You are on page 1of 7

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS 1.

Dermatitis Kontak Dermatitis kontak merupakan respon reaksi hipersnsitivitas lambat tipe IV, kelainan inflamasi yang bersifat ekzematosa dan disebabkan oleh reaksi kulit terhadap sejumlah bahan yang irirtan atau alergenik. Ada 4 bentuk dasar: alergik, iritan, fototoksik, fotoalergika. ampir setiap zat dapat menimbulkan dermatitis kontak antara lain: poison ivy, bahan kosmetika, sabun deterjen, dan bahan industri Manifestasi klinik !atal"gatal, rasa terbakar, eritema, lesi kulit #vesikel$, dan edema yang diikuti pengeluaran sekret, pembentukan krusta dan akhirnya pengeringan serta pengelupasan kulit. Ran k!man karakteristik "ari "ermatitis kontak Pemeriksaan Ti#e Etiolo i Gam$aran Kinis Dia nostik Tera#i indari bahan penyebab -arutan *urro.l atau kompres air dingin /ortikosteroid sistemik selama 0 hari Anti histamin untuk mengurangi pruritus Identifikasi dan penghilangan sumber iritasi +emberian krim untuk mendinginkan kulit dan mengurangi

Aler ik

%eaksi hipersensitivitas Vasodilatasi dan &es +a,th tipe IV yang terjadi infiltrat akibat kontak kulit perivaskuler pada dengan bahan alerginik. dermis &ipe ini memiliki )dema intrasel periode sensitivitas '(" *iasanya terlihat '4 hari pada permukaan dorsal tangan &erjadi akibat kontak dengan bahan se,ara kimia.i atau fisik merusak kulit tanpa dasar imunologik. &erjadi sesudah kontak pertama dengan iritan atau kontak ulang dengan iritan ringan dalam .aktu yang lama /ekeringan kulit dalam beberapa hari hingga beberapa bulan Vesikula, fisura dan pe,ah"pe,ah &angan dan lengan ba.ah merupakan bagian yang sering terkena. asil pat,h test negatif yang sesuai

Iritan

iritasi /ortikosteroid topikaldan obat kompres untuk mengatasi lesi yang berair Antibiotik untuk mengatasi infeksi dan antihistamin oral untuk pruritus 2ama seperti dermatitis alergika dan iritan 2ama seperti dermatitis alergika dan iritan

1enyerupai tipe iritan tetapi memerlukan kombinasi sinar %ototoksik matahari dan bahan kimia yang merusak kulit 1enyeruoai dermatitis alergika tetapi memerluka pajanan %otoaler ik ,ahay di samping kontak alergen untuk menimbulkan reaktivitas immunologik

2erupa dengan dermatitis iritan

&es photopat,h

2erupa dengan dermatitis alergika

&es photopat,h

&. Dermatitis Ato#ik Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan limfosit & dan sel mast. &ipe gatal kronik yang sering timbul, dalam keadaan yang sering disebut eksema. /ata 3atopic4 berhubungan dengan tiga group gangguan alergi yaitu asthma, alergi renitis #influensa$, dan dermatitis atopik Insi"en /ejadian dari beberapa studi menyatakan 05 sampai 6( 7 dari klien dermatitis atopik mengenai perorangan atau keluarga yang mempunyai ri.ayat gangguan alergi. Dermatitis atopik merupakan keadaan yang biasa mengganggu mempengaruhi (,5 8 ' 7 penduduk seluruh dunia

Etiolo i +enyebab utama dermatitis atopik adalah belum diketahui. Xerosis adalah biasa lebih buruk selama periode kelembaban rendah9 musim dingin daerah garis lintang utara memperburuk gatal"gatal Patofisiolo i Dibandingkan dengan kulit normal, kekeringan kulit pada dermatitis atopik karena ada penurunan kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi di transepidermal, dan penurunan isi air. +ada bagian kehilangan air mengalami kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit, menjadi lebih gatal. !osokan dan luka garukan dari kulit karena gatal merupakan respon dari beberapa keluhan kulit di klinik. Manifestasi Klinik Dermatitis atopik dimulai sejak selama anak"anak. Dalam keadaan akut, yang pertama tampak kemerahan, lumpur dan banyak kerak. +ada bayi lesi kulit tampak pada .ajah dan bokong. +ada anak yang lebih tua dan remaja lesi tampak lebih sering mun,ul di tangan dan kaki, di belakang lutut, dan lipat siku. !ejala terbesar adalah pruritus hebat menyebabkan berulangnya peradangan dan pembentukan lesi, yang mrupakan keluhan utama orang men,ari bantuaan Kom#likasi Infeksi kulit oleh bakteri"bakteri yang lazim dijumpai terutama staphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks. +engidap penyakit ini sebaiknya menghindari inokulasi virus hidup yang dilemahkan. Penatalaksanaan Diet +enatalaksanaan diet pada dermatitis atopik masih merupakan masalah yang kontroversional. Alergi makanan yang signifikan, tidak diketahui sebagai penyebab dari dermatitis atopik atau berapa persentase dari klien dermatitis atopik yang mempunyai alergi terhadap makanan. Alergen yang paling umum yang sering mun,ul adalah telur,

