You are on page 1of 10

fisiologi nyeri

A. Definisi Nyeri Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial (Corwin J.E. . !etika suatu jaringan mengalami "edera, atau kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahan # bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi yang akan mengakibatkan respon nyeri (!o$ier dkk . Nyeri juga dapat disebabkan stimulus mekanik seperti pembengkakan jaringan yang menekan pada reseptor nyeri. (%aylor C. dkk &anong, ('(() , mengemukakan proses penghantaran transmisi nyeri yang disalurkan ke susunan syaraf pusat oleh * (dua sistem serat (serabut antara lain+ '. ,erabut A # delta (A- .ermielin dengan garis tengah * # / (m yang menghantar dengan ke"epatan '* # 01 m2detik yang disebut juga nyeri "epat (test pain dan dirasakan dalam waktu kurang dari satu detik, serta memiliki lokalisasi yang dijelas dirasakan seperti ditusuk, tajam berada dekat permukaan kulit. *. ,erabut C, merupakan serabut yang tidak bermielin dengan garis tengah 1,3 #',* m2detik disebut juga nyeri lambat di rasakan selama ' (satu detik atau lebih, bersifat nyeri tumpul, berdenyut atau terbakar. Nyeri merupakan alasan yang paling umum seseorang men"ari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama proses penyakit, pemeriksaan diagnostik dan proses pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak orang. 4erawat tidak bisa melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien, karena nyeri bersifat subyektif (antara satu indi5idu dengan indi5idu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri . 4erawat memberi asuhan keperawatan kepada klien di berbagai situasi dan keadaan, yang memberikan inter5ensi untuk meningkatkan kenyamanan. 6enurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. 4ernyataan tersebut didukung oleh !ol"aba yang mengatakan bahwa kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia. 6enurut 7nternational Asso"iation for ,tudy of 4ain (7A,4 , nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

.. 87,79:9&7 N;E<7

.anyak teori berusaha untuk menjelaskan dasar neurologis dari nyeri, meskipun tidak ada satu teori yang menjelaskan se"ara sempurna bagaimana nyeri ditransmisikan atau diserap. =ntuk memudahkan memahami fisiologi nyeri, maka perlu mempelajari 0 (tiga komponen fisiologis berikut ini+ <esepsi + proses perjalanan nyeri

4ersepsi + kesadaran seseorang terhadap nyeri <eaksi + respon fisiologis > perilaku setelah mempersepsikan nyeri Adapun pengertian lain yang berkaitan dengan fisiologi nyeri adalah+ ? %ransduksi adalah proses dimana stimulus noksius @akti5itas elektrik reseptor terkait. ? %ransmisi, dalam proses ini terlibat tiga komponen saraf yaitu saraf sensorik perifer yang meneruskan impuls ke medulla spinalis, kemudian jaringan saraf yang meneruskan impuls yang menuju ke atas (as"endens , dari medulla spinalis ke batang otak dan thalamus. ;ang terakhir hubungan timbal balik antara thalamus dan "orteA. ? 6odulasi yaitu akti5itas saraf utk mengontrol transmisi nyeri. ,uatu jaras tertentu telah diteruskan di sistem saran pusat yang se"ara selektif menghambat transmisi nyeri di medulla spinalis. Jaras ini diaktifkan oleh stress atau obat analgetika seperti morfin (Dewanto . ? 4ersepsi, 4roses impuls nyeri yang ditransmisikan hingga menimbulkan perasaan subyektif dari nyeri sama sekali belum jelas. bahkan struktur otak yang menimbulkan persepsi tersebut juga tidak jelas. ,angat disayangkan karena nyeri se"ara mendasar merupakan pengalaman subyektif sehingga tidak terhindarkan keterbatasan untuk memahaminya (Dewanto .

Ada dua jenis transmisi saraf + '. 7onotropik dimana mediator bekerja langsung pada pintu ion ke dalam sel. Ciri jenis transmisi itu adalah (i proses berlangsung "epat dan singkat (ii masa proses *. 6etabotropik dimana mediator bekerja lewat perubahan biokimia pada membrane postB sinaps. Ciri transmisi "ara ini adalah (i lambat (ii berlangsung lama.

