain telah menemukan efek samping yang minimal atau bermanfaat selama dilakukan fisioterapi (Berney and Denehy 2003, Hodgson et al 2000, Ntoumenopulos et al 2002, paratz et al 2006, Patman et all 1998).

These studies included patients for whom the questionnaire respondents (Hodgson et al 1999, king and morel 1992) had a physiological rationale for physiotherapy intervention. Studi ini mencakup kuesioner untuk responden yang memiliki alasan fisiologis untuk pasien yang mana yang akan dilakukan tindakan fisioterapi (Hodgson et al, 1999, Raja dan morel 1992). Audits are effective way to identify deficiencies in quality of care and are accepted method of improving patient safety by identifying factors contributing to adverse event. Audit merupakan cara yang efektif untuk mengidentifikasi kekurangan dalam kualitas pelayanan dan dengan cara meningkatkan keselamatan pasien dan dapat diterima dengan mengidentifikasi faktor penyebab peristiwa yang merugikan. Large audits of adverse event in intensive care have been published (Beckmann et al 1994), which did not record or report any adverse physiological changes associated with physitherapi intervention. Data concerning the actual incidence of adverse physiological changes during physiotherapy intervention are required in order to determine the safety of physiotherapy intervention in intensive care. Therefore the research question for this pro events spective observational study was : How often do adverse events (including adverse physiological change) occur during physiotherapy intervention in intensive care ? Audit terhadap efek samping yang besar di ruang perawatan intensif yang tidak mencatat atau melaporkan setiap perubahan fisiologis yang merugikan yang terkait dengan intervensi physiotherapy telah dipublikasikan (Beckmann et al 1994),. Data mengenai kejadian sebenarnya dari perubahan fisiologis yang merugikan selama dilakukan tindakan fisioterapi diperlukan untuk menentukan keamanan tindakan fisioterapi di ruang perawatan intensif. Oleh karena itu pertanyaan penelitian untuk penelitian ini pengamatan prospektif adalah: Seberapa sering efek samping (termasuk perubahan fisiologis yang merugikan) terjadi selama intervensi fisioterapi di ruang perawatan intensif? Using information obtained from auditing adverse physiological changes associated with physiotherapy intervention in intensive care, experimental studies can be planned to investigate if these changes occur in particular patiens or during particular internetions. Dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari audit perubahan fisiologis yang merugikan dapat dikaitkan dengan tindakan fisioterapi di ruang perawatan intensif, studi eksperimental dapat direncanakan untuk menyelidiki apakah perubahan ini terjadi pada penderita tertentu atau selama tindakan tertentu.