You are on page 1of 30

Yoedhi S Fakar

Jika dalam penilaian dini penolong menemukan Gangguan pada salah satu dari komponen :

Tersumbatnya jalan nafas,Tidak ditemukan adanya nafas dan nadi maka Penolong harus
melakukan tindakan yang dikenal dengan

Bantuan Hidup Dasar ( BHD )

SISTEM PERNAPASAN DAN SIRKULASI


Kompanen yang berhubungan dengan Sirkulasi adalah ; Jantung Pembuluh darah Darah dan bagiannya Jantung J t d dapat t b berhenti h ti karena k b banyak k sebab diantaranya : Penyakit jantung gg Gangguan Pernafasan Syok Komplikasi penyakit lain

MATI
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah M ti ; Mati Mati Klinis dan Mati Biologis.

Mati Klinis :

Tidak ditemukannya y adanya y p pernapasan p dan denyut y nadi, Mati klinis dapat reversibel. Penderita mempunyai kesempatanWaktu selama 4 6 menit untuk t k dilakukan dil k k RJP tanpa t K Kerusakan k Ot k. Otak

Mati Biologis:

Kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat Irreversibel, biasa terjadi dalam waktu 8 10 menit dari henti jantung.

Tanda tanda pasti mati :


Lebam Mayat ( terjadi 20 30 menit setelah kematian ) Kaku K k M Mayat t(t terjadi j di antara t 1 2 jam j kemudian k di ) Pembusukan ( terjadi setelah 6 12 jam setelah kematian ) Tanda anda lainnya a nnya / C Cedera d a yang m mematikan ma an

Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup lebih b k jika baik k semua langkah l k h dalam d l Rantai Penyelamatan l / Rantai survival dilakukan bersamaan. Hal ini diperkenalkan oleh AHA ( American Heart association ) Yang mempunyai 4 mata rantai : Kecepatan p meminta bantuan Resusitasi jantung Paru Defibrilasi P t l Pertolongan hidup h d lanjut l t

BANTUAN HIDUP DASAR ( BHD )


BHD terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat p membantu mempertahankan p hidup p seseorang untuk sementara. Beberapa diantaranya adalah : Bagaimana g menguasai g dan membebaskan j jalan nafas, Bagaimana g memberikan bantuan p pernafasan, , Bagaimana membantu mengalirkan darah ketempat p yang y g p penting g dalam tubuh, , sehingga gg pasokan oksigen keotak terjaga untuk mencegah g matinya y sel otak.

Bila tindakan ini dilakukan sebagai satu kesatuan yang l lengkapmaka k k tindakan ti d k ini i i dikenal dik l dengan d istilah i til h Resusitasi R it i Jantung Paru ( RJP ).

Untuk memudahkan pelaksanaannya maka digunakan akronim A B C yang berlaku universal.

Airway control ( Penguasaan jalan nafas )

HEAD TILL CHIN LIFT

JAW THRUST MANEUVER

SUMBATAN JALAN NAFAS


Secara umum sumbatan dapat terjadi akibat b d asing benda i ( k (makanan, mainan, i d darah, h dll) atau t dari struktur anatomis penderita ( lidah, penyempitan it saluran l pernafasan, f k kerusakan k jaringan ,dll). D Dan sumbatan b t yang terjadi t j di oleh l h benda b d asing i dapat Bersifat total atau sebagian ( Parsial ). Khusus untuk Kh t k mengatasi t i sumbatan b t t t l dikenal total dik l adanya perasat Heimlich ( Heimlich Manuever )

Perhatikan pernapasan penderita

Periksa napas lihat, dengar, rasakan

3 5 detik

Napas adekuat
Dada & perut bergerak naik turun seirama i dengan d pernapasan Udara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut / hidung Penderita tampak nyaman F k Frekuensi i cukup k (12 20/menit) 20/ it)

Pernapasan kurang adekuat


Gerakan dada kurang baik Suara napas tambahan Gerakan bantu napas Sianosis Frekuensi < atau > Perubahan status mental

Tidak ada napas


Tidak ada gerakan dada atau perut Tidak terdengar aliran udara melalui mulut atau hidung

Sumbatan jalan napas parsial


Pertukaran udara baik

Penderita respon Masih mampu berbicara Mampu batuk dengan kuat Mungkin ada suara napas t b h tambahan

Sumbatan jalan napas parsial


Pertukaran udara buruk

Batuk lemah dan tidak efektif Suara napas tambahan Otot bantu napas Mungkin sianosis

Sumbatan jalan napas total


Tidak ada pertukaran udara Penderita tidak dapat berbicara, bernapas dan batuk Penderita mungkin seolah mencekik leher sendiri Kematian K ti akan k segera t terjadi j di bila bil tidak cepat medapat pertolongan

Tanda universal

Perasat a a Heimlich
Hentakan Hentakan Perut ( pada penderita dewasa de asa & anak, anak ada respon resp n )

Hentakan Perut ( p pada penderita p dewasa & anak, tidak ada respon p )

Breathing Support ( Bantuan Pernafasan )

Frekuensi pernafasan :
Dewasa Anak ( 1-8 th ) Bayi Bayi baru lahir : : : :

10 12 12 X / menit 12-20 X / menit 12-20 X /menit 40 60 X/ menit

Breathing
Segera setelah membuka b k j jalan l napas periksa ada tidaknya pernapasan.