4rostaglandin E * termasuk dalam golongan metabotropikC Diperalgesia karena prostaglandin E * terjadi lambat tapi berlangsung lama. 6orfin dan obatBopiat lainnya juga masuk golongan metabotropik, tetapi obatBobat ini menghambat hiperalgesia E bekerjanya juga lambat dan berlangsung lama. %rauma mekanik rupaBrupanya langsung merusak integritas membran dan tergolong ionotropik , bersama bradykinin. <asa nyeri timbul "epat dan berlangsung singkat, ke"uali bila kerusakan yang ditimbulkannya hebat tentu rasa nyeri dapat berlangsung lama. a. %ransduksi

4ada nyeri nosiseptif, fase pertamanya adalah transduksi, kon5ersi stimulus yang intens apakah itu stimuli kimiawi seperti pD rendah yang terjadi pada jaringan yang meradang , stimulus panas diatas 3*1C, atau kekuatan mekanis. Disini didapat adanya protein transdu"er spesifik yang diekspresikan dalam neuron nosiseptif ini dan mengkon5ersi stimulus noksious menjadi aliran yang menembus membran, membuat depolarisasi membran dan mengaktifkan terminal perifer.

4roses ini tidak melibatkan prostanoid atau produksi prostaglandin oleh sikloBoksigenase, sehingga nyeri ini, atau proses ini, tidak dipengaruhi oleh penghambat en$im C9FB*. Neuron transduksi diperankan oleh suatu nosiseptor berupa serabut AB- dan serabut C yang menerima langsung suatu stimulus noksius. ,erabut AB- merupakan suatu serabut saraf dengan tebal 'B 0 mm dan diliputi oleh selaput mielin yang tipis. !e"epatan transimisi impuls pada serabut ABadalah sekitar *1m2s. ,eperti serabut sensorik lainnya, serabut AB- merupakan perpanjangan dari pesudounipolar neuron dimana tubuh selnya berlokasi pada akar ganglion dorsal. ,edangkan serabut C merupakan suatu serabut saraf dengan tebal ' mm dan tidak memiliki mielin. !arena serabut ini sangat tipis dan karena tidak memiliki mielin yang memper"epat transmisi saraf, ke"epatan konduksi rendah, dan suatu rangsang berespon dengan ke"epatan 'm2s. ,elain dari peran serabut AB- dan serabut C, disebutkan juga terdapat peran dari neuroregulator yang merupakan suatu substansi yang memberikan efek pada transmisi stimulus saraf, biasanya substansi ini ditemukan pada nosiseptor yaitu akhir saraf dalam kornu dorsalis medulla spinalis dan pada tempat reseptor dalam saluran spinotalamik. Neuroregulator ada dua ma"am, yaitu neurotransmitter dan neuromodulator. Neurotransmitter mengirimkan impuls elektrik melewati "elah synaptik antara * serabut saraf dan neuromodulator berfungsi memodifikasi akti5itas saraf dan mengatur transmisi stimulus saraf tanpa mentransfer se"ara langsung sinyal saraf melalui synaps G

