You are on page 1of 4

Nama : Gita Listawaty (2011730137) Muntah/vomitting adalah adalah cara traktus gastrointestinal membersihkan dirinya sendiri dan isinya

ketika hamper semua bagian atas traktus gastrointestinal teriritasi secara luas. Distensi / iritasi yang berlebihan dari duodenum menyebabkan rangsangan yang kuat untuk muntah. Muntah ada beberapa macam , di tinjau dari segi isi atau kandungan muntah , yaitu: a. Muntah berisi darah disebut hematemesis b. Muntah dengan kandungan darah ,dimana zat besi dalam darah telah teroksidasi atau disebut coffee ground vommiting c. Muntah dengan kontraksi duodenal dimana isi muntahan terdapat cairan empedu d. Muntah dengan feses biasanya terjadi pada fistula gastrocolic dan obstruksi intestinal. Muntah darah atau Hematemesis adalah muntah darah .Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara drah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan dan bergumpalgumpal. Hematemesis adalah muntah darah hitam sedangkan melena adalah pengeluaran kotoran yang hitam seperti ter. Gejala perdarahan Gastrointestinal ini menunjukkan bahwa sumber perdarahan terletak di bagian proksimal. Warna darah yang dimuntahkan tergantung pada konsentrasi asam Hidroclorida didalam lambung dan campurannya dengan darah. Hematemesis biasanya menunjukkan perdarahan di proksimal ligamentum Treitz, karena darah yang memasuki traktus gastrointestinal di bawah duodenum jarang masuk ke lambung. Etiologi perdarahan saluran cerna bagian atas yang paling sering ditemukan yaitu ulkus peptikum, gastritis erosif, varises, ruptur mukosa esofagogastrika (sindroma Mallory Weiss) dan keganasan. Hematemesis adalah muntah darah berwarna merah cerah dapat disertai dengan bercakbercak kehitaman seperti kopi dan termasuk perdarahan saluran cerna bagian atas. Melalui pemeriksaan endoskopi, berdasarkan penyebab hematemesis, dapat dibedakan menjadi variceal dan nonvariceal (Adi,2006). Perdarahan variceal disebabkan oleh kelainan fungsi hati dan hipertensi porta. Sehingga pada perdarahan variceal akan ditemukan tanda-tanda kegagalan hati seperti jaundice, eritema palmaris, caput meduse, spider nevi. Perbedaan lain dengan perdarahan nonvariceal adalah

bila diberikan NGT berisi air es, perdarahan tidak akan berhenti. Contoh perdarahan variceal adalah perdarahan varises gatroesofagus yang merupakan komplikasi utama hipertensi porta pada sirosis hati (Adi,2006).

Perdarahan nonvariceal tidak disebabkan oleh kelainan pada hati dan bila diberikan NGT berisi air es, maka perdarahan akan berhenti. Contoh kelainan nonvarises yang menyebabkan perdarahan saluran cerna bagian atas adalah refluks esofagitis, ulkus esofagus, ulkus peptikum, ulkus gaster, ulkus duodeni, kanker lambung, kanker duodeni, gastritis erosif, sindroma Mallory-Weiss (Adi, 2006).

Faktor pencetus muntah dan patomekasnisme muntah Muntah di cetuskan oleh rangsangan iritasi traktus gastrointestinal itu sendiri . muntah juga dapat di sebabkan oleh implus saraf yang timbul pada daerah otak di medulla oblongata area postrema daerah ventrikulus ke empat dekat nervus vagal yang disebut zona pencetus kemoseptor untuk muntah. Perangsangan elektrik pada daerah ini dapat mencetuskan muntah. Pemakaian obat-obat tertentu termasuk apomorfin, morfin, dan beberapa derivat digitalis dapat secara langsung merangsang zona pencetus kemeoreseptor ini dan mencetuskan

muntah. Iritasi pada mukosa gastrointestinal akibat kemoterapi, radiasi atau infeksi yang akan menyebabkan aktivasi reseptot Serotoni 5HT3 dimana selanjutnya akan terjadi aktivasi di

reseptor pusat muntah. Iritasi pada pharynx dapat menyebabkan stimulasi N.X yang akan menyebabkan gag reflex. Gerakan merangsang resptor di dalam labirin vestibular pada telinga dalam dan dari sini implus di transmisikan terutama lewat jalur nuklei vestibular batang otak ke dalam cerebelum kemudian ke zona pencetus kemoreseptor dan akhirnya ke pusat muntah untuk menyebabkan muntah. Muntah darah disebabkan pecahnya varises esophagus, gastritis erosive, tukak peptic, gastropati kongestif, sindroma Mallory-Weiss, dan keganasan. patomekanisme terjadinya muntah akibat sekresi HCl berlebih (Sheerwood, 2001).

Akumulasi HCl di malam hari N Vagus terangsang Diterima oleh CTZ (chemoreseptor Trigger Zone) di Medula Oblongata Cortex serebral dan organ vestibularis Inspirasi dalam dan penutupan glottis Diafragma dan otot abdomen berkontraksi Tekanan intra-abdomen Isi abdomen terdorong ke esofagus Glottis menutup, uvula terangkat Muntah

Patomekanisme terjadinya muntah darah Patofisiologi muntah darah :

Produksi HCL pada gaster

Meningkatkan refleks muntah HCL bersifat merusak jaringan, jika regenerasi jaringan buruk dapat menghancurkan sawar epitel Asam berdifusi ke mukosa

Penghancuran mukosa dan lapisan - lapisan gaster

Perusakan lapisan pembuluh darah pada gaster

Destruksi kapiler dan vena

Perdarahan

Bercampur dengan HCL

Muntah dengan bercak darah berwarna kehitaman

Skema 1. Patofisiologi Muntah Darah (Price, 2006)

Daftar Pustaka Sudoyo, W.Aru. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam EdisiV Jilid I. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Anand, BS, et al. 2011. Peptic Ulcer Disease. Medscape Reference. Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Buku kedokteran. Jakarta : EGC Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi Keenam. Jakarta: EGC

You might also like