Circulatory y Support pp
DEWASA ANAK - ANAK BAYI

Pijatan Jantung Luar : 30 : 2 = untuk dewasa dengan 1 / 2 penolong, anak dan bayi dengan 1 penolong 15 : 2 = untuk anak dan bayi dengan 2 penolong Lakukan dalam 5 siklus

Hentakan H k d dada d pada d penderita d i d dewasa yang kegemukan atau hamil, ada respon

Kalau p penderita tidak sadar, dilakukan seperti p hentakan perut orang tidak sadar, namun penolong berada disamping p g penderita p

RESUSITASI JANTUNG PARU


RJP harus dimulai sesegera mungkin. Tindakan ini merupakan p gabungan g g dari ketiga g Komponen ABC.

Respon Ada Tidak Ai Airway Breathing Ada

3 - 5 detik
Tidak

Breathing support

2 kali
Nadi Ada

5 10 detik
Tidak RJP

Tanda dari keberhasilan RJP


Keberhasilan RJP tidak berarti penderita hidup ini hanya berarti bahwa RJP telah dilakukan dengan benar. benar Sangat sedikit penderita yang akan selamat bila RJP Tidak diikuti oleh ACLS. Tujuan j RJP adalah mencegah g Kematian sel otak & organ untuk beberapa menit sambil menunggu ACLS. Keadaan penderita perlu dipantau selama l RJP Denyut jantung kan k kembali k b l untuk t k menentukan t k apakah k h RJP itu Efektif. Mintalah seseorang untuk meraba denyut nadi p selama penekanan. Dada harus naik turun pada saat ventilasi Pupil akan mulai bereaksi secara normal Warna W kulit k lit akan k berkurang b k pucatnya t Penderita mencoba untuk bergerak / menelan

P i i Pemulihan Posisi P lih

Kapan RJP tidak dilakukan


Lebam Mayat Kaku K k mayat t Pembusukan Luka yang mematikan Penyakit Kronis Bayi y yang y g mati dalam kandungan g Efek Samping dari RJP Fraktur sternum dan tulang dada Pneumotorax Hemotorax p Robekan atau memar paru Robekan pada hati

MASALAH DALAM MELAKUKAN RJP


MASALAH Penderita tidak tidur dialas keras Penderita tidur tidak Horizontal HTCL tidak id k dil dilakukan k k Penutupan tidak rapat Mulut tidak terbuka dg baik Letak tangan tdk baik atau kompresi tidak tepat Letak tangan g tidak sempurna p Kompresi terlalu dalam & cepat Perbandingan Kompresi & ventilasi tidak benar

AKIBAT RJP Kurang efektif Bila kepala lebih tinggi aliran darah ke otak kurang Airway tidak terbuka Ventilasi tidak efektif Ventilasi tidak efektif Patah sternum sternum,iga, iga robek pd jantung Darah yang terpompa kurang Oksigenisasi darah kurang

Ringkasan BLS,ABCD Manuver untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa ( informasi bayi baru lahir tidak dimasukkan)
Dewasa Penolong awam : > 8 tahun HCP : remaja & yang lebih tua Anak-anak Penolong awam :1 - 8 tahun HCP : 1 thn s/d remaja Bayi Dibawah 1 tahun

Manuver Jalan Nafas Bantuan Nafas Awal HCP : Bantuan Nafas Tanpa Tekanan Dada HCP : Bantuan Nafas dengan CPR dan pembebasn jalan nafas lanjut Pembebasan Sumbatan Jalan Nafas Sirkulasi, HCP : Pemeriksaan Nadi (< 10 detik) Teknik Kompresi Metode kompresi Tekan kuat dan cepat Sampai recoil sempurna Kedalamam penekanan Frekuensi penekanan Kompresi-ventilasi rasio

Tekan Dahi Angkat Dagu (HCP : indikasi Trauma Pendorongan Rahang Bawah) 2 kali dlm 1 detik/detik 10 0 sa sampai pa 12 kali/menit a / e t (mendekati) 2 kali nafas efekti dlm 1 dtk/nafas 12 sa sampai pa 20 0 kali/menit a / e t (mendekati) 8 sampai 10 kali/menit (mendekati) Penekanan Perut Nadi Carotis Turun setengah tulang dada, antara puting susu Pangkal tangan diatas dada, tangan lain menumpuk diatasnya 1 sampai 2 inchi Satu pangkal tangan diatas dada, seperti pada orang dewasa Tepukan punggung dan tekanan dada Brachial atau Femoral sedikit di bawah garis puting susu (turun setengah tulang dada) 2 atau 3 jari HCP(2 penolong) teknik 2 ibu jari silang

Sekitar sepertiga kedalaman dada Sekitar 100 kali/menit

30:2 (satu atau dua penolong)

30:2 (satu orang penolong) HCP: 15:2 (dua penolong) Gunakan AED setelah 5 siklus CPR (keluar dari RS) Gunakan system untuk anakanak usia 1-8 tahun jika ada HCP : untuk keadaan darurat (keluar dari RS) atau serangan di RS gunakan AED cepat jika tersedia

Defebrilasi AED

Gunakan bantalan dewasa Jangan menggunakan bantalan anak-anak

Tidak di rekomendasikan untuk bayi < 1 tahun

You might also like