b. %ransmisi

Disini terjadi transfer informasi dari neuron nosiseptif primer ke neuron di kornu dorsalis, selanjutnya ke neuron proyeksi yang akan meneruskan impuls ke otak. %ransmisi ini melibatkan pelepasan asam amino de"arboAili" glutamate, juga peptida seperti substantia 4 yang bekerja pada reseptor penting di neuron postBsinapti". ,elanjutnya ini akan memungkinkan transfer yang "epat dari input mengenai intensitas, durasi, lokasi, dari stimuli perifer yang berbeda lokasi. ,e"ara umum, ada dua "ara bagaimana sensasi nosiseptif dapat men"apai susunan saraf pusat, yaitu melalui traktus neospinothalami" untuk Hnyeri "epat # spontanH dan traktus paleospinothalami" untuk Hnyeri lambatH. 4ada traktus neospinothalamik, nyeri se"ara "epat bertransmisi melalui serabut AB- dan kemudian berujung pada kornu dorsalis di medulla spinalis dan kemudian bersinapsis dengan dendrit pada neospinothlamaik melalui bantuan suatu neurotransmitter. Akson dari neuron ini menuju ke otak dan menyebrang ke sisi lain melalui "ommisura alba anterior, naik keatas dengan "olumna anterolateral yang kontralateral. ,erabut ini kemudian berakhir pada kompleks 5entrobasal pada thalamus dan bersinapsis dengan dendrit pada korteks somatosensorik. Nyeri "epatBspontan ini dirasakan dalam waktu '2'1 detik dari suatu stimulus nyeri tajam, tusuk, dan gores. ,ebenarnya terdapat beragam jalur khusus hantaran sinyal dari kerusakan jaringan dibawa ke berbagai tujuan, dimana dapat mempro5okasi proses kompleks. %ransmisi nosiseptif sentripetal memi"u berbagai jalur + spinoreti"ular, spinomesen"ephali", spinolimbi",

spino"er5i"al, dan spinothalami". %raktus spinoreti"ular membawa jalur aferen dari somatosensorik dan 5is"erosensorik yang berakhir pada tempat yang berbeda pada batang otak. %raktus spinomesen"ephalik mengandung berbagai proyeksi yang berakhir pada tempat yang berbeda dalam nukleus dien"ephali. %raktus spinolimbik termasuk dari bagian spinohipotalamik yang men"apai kedua bagian lateral dan medial dari hypothalamus dan kemudian traktus spinoamygdala yang memanjang ke nukleus sentralis dari amygdala. %raktus spinoser5ikal, seperti spinothalamik membawa sinyal ke thalamus.

". 6odulasi

4ada fase modulasi terdapat suatu interaksi dengan system inhibisi dari transmisi nosisepsi berupa suatu analgesi" endogen. !onsep dari system ini yaitu berdasarkan dari suatu sifat, fisiologik, dan morfologi dari sirkuit yang termasuk koneksi antara periaIuedu"tal gray matter dan nu"leus raphe magnus dan formasi retikuler sekitar dan menuju ke medulla spinalis Analgesik endogen meliputi + B 9piat endogen B ,erotonergik B Noradrenergik (Norepinephri" ,istem analgesik endogen ini memiliki kemampuan menekan input nyeri di kornu posterior dan proses desendern yang dikontrol oleh otak seseorang, kornu posterior diibaratkan sebagai pintu gerbang yang dapat tertutup adalah terbuka dalam menyalurkan input nyeri. 4roses modulasi ini dipengaruhi oleh kepribadian, moti5asi, pendidikan, status emosional > kultur seseorang. ,e"ara skematik proses modulasi dapat dilihat pada skema dibawah ini d. 4ersepsi 8ase ini merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri, pada saat indi5idu menjadi sadar akan adanya suatu nyeri, maka akan terjadi suatu reaksi yang kompleks. 4ersepsi ini menyadarkan indi5idu dan mengartikan nyeri itu sehingga kemudian indi5idu itu dapat bereaksi. 8ase ini dimulai pada saat dimana nosiseptor telah mengirimkan sinyal pada formatio reti"ularis dan thalamus, sensasi nyeri memasuki pusat kesadaran dan afek. ,inyal ini kemudian dilanjutkan ke area limbik. Area ini mengandung sel sel yang bisa mengatur emosi. Area ini yang akan memproses reaksi emosi terhadap suatu nyeri. 4roses ini berlangsung sangat "epat sehingga suatu stimulus nyeri dapat segera menghasilkan emosi. (J, (

