Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK B 6
K-210-016-F
K-210-034-F
K-210-039-F
K-210-043-F
K-210-084-F
PERCOBAAN IV
2. TEORI
Dalam larutan encer, zat pemantap (surfaktan) bersifat sebagai zat
terlarut normal. Untuk larutan dengan larutantinggi atau larutan pekat,
maka akan terjadi perubahan mendadak pada beberapa sifat fisik seperti
tekanan osmose, turbiditas, daya hantar listrik dan tegangan muka.
Pada kesetimbangan diantara molekul-molekul atau ion-ion dari
misel yang tidak berasosiasi,berlaku hokum aksi massa untuk
kesetimbangan miselisasi:
Mx
(x)m
c(1-x)
cx/m
cx/m
K =
C(1-x)m
Dalam hal ini:
C = Konsentrasi stoikiometri larutan
X = Fraksi kelompok satuan monomer
M = Jumlah satuan monomer permisel
-RT ln K
G =
m
G= - RT
ln
cx
+RT ln c
(1-x)
m
S =
-d ( G)
dT
=- RT d in (k.k.m.) - R ln (k.k.m.)
dt
H = G + T S
= -RT2 d ln (k.k.m.)
dt
dengan mengintegralka persamaan diatas diperoleh persamaan:
ln (k.k.m.) = H + c
RT
Dengan membuat grafik ln (k.k.m.) terhadap 1/T diperoleh harga
H/R sebagai slopenya.
Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidralisi kalogen
yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang. Gelatin
komersial biasanyadiperoleh dari ikan, sapid an babi. Dalam industry
pangan gelatin luas digunakan sebagai salah satu bahan baku dari
permen lunak, jeli dan es krim. Industry lain yang memanfaatkan gelatin
adalah industry pembuatan kapsul, pelapis vitamin, tablet dan juga pada
industry kosmetik, makanan, fotograph dan banyak lagi.
Misel merupakan partikel koloid, biasanya bundar yang dalam
larutan air mempunyai eksterior hidrao filik dan interior hidrafobik.
Umumnya terdiri dari lapisan tunggal fosfolipid.
Misel agreatmolekul dalam koloid misalnya bila sabun dan detergen lain
dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk misel, yakni gerombolan kecil
molekuln yang gugus hidrokarbonnya (non polar) ada dalam bagian
tengah gugus hidro filik berada di bagian luar tersolusi oleh air.
(Fessenden, 1999)
Entalphi (H) merupakan potensial termodinamika yang sama U +
VP suatu system :
H = U + VP
Keterangan :
H = Entalphi
P = tekanan
U = Energi dalam
V= Volume
System seperti perubahan entalphi hanya bergantung pada keadaan awal
dari suatu system.
H = H2 H1
= ( U2 PV2 ) (U1 PV1 )
H = U + P V
Perubahan entalphi dapat diukur dengan calorimeter. Pengukuran ini
dilakukan dengan memantau perubahan temperature yang mengikuti
proses yang terjadi pada tekanan tetap. (Sutresna, 2005)
Jenis-jenis perubahan entalphi standar:
a. Entalphi perubahan fisik disebut juga entalphi transisi stanndar dan
diberi notasi Hers.
b. Entalphi penonton, perubahan yang menyertai pembentukan kation
dan anion yang berasal dari atom dan molekul fase gas. Perubahan
entalphi standar untuk penghilangan satuan electron.
c. Entalphi pembentukan dan dissosiasi ikatan.
d. Entalphi perubahan kimia.