susu sapi, kedelai, gandum, ka,ang"ka,angan, dan ikan. Alergen yang telah diketahui ini harus dihindari. +era.ataan harus dilakukan untuk menghindari terjadinya malnutrisi ketika melakukan pembatasan diet apa saja. '. Reaksi ($at "an Me"ikasi )Dermatitis Me"ikamentosa* Dermatitis 1edikamentosa adalah kelainan hipersensitivitas tipe I, merupakan istilah yang digunakan untuk ruam kulit karena pemakaian internal obat"obatan atau medikasi tertentu. +ada umumya reaksi obat timbul mendadak, raum dapat disertai dengan gejala sistemik atau menyeluruh. :rtikaria merupakan reaksi alergi hipersensitivitas tipe I yang ditandai dengan kemun,ulan mendadak lesi yang menonjol edematosus, ber.arna merah muda dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi. *agian tubuh yang terkena termasuk membran mukosa #mulut$, laring dan traktus gastrointestinal. )dema Angioneurotik merupakan pembengkakan timbul mendadak beberapa detik atau menit, atau se,ara perlahan"lahan, yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga tidak nampak lesi diluar. *agian tubuh yang sering terkena adalah bibir, kelopak mata, pipi, tangan, kaki, genitalia dan lidah9 membran mukosa laring, bronkus, dan saluran gastrointestinal. Alergi makanan merupakan bentuk hipersensitivitas tipe I. !ejala klinisnya berupa gejala alergi yang klasik seperti yang lainnya. 2erum si,kness merupakan hipersensitivitas tipe III komplek imun. Pen ka+ian Ke#era,atan /lien dengan dermatitis harus dikaji bagaimana kebiasaan hygiene sehari"hari #misal: apakah klien mandi menggunakan sabun dan air panas;$, pengobatan yang telah diberikan, terpapar oleh alergen, terpapar lingkungan, dan ri.ayat kerusakan kulit. Mo"ifikasi #eren-anaan !nt!k klien lansia Dermatitis adalah gangguan kulit yang umum pada lansia. Ini dapat disebabkan karena hipoproteinemia, insufisiensi vena, alergen, iritan, atau penyakit keganasan seperti leukemia atau lymphoma. /arena klien lansia sering minum lebih dari satu obat, maka dermatitis karena interaksi obat dapat dipertimbangkan. /erapuhan kulit harus

dipertimbangkan dalam peren,anaan pemberian pengobatan. /ebanyakan klien lansia tidak membutuhkan mandi setiap hari dan harus menghindari air panas untuk mandi begitu pula sabun. Air kran dan bahan"bahan yang tidak membuat kering kulit dapat digunakan.

As!.an Ke#era,atan '. !angguan integritas kulit b.d kekeringan pada kulit /riteria hasil: klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya peradangan, ditandai dengan 1engungkapkan peningkatan kenyamanan kulit *erkurangnya derajat pengelupasan kulit *erkurangnnya kemerahan *erkurangnya le,et karena garukan +enyembuhan area kulit yang telah rusak

Intervensi: 1andi paling tidak sekali sehari selama '5 8 <( menit. 2egera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. 1andi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat. %asionalisasi dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. +engolesan krim pelembab selama < 8 4 menit setelah mandi untuk men,egah penguapan air dari kulit. !unakan air hangat jangan panas. %asionalisasi air panas menyebabkan vasodilatasi yang akan meningkatkan pruritus. !unakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive. indari mandi busa. %asionalisasi sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan. =leskan>berikan salep atau krim yang telah diresepkan < atau tiga kali per hari. %asionalisasi salep atau krim akan melembabkan kulit. <. %esiko kerusakan kulit b.d terpapar alergen

/riteria hasil: klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan 1enghindari alergen

Intervensi: Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah diketahui. %asionalisasi menghindari alergen akan menurunkan respon alergi *a,a label makanan kaleng agar terhindar dari bahan makan yang mengandung alergen indari binatang peliharaan. %asionalisasi jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area rumah !unakan penyejuk ruangan #A?$ di rumah atau di tempat kerja, bila memungkinkan. %asionalisasi A? membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen yang ada di lingkungan. @. +erubahan rasa nyaman b.d pruritus /riteria hasil: klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan *erkurangnya le,et akibat garukan /lien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal /lien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman

Intervensi: Aelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebanya #misal keringnya kulit$ dan prinsip terapinya #misal hidrasi$ dan siklus gatal"garuk"gatal" garuk. %asionalisasi dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif. ?u,i semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik. %asionalisasi pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari bahan kimia atau komponen pelembut pakaian.

!unakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal. %asionalisasi bahan yang tertinggal #deterjen$ pada pen,u,ian pakaian dapat menyebabkan iritasi. .

You might also like