e. <esepsi

,timulus 4engeluaran histamin bradikinin, kalium, (mekanik, termal, kimia !ornu dorsalis ,erabut syaraf perifer 7mpuls syaraf Nosiseptor 4usat syaraf di otak Neurotransmiter (substansi 4 medulla spinalis <espon reflek protektif. Adanya stimulus yang mengenai tubuh (mekanik, termal, kimia akan menyebabkan pelepasan substansi kimia seperti histamin, bradikinin, kalium. ,ubstansi tersebut menyebabkan nosiseptor bereaksi, apabila nosiseptor men"apai ambang nyeri, maka akan timbul impuls syaraf yang akan dibawa oleh serabut saraf perifer. ,erabut syaraf perifer yang akan membawa impuls syaraf ada dua jenis, yaitu serabut ABdelta dan serabut C. impuls syaraf akan di bawa sepanjang serabut syaraf sampai ke kornu dorsalis medulla spinalis. 7mpuls syaraf tersebut akan menyebabkan kornu dorsalis melepaskan neurotrasmiter (substansi 4 . ,ubstansi 4 ini menyebabkan transmisi sinapis dari saraf perifer ke saraf traktus spinotalamus.

Dal ini memungkinkan impuls syaraf ditransmisikan lebih jauh ke dalam system saraf pusat. ,etelah impuls syaraf sampai di otak, otak mengolah impuls syaraf kemudian akan timbul respon reflek protektif. Contoh+ Apabila tangan terkena setrika, maka akan merasakan sensasi terbakar, tangan juga melakukan reflek dengan menarik tangan dari permukaan setrika. 4roses ini akan berjalan jika system saraf perifer dan medulla spinalis utuh atau berfungsi normal. Ada beberapa fa"tor yang menggangu proses resepsi nyeri, diantaranya sebagai berikut+ B %rauma B 9batBobatan B 4ertumbuhan tumor B &angguan metaboli" (penyakit diabetes mellitus f. 4erilaku ( .eha5ior

%erdiri dari perilaku 5erbal dan non 5erbal dalam merespon suatu nyeri seperti keluhan atau komplain, rintihan, sikap dan ekspresi wajah. .. 4ENAN&ANAN

,eperti yang kita ketahui bahwa nyeri klinis umumnya terdiri atas nyeri inflamasi dan nyeri neuropatik. !eduanya menunjukkan simtom yang sama tetapi berbeda dalam strategi pengobatan yang disebabkan perbedaan dalam patofisiologi. Nyeri nosiseptif timbul akibat stimulasi reseptor nyeri yang berasal dari organ 5is"eral atau somatik. ,timulus nyeri berkaitan dengan

inflamasi jaringan, deformasi mekanik, injuri yang sedang berlangsung atau destruksi. 9leh karena itu penting untuk men"ari dan mengobati jaringan yang rusak atau yang mengalami inflamasi sebagai penyebab nyeri. ,ebagai "ontoh, pasien datang dengan nyeri nosiseptif akibat polymyalgia rheumati" maka diberikan kortikosteroid sistemik. Akan tetapi, sementara men"ari penyebab nyeri, tidak ada pendapat yang melarang pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri. 8aktorBfaktor yang mempengaruhi nyeri +

'. .udaya (etnis, keluarga, jenis kelamin, usia *. Agama 0. ,trategi menyelesaikan masalah (K"oping strategyH 3. Dukungan dari lingkungan /. !e"emasan atau stressor lain L. 4engalaman sakit yang lalu =ntuk nyeri nosisepsi kronik, penanganannya berupa terapi farmaka, blok transmisi saraf, dan alternatif. %erapi farmaka terdiri dari ? %erapi analgesik seperti N,A7D2 4ara"etamolBopiod ? %erapi analgesik aju5an, seperti antidepresan, antikon5ulsan %erapi blok transmisi ? 7rre5ersibel, yaitu operasi dan destruksi saraf. ? <e5ersibel, yaitu injeksi anestesi lokal %erapi alternatif ? ,timulator ? Akupuntur ? Dipnosis ? 4sikologi %ujuan keseluruhan dalam pengobatan nyeri adalah mengurangi nyeri sebesarBbesarnya dengan kemungkinan efek samping paling ke"il. %erapi blok transmisi ? 7rre5ersibel, yaitu operasi dan destruksi saraf. ? <e5ersibel, yaitu injeksi anestesi lokal %erapi alternatif ? ,timulator ? Akupuntur ? Dipnosis ? 4sikologi %ujuan keseluruhan dalam pengobatan nyeri adalah mengurangi nyeri sebesarBbesarnya dengan kemungkinan efek samping paling ke"il.