(Atkin, 1994)
Beaker glass
Konduktometer
Batang pengaduk
Kaca arloji
Spatula
Hot plate
Thermometer
Botol semprot
Kertas label
Akuadest
Sabun
4. SKEMA KERJA
Daya hantar listrik larutan kemudian diukur pada suhu 32, 34, 36, 38,
40, 42, 44o c
5. PENGAMATAN
c/t
21
22
23
23.4
24
25
26
32
2.27
2.27
2.39
2.42
2.4
2.46
2.48
6. PERHITUNGAN
34
2.4
2.5
2.6
2.52
2.43
2.47
2.48
36
2.13
2.7
2.78
2.65
2.55
2.48
2.52
38
2.15
2.92
2.41
2.74
2.69
2.78
2.61
40
2.42
2.86
2.87
2.96
2.78
2.86
2.74
42
2.76
2.94
2.94
3.01
2.88
2.96
2.78
44
2.77
2.78
2.96
3.01
2.91
2.97
2.83
Konsentrasi
gr/L
2.1
2.2
2.3
2.34
2.4
2.5
2.6
DHL
0.00227
0.00227
0.00239
0.00242
0.0024
0.00246
0.00248
T = 340C
Konsentrasi
gr/L
2.1
2.2
2.3
2.34
2.4
0
2.5
T = 40
C
2.6
Konsentrasi
gr/L
T = 360C
2.1
2.2
Konsentrasi
2.3
gr/L
2.34
2.1
2.4
2.2
2.5
2.3
2.6
2.34
2.4
0
2.5
T = 42
C
2.6
Konsentrasi
gr/L
T = 380C
2.1
2.2
Konsentrasi
2.3
gr/L
2.34
2.1
2.4
2.2
2.5
2.3
2.6
2.34
2.4
2.5
0
T = 44
C
2.6
Konsentrasi
gr/L
2.1
2.2
2.3
2.34
2.4
2.5
2.6
DHL
0.0024
0.0025
0.0026
0.00252
0.00243
0.00247
0.0028
DHL
0.00242
0.00286
0.00287
DHL
0.00296
0.00213
0.00278
0.0027
0.00286
0.00278
0.00274
0.00265
0.00255
0.00248
0.00252
DHL
0.00276
0.00294
0.00294
DHL
0.00301
0.00215
0.00288
0.00292
0.00296
0.00241
0.00278
0.00274
0.00269
0.00278
0.00261
DHL
0.00277
0.00276
0.00296
0.00301
0.00291
0.00297
0.00283
T 0C
32
34
36
38
40
42
44
T 0K
305
307
309
311
313
315
317
k.k.m
2.34
2.3
2.3
2.2
2.34
2.34
2.34
y= ax + b
y= -81,974x +
1,0999
H = R.
a
H = 8,314 gr mol-1 K-1 . -81,974
H = -681,53 jmol1
1/T 0K
0.003279
0.003257
0.003236
0.003215
0.003195
0.003175
0.003155
ln k.k.m
0.85
0.833
0.833
0.788
0.85
0.85
0.85
7. PEMBAHASAN
Misel terbentuk diatas konsentrasi
kritis misel (k.k.m). Misel merupakan
agresi dari ion-ion surfaktan. Bahan
yang digunakan pada percobaan ini
adalah 2,5 gr sabun colek yang
dilarutkan dalam 500 ml aquades.
Larutan tersebut kemudian diambil
dengan volume yang berbeda agar
konsentrasi yang dihasilkan bervariasi.
Masing-masing
sampel
diambil
sebesar sebanyak 21 ; 22 ; 23 ; 23,4 ; 24 ; 25; dan 26 ml, yang kemudian diencerkan lagi menjadi 50
ml. Pengukuran daya hantar listrik dilakukan dengan temperatur yang berbeda dari 32, 34,36, 38, 40,
42, dan 44 oC. Ini bertujuan untuk melihat pengaruh temperatur terhadap daya hantar listrik (DHL).
Begitu juga perlakuan dengan konsentrasi yang berbeda bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi
terhadap DHL. Secara teoritis, semakin besar konsentrasi maka DHL juga akan semakin besar.
Namun grafik menunjukkan adanya penyimpangan dari teori tersebut, hal ini dapat dilihat dari grafik
yang naik turun.
Berdasarkan perhitungan dapat dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara 1/T dengan
ln kkm. Nilai miselisasi dapat dicari dari Slope pada grafik. Dari grafik didapat garis regresi (slope)
y=-81,974X + 1,0999 Nilai entalphi (H) yang dihasilkan sebesar -681,53jmol-1. Nilai
entalphi negatif menunjukkan proses yang berlangsung adalah endoterm.
8. PERTANYAAN
9.KESIMPULAN
Semakin besar temperatur dan konsentrasi maka daya hantar listrik (kkm)
akan semakin besar.