Adapun "ara lain untuk mengatasi nyeri yaitu + '. Distraksi ,uatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan "ara mengalihkan perhatian klien pada hal lain sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang dialami. %ipe Distraksi a. Distraksi 5isual B 6emba"a2 menonton %M B 6enonton pertandingan B 7majinasi terbimbing b. Distraksi Auditori B Dumor B 6endengar musik ". Distraksi %aktil B .ernapas perlahan > berirama B 6asase B 6emegang mainan d. Distraksi 7ntelektual B %eka teki silang B 4ermainan kartu B Dobi (menulis "erita *. <elaksasi 6erupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis. <ileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, ke"emasan sehingga men"egah menghebatnya stimulus nyeri. %iga hal utama yag dibutuhkan dalam teknik relaksasi B 4osisi klien yang tepat B 4ikiran istirahat B :ingkungan yang tenang 4rosedur pelaksanaan a. Atur posisi klien agar rileks, posisi dapat duduk atau berbaring. b. 7nstruksikan klien untuk menghirup nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara yang bersih. ". 777nstruksikan klien se"ara perlahan untuk menghembuskan udara dan membiarkannya keluar dari setiap anggota bagian tubuh. .ersamaan dengan ini minta klien untuk memusatkan perhatian Hbetapa nikmat rasanyaH. d. 7nstruksikamklien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ('B* menit . e. 7nstruksikan klien untuk nafas dalam, kemudian menghenbuskan perlahanBlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki menuju ke paru kemudian udara dibuaang keluar. 6inta klien memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yan dikeluarkan dan merasakan kehangatannya. f. 7nstruksikan klien untuk mengulangi prosedur no./ dengan memusatkan perhatian pada kaki, tangan, punggung, perut dan bagian tubuh yang lain.

g. ,etelah klien merasa rileks, minta klien se"ara perlahan menanbah irama pernafasan. &unakan pernafasan dada atau abdomen. Jika nyeri bertambah gunakan pernafasan dangkal dengan frekuensi yang lebih "epat. 0. <elaksasi 4rogresif %eknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan atau sugesti 4elaksanaan 4rosedur. a .eritahu klien bagaimana "ara kerja relaksasi progresif B Jelaskan tujuan dan prosedur B Demonstrasikan metode menegangkan dan relaksasi otot b Cu"i tangan " .erikan pri5asi klien d .antu klien ke posisi yang nyaman (pastikan bagian tubuh disangga dan sendi agak fleksi tanpa ada tegangan atau tarikan otot e Anjurkan klien untuk mengistirahatkan pikiran (meminta klien untuk memandang sekeliling ruangan se"ara perlahan f 6inta klien untuk menegangkan dan merelaksasi setiap kelompok otot, lakukan pada setiap kelompok otot, dimulai dari sisi yang dominan+ %angan dan lengan bawah lengan atas Dahi Najah :eher Dada, bahu dan punggung Abdomen 4aha 9tot betis !aki g Dorong klien untuk bernapas perlahan dan dalam. h .i"ara dengan suara tenang yang mendorong relaksasi dan pimpin klien untuk berfokus pada setiap kelompok otot (missal K buat kepalan tangan yang kuat, genggam kepalannya dengan sangat kuat, tahan tegangan /BJ detik, lepaskan seluruh tegangan dan nikmati perasaan saat ototmu menjadi relaks dan mengendur i !erutkan dahi keatas pada saat yang sama, tekan kepala sejauh mungkin ke belakang, putar searah jarum jam dan kebalikannya, kemudian anjurkan klien untuk mengerutkan otot muka + "emberut, mata dikedipBkedipkan, bibir dimonyongkan kedepan, lidah ditekan ke langitBlangit dan bahu dibungkukkan /BJ detik. .imbing klien ke arah otot yang tegang, anjurkan klien untuk memikirkan rasanya, dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian rileks '*B01 detik. j :engkungkan punggung ke belakang sambil menarik nafas dalam, tekan keluar lambung, tahan lalu rileks. %arik nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, rileks. k %arik jari dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan, rileks. :ipat ibu jari se"ara serentak, ken"angkan betis paha dan pantat selama /BJ detik, bimbing klien ke arah otot yang tegang, anjurkan klien untuk merasakannya, dan tegangkan otot sepenuhnya, kemudian rileks selama '*B01 detik. l =langi prosedur untuk kelompok otot yang tidak rileks.

m Akhiri latihan relaksasi B 6inta klien untuk menggerakkan badan se"ara perlahan dari tangan, kaki, lengan, tungkai, dan terakhir kepala, leher. n Dokumentasikan 3.7majinasi %erbimbing B 4ersiapan ,ediakan lingkungan yang nyaman dan tenang 4elaksanaan Jelaskan tujuan prosedur Cu"i tangan .erikan pri5asi klien .antu klien ke posisi yang nyaman B 4osisi bersandar dan minta klien untuk menutup matanya B &unakan sentuhan jika klien terasa nyaman 7mplementasikan tindakan untuk menimbulkan relaksasi B 6inta klien untuk memikirkan halBhal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra dengan suara yang lembut. B !etika klien rileks, klien berfokus pada bayangannya dan saat itu perawat tidak perlu bi"ara lagi B Jika klien menunjukkan tandaBtanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman, hetikan latihan dan memulainya lagi ketika klien telah siap. B <elaksasi akan mengenai seluruh tubuh. ,etelah '/ menit, klien harus memperhatikan tubuhnya. .iasanya klien rileks setelah menutup mata atau mendengarkan musik yang lembut sebagai bagroud yang membantu B Catat halBhal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk digunakan pada latihan selanjutnya dengan menggunakan informasi spesifik yang diberikan klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien.

a. b. ". d. e.

/. 4emijatan (6asase 4engurutan dan pemijatan yang menstimulasi sirkulasi darah serta metabolisme dalam jaringan. %ujuan B 6engurangi ketegangan otot B 6eningkatkan relaksasi fisik dan psikologis B 6engkaji kondisi kulit B 6eningkatkan sirkulasi2peredaran darah pada area yang dimasase. 4ersiapan Alat B 4elumas (minyak hangat2lotion B Danduk 4rosedur pelaksanaan a ,iapkan alatBalat yang dibutuhkan b 7dentifikasi klien " Jelaskan tujuan dan prosedur d Cu"i tangan e Atur klien dalam posisi telungkup. Jika tidak bisa, dapat diatur dengan posisi miring. f :etakkan ,ebuah bantal ke"il di bawah perut klien untuk menjaga posisi yang tepat

%uangkan sedikit lotion ke tangan. =sap kedua tangan sehingga lotion rata pada permukaan tangan. h :akukan masase pada punggung. 6asase dilakuka dengan menggunakan jariBjari dan telapak tangan, dan tekanan yang halus. i 6etode masase + B ,elangBseling tangan. 6asase punggung dengan tekanan pendek, "epat, bergantian tangan C.6EN&!AJ7 ,!A:A N;E<7 '. &unakan laporan dari pasien sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan informasi pengkajian. *. 6inta pasien untuk menilai nyeri atau ketidaknyamanan pada skala 1 sampai '1 ( 1 O tidak ada nyeri atau ketidaknyamanan, '1 O nyeri yang sangat . 0. &unakan lembar alur nyeri untuk memamtau pengurangan nyeri dari anal gesik dan kemungkinan efek sampingnya. 3. !aji dampak agama, budaya, keper"ayaan dan lingkungan terhadap nyeri dan respon pasien. /. Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kataBkata yang konsisten dengan usia dan tingkat perkembangan pasien. L. 4enatalaksanaan nyeri ( N7C + :akukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, awitan atau durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri, dan faktor persipitasinya. 9bser5asi isyarat ketidaknyamanan non5erbal, khususnya pada mereka yang tidak mampu mengkomunikasikaannya se"ara efektif.

You might also like